Alumni IKA Unair Sidoarjo Skrining Tuberkukosis 1.000 Santri Ponpes Al Khoziny

Para santri Ponpes Al Khoziny, Buduran, Sidoarjo menjalani skrining tuberkulosis. (FOTO: IKA Unair)

COWASJP.COM – Penyakit  Tuberkulosis (TB) tak bisa ditangani sektoral. Butuh kolaborasi multipihak dalam mengeliminasi penyakit ini. Apalagi, Jawa Timur memiliki kasus TB yang cukup tinggi. 

Hal inilah yang membuat Ikatan Alumni Universitas Airlangga (IKA Unair) Sidoarjo mengadakan  Edukasi, Skrining Kesehatan, dan Pengobatan Santri Menuju Indonesia Emas 2045. Kegiatan ini digelar di Pondok Pesantren Al Khoziny, Buduran, Sidoarjo, Kamis, 17 Juli 2025. Sebanyak 1.000 santri menjadi sasaran kegiatan ini.

"Ada tiga kegiatan dalam program ini, yakni penyuluhan pencegahan TB paru dan pengobatannya, pemeriksaan kesehatan gratis, dan pembagian sembako," ungkap Ketua Panitia Berlian Aniek Herlina, di sela-sela acara, Kamis, 17 Juli 2025.

Dalam kegiatan ini, IKA Unair Sidoarjo mendapat dukungan penuh dari 

Ikatan Apoteker Indonesia (IAI) Cabang Sidoarjo, RS Mitra Keluarga, Asosiasi Dinas Kesehatan Seluruh Indonesia (Adinkes) Jawa Timur, Crisis Center Dhuafa, RS dan Klinik Mata KMU Sidoarjo, Laboratorium Klinik Prodia, dan Klinik Layar Husada.

COWAS2.jpgFOTO: IKA Unair.

Sedangkan penyuluhan tentang  pencegahan TB diberikan oleh dr Yahya Sp.P dan materi kepatuhan minum obat oleh Apt Primadianto S.Farm.M.FarmKlin dari IAI Sidoarjo.

Plt Kepala Dinas Kesehatan Sidoarjo dr Lakhsmie Herawati Yuwantina M. Kes dalam sambutannya mengungkapkan bahwa kasus TB di Indonesia peringkat kedua di seluruh dunia. "Kita ingin turunkan angka kesakitan dan bisa segera tuntas di Sidoarjo. Kami berterima kasih kepada IKA Unair Sidoarjo yang menggandeng teman-teman sejawat untuk bersama-sama melakukan screening kasus TB," kata Lakhsmie.

Dia sangat mengapresiasi kepada siapa saja yang ikut mengawal eliminasi TB. "Kita berharap di pondok pesantren yang lingkungannya cukup padat akan bisa lebih tahu kondisi kesehatan para santrinya," imbuhnya.

Perwakilan Pondok Pesantren Al Khoziny Muhammad Yunus berterima kasih karena IKA Unair Sidoarjo memilih ponpesnya untuk kegiatan ini. "Memang banyak santri di pondok yang batuk-batuk. Entah apa ini karena musimnya atau apa. Dengan kegiatan ini kami lebih tahu kesehatan santri di pondok," ungkapnya.

Sedangkan Ketua IKA Unair Sidoarjo Abdullah Khizam berterima kasih kepada semua pihak yang telah mendukung kegiatan ini. Terutama kepada Dinas Kesehatan Sidoarjo yang sejak lama bekerja sama dengan pihaknya.

Raihan Rafa Aldiansyah, 14 tahun, salah satu santri Pondok Pesantren Al Khoziny mengaku sangat senang dengan kegiatan ini. "Saya bisa mengetahui kondisi kesehatan saya sendiri. Teman-teman juga mendapatkan pemeriksaan dari tenaga-tenaga kesehatan yang profesional," ucap santri asal Bangkalan ini.(*)

Pewarta : Rizki Daniarto
Editor : Slamet Oerip Prihadi
Sumber :

Komentar Anda