Air Amran

Andi Amran Sulaiman, Menteri Pertanian. (FOTO: viva.co.id)

COWASJP.COM – INI kejutan di saat haus: Amran Sulaiman akan membeli 7.000 pompa air.

Kapan?

"Mulai sekarang," ujar menteri pertanian itu.

Saya memang terkesan dengan putusan itu. Begitu TSM. Begitu cepat. Lalu, dari Tiongkok, saya WA beliau. Kemarin. Langsung direspons. Angka 7.000 pompa itu langsung dari keterangan beliau. 

Pompa itu untuk mengairi sawah. Yakni sawah yang tanpa irigasi. Luasnya: 1 juta hektare. Separo di Jawa, selebihnya di luar Jawa. Termasuk di daerah asalnya: Sulawesi Selatan.

"Itu lebih penting dari food estate," tulis saya dalam WA ke sang menteri.

Saya punya prinsip: meningkatkan produksi beras di sawah yang sudah ''jadi'' jauh lebih mudah dari memproduksi beras di sawah baru. Juga lebih instan.

Rakyat kita sudah terbiasa serba instan: makanan instan, keinginan instan, bansos instan.

Cetak sawah baru tidak bisa instan: perlu kesabaran. Apalagi di tanah gambut Kalimantan. 

Sawah baru belum akan mampu menghasilkan padi sebanyak sawah yang sudah ''jadi''.

Di tahun pertama sawah baru paling hanya bisa menghasilkan gabah dua atau tiga ton/hektare. Tahun kedua hanya bisa naik sedikit. Pun tahun ketiga. Baru di tahun keenam akan mampu menghasilkan 6 sampai 8 ton/hektare.

Begitu panjang penantian hasilnya. Padahal sebelum tahun keenam medsos akan keburu ribut: 'proyek sawah baru' langsung disebut gagal!

Bahkan kecaman seperti itu sudah mulai muncul di tahun kedua. Lalu akan kian ribut menjelang Pemilu.

Tentu akan dipersoalkan besarnya biaya cetak sawah baru dibanding hasil. Rakyat tidak akan bisa menerima penjelasan proyek strategis jangka panjang.

Maka mencetak sawah baru kelihatannya tidak cocok dilakukan di negara yang tiap lima tahun ada Pemilu. Program jangka panjang seperti itu berpotensi jadi persoalan.

Maka meningkatkan produksi di sawah yang sudah ''jadi'' adalah solusi. 

Dari sudut itu saya melihat Menteri Amran jeli: begitu banyak sawah yang tidak bisa ditanami padi di musim kemarau. Tidak ada irigasi. Sepenuhnya bergantung pada hujan: tadah hujan.

Mengadakan air di tanah seperti itu lebih mudah dari membuka food estate.

Petani sendiri sudah lama melihat peluang pengadaan pompa seperti itu. Pompa mandiri. Petani beli sendiri.

Kalau Anda menyusuri jalan tol dari Sragen ke Ngawi sampai ke Nganjuk tataplah kanan kiri: ribuan pompa air mandiri diadakan sendiri oleh petani.

Maka Sragen, Ngawi jadi lumbung padi. Nganjuk jadi lumbung bawang merah.

Kini Amran mau membeli 7000 pompa air. Besar-besaran. Untuk 1 juta hektare. Biayanya Rp 5 triliun.

Kalau saja bukan bulan puasa saya berani taruhan: hasilnya jauh lebih besar dari sawah baru di food estate.

Lebih instan. Cocok untuk memenuhi rasa dahaga medsos yang serba instan.

Seberapa besar ukuran pompa yang dibeli?

“Semua ukuran. Besar, sedang, kecil," ujar Amran.

Melihat jawaban itu, rasanya tidak mungkin lewat tender. Dugaan saya pembelian akan dilakukan lewat e-katalog.

Maka beruntung para pedagang yang sudah memasukkan pompa air di e-katalog mereka. Ada bisnis Rp 5 triliun dadakan.

Tentu saya masih akan banyak bertanya: sepulang dari Tiongkok nanti. Akan diapakan 7.000 pompa itu. Dibagikan gratis? Pada siapa? Lewat siapa? Mengapa tidak sebelum Pilpres? Siapa yang harus menanggung biaya operasional? Terutama untuk membeli BBM?

Kalau sampai pompa itu tidak bisa beroperasi target pun gagal. Kalau berhasil maka impor beras akan hilang tahun depan.

Tentu akan lebih baik kalau pompa tersebut pakai tenaga surya. Tidak mencemari lingkungan. Dan lagi air bisa dipompa siang hari. Tidak harus beli baterai.

Di sini Amran harus teliti. Jangan ada yang main api. Amran harus kerja keras. Sebentar lagi sudah kemarau.

Amran sendiri biasa kerja keras. Ketika tidak lagi jadi menteri ia tidak berhenti berbakti. Ia lagi membangun masjid besar di Makassar. Di belakang kampus Universitas Hasanuddin. Konon akan yang terbesar di Indonesia Timur.

"Saya pernah diajak meninjau lokasi masjid itu," ujar Akbar Faisal, mantan anggota DPR yang sekarang jadi YouTuber berkaliber. Podcastnya, Uncensored, Anda sudah tahu: top sekali.

Masjid itu nanti akan diberi nama khusus: nama ibunya.

Lokasi masjid itu sangat bersejarah bagi hidup Amran. Ia kuliah di fakultas pertanian di Unhas. S-2 pertaniannya juga di Unhas. Pun S-3 nya di bidang yang sama.

Saat Amran jadi mahasiswa ia selalu ke empang di belakang kampus itu: cari ikan. Hasilnya untuk membiayai kuliahnya. Sampai lulus.

Ayahnya seorang petani. Ia tahu penderitaan petani. Terutama kalau ada serangan hama: tikus.

Maka saat jadi mahasiswa itu Amran terus berpikir bagaimana bisa memberantas tikus di sawah. Berbagai uji coba ia lakukan: berhasil. Ia pun menciptakan formula racun tikus. Lubang tikus dimasuki asap beracun. Lubang satunya dibuntu. Tikusnya mati.

Racun tikus jenis itu ia beri nama Tiran. Artinya Anda sudah tahu: 

Tikus Mati Diracun Amran. 

Racun tikus itulah yang membawa Amran mentas dari kemiskinan. Lalu jadi kaya. Ia tidak lupa penderitaan masa mudanya. Ia simpan baik-baik foto kamar kosnya yang sempit dan kumuh saat jadi mahasiswa.

Setelah kaya Amran membeli tanah empang di belakang kampus itu. Puluhan hektare luasnya. Sebagian untuk masjid besar bernama ibunya.

Air empang sumber biaya kuliah Amran. Kuliahnya jadi sumber ide Amran menemukan racun tikus. Ia tidak lupa air yang lebih hulu: ibundanya. (*)

Komentar Pilihan Dahlan Iskan, Edisi 22 Maret 2024: Air Emas

Amat K.

Air Air mani Air suci Air tajin Air talkin Air wudu Air susu Air terjun Air sabun Air mancur Air sumur Air mancur Air Air ludah Air limbah Air Air leding Air hidung Air Air aki Air seni Air sebak Air minum Air tawar Air segar Air Air tanah Air laut Air tuba Air tuban Airmata Mata air AirAsia Airlangga

Em Ha

AIR Melayu, Manado : aer Aceh : i Batak, Jambi : aek Minang : aiya Kampar : ayu Banjar, Palembang, Jawa : banyu Bugis, Lampung, Manggarai: wai/wae Bengkulu : aiak Dayak : danum Sunda : cai Bali : yeh Bima : oi Lombok : aiq Sasak : tiu Ambon : weilu Gorontalo : taluhu

Agus Suryonegoro III - 阿古斯·苏约诺

AIR MADI, BUKAN AIR MANI.. 1). Saya nikah di umur 28. 2). Dulu belum ada internet. Pertama kali lihat video XXX baru di umur 26. 3). Di usia 27, sepulang kuliah, di Ambon, pernah diajak semobil berenam. Dua cowok termasuk saya. Dan empat cewek. Diajak ke bukit Karpan. 4). Di rumah itu saya "DIGIRING" ke satu kamar, DIKAWAL 2 cewek. 5). Satu cowok dan dua cewek lain langsung ke kamar lain. Semua dengan sukarela. 6). Cewek yang mengawal saya badannya lebih kuat. 7). Mereka melepas seluruh pakaiannya lebih dulu. Kemudian mencoba melepas pakaian saya. Dengan kekerasan. Tetapi saya melawannya. 8). Saat mereka merubah taktik. Menggoda dengan kelembutan, maka muncullah AIR dari tubuh saya. AIR madi. Saya tergoda. 9). Tetapi saya tetap menolak melepas pakaian. 10). Akhirnya saya bilang: SAYA MASIH PERJAKA. Maka akhirnya, mereka MELEPAS saya. ### Besoknya saat ketemu, mereka biasa saja. Seakan tak terjadi apa apa. Saya ikutan. Seakan tak terjadu apa-apa.

Ummi Hilal

CAIR ADA YANG MENCAIR ADA YANG DICAIRKAN BEKU ADA YANG MEMBEKU ADA YANG DIBEKUKAN MENANG ADA YANG MEMENANGKAN ADA YANG DIMENANGKAN KALAH ADA YANG MENGALAH ADA YANG DIKALAHKAN AIR CAIR MENGALIR ADA YANG MEMBEKU MELAMPAUI SALJU ADA YANG KENTAL HINGGA MENGKRISTAL KERAS MENGERAS MELAMPAUI BATU TAK BERHATI BERKEPALA BATU

Lagarenze 1301

Santai sejenak dengan segelas air. Wanita itu datang ke dokter dan mulai mengeluh. "Dokter, saya tidak tahu harus berbuat apa. Setiap hari suami saya sepertinya kehilangan kesabaran. Kami pun selalu bertengkar. Ini membuat saya takut." Dokter berkata: "Saya punya obat untuk itu. Jika suami Anda terlihat sedang marah, ambillah segelas air dan mulailah berkumur. Cukup berkumur, berkumur, tapi jangan ditelan atau dibuang. Terus berkumur sampai ia meninggalkan ruangan atau kembali tenang." Dua minggu kemudian, wanita itu kembali ke dokter dengan wajah ceria. Wanita itu berkata: "Dokter, itu ide yang brilian! Setiap kali suami saya mulai kehilangan kesabaran, saya lansung mengambil segelar air. Saya terus berkumur dan dia langsung tenang! Betapa hebatnya. Bagaimana segelas air bisa melakukan itu?" Dokter berkata: "Air itu sebenarnya tidak melakukan apa-apa. Menutup mulutlah yang berhasil...."

Handoko Luwanto

丨几ᗪㄖ几乇丂丨卂 ㄒ卂几卂卄 卂丨尺Ҝㄩ

Gregorius Indiarto

Ada yang sudah nulis komen panjang x lebar, begitu di send turun hujan. Jaringan error. Komen yang luas, hanyut terbawa air. #curhat kesuh

Asep Sumpena

Satu tetes air bisa menghidupi ribuan sel, Namun sebatang pohon bisa menyimpan ribuan liter air, Untuk itu tanamlah pohon, peliharalah pohon, Karena itu akan menghidupi ribuan kehidupan.

Mbah Mars

Saya pernah Cak diminta khutbah Id di alun-alun Wonosari Jogja. Karena jauh, saya sudah berangkat dari rumah sebelum subuh. Jadi sholat subuh di jalan. Celakanya, di kendaraan tidak ada barang seteguk air minum. Warung dan toko juga belum ada yang buka. Menjelang naik mimbar, pada saat orang-orang masih bertakbir, saya clingukan. Tengok kanan kiri. Tenggorokan terasa kering. Haus. Tiba-tiba saya melihat segelas air mineral di dekat operator soundsystem. Tanpa pikir panjang, air mineral yg tinggal separo gelas saya teguk. Alhamdulilah. Segar luar biasa. Selamat dech.

MULIYANTO KRISTA

Kejadian sekitar th 2005-an waktu libur lebaran di rumah mertua Jateng. Saya bersilaturahmi ke rumah seorang kawan waktu masih kerja di Gresik. Berbekal alamat yg telah diberikan, saya carilah alamat tsb.Setelah berkali-kali tanya akhirnya ketemu.Saya dipersilakan masuk trs ngobrol "ngalor ngidul". Setelah beberapa saat saya mulai gelisah karena saya merasa kehausan sekali karena capek mencari lokasi rumahnya dan cuacanya yg panas terik sekali.Akhirnya dengan sangat terpaksa saya pamit undur diri.Terus jarak 50 meteran dari rumah kawan tsb saya beli air mineral langsung saya minum saat itu juga. SUBHANALLAH rasanya nikmat,segar,lega dll bercampur jadi satu. Dengan kejadian tsb, sampai hari ini kalau ada tamu yg datang ke tempat mangkal saya, selalu saya kasih air minum walaupun cuma sebotol air mineral. Catatan saya kali ini: Air minum meskipun seteguk dua teguk, sangatlah berarti bagi orang yg kehausan. Karena itu,muliakanlah tamumu meskipun cuma dengan air minum seteguk.

Agus Suryonegoro III - 阿古斯·苏约诺

SEPANJANG JALAN DOKTER KAYADOE (1).. Ambon, tahun 1976. Jalan dr Kayadoe adalah jalan yang menghubungkan lereng Gunung Nona, ke bagian "bawah" kota Ambon, di gereja Rehoboth. Namanya "turun dari gunung" dalam arti sebenarnya, maka jalannya ya "menurun". Jam 06.00 pagi. Di sepanjang jalan itu, yang hanya 1,2 kilometer penuh orang. Kalau dari atas, di sisi kiri lah yang "penuh orang". Sebagian besar, mereka melihat "ke atas". Orangnya banyak, tetapi hampir setiap "lima orang", mereka "merubungi" satu lubang kecil. Kira-kira berdiameter 1,5 sentimeter. Begitu ada "aba-aba" "AIR KELUAR" dari atas, maka sebagian besar meneriakkan kata yang sama. Dari orang yang ada di atas. Bersahut ke bawah. Sampai ke gereja Rehoboth. Ya.. Mereka, setiap rumah tangga di jalan itu, punya satu lubang, di pipa PDAM yang lewat dari jalan dr Kayadoe (atas) ke jalan dr Kayadoe (bawah). Begitu aba-aba diucapkan, maka mereka masukkan "selang" ke dalam pipa, dan mengalirkan ke ember, yang diletakkan di "bawah". Ember harus lebih rendah dari "lubang di pipa", maka masing-masing orang, kreatif membuat itu. Air mengalir dari jam 06.00 sampai jam 07.00 pagi saja. Per rumah, bisa jadi dapat 10 atau 20 ember. Tergantung: 1). Keahlian membuat lubang. 2). Kemampuan mengangkat ember. 3). Jumlah orang yang dikerahkan. 4). Lokasi lubang, relatif di atas atau di bawah.. Semuanya mencari air. AIR ADALAH SUMBER KEHIDUPAN. Dari ember ditampung di bak khusus air PDAM. (Bersambung)

Azka Sunnnia

Untuk ibadah, jangan pernah membagi kepada yang lain. Air untuk kebutuhan hidup sosial, harus didahulukan. Hidup bersosial untuk ibadah. Air, hidup, ibadah??

Amat K.

Inilah penggalan puisi pamflet karya Rendra dalam Potret Pembangunan dalam Puisi. AKU TULIS PAMFLET INI Aku tulis pamplet ini karena lembaga pendapat umum ditutupi jaring labah-labah Orang-orang bicara dalam kasak-kusuk, dan ungkapan diri ditekan menjadi peng – iya – an Apa yang terpegang hari ini bisa luput besok pagi Ketidakpastian merajalela. Di luar kekuasaan kehidupan menjadi teka-teki menjadi marabahaya menjadi isi kebon binatang Apabila kritik hanya boleh lewat saluran resmi, maka hidup akan menjadi sayur tanpa garam Lembaga pendapat umum tidak mengandung pertanyaan. Tidak mengandung perdebatan Dan akhirnya menjadi monopoli kekuasaan Aku tulis pamplet ini karena pamplet bukan tabu bagi penyair Aku inginkan merpati pos. Aku ingin memainkan bendera-bendera semaphore di tanganku Aku ingin membuat isyarat asap kaum Indian. Aku tidak melihat alasan kenapa harus diam tertekan dan termangu. ....

Echa Yeni

Air *ani "Barang" ora mbejaji, njijik'i Unntyung piyantun putri gkem dititipi. San9ang sasi. Menawi dadi, medal masjid bayyi Bayyi niku, sakniki maos chdi Mboten supen,ninggal komen dhamel ngrusuhi Cekap semanten, kulo undur diri Si yu, smpe jumpa esok lagi

daeng romli

Kalau dapatnya Air Zamzam kayaknya kurang menarik Bah. Kalau bisa bisa dapatnya AIRin yang dulu kuliah unAIR dan sekarang jadi bos AIR kemasan, rumahnya ada AIR yang mengalir, pokoknya intinya sambil menyelam minum AIR, asalkan gak KELELEP....... hehehehe #wesngonoae

Jo Neca

Berpakaian preman saya ke tempat kerja. Memang hari itu, hari libur kantor. Tapi bagi karyawan harus ada yang piket. Di jatah. Jam 05.50 saya naik KRL Bogor Kota.Penuh.Berdesakan.Stasiun Ps Minggu. Tiba di kantor suasana tidak seperti biasanya.Security lapor. Suasana kantor PDI memanas pak. Saya suruh semua siaga. Gerbang kantor di tutup rapat. Buka pintu belakang.Kalau terjadi apa apa. Keluar lewat situ.Jam 06.45 suasana makin memanas. Tanda tanda bentrokan tak terelakan. Tiba tiba batu sebesar kepalan tangan orang dewasa terdengar menimpa gerbang.Dan bentrokan itu pecah. Jam 07.45 aparat datang.Saya lega. Masa dua kubu tetap tak mau bubar. Malah semakin panas. Aparat terdesak. Tiba tiba.. Bommmmm.. Asap putih mengepul di depan gerbang kantor. Salah satu kubu tepat berada di depan kantor. Saya berlari menyelamatkan diri. Air mata mulai meleleh. Perih. Panas dan memerah.Ke belakang mencari keran Air.. Membasuh mata. Tetap perih.Air mata tetap menetes. Setelah tiga hari baru sembuh. Gas AIR mata.Sabtu kelabu 27 Juli 1996..

Nimas Mumtazah

AIR Air cucian kaki ibu Sy masih percaya dg air itu Untuk yg ini nalar sy tak bekerja Hati dan pikiran yg meyakini bahwa di dalamnya ada keberkahan..

Lagarenze 1301

Saya terseret sekitar 50 meter. Saya berusaha terseret ke arah kiri, karena di sebelah kanan ada kanal yang pasti arusnya sangat dahsyat. Allah menyelamatkan saya ketika saya benar-benar terbawa arus ke kiri dan tertahan pada pohon akasia. Tak henti saya mengucap syukur sembari mencari jalan agar bisa ke rumah. Saya lihat arus di kiri memang tidak terlalu deras. Saya melelas pegangan dan membiarkan badan mengikuti arus ke sebelah kiri. Saya akhirnya berhasil berpegangan di pagar rumah orang. Saya terus bergerak sembari berpegangan pada pagar demi pagar hingga sampai ke rumah saya. Saya tercekat melihat ketinggian air di dalam rumah sampai sepinggang. Isti dan anak saya berdiri di atas ranjang yang juga sudah terendam. Mereka menangis. Untung semua colokan listrik sudah dinaikkan. Soal listrik aman karena semua instalasi kabel ada di atas. Saya lemas melihat kondisi air berwarna cokelat yang sedemikian tinggi. Semua pintu dan jendela sudah ditutup tapi air selalu pintar menemukan jalan. Hampir tak ada barang yang bisa kami amankan. Sejak saya keluar rumah hingga air naik setinggi pinggang prosesnya hanya sekitar lima sampai sepuluh menit. Air sangat cepat menyerbu. Saya bersyukur istri dan anak selamat. Rumah berantakan, barang-barang hancur. Sofa, kursi, kulkas dan mesin cuci semua terendam. Pakaian di lemari juga. Hanya TV yang sempat diamankan. Belakangan baru saya tahu, berkas-berkas penting juga pada bonyok. *lanjut di komen bawah.

Johannes Kitono

Air Sakti. Cerita air membuat nostalgia. Didunia ini ada Air yang bisa mengalahkan Kertas Jimat dari Datok Sakti. Ketika masih hidup di Asrama Bruder Singkawang. Lahan tetangganya penuh dengan kebun jeruk dan Duku. Saat sedang berbuah dan ranum sangat menggoda.Bisa terlihat dari jendela sekolah. Ingin menikmati Air jeruk murni. Tapi apa daya, duit tak punya. Tibalah hari Minggu, saat bruder tidur siang.Keempat keluarga * Pak Serang * langsung loncat pagar ke kebun tetangga. Mau panen jeruk dan duku milik tetangga Asrama. Astaga, dipohon duku sudah ada kertas Phu kuning.Konon, siapa yang makan buah duku dari pohon itu tanpa izin.Bisa sakit perut, BAB sampai mati. Ke 4 penyerang itu langsung mufakat dan sepakat. Ambil Phu Kuning dari pohon.Di sobek kecil-kecil dan buang di akar pohon.Buka celana monyet dan pipis bareng disana. Sesudah pipis langsung ludah tiga kali. Resiko kualat tanggung bersama. Then, mulai panen duku dan menikmatinya. Habis makan duku terkadang pegang perut. Was- was takut kena tulah kertas jimat. Alhamdulilah ternyata aman-aman saja. Suatu bukti, Amoniak Air Pipis lebih Sakti. Apapun alasannya, panen buah jeruk dan duku milik petani. Bukan perbuatan baik dan tidak boleh terulang lagi. Semoga petani jeruk dan duku yang jadi korban pencurian bocil Asrama. Hidup sehat dan now dengan aman bisa menikmati panen buahnya.

djokoLodang

--o-- FALSAFAH AIR dalam Asta Brata. Ajaran Astabrata yang tertua merupakan ajaran yang diberikan olah Rama kepada Wibisana. Oleh Rama, Raden Wibisana diangkat menjadi Raja Alengka menggantikan Rahwana. Rama berpesan agar menjadi raja yang bijaksana mengikuti delapan sifat dewa yaitu Indra, Yama, Surya, Bayu, Kuwera, Brama, Candra, dan Baruna. Asta Brata adalah sifat alam semesta, yang diwakili oleh delapan sifat utama: matahari, bulan, bintang, bumi, air, api, angin, dan samudra. Meniru delapan sifat alam sebagai contoh, itu lah inti ajaran Asta Brata. 1. Belajar dari Surya. Matahari bersinar dan memberi cahaya kepada siapa saja, tanpa pilih kasih. Tanpa diminta. 2. dari Chandra. Bulan. Pengganti matahari dalam keadaan gelap. 3. dari Taraka. Bintang. Penuntun setia bagi mereka yang tersesat. 4. dari Bhumi. Bumi tetap sabar. Walau diinjak-injak tetap memberi. 5. dari Varuna --air.. Air mengalir dan melawan segala rintangan. Kita sering mendengar: "go with the flow", ikutilah arus. Tetapi, air tidak selalu mengikuti arus. Kalau air yang sedang mengalir menemui rintangan --batu besar, mengitari batu itu, dan terus mengalir. Mencari jalan sendiri. 6. dari Agni. Api membersihkan dan mendaur ulang. 7. dari Vayu. Angin punya kemampuan untuk menembus apa saja. Menyelinap. Menuju sasaran. 8. dari Samudra. Luas pengetahuan. Luas wawasan. Luas pandangan. Luas hati. Siap menampung apa saja. Konon, Asta Brata ini sudah jadi mata-pelajaran pokok di Lemhanas. --jL--

Mirza Mirwan

DEMI AIR -- 1 Gunung Galunggung yang murka selama sembilan bulan, Mei 1982 - Januari 1983, menyebabkan kekeringan di beberapa desa gegara sumber air dan saluran air tertimbun muntahan Galunggung. Pun di Kampung Pasikadu, Desa Santana Mekar, Kecamatan Cisayong, Tasikmalaya. Syahdan, di tahun 1987, Mak Eroh yang biasanya mencari jamur ke hutan untuk di jual menemukan sumber air yang selamat dari timbunan pasir di tengah hutan. Perempuan yang (ketika itu) berusia 45 tahun itu berinisiatif untuk membuat saluran air ke kampungnya. Inisiatif yang terasa sangat-sangat sulit untuk diwujudkan. Apalah lagi oleh seorang perempuan. Medan yang harus dilalui saluran itu adalah bukit cadas dan tebing. Di mana ada kemauan di situ ada jalan. Mak Eroh, perempuan perkasa dari Kampung Pasikadu itu membuktikannya. Berbekal cangkul, linggis, dan tali -- pengaman bila ia memangkas tebing -- Mak Eroh berhasil membuat saluran air sepanjang hampir 5 km dalam waktu 45 hari. Itu dikerjakannya seorang diri. Buah dari usaha Mak Eroh bukan hanya dinikmati warga kampungnya, tetapi juga warga kampung di kecamatan lain. Tahun 1988 Presiden Soeharto menganugerahkan Penghargaan Kalpataru. Tahun berikutnya Enviromental Award dari PBB juga diterimanya. Asal tahu saja, Mak Eroh hanya sekolah sampai kelas tiga SD.

Mirza Mirwan

Buruh dari Desa Kalambeshwar, Washim, Maharashta, itu bertekad untuk membuat sumur sendiri. Tekadnya itu bahkan ditertawakan Sangeeta, isterinya. Alih-alih tetangganya. Mereka menganggap Tajhne sudah gila. Tapi Bapurao Tajhne tetap pada tekadnya. Ia mengandalkan naluri untuk menentukan di mana ia akan menggali. Warga desa dengan status Paria, mau ngerti ilmu Hidrologi. Setelah menentukan lokasi ia berdoa kepada Tuhan dengan khusyuk agar usahanya membuahkan hasil. Begitulah, seorang diri, selama 40 hari ia menggali sumur sedalam tujuh meter dengan garis tengah hampir tiga meter. Meski sumur itu hasil kerjanya seorang diri, Tajhne tak mau mengklaim sebagai miliknya. Siapa saja boleh mengambil air dari situ.Tetangga yang semula menganggap Tajhne gila akhirnya minta maaf. Bahkan tetangga juga ikut membantu ketika Tajhne memperdalam sumur itu.

Liam Then

Mengapa Amerika sangat ngotot tentang pelanggaran HAM di Tibet? Seperti ingin Tibet merdeka, gerakan Tibet merdeka, sangat intens di Amerika. Tibet yang masuk kawasan Himalaya, yang sering di panggil atapnya dunia, adalah tempat dua sungai terpenting di Tiongkok bermula. Sungai Huang He, dan Sungai Yangtze. Jika Tibet sampai merdeka, istilahnya "lifeline"-nya Tiongkok, bisa dipegang oleh Amerika. Unifikasi (kalau versi barat aneksisasi) Tibet tahun 1951, bisa jadi besar karena pertimbangan strategis ini. Air adalah sumber kehidupan, sungai adalah buaian peradaban. Maka dari itu, saya harap Pemda Kalbar, mampu bentuk Kota Pontianak kesayangan saya, sungai Kapuas dan Landak, yang membelah pusat kota, harap jangan dipunggungi dalam proses pembangunan kota. Jadikanlah dua sungai dengan kelok cantik ini, beranda kota. Jadi wajah peradaban manusia Kalbar. Semoga.

thamrindahlan

Air Keringat Inilah air emas sesungguhnya. Bintik bintik air nan keluar dari tubuh Melalui poti pori nyaris diseluruh badan Bintik bintik itu kemilau diterpa sinar Dia menetes pelan membasahi kulit Terus mengalir bahkan menetes Sederas daya upaya bergerak raga Keringat dikau lambang keperkasaan Dikau bukti tak terbantahkan pejuang Keluar ikhlas dari kulit petarung Semangat nan pantang menyerah Wahai dikau para butir air asin Hanya keluar dari pori pori rakyat Kamus keringat tak ada dikaum atas Kecuali keringat dingin Nan terpaksa berbintik menetes Ketika dosa dan kesalahan terbuka Berbahagialah keringat para kuli Syedap nian dikau menikmati makan Lahap nian kalian makanan halal Agak laen rupanya Kata anak anak medan disana Berkeringat demi kebahagiaan keluarga Inilah air emas kebanggaan Manusia Keringat hasil jerih payah Salamsalaman

Yusuf Ridho

Bahasa Arab-nya air adalah ma' (baca: mak). "Mak" adalah kependekan dari "emak". Mak atau emak berarti ibu. Ibu adalah sumber mata air. Ada air susu ibu. Air mata ibu. Air tangan ibu. Air susu dibalas air tuba. Air besar batu bersibak.

Ummi Hilal

DI KEDALAMAN SEL ADA AIR DI LUASNYA ANGKASA ADA AIR AIR ADA BANYAK SEKALIGUS AIR ADA SATU DI MANA MANA ADA AIR NAMUN SATU ADANYA ENTAH MATA AIR, EMBUN ATAU SALJU SEMUA SATU DUA HIDROGEN SATU OKSIGEN

M.Zainal Arifin

AIR. Berbagai peran, profesi dilakoni oleh sebutir molekul AIR, H2O. Jadi cairan, uap, embun, hujan, es, cairan lagi. Sebutir molekul air melewati tenggorokan kita, jadi darah, air kencing, ke comberan, ke sungai, ke laut, menguap, jadi awan, hujan, banjir, ke luar negeri, ke USA, dll. Sampai qiyaamat.

Mora Edu Indonesia

Th 85 di Aceh terjadi hujan hampir dua th tanpa henti. Kehidupan kami sebagai petani sulit sekali, tidak ada panen, kami sering makan ubi dicampur kelapa dan garam! Enak juga hehe... Ayah kami merantau ke Belawan, sudah 7 bl tidak ada kabar, begitu juga uang kiriman. Ternyata perahu beliau dkk nya terbawa arus ke India. Dua hari sudah Umi kami sakit dan tidak bangun dari tempat tidur. Kami semua bingung. Umi mau apa? Tanya sy. Kopi jawabnya. Kami punya kopi sendiri, masalahnya kami tidak punya gula. Akhirnya sy ke warung dan utang gula dan tidak dikasih oleh pemilik warung, maklum semua paceklik luarbiasa. Sy berjalan ke rumah dengan langkah gontai juga air mata berlinang. Di dekat ruma ada kebun kelapa kami, pohonnya licin karena hampir dua tahun disiram hujan. Sy panjat pohon berlumut itu dan sy ambil beberapa buah kelapa lalu sy ke warung itu lagi untuk menukarkan dengan gula seberapa dapatnya. Kopi pun kami buat untuk untuk Umi, dua jam kemudian Umi kami bangun dan beraktivitas seperti biasa. Beliau tak lepas kopi setiap hari dalam hidupnya. Begitulah air kopi, dibuat dengan air mata dan menjadi air kekuatan bagi Umi kami. Kenangan tak terlupakan walaupun sudah 40 th yll.

Pewarta : -
Editor : Slamet Oerip Prihadi
Sumber :

Komentar Anda