Tanggapan Korupsi Tata Niaga Timah Rp.271 T

Tambang timah di Bangka. (FOTO: reuters)

COWASJP.COMSAYA  baru sadar Indonesia benar-benar kaya saat perjalanan pulang usai mengikuti Program Pertukaran Pemuda Indonesia-Australia (Youth Exchange Program (AIYEP) ) 1993-1994. Program ini disponsori Australia -Indonesia Institute (AII) Australia dan Kementerian Pemuda dan Olahraga. 

Sampai saat ini, program masih berlangsung dan bisa diikuti mahasiswa yang duduk di semester tiga. Biasanya seleksi pada Juni atau Juli --dan informasi soal ini bisa diperoleh dari Dinas Kepemudaan dan Olahraga Provinsi.

Sampai saat ini pula, pemerintah Australia melalui Konsulat Jenderal-nya masih meng-apresiasi keterlibatan peserta di program tersebut --melalui Australia Alumni Network. 

Konjen Australia  masih mengundang para alumni Australia untuk mengikuti buka bersama (iftar) 2024 atau kegiatan perayaaan diplomatik kedua negara lainnya dengan para alumni Australia lainnya, yakni lulusan perguruan tinggi baik yang melalui jalur beasiswa Australia Awards, LPDP Indonesia atau biaya sendiri.

Balike ke AIYEP, dari program itu, peserta Indonesia hanya dua  bulan bisa menikmati tinggal di Australia, berinteraksi dengan warga, dan eksplorasi alam Australia. Kegiatan day to day peserta magang keja di institusi pemerintah atau lembaga pendidikan Australia dan tinggal di keluarga angkat bule Australia. 

Dan, setiap Jumat, kewajiban peserta untuk road show memperkenalkan seni dan budaya Indonesia melalui pertunjukan budaya (Culture Show).  Kami menampilkan lagu-lagu dan tariah daerah Indonesia--dan sekalian lagu-lagu Australi di hadapan pejabat kota, siswa SD sampai mahasiswa. Usai itu, baru tanya jawab soal Indonesia.

Dalam program saat itu,  ada 16 pemuda Indonesia, delapan laki-laki dan delapan perempuan. Mereka pemuda terpilih dari 27 Provinsi Indonesia saat itu. Ketika program di Australia, kami  menjalani dua sesi program. Program kota dan  desa.

Saat itu, penulis dan 17 peserta lainnya ditempatkan di Queensland, negara bagian Australia yang letaknya paling jauh dari Indonesia (terdekat Western Australia). Program kota satu bulan di Brisbane dan program desa, satu bulan  di Millmerran. Kami disebar ditempatkan di keluarga-keluarga bule Australia.

Di Brisbane. penulis magang di TAFE Immigrant Education Center di South Bank, Brisbane —yakni membantu mengajar Bahasa Inggris untuk para imigrant termasuk bertemu dengan orang Indonesia. Sertifikat TAFE ini penting untuk melamar pekerjaan.

Di desa Millmerran penulis magang di Millmerran State School P12, yakni membantu mengajar Bahasa Indonesia. Saat itu, Bahasa Indonesia bahasa pilihan wajib siswa SD sampai SMA di Australia. 

ALAM AUSTRALIA GERSANG

Meski hanya dua bulan,  penulis bisa merasakan atau eksplorasi alam Australia, khususnya di Queensland. Bila siang terik sekali dan malam dingin sekali. Sebagain besar lahannya kering--dan banyak ditumbuhi pohon-pohon gums tree seperti pohon akasia. Pernah semalam menginap di rumah sederhana  di kawasan bush--pedalaman Australia. 

Pertanian gandum terbuka --dan bisa selesai panen baru dibakar. Di lahan-lahan pertanian biasanya banyak lalat beterbangan. Karena itu, topi cowboy Australia biasanya di ujungnya  tergantung seperti bola-bola kecil. Bila ada lalat, tinggal menggerakkan kepala --dan bola-bola kecil tergantung mengusir lalat.

Di setiap lahan pertanian, ada sumur-sumur irigasi dengan memakai kincir angin menjulang ke atas sekitar 8 meter dari tanah untuk memompa air tanah ke permukaan. Sekilas pemandangan ini seperti daerah pedesaan (country side) di Amerika Serikat. Saya pernah menginap semalam juga di lahan pertanian.

Jarak antara desa sangat jauh bisa minimal dua  jam perjalanan. Australia adalah negara benua. Banyak lahan kosong di pedalaman. Warna tanah jingga dan hutan-hutan banyak ditumbuhi pohon-pohon gums tree.

Ketika tinggal di pedesaan Australia, tanamam sayur-sayuran tidak bisa ditanam di kebun terbuka. Sayuran hanya bisa ditanam di green house atau rumah-rumah kaca dengan suhu yang bisa dikontrol. Jadi tanah Australia tidak subur, tapi gersang.Kondisi tanah ini tentu berbeda jauh dengan Indonesia.

Menariknya meski tanah gersang, Pendapatan Domestik Bruto (PDB) menurut World Economic Outlook, IMF, edisi Oktober 2023, Austalia menempati rangking ke-14, yakni USD 1,7 triliun. 

Indonesia sendiri masuk  rangking ke-16, yakni proyeksi PDB  mencapai USD 1,4 triliun. Angka itu setara dengan 1,4 persen dari total PDB global. 

Posisi puncaknya masih ditempati Amerika Serikat, dengan proyeksi PDB sekitar USD 26,9 triliun atau 25,8 persen dari total PDB global. Kemudian China masih di peringkat ke-2, dengan proyeksi PDB sekitar USD 17,7 triliun atau 16,9 persen dari total PDB global.

Detail perbedaan ekonomi Indonesia versus Australia dikutip dari datacommons.org sebagai berikut:  

Indonesia

Indonesia adalah negara di Asia. Populasi di Indonesia adalah 273.753.191 pada  2021. Produk Domestik Bruto (PDB) nominal per kapita di Indonesia adalah USD 4.334,22 pada 2021.  Tingkat pengangguran 5,2 persen pada 2024, berada di urutan ke-59 dunia.

Indeks Gini (tingkat kesenjangan pendapatan antar penduduk) di Indonesia pada Maret 2023,  0,388. Angka ini meningkat 0,007 poin dibanding dengan Gini Ratio September 2022 yakni  0,381.  

Harapan hidup di Indonesia adalah 67,57 pada  2021 atau bisa dikatakan usai maksimal warga Indonesia rata-rata 67,5 tahun. Ini mengindikasikan semakin tinggi angka harapan hidup semakin baik kesehatan serta  pelayanan kesehatan. 

makruf.jpg1.jpgStok  timah putih  batangan di gudang PT Timah Tbk, Bangka. (FOTO: bloomberg)

Harapan hidup juga indikator kemakmuran atau pendapatan setiap masyarakat. Bukan kah semakin tinggi pendapatan makanan dan minuman kualitas bagus begitu pula pelayanan kesehatan.

 Persentase orang yang mengalami obesitas di Indonesia adalah 35,4 persen pada 2018. Konsumsi energi per kapita di Indonesia adalah 880,12kg pada  2014. Emisi karbon dioksida per kapita di Indonesia adalah 2,07t pada 2020.

Australia

Australia adalah negara di Oseania. Populasi di Australia adalah 25.688.079 pada 2021. Tingkat pengangguran di Australia adalah 4 persen  pada 2023. Produk Domestik Bruto (PDB) nominal per kapita di Australia adalah USD 60.444,5 pada tahun 2021. 

Indeks Gini di Australia adalah 0,343 pada  2018. Harapan hidup di Australia adalah 83,3 pada  2021. Konsumsi energi per kapita di Australia adalah 5.483,82kg pada  2015. Emisi karbon dioksida per kapita di Australia adalah 14,77 ton pada  2020.

Pengangguran Digaji

Mau tahu berapa besar  pengangguran  atau dole di Australia digaji oleh pemeritah?  Pengangguran usia 22 tahun, single parents dengan anak usia 14 tahun atau pasangan tak berberpenghasilan bisa mengajukan Joobseeker Payment (JSP) atau Parenting Payment Single (PPS)  ke pemerintah Australia melalui Services Australia—cek saja di www.servicesaustralia.gov.au.

Payment Rate:

Pembayaran maksimum setiap dua minggu dari 20 Maret 2024

Tunggal, tanpa anak AUD 762.70 (IDR 7.855.810 (Kurs AUD 1= Rp.10.300)

Tunggal, dengan anak tanggungan AUD 816.90

Tunggal, usia 55 tahun atau lebih, setelah 9 bulan berturut-turut menerima pembayaran dukungan pendapatan AUD 816.90

Berpasangan AUD 698.30

KORUPSI TAMBANG NIHIL, BLT WARGA 3O JUTA

Balik ke AIYEP, usai program, penulis pulang naik kereta dari Jakarta ke Surabaya. Kereta melaju melintasi persawahan yang hijau royo-royo di kanan kiri.  Pohon pisang bertebaran tumbuh di sekitar persawahan. Tanpa green house dan terbuka. Dari situ, penulis sadar, Indonesia itu sangat subur. Beda jauh dengan alam Australia yang gersang, panas merangkas. 

Tapi mengapa Indonesia kalah maju dengan Australia? Australia masih menyisakan banyak pendapatannya dibagikan dengan warganya, Yang jelas sekolah negeri bebas bayar. 

Di Indonesia, meski sekolah negeri bebas bayar tapi pihak sekolah terkadang memaksa orang tua siswa untuk membayar uang iuran dengan kedok untuk keperluan  Komite Sekolah. Penyedia buku bisa memasarkan ke sekolah negeri diatur kepala dinas pendidikan setempat dengan membayae DP tertentu.  Mental korup bukan.

Mantan Menko Polhukam Prof. Mahfud MD ketika kampanye Pilpres 2024,  pernah mengatakan bila korupsi hasil tambang Indonesia bisa diberantas maka masyarakat Indonesia bisa menikmati BLT murni, Rp. 30 juta per bulan.  Itu murni pemberian cash money bukan pinjaman.  

Wow angka fantastis. Ini jelas mengindekasikan Indonesia sebenarnya super duper kaya dibanding Australia sendiri  yang hanya bisa memberi warga menganggur minim  7 juta per bulan.

Fakta Indonesia kaya tambang menyusul kasus  dugaan tindak pidana korupsi dalam tata niaga komoditas timah wilayah Izin Usaha Pertambangan (IUP) PT Timah Tbk (TINS) mulai 2015 sampai  2022 yang merugikan negara Rp. 271 triliun. Apresiasi untuk Kejagung karena bisa membongkar korupsi tata niaga timah tersebut. 

Rp 271 T Setara APBD 57 Kabupaten

Total Rp. 271 triliun itu angka fantastis. Angka itu setara APBD 57 kabupaten/provinsi di Indonesia bila rata-rata per kabupaten/ kota Rp. 5 triliun per tahun. 

Tersangka kasus korupsi  tata niaga Timah itu, Harley Moeis dan 15 orang gangnya. Makanya, Moeis  begitu mudah memberikan hadiah ulang tahun untuk anak laki-lakinya  pesawat jet, senilai sekitar Rp  200 miliar. Gila. Seperti kekayaan kartel bandar narkoba Meksiko.

Ironisnya, harga sembako naik, banyak warga antre untuk mendapatkan beras murah sampai ada yg meninggal. Di satu sisi, ada warga begitu mudah peroleh kekayaan 1 miliar bahkan triliun dengan korupsi.  Ada yang salah di negeri ini?

Korupsi tambang  itu tampaknya seperti gunung es. Muncul  ke permukaan sedikit tapi sebenarnya dasarnya besar. Sehingga apa yang dikatakan 

 Prof. Mahfud MD benar adanya.  BLT murni, Rp. 30 juta per bulan setiap warga bila korupsi tambang diberantas.

Indonesia memang super duper kaya. Kekayaan  Amerika Serikat sendiri salah satunya ditopang  dari  tambang emas Freeport Indonesia (Freeport McMoRan). Mungkin para pejabat negeri ini banyak yg bermental korup. Kekayaan alam hanya dinikmati segelintir orang; pejabat dan para pengusaha. Bukan dimanfaatkan sebesar-besarnya untuk kemakmuran rakyat.

Sebagai informasi,  seperti dikutip dari kompas.com, 5 Juni 2021, Indonesia menduduki rangking pertama sebagai pemilik tambang timah di Asean.

 Dilansir dari U.S. Geological Survey, Indonesia pada 2019 mampu menghasilkan 77,5 ribu ton timah, dan pada 2020 menghasilkan 66 ribu ton timah atau senilai 28, 5 triliun. Itu bila   harga timah dunia per 27 Maret 2024 yakni USD 27.375 ton atau Rp. 432.525.000 ton (Kurs 1 USD = Rp. 15.800). 

Dugaan korupsi tata niaga timah sendiri  terjadi  2015 sampai  2022 dengan kerugian negara Rp. 271 triliun.  Lama korupsi 7 tahun, jadi kerugian negara per tahun  Rp. 38, 7 triliun. Padahal total produksi timah 28 triliun per tahun. Kok kelebihan produksi 10,7 triliun. Kelebihan ini  bisa jadi prodiksi penambang liar.

Mengutip laporan Badan Geologi pada 2022, potensi sumber daya bijih timah Indonesia mencapai 7,4 miliar ton atau setara 2,5 juta ton logam timah. Sementara itu, cadangan tertakarnya sebanyak 6,9 miliar ton biji  timah atau setara 2,25 juta ton logam timah.

Di tingkat dunia sendiri,  Indonesia menjadi peringkat kedua penghasil timah terbesar di dunia setelah China. Dilansir dari International Tin Association, sekitar 96 persen timah diproduksi oleh PT. Timah dengan basis penambangan di Bangka Belitung dan laut lepas.

Jadi apa beda Indonesia dan Australia terkait kemakmuran?  Australia dengan kekayaan negaranya bisa menggaji warganya pengangguran secara permanen. Sedangkan,   Indonesia bisa mengucurkan  BLT secara insidental. Padahal Indonesia hasil tambang melimpah dan subur. Apa yang salah di Indonesia? Korupsi dan mental korup. Hanya segelintir orang menikmati kekayaan alam itu. Dan kekayaan itu juga belum   digunakan sebesar-besarnya untuk kemakmuran rakyat. (*)

*Penulis Wartawan Utama Dewan Pers.

Pewarta : -
Editor : Slamet Oerip Prihadi
Sumber :

Komentar Anda