Quick Count

Petugas TPS membeber kertas suara. (FOTO: tangerangkota.go.id)

COWASJP.COM – PEMILU sudah selesai. Itulah perasaan mayoritas rakyat. Mereka begitu percaya pada quick count. Apalagi semua lembaga penghitung cepat senada. Hanya angka-angkanya beda dikit.

Memang masih ada yang meragukan angka quick count. Mereka masih berharap penghitungan resmi oleh KPU bisa beda.

Perasaan seperti itu baik. Agar masih ada harapan. Orang hidup perlu harapan. Siapa tahu jagonya masih bisa menang. Setidaknya masih akan ada putaran kedua. 

Berharap angka beda dari KPU itu membuat sebuah kekecewaan tidak terlalu tiba-tiba. Itu bahaya. Kekecewaan itu seperti KPR, perlu dicicil. Orang tidak sama: ada yang pilih kecewa 100 persen sekaligus. Sangat kecewa. Tapi cepat juga move on. 

Ada yang pilih kecewa bertahap. Yang seperti ini lama sekali untuk bisa move on. 

Munculnya harapan itu bisa jadi karena angka KPU tidak seperti di quick count. Tanpa disadari bahwa angka KPU itu masih sangat sementara. Nggak masalah baginya. Yang penting angka itu menimbulkan harapan di saat kecewa.

Harapan juga muncul dari banyaknya berita kesalahan input petugas Pemilu. Misalnya ada satu TPS yang mencatat pasangan Prabowo-Gibran menang 1.400 suara. Padahal jumlah pemilih tidak sampai 200 orang. Yang seperti itu tidak hanya di satu TPS.

Setiap berita ketidakberesan menambah harapan. Pun bila penyebabnya hanya masalah teknis yang mudah dikoreksi.

Harapan itu seperti listrik merek Phillips, terus terang terang terus, membuat hidup lebih hidup.

Maka penghitungan di KPU akan bisa menjadi faktor penyebab kekisruhan. Bahkan kerusuhan.

Bisa jadi ada yang berdoa agar KPU bikin blunder berkali-kali. Lalu gagal melakukan penghitungan sesuai jadwal. Ini bisa jadi pemicu kerusuhan.

Kalau itu sampai terjadi bahaya. Bisa menambah sumbu keinginan sebagian orang untuk ''tolak hasil pemilu'', ''bikin Pilpres ulang'', atau ''batalkan presiden/wapres terpilih di quick count'. 

Untung ada quick count. Justru quick count bisa mengontrol KPU: dari segi kecepatan. Juga ketepatan.

Lembaga quick count itu tidak pakai uang negara. Bisa begitu cepat. Tepat. Kalau sampai IT KPU bermasalah, alangkah mengecewakannya.

Saya setuju: pada dasarnya Pilpres sudah selesai. Sudah terjadi akad nikah. Yang ditunggu ini tinggal resepsinya. Yang belum selesai itu Pileg. Minggu ini puncaknya: apakah caleg yang suaranya tidak banyak boleh ''diminta'' dengan imbal jasa.

Pilpres sudah selesai. Waktunya kembali kerja. Cari nafkah. Saya juga sudah kembali mencari sesuap nasi. Para capres tidak akan ada yang membelikan saya nasi.

Tidak ada alasan meragukan quick count. Ilmu mereka begitu tinggi. Dalam sejarah Pilpres langsung kita belum ada quick count yang salah.

Anda sudah tahu: quick count pertama di Indonesia dilakukan oleh almamater saya. Yakni LP3ES. Pilpres tahun 2004.

Waktu itu LP3ES bekerja sama dengan Metro TV. Hebohnya bukan main. Pukul 15.00 hari itu Metro TV sudah mengumumkan SBY mengalahkan Megawati. Heboh. Belum pernah ada hasil Pilpres bisa diketahui pada hari yang sama.

Lima tahun kemudian sudah beberapa lembaga melakukan quick count. Semuanya benar –sesuai dengan hasil KPU. Begitulah tiap lima tahun. Kian banyak yang melakukan quick count. Hasilnya tetap benar –sesuai dengan hasil KPU. 

Pilpres sudah selesai? (*)

Komentar Pilihan Dahlan Iskan di Tulisan Edisi 17 Februari 2024: Saling Sepak

Lagarenze 1301

Saya ingatnya puisi 'mbeling' Remy Silado, "Jawa dan Melayu". Aku/ tahu betul/ bahwa panggilan/ anak laki di Jawa: tole/ berasal dari bahasa Jawa: kontole// Yang/ aku tahu betul/ dari mana asalnya/ bahasa Melayu: tempik sorak//

djokoLodang

--o-- "Lur" adalah singkatan dari "sedulur", saudara. --tulis Abah. Jadi ingat "Le", panggilan ayah/ibu kepada anak laki-laki. Sejak anak itu masih balita. Sampai dewasa pun, tetap dipanggil "Le" oleh orangtuanya. Anda sudah tahu, "Le" itu dari singkatan apa? Saya pun sudah lama tahu. "Le" singkatan dari "thole". Tapi, tahukah Anda, bahwa "thole" itu pun sebenarnya masih singkatan juga? Saya juga baru tahu baru-baru ini, dari sebuah buku yang membahas adat istiadat jawa. Lupa judul bukunya, Diniatkan mencari buku itu, hari ini. Atau besok. Setelah "lodang" waktunya. "Tole" itu singkatan dari "k**thole". Sebagaimana juga "wuk", panggilan anak perempuan, singkatan dari "bawuk". --jL--

Pryadi

"Calon yang datang ke kepala desa akan dapat suara," katanya. Kalau yang datang tiga orang, suara dibagi tiga orang itu. Yg dikatakan narasumber dianggap sebagai "kebenaran", dikutip & disebarluaskan tanpa ada 'cek ulang' (crosscheck) tentang kebenarannya. Satu kasus di-'gebyah uyah'. Mengarah ke fitnah thd kepala desa se-Madura. Rupanya Dahlan suka dg gosip2 yg bikin rame. Jurnalis comberan! Tukang bikin hoaks! Menunggu klarifikasi dari Dahlan. Salam. Rahayu.

Handoko Luwanto

"Yang merekap itu adalah kepala desa. Suka-suka kepala desa: siapa, dari partai apa, akan dapat berapa suara. ''Calon yang datang ke kepala desa akan dapat suara,'' katanya. Kalau yang datang tiga orang, suara dibagi tiga itu. Siapa dapat berapa." Paragraf d atas kalo dibaca Pembaca Disway yg suka gagal login bisa jadi akan menjadi begini: "Yang meloloskan login itu adalah Admin. Suka-suka Admin: siapa, dari mana, akan dapat kesempatan login. 'Kalau yang datang tiga ribu orang, kesempatan login dibagi tiga ribu itu." (´。• ◡ •。`) Peace.....Admin, slamat pagi.

Mirza Mirwan

Di forum komentar CHD ini saya pernah mengeluhkan jumlah kursi DPR dan DPD yang, menurut saya, berlebihan -- DPR 575, DPD 136. Eh, untu periode 2024-2029 malah DPR 580, DPD 152. Tiap provinsi punya wakil DPD 4 orang. Padahal kinerja mereka, yaaah....Anda sudah tahu, saat sidang paripurna banyak kursi yang tanpa penghuni. Pun ada yang molor. Ada yang sibuk dengan ponsel. Eh, malah ada yang ketahuan nonton film parno, eh, porno. Populasi kita 279 juta jiwa. Itu berarti 56 juta lebih sedikit ketimbang AS yang 335 juta jiwa. Tetapi, waini, kursi DPR -- House of Rrepresentatives --- di sana itu hanya 335 doang. Artinya, dibandingkan AS, kita punya kursi DPR 245 lebih banyak. Padahal kita tidak sekaya AS, lho. Untuk DPD, tiap provinsi punya wakil 4 orang. Sedang di sana tiap state (negara bagian) hanya cukup 2 orang senator. Artinya apa? Ya berarti kita sangat royal mengeluarkan duit untuk hal-hal ysng mubazir. Lho, mubazir? Lha iya deh, eh, dong. Orang yang di dalam sidang paripurna enak-enak tidur atau nonton film gituan kok dibayar gede. Tapi apa boleh buat. Yang nentuin jumlah kursi DPR/DPD itu mereka juga, sih. Maka jangan heran bila 10 a 15 tahun mendatang jumlah kursi DPR menjadi 585 atau 590 kursi. Suka-suka yang mulia anggota dewan.

Jokosp Sp

Trik Team Sukses yang berhasil. Target perolehan suara di DPRD Kabupaten = 2,500. Yang disebar daun keringnya isi 200 rb/ amplop x 4000 calon pemilih. Atau kalau diprosentasikan 2.500/ 4.000 x 100% = 62,5%. Ini adalah target. Berarti ada amplop yang tidak jadi suara 37,5%. Total dari 3 dapil ada 250 TPS, jadi target berikutnya adalah per TPS harus dapat suara minimal 10 suara. Perinciannya adalah 2.500 target suara / 250 TPS 10 suara/ TPS. Atau kalau diprosentasikan minimal suara per TPS = 10/ 250 x 100% = 4%. Terlihat angkanya kecil, karena harus saling rebut dengan calon lain. Namun itu angka yang optimis 10 suara/TPS x 250 TPS = 2.500 suara, ini angka kemenangan untuk sebuat Caleg DPRD Kabupaten. Untuk memastikan 10 suara per TPS yang jadi target 250 TPS kerja team sukses harus dibantu 1 orang yang dipercaya membawahi kontrol per TPS. Tugasnya melaporkan kondisi akhir para calon pemberi suara dan memaintenancenya. Luar biasa kan?. Orang ini juga yang dijadikan jadi saksi di saat pencoblosan nanti. 10 daun kering warna merah jatah mereka. Ini hasil wawancara dengan team sukses yang 5i, dan bossnya yang ada di nomer 1 di partainya akhirnya dimenangkan. Bulan depan ada pemilihan bupati dan wakilnya. Si 5i sudah punya modal calon pemilih pasti yang 2,500 orang itu. Ini asset luar biasa yang mendatangkan duwid berikutnya. Dan luar biasa cara kerja mereka. Saya jadi belajar, minimal jadi seorang Advisor pemenangan calon bupati.

Gregorius Indiarto

Saling sepak, tendang, gajul, dupak, dugang,... Itulah kerja kaki dalam arti negatif. Saling keplak, tinju, kepret, kaplok, soto,... Itulah kerja tangan dalam arti negatif. Karja kaki dan tangan yang positif? Pasti lebih banyak.

Lagarenze 1301

Ada komentator yang kemarin mengeluhkan iklan Disway menutupi layar dan susah dihilangkan. Publisher memang dilema. Terlalu banyak iklan mengganggu kenyamanan pembaca. Tapi, media hidupnya dari iklan. Gimana, dong. Dari sisi pembaca, sebenarnya bisa pakai AdBlocker. Tapi, tidak bijak, tidak etis, tidak menghargai kerja keras karyawan media. Media pun sekarang sudah pintar. Pembaca yang pakai AdBlocker bisa terdeteksi dan akan mendapat pop-up peringatan. Lama-lama kena block. Tega nggak tega, harus dilakukan. Dari sisi publisher, dengan kemajuan teknologi, sekarang sudah bisa membuat dua platform yang sama tapi beda. Pembaca gratisan bisa mengakses platform A tapi harus siap terganggu iklan. Pembaca mbayar bisa mengakses platform B tanpa terganggu iklan dan tanpa pindah-pindah halaman. Konten platform A dan B persis sama. Jadi sebenarnya hanya satu platform. Yang membedakan, ada yang pakai iklan, ada yang tanpa iklan. Saya pernah tulis komen, sudah ada media nasional yang menerapkan sistem ini. Dengan mbayar Rp 5.000 per bulan (masa promo) bisa mengakses situs tanpa terganggu iklan. Isinya persis sama dengan yang gratisan. IMHO, mungkin nantinya Disway bisa menerapkan cara yang sama. Yang mbayar dapat privilege. Jalur VIP. Tak perlu misuh-misuh karena kreativitas pemasang iklan yang iklannya tidak bisa ditutup sebelum 5 detik. Janji Pak Dis "Gratis di awal. Gratis sampai akhir" juga tidak dilangkahi. Disway tetap gratis, kok. Tapi yang ada iklan.*

Lagarenze 1301

Santai sejenak. Seorang pria berkata kepada Tuhan. "Tuhan, benarkah bagi-Mu satu miliar tahun bagaikan satu detik?" "Ya." "Ya, Tuhan, benarkah bagi-Mu uang satu miliar sama dengan satu sen?" "Ya." Pria itu dengan berbinar-binar berkata, "Ya, Tuhan, bolehkah saya minta satu sen?" "Boleh, tunggulah sedetik."

Wilwa

Ing ngarso golek bondo. Ing madyo nyikut konco. Tut wuri ngerusuhi. Hahahahaha

Echa Yeni

Ada juga membagongkan. Di SBY ada Dupak rukun. Tpi blom ktemu sejarahnya, kok isa, di Dupak(ditendang) tpi Rukun

Xiaomi A1

Sulut Biru Muda.. Saya cukup terkejut mengetahui hasil Pilpres Sulut, pasangan nomor urut 02 menang 75%, jauh diatas rata2 nasional yg berkisar 55-56%.. Gubernur Sulut skr, Olly Dondokambey adalah salah satu tokoh elit di PDIP, di Pilgub 2020 lalu Olly menang 1 putaran dgn perolehan suara 55%. Pengaruh Olly nampaknya tak mampu membendung kuatnya suara penggemar joget gemoi. Sebelum ini, Gubernur Sulut dijabat oleh SH Sarundajang, sangat biru, pernah sama2 bertarung dlm kompetisi yg akhirnya dimenangkan oleh Abah.. Sulut juga pernah sangat kuning saat Gubernurnya EE Mangindaan, tokoh senior yg cukup dekat dgn Abah sejak Abah masih muda krn beliau pernah menjadi Danrem Surabaya.. Biru dicampur Kuning ternyata hasilnya Biru Muda..

Afa

BALADA LELAKI. 男人二十歲 為夢闖天涯 Nánrén èrshí suì wèi mèng chuǎng tiānyá (Lelaki di usia dua puluh tahun, mengejar cita-cita sampai ke ujung dunia) 風裡來雨裡去 志氣比天大 Fēng lǐ lái yǔ lǐ qù zhìqì bǐ tiān dà (Hujan badai pun diterjang, ambisinya lebih besar dari cakrawala) 男人三十歲 已經有了家 Nánrén sānshí suì yǐjīng yǒule jiā (Lelaki di usia tiga puluh tahun, dia sudah berkeluarga) 不喊苦不說累 努力在掙扎 Bù hǎn kǔ bù shuō lèi nǔlì zài zhēngzhá (Tidak menjerit pahit. Tidak berkata lelah. Terus giat berjuang) 男人四十歲 比金還珍貴 Nánrén sìshí suì bǐ jīn hái zhēnguì (Lelaki di usia empat puluh tahun, lebih berharga dari emas) 不後悔不後退 依然向前追 Bù hòuhuǐ bù hòutuì yīrán xiàng qián zhuī (Tidak menyesal, tidak menyerah. Tetap merangsek maju) 男人五十歲 一切淡如水 Nánrén wǔshí suì yīqiè dàn rúshuǐ (Lelaki di usia lima puluh tahun, segalanya tenang sekalem air) 一顆平常心 從容去面對 Yī kē píngcháng xīn cóngróng qù miàn duì (Dengan pikiran yang damai, siap menghadapi dengan tenang) 男人一生 有多少苦和累 Nánrén yīshēng yǒu duōshǎo kǔ hé lèi (Betapa beratnya kesulitan dan kelelahan yang dialami seorang laki-laki dalam hidupnya) 為了夢想一路向前飛 Wèile mèngxiǎng yīlù xiàng qián fēi (Demi meraih angan-angan rela terbang ke depan) 哭過多少次 又笑多少回 Kūguò duōshǎo cì yòu xiào duōshǎo huí (Tak terhitung sudah berapa kali menangis dan berapa kali tertawa) 嚐遍酸甜苦辣生活百味 Cháng biàn suāntiánkǔlà shēnghuó bǎiwèi (Sudah mencicipi semua cita rasa kehidupan) 男人一生 有多少苦和累 Nánrén yīshēng yǒu duōshǎo kǔ hé lèi (Tak terhitung berapa banyaknya kesulitan dan kelelahan yang dialami

Xiaomi A1

Selama ini saya pikir Abah itu non partai, ternyata... Pak Dahlan Iskan itu PDI

Liáng - βιολί ζήτα

Psikologis Pemilih. (.....lanjutan tadi pagi) Kesediaan Prabowo Subianto menjadi "pembantu Presiden Joko Widodo" yang notabene adalah rivalnya dalam Pilpres 2014 dan 2019 mempunyai "nilai lebih yang luar biasa". Masyarakat luas, terutama dari kalangan menengah ke bawah tidak peduli apakah ada atau tidak ada deal-deal politik ketika Presiden Joko Widodo dengan hak prerogatif-nya menunjuk Prabowo Subianto sebagai Menteri Pertahanan. Mereka melihat dan menilai Prabowo Subianto sebagai "sosok negarawan sejati - berjiwa besar" bersedia menjadi pembantu Presiden Joko Widodo yang mengalahkannya pada pilpres. Hal ini semakin memperkuat rasa simpati mereka yang memang sudah bersimpati jauh sebelum Beliau menjadi Menteri Pertahanan. "Nilai lebih yang luar biasa ini" sama sekali tidak dimiliki oleh Capres Anies Baswedan maupun Ganjar Pranowo. Pemilihan umum telah usai. Kesalahan penghitungan suara, baik yang tidak disengaja ataupun karena hal-hal teknis lainnya, atau bahkan memang ada yang disengaja (sebagai kecurangan) adalah hal yang umum terjadi, juga pada pemilu-pemilu sebelumnya. [1/3]

Handoko Luwanto

Mas Udin, 151 berbau brand jadi tdk diakomodir, mohon maaf ya mas Udin /\ Sperti halnya 234 usulan teman yg lain. 1-9 diwakili 1 (Pertamax) 10-99 diwakili 69 (Tongkat Perkasa KamaSutra) 100-199 diwakili 123 (Pedang Keramat Jirolu) 200-299 diwakili 212 (Kapak Sakti Naga Geni) 300-399 diwakili 300 (Ksatria Pemberani Sparta) 400-499 diwakili 404 (Prusuh Anti Gagal Login)

Jo Neca

Dan terbukti...om Lagarenze..Di salah satu TPS negeri Konoha.Kertas surat suara DPR.Tidak di coblos.Tetapi di tulis dengan huruf Kapital..SEMUA KORUPTOR.Apakah ini benar..Mungkin iya

Lagarenze 1301

Seorang caleg negara Konoha yang baru ikut pemilu mengunjungi seorang sahabatnya, seorang anggota DPR negara Wakanda. Ia terperangah melihat anggota DPR Wakanda itu punya rumah besar dan lima mobil mewah. Caleg Konoha bertanya bagaimana mungkin dengan gaji anggota DPR bisa punya harta sebanyak itu. Anggota DPR Wakanda mengajak caleg bau kencur itu berkendara dan berkata: "Apakah kamu melihat jalan raya 4 jalur ini?" Caleg Konoha: "Ya." Anggota DPR Wakanda: "Anggarannya untuk 8 jalur." Waktu berlalu, caleg Konoha itu terpilih jadi anggota DPR. Beberapa tahun kemudian, ia mengundang anggota DPR Wakanda untuk datang ke Konoha. Anggota DPR Wakanda kaget melihat anggota DPR Konoha memiliki 3 rumah besar dan belasan mobil mewah. Ia bertanya bagaimana bisa melakukan hal itu dalam waktu singkat. Anggota DPR Konoha itu membawa sahabatnya ke atap rumah dan berkata: "Apakah kamu melihat jalan raya 10 jalur itu?" Anggota DPR Wakanda: "Saya tidak melihatnya." Anggota DPR Konoha: "Saya juga."

Handoko Luwanto

Tadi ke bandara Juanda jemput kerabat. Ternyata sampai skarang flyover Aloha belum digunakan. Padahal ada berita di Disway bulan 10 tahun lalu, bhw flyover Aloha sudah jadi. Sempat menduga, apakah ada masalah di lintas sektoral sehingga belum ada ijin layak pakainya. Bikin pikiran melayang kemana-mana, apakah segitu lemahnya koordinasi lintas sektor d sini ? Apalagi jika tdk ada orang kuat yg cawe2. Lalu teringat tulisan Disway hari ini, bahwasanya sesama caleg separtai sendiri bisa saling sepak. Apakah mental kita memang sudah dikondisikan sedari awal ? Yg penting amankan diri sendiri dulu. Akan makin miris jika melihat kemajuan negara nun jauh di sana. Yg seblum masuk abad milenium, hidupnya jauh lebih tidak sejahtera daripada kita d sini. Bahkan sering jadi bahan olokan d sini. Tapi sejak berpahamkan "gak peduli mau kucing hitam atau putih, yg penting bisa nangkap tikus". Ga perlu pakai buang-2 energi, waktu dan biaya buat ribut milih presiden & gubernur. Tahu-tahu membawa negaranya maju luar biasa dahsyatnya skarang.

tiviboxsaya android

Alkisah. Beribu-ribu tahun yang lalu ketika perang Bharata Yudha sedang berlangsung. Resi Dhorna bertempur dengan penuh semangat. Dia adalah salah satu Resi yang sakti mandraguna, sulit dikalahkan karena ilmunya sangat tinggi. Dia adalah guru dari Pandawa dan Kurawa (disamping Resi Bhisma). Pandawa dan Kurawa sangat menghormati Resi Dhorna. Tapi pada saat perang Resi Dhorna memilih berada di pihak Kurawa. Hanya satu hal yang bisa melemahkan semangat Resi Dhorna. Dia punya anak yang bernama Aswatama, yang juga berilmu tinggi dan kesaktiannya hampir menyamai Arjuna. Resi Dhorna begitu mencintai putranya ini. Dia akan kehilangan semangat hidup kalau Aswatama gugur dalam perang. Hal ini diketahui oleh juru taktik Pandawa, Sri Krishna. Maka disusunlah strategi untuk mengalahkan Resi Dhorna dengan menyebar berita seolah-olah Aswatama gugur. Ada seekor gajah yang bernama Asuratama. Nah, Sri Krishna menyuruh Bhima membunuh gajah itu. Singkat cerita sang gajah berhasil dibunuh, lalu Bhima berteriak kencang "Asuratama telah matiiii". Teriakan ini menggema ke seantero Kuruksetra dan didengar pula oleh Resi Dhorna. Tapi Resi Dhorna mendengar seolah-olah yang terbunuh adalah Aswatama, sang anak. Dhorna lalu bertanya kepada Yudhiitira, benarkah Aswatama telah mati? Jawab Yudhistira dengan suara tegas: Benar.... i Yudhistira kemudian melanjutkan jawabannya dengan suara pelan hampir berbisik : "Tapi yang mati Asuratama, gajah itu". *bersambung....

DeniK

15.04 167 Yang menarik bagi saya pemilu ini adalah : Komeng Efek dan Titiek Suharto. Untuk kasus salah input ,salah ketik ,salah sistem ,salah operator dan salah salah lainya .sudah dianggap kelaziman lima tahunan.

Sasmita

Kalo boleh saya mau usul ke Pak Handoko. Tentang rekap berkala harian itu. Misalnya, rekap awal berisi komen 1 sampai komen 130. Apa memungkinkan pada rekap selanjutnya, yang rekap awal itu tidak digandengkan lagi? Cukup rekal komen 131 ke atas. Demikian pula yang berikutnya. Maaf sekali nih Pak Handoko. Saya jadi malas sekrol ke bawah karena tak hanya komen yang panjang, tapi rekapnya juga. Belum lagi kalau ada dua rekap yang masuk jadi komen pilihan, cuapeek sekrol ke bawah. Hanya usul saja, Pak Handoko.

MULIYANTO KRISTA

Ojok dikandani carane log in mas. Nek iso log in mesti nggawe rusuh. Wkwkwkkkkkkkkk... .....

Rizal Falih

Mengapa harus saling sepak, jika hanya untuk mengejar gaji pokok 4,2 juta bagi anggota dewan, 4,6 juta bagi wakil dan 5 juta bagi ketua. Aturanya berdasarakan Peraturan Pemerintah. Kecil sekali. Dibawah UMR DKI. Tapi tunggu dulu. Ternyata masih banyak tambahan. Ada tunjangan melekat, yang terdiri dari: tunjangan jabatan, tunjangan suami/istri dan anak, tunjangan beras, tunjangan PPH 21 serta uang sidang.  Juga ada tunjangan lain-lain, terdiri dari:  tunjangan kehormatan, tunjangan komunikasi, tunjangan fungsi peningkatan pengawasan dan anggaran, bantuan listrik/telepon dan asisten anggota. Jika ditotal dengan gaji pokok setidaknya 54 juta per bulan bisa dibawa pulang. Angka tersebut bisa naik jika menjadi ketua atau wakil anggota dewan. Jika jabatan yang didapatkan mulus, tanpa ada pergantian antar waktu, total gajinya selama 5 tahun hanya sekitar 3 milyar 240 juta. Pertanyaanya, apakah bisa menutup modal, dari masa pra kampanye sampai dengan saat dilantik menjadi anggota dewan. Padahal jika dilihat dari berita-berita yang ada, diperlukan dana sekitar 1,5 sampai dengan 4,5 milyar, untuk bisa maju menjadi anggota dewan. Bahkan salah satu cawaprea pernah mengungkapkan bahwa untuk bisa menjadi anggota DPR RI, ada yang modalnya mencapai puluhan milyar. Ada yang habis sampai dengan 20 milyar, tidak terpilih. Ngeri. Jika sudah terpilih, bagaimana supaya modal yang sudah keluar bisa kembali. Marilah tanyakan pada rumput yang bergoyang.

Warung Faiz

Lapor Abah DI,harga beras naik terus,inflasi pangan kita cukup mengkhawatirkan terutama beras yg inflasinya per tahun mencapai 20%... Masalah ini harus jd perhatian utama pemerintahan yg baru nanti..

Handoko Luwanto

05:17:42pm WIB 219Komen=84utama+135REPLY dari 42Prusuh ♢Urutan↕Komen➜Nama Time ∇214↓u➜iya nok 6m "Direktur Utama PLN I..." ∇216↓R→iya nok 4m "Bengkel / mekanik ma..." ∇213↑u➜Leong Putu 7m "213..." ∇212↑u➜Ⓛⓔⓞⓝⓖ Ⓟⓤⓣⓤ 7m "212 Kapak maut naga..." K̢̙̪a̠̦͚p̡̫̘a͖̠̪k͎̞͔ S̢͙a͕͇̫k̟̟̫t̢̠̪i͕͚̼ N̢̞̘a̫̺g͖͇̪a̠̦ G͔̠̺e̡̠͍n͎̫̫i͚͖̼ 2̠͖͙1̢̻̠2̙͖̝ △215↑R→iya nok 5m "Wah kalah cepet..." ∇219. R→Leong Putu 34d "Hahaha.... Benda pu..." ∇210↓u➜Leong Putu 8m "Tes..." △211↑R→Leong Putu 8m "☕☕..."

Mbah Mars

@Djoko Lodang: Ada yang bilang juga kalau panggilan "Wuk" itu potongan akhir dari kemaluan wanita: "G*wuk"

rid kc

Pemilu di Madura memang unik. Semua tergantung pak kades. Artinya warga Madura sangat percaya kepada pimpinan desa itu. Fenomena seperti ini menarik untuk dibahas. Coba pak DI membahas pemilu di Madura. Pasti para akademisi, pengamat politik, guru besar politik akan terbelalak melihat fenomena ini. Prof. Mahfud pasti sangat paham dengan kondisi daerah asalnya itu. Bagi para Caleg siaplah untuk kalah.

Pewarta : -
Editor : Slamet Oerip Prihadi
Sumber :

Komentar Anda