Nomor Dua

Capres-cawapres nomor urut 02, Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka, menemui para pendukungnya di Istora Senayan, Jakarta, Rabu (14/2/2024). (FOTO: kompas.id)

COWASJP.COMSAYA percaya dengan penilaian Prof Dr Jimly Assiddiqie: pencalonan Gibran sebagai wakil presiden tidak direncanakan sejak awal. 

Ini seperti takdir. Akhirnya Gibran Rakabuming Raka benar-benar terpilih sebagai wakil presiden di Pemilu Rabu kemarin. Pasangan Prabowo-Gibran menang telak: hampir 60 persen (menurut quick count).

Itulah bagian dari takdir Gibran: usia 36 tahun terpilih sebagai wakil presiden. Orang pun mulai bicara: Gibranlah presiden Indonesia lima tahun mendatang. Lalu lima tahun berikutnya lagi. Saat berhenti sebagai presiden 15 tahun yang akan datang usianya masih 51 tahun.

Saat itu nanti usia Anies Baswedan 70 tahun. Segitu juga usia Ganjar Pranowo. 

Di luar dugaan. Pasangan Anies-Muhaimin Iskandar hanya menang di Aceh dan Sumbar. Di Jakarta masih imbang. Demikian juga di Riau.

Yang juga mengejutkan adalah hasil pasangan Ganjar-Mahfud MD: hanya sekitar 17 persen. Kalah jauh dari Anies yang sekitar 26 persen.

Jateng dan Bali pun jebol: untuk Pilpres. Tapi perolehan suara PDI-Perjuangan masih tetap jaya di dua basisnya itu. Ini pertanda mereka yang cinta PDI-Perjuangan belum tentu memilih Ganjar-Mahfud. 

Bisa juga: caleg-caleg PDI-Perjuangan lebih fokus pada nasib mereka sendiri di DPR.

Yang kelihatan meleset adalah PSI:  bisa tidak lolos ambang batas parlemen. Jelas sekali penyebabnya: saat putra kedua Presiden Jokowi, Kaesang Pangarep, menjadi ketua umum PSI, Pemilu sudah di depan mata. PSI sudah menetapkan calon-calon anggota DPR-nya. Caleg-caleg yang kurang punya daya tarik tidak bisa diganti.

Awalnya, kata Jimly di podcastnya Wahyu Muryadi, Jokowi ingin Prabowo berpasangan dengan Ganjar. Keduanya sering diajak ke sawah. Tapi Megawati tiba-tiba mengumumkan Ganjar sebagai capres. PDI-Perjuangan kan pemenang Pemilu, masak hanya di posisi Cawapres. 

Setelah Ganjar jadi capres, semua partai anggota koalisi pemerintah mengincar posisi cawapres. Golkar mengajukan Airlangga Hartarto, ketumnya. PAN mengajukan Erick Tohir. Demokrat mengajukan AHY. PKB mengajukan Muhaimin. Koalisi terancam pecah. Sudah pecah kecil: Muhaimin ke Anies.

Mulailah dicari cawapres alternatif. Yang bisa membuat semua partai bersatu kembali: disebutlah nama Gibran.

Berhasil. Bagian dari nasib baik anak pertama Presiden Jokowi.

Pemilu sudah berlalu. Tentu masih akan ada perlawanan hukum dan politik. Tapi selisih perolehan suara yang begitu besar apakah masih perlu dipersoalkan. Bila suara Anies dan Ganjar digabung pun belum menyamai perolehan Prabowo-Gibran.

Indonesia perlu move on. Waktunya Indonesia mulai kerja lagi. 

Sisi baik dari terpilihnya Prabowo-Gibran adalah: kita tidak perlu melewati masa yang disebut mayat berjalan. 

Prabowo-Gibran baru akan dilantik lebih enam bulan lagi. Selama penantian itu pemerintah yang sekarang tetap bisa kerja keras. Bayangkan kalau yang terpilih Anies atau Ganjar, maka pemerintah seperti mayat yang berjalan.

Prabowo sendiri tampil sejuk tadi malam. Baju kotak-kotak biru mudanya terlihat sederhana. Demikian juga Gibran. Dengan baju yang sama. Tanpa dikancing. Kaus dalam warna hitamnya mencerminkan penampilan mudanya. 

Acara tadi malam itu meriah. Di Istora Senayan. Penuh. Meriah. Bukan perayaan kemenangan tapi meriah. Prabowo menyebut nama-nama tokoh yang hadir. Termasuk menyebut nama mantan istrinya: Titiek Soeharto. 

Saat nama Titiek disebut, ruang Istora gemuruh. Riuh. Riuh dengan sorakan. Teriakan. Mereka memberi semangat agar keduanya rujuk kembali. Tidak henti-hentinya. 

Prabowo tampak berseri. Titiek tampak berdiri, melambaikan kedua tangan kepada mereka. Bahkan akhirnya kedua tangan itu seperti membentuk doa agar permintaan massa itu dikabulkan Tuhan.

Prabowo memang tetap menduda. Pun ketika sudah 25 tahun bercerai. Demikian juga Titiek. Tidak kawin lagi. Keduanya memang bercerai bukan karena saling sakit hati. Atau karena PIL dan WIL. Itu adalah perceraian politik. Semoga politik juga yang menyatukan mereka kembali. Toh hubungan keduanya tidak pernah jauh. Titiek masih sering terlihat di rumah Prabowo.

Pemilu sudah berlalu. Memang belum ada ucapan selamat dari Anies maupun Ganjar. Setidaknya tidak ada klaim kemenangan dari mereka. (*)

Komentar Pilihan Dahlan Iskan di Tulisan Edisi 14 Februati 2024: Pertama Coblos

Jokosp Sp

Syah secara akad. Sudah diberi, sudah diterima, sudah dilaksanakan. Kalau ada tiga yang memberi dan ada tiga yang dicoblos ya syah secara akad dengan pemberi amplop. Tidak syah secara aturan pemilu itu lain lagi. Kan tidak ada akad antara yang mencoblos dengan kpu?. Benar apa benar?

Lagarenze 1301

Sehari menjelang pencoblosan: "Pak Komeng, di RW Bapak 'kan ada 100 keluarga, totalnya 250 pemilih. Ini ada amplop 250 biji. Mohon bantuan Pak Komeng." "Siap, Pak Caleg. Tapi, ini amplop apa isinya?" "Biasalah, Pak Komeng. Untuk meringankan beban masyarakat. Harga beras "kan lagi tinggi tuh. Nah, di setiap amplop ada tiga lembaran merah foto Bung Karno dan Bung Hatta. Jangan lupa disampaikan ke semua warga agar foto saya dicoblos, ya, Pak." ===== Sehari setelah pencoblosan: "Pak Komeng, Bapak sebagai Ketua RW kok tidak amanah. Masa' saya tidak dapat satu suara pun dari RW Bapak. Padahal saya sudah kasih bantuan Rp 75 juta, setiap pemilih dapat Rp 300 ribu." "Maaf, Pak Caleg. Kami semua di RW ini sangat amanah. Saya pastikan, semua warga saya nyoblos foto Bapak." "Tapi kenapa kok saya tidak dapat suara sama sekali?" "Tidak tahulah kami, Pak. Sebelum Bapak, sudah ada tiga caleg yang beda-beda partai dengan Bapak yang datang ke sini. Mereka juga bilang tak dapat suara satu pun. Padahal, saya sudah pastikan ke warga, setiap caleg yang ngasih bantuan wajib dicoblos...."

Rizal Falih

Pagi ini Jakarta diguyur hujan, bahkan sebelum tulisan  CHD terbit melalui web. Sampai jam 8 hujan belum juga reda. Mau pergi ke TPS masih malas-malasan. Karena jarak dari rumah ke TPS lumayan jauh. Terlambat mengurus pindah nyoblos. Olahraga sebentar. Tidak mau kalah dengan Abah Dahlan, yang jauh-jauh pulang ke Surabaya demi mencoblos. Keluar rumah, di depan sudah ramai orang. Rumah tetangga dijadikan TPS. Saya pun penuh semangat menuju TPS. Sampai, lapor ke petugas, diminta surat undangan, saya bilang saya tidak punya, karena KTP sudah pindah. Lalu dicek pada daftar nama DPT, benar ada nama saya. Saran dari ketua TPS, agar saya ke TPS sebelah dulu, untuk mengecek apakah ada surat undangan saya disana. 2 TPS untuk satu RT. Saya turuti, setelah dicek di TPS sebelah, surat undangan tetap tidak ada. Sempat berdebat dengan petugas, karena sudah bilang tidak ada, tanpa mengecek tumpukan berkas udangan terlebih dahulu. Saya minta bertemu dengan Pak RT lama. Ternyata beliau sudah meninggal.  Kembali ke TPS awal. Saya sampaikan kalau di TPS sebelah juga tidak ada undangan untuk saya. Akhirnya diperbolehkan oleh ketua TPS untuk mencoblos. Setelah menandatangani daftar hadir dan mendapat 4 kartu suara. Masuk ke bilik suara, langsung coblos sesuai hati nurani. Tidak perlu banyak berpikir lagi. Sudah melihat daftar caleg beserta photonya, di daftar nama yang tecantum di papan pengumumuman. Lalu jari dicelupkan tinta. Pulang. Tunai sudah tugas sebagai warga negara untuk memilih.

Wilwa

Banyak yang bilang: rejeki sudah ada yang ngatur. Ya memang bener. Yang ngatur ya yang punya duit dan yang punya kekuasaan lah (Ryu Hasan, 30 Juni 2020)

AnalisAsalAsalan

"KPPS ga becus!" kata Jarwo ketua. "Mengapa, Bos?" tanya Sopo. "Aku dari tadi malam belum makan. Setelah nyoblos juga belum makan. Aku kelaparan ini." "Ya beli nasi di warung Mbok Jum, Bos." "Bukan begitu, Sopo. Katanya pesta demokrasi. Lha, mana makan-makannya. Wong pesta kok ga disediakan makan oleh panitia. Harusnya kan prasmanan." "Waduh. Kata Ayu Ting Ting, salah alamat, Bos. Ini bukan pesta pernikahan, meskipun bertenda biru."

AnalisAsalAsalan

Ada komentar netizen yang menurut saya di luar kebiasaan. Buat seru-seruan aja, ya. Begini isinya: Semoga orang yang mencoblos mempunyai anak yang sifatnya sama dengan orang yang dicoblos, karena itulah yang dia inginkan.

Bahtiar HS

Diam dan pasrah itu kiat menghadapi orang JAWA yang sedang marah--kalau menurut CHD Abah hari ini. Apalagi kalau beliau punya keris sekilan. Lebih ngeri lagi kalau dua kilan. Wkwkwk

Ummi Hilal

Jangan-jangan hasil pengalaman di rumah. Bukan sebagai Kepala Rumah tangga . Tapi sebagai Ketua ISTI.

djokoLodang

--o-- Hari ini kita sungguh beruntung. Ada pelajaran sangat berharga dari p DI. Kiat menghadapi orang yang sedang marah. Diam. Pasrah. Mendengarkan dengan sungguh-sungguh. Jangan sekali pun menyela ucapannya. Tidak perlu mencoba memberi penjelasan, apalagi pembelaan. Matur sembah nuwun, Abah, --0--

Jo Neca

Mungkin salah satu sebab Hati pak Dahlan di ganti karena ini.Selama jadi wartawan.Selalu hati hati.Makan Hati.Sakit Hati.Sebab Pena memang lebih tajam dari Belati.

djokoLodang

--- Sudah terjawab tadi, saat memperoleh berita dari Liputan6. Beliau lahir tahun 1921. Jadi, saat ketemu Abah tahun 1987 itu, usianya 66 tahun. Tentu sudah purnawirawan. Satu bukti lagi, bahwa Kolonel pun bisa lebih hebat dari Jenderal. - -0--

Mirza Mirwan

KAMPANYE (1) Saya ikut nyoblos pertama kali di Pemilu 1977 saat sudah berusia 20 tahun -- saya pilih Golkar untuk DPR, PPP untuk DPRD Tk.I (provinsi) dan PDI untuk DPRD Tk.II (kota). Sewaktu masih di masa kampanye ada kejadian lucu. Geli juga tiap kali ingat itu. Waktu itu Senin malam. Saya masih di rumah karena Senin tak ada jam kuliah, sementara Selasa jam kuliah pukul 13.00. Malam itu ada kampanye PPP tingkat kecamatan. Ketua panitianya teman semasa SMA yang mahasiswa UNS. Saat saya, mbak saya, dan ayah-ibu sedang ngobrol di ruang keluarga terdengar bunyi bel tamu. Mbak saya yang ke depan membuka pintu. "Adib mau ketemu, Dik," kata Mbak saya sebelum kembali duduk. "Mbak suruh masuk nggak mau." Adib adalah teman saya yang ketua panitia. Ia minta tolong agar saya membuka acara kampanye. "Ketua panitianya memang saya, Mir. Tapi tiba-tiba saya nervous. Situ kan pernah khotbah dan lancar," kata Adib. Saya memang pernah khotbah, menggantikan ayah saya yang sedang dinas ke Semarang. Dan tidak sekadar baca buku kumpulan khotbah seperti kebanyakan khatib. Saya hanya membawa selembar kertas berisi kutipan ayat Quran atau hadits. Sesampai di tempat kampanye, tanah kosong yang ada lapangan volly (milik seorang pengusaha sarung tenun keturunan Arab) saya baru tahu kenapa Adib merasa nervous. Di jalan ada sebuah truk tentara dan sebuah lagi truk polisi serta dua jip tentara dan polisi. Busyet, kampanye tingkat kecamatan kok "pengamanannya" seperti itu.

Jokosp Sp

Dimarahi presiden pernah, ke duanya laki-laki. Dimarahi boss golkar juga laki-laki. Dimarahi Pak Pry juga laki-laki. Semua bisa dicuekin. Ehhhhh dimarahi binik bisa kabur seharian entah ke mana. Mau cuek mana bisa...., ISTI?

Bahtiar HS

Selama pengalaman nyoblos pemilu, baik pilpres pileg maupun pilkada, saya sekeluarga selalu di TPS No 5 di perumahan. Di lapangan RW. Bersama tetangga2 satu RW. Lha baru kali ini undangannya gak lengkap dan TPS-nya mecithat di TPS 1. Dekat kelurahan. Di luar perumahan. Lha kok aneh? Ini pengaturannya gimana to? Bukannya di sana malah lebih banyak orangnya --dekat kampung, dekat keramaian. Semoga tidak ada kaitan dengan Dirty Vote. Belum juga jam 7 pagi hari ini, saudara tretan dibik di seberang Suramadu nelpon. Ini nyoblosnya gambar partainya dan orangnya ya? Boleh dicoblos beberapa orang ya asal satu partai. Sakjane nyoblos apa saja to kok aku sik bingung? Ya ampun. Hari gini msh blm paham. Padahal bukan tidak melek lho dia itu. Lbh melek dari orang kebanyakan. Itu pun msh bingung. Katanya lihat tutorial cara mencoblos yang benar di youtube. Coblos 2 tusukan. Partai dan orangnya. Wah, Dirty Vote apa lagi ini? Semoga Pemilu kali ini aman, jurdil, tak ada kecurangan, dan menghasilkan pemimpin bangsa terbaik ke depan. Insya Alloh.

 

Mirza Mirwan

KAMPANYE (2) Saya malah menyalami polisi dan tentara yang berkerumun di depan jip polisi. Kebetulsn saya kenal salah seorang polisi berpangkat kapten (sekarang Ajun Komisaris Polisi/AKP). Singkat cerita tibalah saatnya saya membuka acara. Dan "pidato" saya kayaknya mengecewakan dua jurkam yang duduk di kursi berulir di depan panggung. Itu terlihat dari seringnya mereka geleng-geleng kepala sambil "mentheleng" ke arah saya. Ya jelas saja kedua jurkam itu kecewa berat. Tak ada kalimat saya yang mengajak hadirin untuk nyoblos gambar bintang, lsmbang PPP. Saya hanya menyampaikan bahwa azas pemilu adalah LUBER -- langsung, umum, bebas, dan rahasia. Silakan pilih yang sesuai kata hati Anda. Dan seterusnya. "Kok nggak ada yel-nya, sih, Mir?" protes Adib saat saya turun panggung. "Yel apa?" "HIDUP PETIGA! Gitu, diulang tiga kali." "Salah sendiri kenapa minta saya yang nggak pernah ikut kampanye!" Waktu datang saya dibonceng Adib, pulangnya saya jalan kaki -- kebetulan hanya sekitar 250 m dari rumah.

Amat K.

Masih rebahan. Belum ke TPS seberang rumah. Sambil nungguin wangsit, saya jadi ingat kata guru saya. "Jadi, tanda titik empat (....) di paragraf penutup terdiri dari tanda elipsis & tanda titik. Elipsis dikenal dalam dunia permajasan. Penjelasan penggunaan tanda elipsis pun ada dalam EYD. Elipsis disebut sebagai gaya bahasa berupa penghilangan unsur kata yang seharusnya ada dalam suatu kalimat. Tujuannya untuk menciptakan efek dramatis atau juga menghilangkan kata-kata yang dirasa tidak perlu diungkapkan. Dalam karya sastra ini sering digunakan. Elipsis ditandai terdiri dengan tiga titik (...). Sedangkan satu titik sisanya berarti tanda penutup kalimat. Jadilah empat tanda titik."

iya nok

tulisan hari ini Pak Said yg maksa,,, tpsaya pernah baca yg lain,, abah DI merasa ini ada campur tangannya Pak Eric Samola

Fiona Handoko

selamat pagi bp thamrin, bung mirza, bp agus, bp jo, bp sumartan dan teman2 rusuhwan. selamat memilih capres dan caleg sesuai preferensi masing2. penasaran membaca berita di jambiekspres. disway. id. "dokumen bap conny jadi saksi kasus perselingkuhan di take down." lo, tapi di berita tsb kok tidak ada infografis apa isi bap nya? jadi penasaran. dari tanya2 mbah google. muncullah foto dokumen bap tsb. yg ternyata isinya mirip cerita stensilan "e arrow". namun ada 1 hal yg menarik dari cersil "e arrow" masa kini tsb. "bahwa benar tersangka pernah dimintakan menuangkan wine ke 'apem' saksi 2...... dst" apa fungsi wine di dunia apem? ternyata menurut seorang chef. fungsi wine ada 2. yg satu untuk membantu memecah protein dalam daging. agar daging lebih cepat empuk tanpa perlu dimasak lama2. sehingga rasa daging lebih juicy. (masak daging terlalu lama bikin daging jadi kering, mengkerut). yg kedua. sebagai pengharum. mirip dengan mengucuri udang atau salmon dengan perasan air lemon. agar aromanya "tertolong". teman2 jangan coba meniru2. apalagi sampai mengganti wine dengan karbol, atau kuah rawon. hal tsb hanya bisa dilakukan oleh profesional.

Gregorius Indiarto

Biasanya, katanya, kenyataanya, nyoblos pertama tidak arau belum berhasil. Nyoblos ke dua baru berhasil. Nyoblos pertama belum 50‰ +, makanya perlu nyoblos ke dua. #ayo nyoblos!!! Jangan pedulikan serangan, coblos sesuai pilihan hati. Met pagi, salam sehat, damai dan bahagia.

Gregorius Indiarto

Tadi malam saya paksakan pulang ke rumah, untuk nyoblos, dan Anda pasti sudah tahu, saya nyoblos no berapa! Pasti no 4.!!

Lagarenze 1301

Santai sejenak. Presiden Tiongkok Xi Jinping dan Presiden AS Joe Biden bertaruh. Xi: dalam waktu 100 tahun, Tiongkok akan menjadi negara adidaya yang dominan. Biden: Amerika Serikat dengan sistem demokrasinya tidak akan tersaingi dan tetap jadi nomor satu. Waktu berlalu. Setelah mencapai batas usia normal, Xi dan Biden diawetkan secara kriogenik di Swiss dan dibangunkan dalam 100 tahun ke depan. Sesaat setelah dibangunkan, Xi dan Biden berjalan-jalan di Jenewa masa depan. Mereka menemukan siaran berita di papan iklan besar. "Ha! Aku tahu itu! Tiongkok sekarang adalah raksasa dunia berkat ideologinya!” kata Xi, sambil menunjuk pembaca berita yang mengumumkan: Partai Komunis Amerika memenangi pemilu yang bersejarah. Xi menepuk dada dua kali sembari mencemooh ke Biden. “Hmm, saya tidak begitu yakin tentang itu…,” kata Biden Biden menunjuk ke bagian lain berita tersebut: Ketegangan meningkat karena bentrokan perbatasan antara Taiwan dan India.* ꧁♥♥꧂

Agus Suryonegoro III - 阿古斯·苏约诺

BERITA PERTAMA YANG SAYA TULIS.. Berita pertama yang saya tulis adalah tentang pemilu 1971. Bukan tentang pemilunya sendiri. Tetapi tentang "hingar bingar", karena saat itu, pemilu itu merupakan pemilu pertama setelah peristiwa G30S. Juga tentang para pemilih, sikapnya, antusiasnya dan juga anak-anak yang pada ikut, diajak orang tuanya ke arena coblosan. Tulisan berita pertama itu ternyata dimuat. Di harian lokal Yogyakarta. Saat itu Juni 1971. Dan beberapa bulan kemudian, tepatnya pada September 1971, saya udah punya kartu pers, dari harian El Bahar Jakarta. ### Semua karena "kepepet".. Bukan bakat..

Agus Suryonegoro III - 阿古斯·苏约诺

BUAT PARA PERUSUH.. 1). Meski beda jalur, kita tetap dulur. 2). Meski beda pendapat, kita tetap sahabat. 3). Meski beda suara, kita tetap sodara.. ### Meski beda pilihan, kita tetap sahabatan..

Gianto Kwee

Hari ini Rabu 14 Pebruari 2024 Kami merayakan Tiga peristiwa penting Pagi ini ke TPS dan Nyoblos kemudian Hadir di acara "Hari Kasih Sayang Valentine Day" Ketiga sore ini Pkl. 16.00 ke Gereja merayakan "Misa Rabu Abu"

Agus Suryonegoro III - 阿古斯·苏约诺

PEMILU TAHUN 2500.. Anggap aja, tahun 2500, pak Putin, pak Xi dan pak Biden, ketiganya masih hidup. Dan dapat tugas dari negara masing-masing menjadi peninjau di Pemilu Indonesia tahun 2500. Ada 4 calon Presiden saat itu, yaitu DR Upin, DR Ipin, DR Unyil dan DR Ogah. Putin: "Saya dan negara saya, mendukung DR Upin". Xi:."Saya mendukung DR Ipin..". Biden: "Saya mendukung DR Unyil..". ### Wartawan: "DR Ogah, siapa yang mendukung Anda..?". DR Ogah: "Saya terima dukungan dari pak Putin, pak Biden dan pak Xi. Tiga-tiganya saya terima. Tapi kepada ketiganya, saya tidak bilang kalau saya terima juga dari yang lain..". Wartawan: "Tugasnya..?" DR Ogah: "Memecah suara lawan"..

Gregorius Indiarto

Cerita pemilu jadul, tahun '92, jaman orba. Paman, yang seorang petani utun, oleh keponakan, dipanggil dengan sebutan "kepala kodim". Kenapa? Saar pemilu th '92, paman adalah simpatisan salah satu partai, bukan golongan yang berkuasa saat itu. Pada saat penghitungan suara, Paman menonton, penasaran, dapat suara berapa partai yang didukungnya. Pada saat itu, Paman melihat kecurangan panitia penghitungan suara, kertas suara yang dicoblos partai pilihannya, selalu ada dua lubang, dan dikatakan "batal, tidak sahl. Karena penasaran, Paman mendekat ke meja penghitungan, ternyata Paman melihat "kecurangan" panitia, dengan menambahkan satu lubang lagi di lembar surat suara partai pilihan Paman. "Bagaimana partai dukungan saya dapat suara, lha wong di sembelih!" ujar paman sambil berlalu, "panitia penghitungan suaranya curang". Beberapa hari kemudian, ada aparat datang, "menjemput" Paman, untuk di interogasi dan di "paksa" meminta maaf serta menandatangani pernyataan. Paman menolak, dengan alasan "saya mengatakan kebenaran". Setelah satu minggu, paman menyerah, mau minta maaf dan menandatangani pernyataan yang, tidak tahu isinya, setelah anak anak dan menantunya yang PNS memohon, "Untuk anak anak dan cucu cucumu pak, turutilah "permintaan" mereka. Karena "menginap" di Kodim selama 1 minggu, para keponakan pada bercanda "Paman Kepala Kodim". #jaman mbingen

Lagarenze 1301

"Ma, sampai pagi tadi, Papa nunggu amplop, hasilnya nol sama sekali. Berarti pemilu kali ini kita tidak dapat apa-apa." "Siapa bilang, Pa?" "Lha, emangnya Mama dapat? Kok Papa nggak tahu?" "Amplop itu cerita lama, Pa. Sekarang sudah jaman yang ini nih...." "Ha? Kok akun OVO Mama banyak isinya? Biasanya cuma seratus rebu, ini kok sudah sejutaan." "Itulah, Pa. Sekarang caleg sudah pintar. Nggak pakai amplop lagi. Duitnya dikirim pakai OVO atau GoPay." "Tapi, kok masuknya ke Mama, bukan Papa?" "Caleg sekarang juga tambah pintar, Pa. Mereka sudah tahu yang pegang kekuasaan dan penentu keputusan di rumah tangga itu siapa." "@$$^@%@÷" "Ya sudah,  ayo Pa, siap-siap ke TPS. Nanti yang caleg DPRD coblos ini, caleg DPR yang ini, DPD yang ini, capres yang ini nih...." ꧁♥♥꧂

Xiaomi A1

Semesta mendukung.. Skr dimana mana lagi banjir duren, murah banget, duren kali ini lebih melimpah dibanding tahun2 sebelumnya.. Seperti kode Alam.. Duren = Duda Keren..

Fa Za

Pemilu 2024 ini sejatinya adalah perebutan pengaruh antara Surya Paloh (paslon 01), Jokowi (paslon 02), dan Megawati (paslon 03).

Agus Suryonegoro III - 阿古斯·苏约诺

MIMPI ANEH - SAKING SEMANGATNYA INGIN MEMENANGKAN KAKAK.. (Fiksi). "Aduh.. Ma. Tadi kertas surat suara yang untuk Capres lupa belum saya coblos..". "Lho. Bagaimana sih kamu.. Nanti kan pemilih untuk Capres 'Mas ANU' jadi kurang satu..". "Iya. Bagaimana ya Ma..? Kasihan kalau beliau batal jadi Presiden gara-gara saya.. Gara-gara kurang satu suara..". "Coba tanya Ketua KPPS. Bisa gak kalau ada surat suara yang kosong, dan hanya satu, maka itu dianggap 'surat suara kamu' dan dianggap 'milih mas ANU'.." "Ya pasti gak boleh Ma..". "Coba dululah. Siapa tahu bisa. Kalau bisa, nanti kamu buat 'SURAT PERNYATAAN' bermeterai Rp 10.000. Dijelaskan maksud dan tujuan surat pernyataan itu..". "Iya Ma. Akan saya coba..". Ternyata, kata KPPS boleh... ### Begitulah mimpi mbak Ani, adik dari pak Anu, pada malam hari tanggal 13 Februari.. Saking semangatnya mau memenangkan kakaknya..

Pewarta : -
Editor : Slamet Oerip Prihadi
Sumber :

Komentar Anda