Gempita Usulkan Tiga Program kepada Rosan Roeslani dan Paguyuban

Rosan Roeslani menerima Plakat Gempita. Dari kiri: Waketum Roso Daras, Ketua Dewan Pembina Suratman, SP, Rosan Roeslani, Ketum Alfonso FP, dan Sekjen Fadly Abdurachmansyah, ST.

COWASJP.COMJAKARTA – Ketua Tim Kampanye Nasional (TKN), Rosan Roeslani mengaku kaget dan tak menyangka, dirinya didaulat menjadi Ketua Paguyuban Solidaritas Nasional. Yang mendaulat adalah Presiden terpilih, Prabowo Subianto pada acara Silaturahmi dan Bukber TKN Prabowo – Gibran, di Ritz Carlton, Kuningan, Jakarta Selatan (25/3/2024).

“Saya selalu berkomunikasi dengan pak Prabowo, tetapi belum sampai pembahasan paguyuban. Sebab sesuai jadwal, TKN baru dibubarkan akhir April. Makanya saya kaget ketika beliau mengumumkan soal Paguyuban Solidaritas Nasional,” kata Rosan. Ia menyampaikan hal itu saat menerima pengurus DPP Gempita (Gerakan Milenial Pencinta Tanah Air) di kantornya, Recapital Building, Melawai, Jakarta Selatan Selasa (26/3/2024).

Pengurus Gempita yang beraudiensi dengan Rosan dipimpin Ketua Umum Alfonso Ferry Pahotan, SH, MH. Turut mendampingi, Ketua Dewan Pembina Suratman, SP, Waketum Roso Daras, dan Sekjen Fadly Abrucachmansyah, ST.

Dalam kesempatan itu, Alfonso menyerahkan plakat dan buku Laporan Kegiatan Pelaksanaan Mandat Pemenangan Prabowo-Gibran dalam bentuk hard copy dan barcode videografi. “Kami bekerja atas dasar mandat Bapak Hashim Djojohadikoesoemo dan Habib Luthfi, maka kami wajib lapor. Laporan pertama kepada Pak Rosan selaku Ketua TKN, karena pekerjaan kami beririsan dengan TKN,” ujar Alfonso.

Gempita Bersama TKN

Rosan Roeslani menyambut baik laporan Gempita, dan mengucapkan terima kasih. “Dari awal, Gempita sudah bersama-sama TKN dalam kerja keras memenangkan Prabowo – Gibran satu putaran. Atas nama TKN, saya mengucapkan terima kasih dan semoga berlanjut dalam kegiatan memajukan bangsa dan negara ke depan,” ujar Rosan yang mantan Wamen BUMN itu.

Rosan kembali menyitir harapan Presiden terpilih Prabowo Subianto, ihwal Paguyuban Solidaritas Nasional. Intinya Prabowo berpesan, tugas TKN harus berakhir karena kampanye sudah selesai. Tetapi ia meminta agar paguyuban ini tidak bubar. Bahkan Prabowo mengusulkan nama paguyuban menjadi Paguyuban Solidaritas Nasional.

roso1.jpgRosan Roeslani (kiri) bersama Ketua Umum DPP Gempita, Alfonso Ferry Pahotan, SH, MH.

Menyitir kalimat Prabowo, Rosan berkata, “Kita tetap satu paguyuban, satu gerakan, yang terdiri dari semua suku, semua agama, semua ras, semua daerah, semua kalangan, bersatu. Bagaimana kalau Ketua TKN langsung menjadi Ketua Gerakan Solidaritas Nasional. Setuju? Dan nanti Ketua Dewan Pembinanya adalah Presiden Republik Indonesia ke-8.”

Peserta silaturahmi dan Bukber TKN sontak bertepuk tangan meriah, dan berseru “Setujuuuuu.” Terlebih, paguyuban ini langsung berada di bawah Presiden RI ke-8, Prabowo Subianto.

Program Gempita

Dalam kesempatan audiensi, Ketum Gempita Alfonso juga menyampaikan program besar ke depan. “Seperti halnya TKN yang berakhir kerjanya karena tidak ada lagi kampanye, maka Gempita pun berakhir tugasnya sebagai relawan pemenangan Prabowo-Gibran. Jika TKN menjadi paguyuban, maka Gempita siap menjadi organ paguyuban tersebut,” tegas Alfonso.

Ketum Gempita meminta masukan dan arahan atas program besar Gempita ke depan, agar linier dengan program Paguyuban Solidaritas Nasional menuju Indonesia Emas 2045. “Lima tahun ke depan, kami akan concern terhadap tiga program besar,” kata Alfonso yang juga pemilik jaringan media itu.

roso2.jpgRosan Roeslani menerima pengurus DPP Gempita. Kiri: Waketum Roso Daras dan Ketua Dewan Pembina Suratman, SP. Kanan: Ketum Alfonso FP dan Sekjen Fadly Abdurachmansyah.

Pertama, fokus pada bidang pendidikan dan pelatihan kewirausahaan (entrepreneurship) generasi muda. Kedua, memberi apresiasi atas prestasi generasi muda Indonesia baik di kancah nasional, regional, maupun internasional. Ketiga, membangun data-base kepemudaan berbasis kewirausahaan.

“Kami percaya dengan statistik, bahwa sebuah negara akan makmur ketika 11 persen populasinya berprofesi pengusaha. Indonesia masih di kisaran 3 persen. Karena itu, Gempita akan mendorong semangat entrepreneurship bagi generasi muda,” tambah Alfonso.

Ditambahkan, yang tak kalah penting adalah membangun budaya apresiatif terhadap karya anak bangsa. “Kita bangun perubahan perilaku masyarakat menjadi perilaku yang apresiatif terhadap setiap karya generasi muda. Salah satunya dengan memberi reward, membuka peluang lebih lebar lebih berkembang, dan lain sebagainya,” katanya.

Sebagai pamungkas Alfonso menyebut pentingnya database kepemudaan berbasis entrepreneurship. “Data yang kami bangun bukan data mati, tetapi data update by system. Ini akan membawa dampak signifikan terhadap perekonomian, utamanya dunia perbankan. Muaranya kesejahteraan,” tegas Alfonso.

Menanggapi program Gempita tersebut, Rosan Roeslani yang juga seorang pengusaha sekaligus diplomat itu menyambut antusias. “Itu sangat bagus, dan paralel dengan concern Pak Prabowo. Untuk itu memang harus melibatkan anak-anak muda,” pungkasnya. (*)

Pewarta : Roso Daras
Editor : Slamet Oerip Prihadi
Sumber :

Komentar Anda