Gaza Ben

Dokter Sarbini Abdul Murad (kiri) salah seorang pendiri MER-C (Medical Emergency Rescue Committee). (FOTO: DISWAY)

COWASJP.COMHARI ini genap tiga bulan konflik besar Hamas-Israel. Belum ada tanda-tanda berakhir. 

Begitu kuatkah Hamas? Sampai mampu bertahan dari gempuran dahsyat pasukan Israel –yang didukung Amerika? 

Pun sampai sekarang Israel belum mampu membebaskan warganya yang ditahan Hamas?

Begitu hebatkah Hamas mempertahankan diri? Termasuk dalam merahasiakan tempat penahanan para sandera itu?

Tidak mudah menyembunyikan mereka. Jumlahnya 103 orang. Tentara semua. Bagaimana Hamas bisa menyekap begitu banyak tentara Israel. Hanya dalam satu serangan tanggal 7 Oktober.

Atau, jangan-jangan sebaliknya. 

Begitu menurun kah kemampuan tentara Israel? Sampai belum bisa membebaskan sandera? Mengapa pasukan elite Israel tidak tampak seperti saat membebaskan sandera di Afrika?

Pun reputasi intelijennya yang begitu tinggi: Mossad. Begitu melemah kah intelijen Israel? Sampai di tanggal 7 Oktober lalu kebobolan serangan dadakan dari Hamas yang begitu besar?

Saya ke MER-C kemarin. Yang kantornya berlantai lima di Jalan Kramat Lontar Jakarta. Saya bertemu dengan ketua presidiumnya: dokter Sarbini Abdul Murad. Biasa dipanggil dokter Ben.

**

Hampir dua jam kami ngobrol soal Palestina, Hamas, dan Rumah Sakit Indonesia yang dibangun MER-C di Gaza.

Rumah sakit itu kini kosong. Semua dokter dan perawatnya mengungsi. Rumah sakit itu rusak diserang Israel. Kena hantaman mortir dan sebangsanya. 

Pun dua relawan MER-C yang mencoba bertahan di basement RS Indonesia. Mereka adalah Reza Aldila Kurniawan dan Fikri Rafiul Haq. 

Reza asal Singkawang, Kalbar. Sudah 8 tahun di Gaza. Fikri asal Ciulengsi, Bogor. Dari pesantren Al Fatah. Keduanya juga mengungsi ke selatan.

Setelah semua orang mengungsi, RS kosong. Israel memang memberi ultimatum: semua orang Palestina harus mengungsi ke selatan. Gaza tengah dan utara akan digempur senjata.

"Kami memang minta, kalau mereka semua mengungsi, dua orang itu, harus ikut mengungsi," ujar dr Ben.

MER-C didirikan lima orang aktivis –empat di antaranya dokter. Termasuk dokter Jose Rizal dari UI dan dokter Ben dari Unsyiah. Dokter Jose Rizal, asal Sumbar, meninggal dunia beberapa tahun lalu.

Awalnya mereka adalah relawan yang terjun sebagai tenaga medis dalam konflik Ambon. Mereka umumnya para dokter lulusan Universitas Indonesia.

Setelah konflik teratasi, mereka membuat wadah itu: MER-C. Di tahun 1999. Anda sudah tahu, MER-C: singkatan dari Medical Emergency Rescue Committee.

"Kenapa ada tanda penghubung sebelum huruf C?"

"Itu agar kelihatan keren saja," ujar dr Ben lantas tersenyum. Pun ketika diucapkan, MER-C terdengar seperti nama mobil mewah.

"Sebenarnya ada usul nama-nama lain tapi kami sepakati yang MER-C," tambahnya.

Dari Ambon mereka mendapat keahlian penanganan medis di tempat yang gawat. Maka ketika terjadi Tsunami di Aceh (2004) MER-C juga terjun ke sana.

Dokter Ben sendiri orang Aceh. Lahir di Bireuen. Setamat SMAN 2 Banda Aceh ia masuk fakultas kedokteran Universitas Syiah Kuala. Lulus tahun 1998. Lalu merantau ke Jakarta.

Ayahnya pegawai kantor pajak di Aceh. Tapi sang ayah tidak pernah menjadikan pajak sebagai mata air kekayaan. Sang ayah pilih jadi air mata: sampai pensiun tidak punya rumah untuk keluarga. 

Sang ayah husnul khatimah. Ia syahid: meninggal sebagai korban tsunami. Pun salah satu kakak dan keponakan kecilnya. 

Waktu itu ayah-ibu dan kakak dr Ben sempat lari dikejar tsunami. Pun si kecil, anak sang kakak, berhasil digendong. Mereka menuju masjid di desa itu. Masjid berlantai dua.

Sang ibu lari sambil menggendong si kecil –umur 2 tahun. Diikuti kakak Ben, ayah si kecil.

Sampai di masjid mereka akan naik ke lantai atas. Sebelum naik tangga, sang ibu menyerahkan gendongan itu ke ayah si kecil. Takut jatuh.

Sang ibu berhasil naik tangga. Selamat. Sampai di lantai dua. Tapi si kecil yang digendong bapaknya tersapu tsunami.

Bagaimana dengan ayah dokter Ben? Sebelum sampai masjid sang ayah ingat sesuatu: rumah belum dikunci. Ia balik ke rumah. Tidak kembali lagi.

Sehari setelah tsunami, dokter Ben sudah tiba di Aceh. Sebagai MER-C. Juga sebagai anak yang kehilangan ayahnya.

Ketika Palestina terus menderita, MER-C mendiskusikannya. Apa yang bisa diperbuat untuk Palestina.

"Kami melihat konflik Israel-Palestina ini tidak akan selesai. Sampai akhir zaman," ujar dr Ben. "Karena itu bentuk bantuan yang kita berikan harus pula yang bersifat jangka panjang," tambahnya.

Begitulah latar belakangnya: muncul ide membangun rumah sakit Indonesia di Gaza. (*)

Komentar Pilihan Dahlan Iskan di Tulisan Edisi 6 Januari 2023: Bunuh Diri

Liam Then

Dulu pernah nonton film yang diperankan oleh Robbin Williams, judulnya What Dreams May Come. Dikisahkan didalam film, Chris Nielsen ( Robbin Williams) masuk surga setelah mati karena kecelakaan mobil. Tapi duka yang mendalam menyebabkan istrinya bunuh diri kemudian masuk neraka.Chris kemudian entah bagaimana caranya, menempuh resiko kehilangan jiwa abadinya, masuk ke neraka untuk menemukan istrinya. Gambaran bagian neraka tempat menampung orang yang bunuh diri di dalam film ini, mungkin saja bisa menyebabkan orang urung bunuh diri.. Kayak apa gambarannya? Saya sudah lupa detilny, cuma ingat kesan kelam dan suram yang sangat membekas di otak oleh dunia tersebut, kalo kepo silahkan tonton..ini film lama keluaran 1998.

Lagarenze 1301

Berita bunuh diri di media, baik dalam bentuk teks, foto, maupun video, disadari atau tidak, bisa menjadi inspirasi atau mempengaruhi pembacanya untuk melakukan hal yang sama. Saya cermati sekarang media di tanah air sudah lebih bijak dalam memuat berita bunuh diri. Dengan menambahkan satu atau dua alinea berisi disclaimer atau panduan konsultasi. Ada yang di awal berita, ada yang di akhir berita. Malah ada media yang secara ekstrem menghindari kata bunuh diri dengan menggunakan kata lain, seperti mengakhiri hidup. Atau, yang lebih sederhana, meninggal dunia. Tanpa menulis dramatisasinya, seperti lompat dari lantai 10 atau terjun dari atas jembatan. Pilihan kata untuk judul pun dibuat sedemikian rupa agar tidak membangkitkan emosi pembacanya, sehingga tidak memicu keinginan atau menginspirasi tindakan. Contoh buruk: Tak Bisa Bayar Hutang, X Bunuh Diri Lompat dari Jembatan. Saya cek, Dewan Pers sudah menyusun Pedoman Pemberitaan terkait Tindak dan Upaya Bunuh Diri untuk para jurnalis melalui Peraturan Dewan Pers Nomor 2/PERATURAN-DP/III/2019. Yang menjadi masalah, kesadaran ataupun peraturan itu sulit diterapkan di media sosial. Padahal, sekarang ini orang lebih banyak membaca atau menonton media sosial.

Afa

Jangan Ikut Anak Muda. Waktunya tahu diri. Kalau tetap keras kepala, sama juga dg bunuh diri. Mata ngantuk maksa gembira, Maunya street dance, jadinya patah-patah.

Lagarenze 1301

Santai sejenak. Seorang pria yang sedang frustrasi berat berupaya meredam hasratnya untuk mengakhiri hidup. Ia pun ke perpustakaan mencari buku tentang bunuh diri. "Di mana saya bisa menemukan buku tentang bunuh diri?" tanya pria itu ke penjaga perpustakaan. "Coba cari di lemari paling belakang, di rak paling atas," kata penjaga. Pria itu mencari ke tempat dimaksud. Mengubek-ubek satu lemari, dari rak paling atas hingga paling bawah. Ia kembali menemui penjaga dengan wajah kecewa. "Saya sudah cari di semua tempat, tapi saya tidak menemukan satu pun buku tentang bunuh diri," ujarnya. Penjaga: "Maaf, saya pun sebenarnya tidak yakin Anda bisa menemukannya. Karena buku-buku itu tidak pernah dikembalikan oleh peminjamnya."

Mirza Mirwan

Jadi bukan hanya di Indonesia saja. Di AS pun sebuah proyek bisa membengkak anggarannya bila pelaksanaannya molor. Proyek pembangunan jaring pencegah bunuh diri (suicide deterrent net) di Jembatan Golden Gate itu contohnya. Pembangunan The Suicide Detterent System (sistem pencegah bunuh diri) -- nama resmi proyeknya -- itu sudah disetujui tahun 2014 dengan anggaran US$142juta (setara Rp2,2triliun).Tapi baru mulai dikerjakan tahun 2018 hingga 2023. Dan anggarannya pun membengkak menjadi US$400juta (Rp6,2triliun). Sulit, memang, membandingkan nilai dolar saat ini dengan 90-an tahun yang lalu saat Golden Gate dibangun di tahun 1933, yang biayanya hanya US$35juta. Tetapi waktu pengerjaan jembatan di atas Teluk San Fransisco yang membujur dari selatan (SanFransisco) ke utara (Marin County) itu dulu relatif lebih pendek dari pengerjaan jaring pencegah bunuh diri itu. Tidak sampai 5 tahun hingga dibuka di tahun 1937. Mungkin benar bahwa keinginan bunuh diri dari Golden Gate akan berkurang, kecuali bagi yang nekat membawa tali untuk turun ke jaring lebih dulu. Tetapi bunuh diri tidak harus dengan melompat dari Golden Gate, kok. Dengan senjata api akan lebih cepat matinya.

thamrindahlan

Hitung hitungan Pak Mario logika fisika plus matematika. Masalahnya perlu dihitung juga variabel berat atau beban pikiran apakah mempengaruhi sampai di di sumgai. Jadi iingat apakah ada petugas jaga di jembatan

Fiona Handoko

selamat pagi bp thamrin, bung mirza, bp agus, bp jokosp dan teman2 rusuhwan. berdasarkan rumus fisika t = akar (2h / g) dimana t = waktu tempuh, h = ketinggian, g = percepatan gravitasi = 9,8. jika ketinggian jembatan golden gate ke permukaan air 96 meter. maka waktu tempuh dari jembatan ke permukaan air adalah 4,43 detik. angka 4,43 detik tsb pada kenyataannya bisa lebih lama. karena ada faktor gesekan udara. yg belum terhitung. dan secara teoritis, berat badan tidak mempengaruhi lama / cepatnya jatuh.

Handoko Luwanto

Jurnal Prusuh Disway Edisi: Ikut Anastasia (Jum,05-01-2024) 
#.Nama (Komen;Kata)AWARD [diReplyOrangLain:meReplyOrangLain] 

#1.adi ya adi (1;26)★ 
#2.Afa (10;244)★ [0:9] 
#3.Agus Suryonegoro III - 阿古斯·苏约诺 (10;315) [2:2] 
#4.Agus Tejo (3;11) 
#5.Aku dan kita Official (4;29) [1:1] 
#6.alasroban (2;11)★★ 
#7.Alon Masz Eh (1;15) 
#8.Amat K. (8;100)★★ [7:1] 
#9.Ardi Suhamto (1;21) 
#10.Atho^illah (11;145)★★ [1:10] 
#11.Azza Lutfi (1;11) [0:1] 
#12.bitrik sulaiman (1;1) 
#13.dabudiarto71 (1;10) 
#14.didik sudjarwo (1;13) 
#15.doni wj (2;124)★ [2:0] 
#16.Echa Yeni (3;28)★★ 
#17.Fiona Handoko (5;205)★ [1:4] 
#18.Gregorius Indiarto (2;38) [1:0] 
#19.Handoko Luwanto (9;397)★★ [0:7] 
#20.Hari Purwanto (1;125)★ 
#21.Harminto Andi (1;12)✏️ 
#22.Hodia Zacharia Hody (2;225)✏️⚽️ [14:0] 
#23.IBN (1;13)✏️ [1:0] 
#24.Jimmy Marta (10;240)★ [2:6] 
#25.Jo Neca (1;32) [1:0] 
#26.Johannes Kitono (1;125) 
#27.Jokosp Sp (5;189)★ [0:4] 
#28.Juve Zhang (9;507)★ [9:0] 
#29.Kang Sabarikhlas (1;184) [2:0] 
#30.Kholifatul Isnaeni (1;21) [1:0] 
#31.Lagarenze 1301 (7;621)★★★★⭐️⏰ [8:2] 
#32.Legeg Sunda (7;16) [1:1] 
#33.Leong Putu (22;381)✒️⚾️ [10:12] 
#34.Liam Then (2;19) [0:2] 
#35.Liáng - βιολί ζήτα (12;419)★★ [5:7] 
#36.M.Zainal Arifin (8;80)★ [1:6] 
#37.Mirza Mirwan (3;435)★★ [9:0] 
#38.MULIYANTO KRISTA (14;94) [3:9] 
#39.Nimas Mumtazah (3;88) [0:3] 
#40.Otong Sutisna (2;26) [2:0]

Saiful Ahmad

Self Euthanasia, berasal dari bahasa Yunani “eu” (good) dan “thanatos” (death). Kalo biasanya ada istilah “bobog cantik” nah ini “mati cantik” (die with honor and dignity. Mati dengan hormat dan bermartbat. Sama-sama bunuh diri tapi menurut mereka euthanasia lebih terhormat. Self euthanasia biasanya dilakukan oleh pasien yg sedang menderita luar biasa karena sakit keras, tidak bisa disembuhkan. Pilihannya hanya dua, tetap sakit seperti itu sampai mati atau memutuskan untuk memepercepat kematianya. Pelaku euthanasia biasanya memilih untuk mengakhiri hidupnya. Karena dg memilih mati itu mereka tidak merasakan lagi sakit. Dan di hari kematiannya itu mereka juga bisa minta untuk ditunggui siapa saja termasuk orang-orang tercinta. Cara seperti itu menurut mereka mati dgn terhormat dan bermartabat. Self euthanasia biasanya dibantu oleh dokter dengan cara menyuntikkan obat dg dosis tinggi ke tubuh pasien (active euthanasia) atau mencabut alat bantu medis yang terpasang di tubuh pasien misalnya ventilator, sehingga pasien pelan-pelan mati. Saya baca berita dr www.euronews.com, di Eropa sudah lima negara melegalkan praktek self euthanasia: Jerman, Belgia, Belanda, Spanyol, dan Luxemburg. Sementara negara seperti Finlandia, Norwegia, dan Austria membolehkan passive euthanasia dg persyaratan yg lebih ketat. Jadi di negara yg melegalkan euthanasia pihak-pihak yg membantu proses euthanasia seperti dokter dan perawat tidak bisa dipidana karena melakukan pembunuhan.

Gregorius Indiarto

"Kopi ne mas Bro!" Sedang baca CHD "Makasih Jeng", pas di kalimat terakhir, "Untuk tetap cantik memang tidak perlu hemat". Otomatis mata ini langsung melirik ke pengantar kopi, mak e bocah bocah, yang selalu berhemat, mergo kahanan. Mosok iyo tho 'gak cantik. Ternyata yang dilirik sudah pergi. Hanya terdengar suaranya, jebar jebur jebar jebur, ciblon.

imau compo

Koh Liang, ini beda dgn ilmu dosen saya waktu awal kuliah dulu. Teman saya yg ujian masuknya tidur di bangku taman kota, sewaktu kuliah menemukan dirinya tidak punya uang dan tempat tinggal, pengin bunuh diri. Di lain sisi ada suara lain yg membuat dia ingin menyelesaikan masalahnya. Dia datang ke dosen BP yg kebetulan dari jurusan yg sama dgn kami. Satu pertanyaan penting yg diajukan dosen BP, "Apakah saudara (pernah) berniat bunuh diri (dengan situasi ini)?" Teman saya menjawab, "Ya, anugerah yg saya harapkan ternyata tidak pernah datang." "Saya berharap ada yg menampung saya dan saya dapat menumpang makan di rumahnya." OK, situasi saudara masih aman." " Yang bunuh diri tidak pernah merencanakannya." "Untuk tempat tinggal, saudara saya berikan disposisi ke Kepala Asrama....dstnya. Memang ilmu berkembang terus, tentu saja Koh Liang menyampaikan yg mutakhir. Tabik.

Agus Suryonegoro III - 阿古斯·苏约诺

ORANG itu, bagaimanapun, "pasti mati". Karena itu "bunuh diri" adalah pekerjaan "sia-sia". ### Buat apa bunuh diri. He he..

Liáng - βιολί ζήτα

selingan "Suicidal Thoughts" Singkat saja, membuat jaring pengaman di jembatan untuk menghambat pelaku bunuh diri melakukan aksinya, hanyalah upaya yang teramat sangat minimal sekali..... lantaran kalau yang bersangkutan sudah diliputi oleh Ide atau Pikiran untuk melakukan Bunuh Diri, maka banyak cara untuk melakukannya. Katakanlah cara pertama untuk melakukannya gagal dan yang bersangkutan kemudian tersadar serta menyesali tindakannya, bukan berarti masalahnya selesai dengan sendirinya. Kemungkinan munculnya kembali Ide atau Pikiran untuk melakukan Bunuh Diri sangatlah besar terutama ketika yang bersangkutan mengalami kembali depresi yang berat. Oleh karena itu, akar masalahnya, yakni : "Suicidal Thoughts" atau "Suicidal Ideation" yang mesti ditangani. Keluarga, Institusi Pendidikan dan Layanan Kerohanian ; semestinya menjadi "pengaman" yang paling kokoh untuk mengatasi permasalahan bunuh diri tersebut. Bagi Anda yang berminat mengetahui lebih detail, ada banyak buku psychology dan portal-portal psychology berbagai perguruan tinggi yang membahas mengenai : - apa itu suicidal thoughts atau suicidal ideation ?? - bagaimana suicidal thoughts atau suicidal ideation bisa muncul ?? - bagaimana mengatasinya ??

Juve Zhang

Kasus bunuh diri tak banyak di kita.... sehingga Jembatan Suramadu masih aman aman saja...  sebenarnya itu tempat "cocok buat bunuh diri".... tentu Bu Mega waktu setuju dengan dana bantuan Loan dari Tiongkok tak kepikiran akan jadi tempat serem. Wkwkkw. Yg jelas keputusan beliau sangat Tepat.... karena sangat Murah.... hanya 400 juta dolar atau 6 T ..... se upilnya makan siang mas Samsul yg 2000 T .... Suramadu kira kira 6 tahun selesai.... makan siang 2000 T untuk 5 tahun..... dari perbandingan itu saja jelas IQ Bu Mega 147 plus plus ...... kalau Samsul atau mas Sammy ....panggilan akrabnya IQ 79.987. Wkkwkw

Agus Suryonegoro III - 阿古斯·苏约诺

@mbak Umi @mas Lagarencence.. Crit. Crut. Crot. Semua sama saja. ### Lega..

Ummi Hilal

CRIT : Menetes ke bawah dengan tekanan dalam jumlah sedikit. CRUT : Mengalir ke depan dengan tekanan, biasanya cairan yang agak kental dst, dsb...

Lagarenze 1301

CROT: semburan.ke depan dengan kencang.

Ummi Hilal

Lucu ...lucu...
Meski gak usah pakai banget.
Humorfologis. Halahh ... istilah apa ini.
Cabang ilmu humor dari unsur pembentuk kata.(Saiasendiri,2024)
Teringat humornya Gus Dur.
Kucing berkaki empat.
Kalau kucring?
Jawabnya?
Berkaki emprat.

Xiaomi A1

dinamakan jaring krn jarak antar celahnya rapet, klo tidak rapet maka namanya adalah jarang..

Xiaomi A1

Jika kita googling dgn keyword "religion in south korea" maka akan kita temukan pada wikipedia data : bahwa 60% penduduk korsel "no religion"

Lagarenze 1301

Bagi para lansia, ini memprihatinkan. Dan bagi anak-anaknya, ini perlu diperhatikan. Saya barusan mengakses World Population Review untuk melihat tingkat bunuh diri di berbagai negara. Tertinggi tetap Lesoto dengan 72,4 kasus per 100 ribu penduduk. Saya tertarik melihat urutan keempat, Korea Selatan, dengan 28,6 kasus per 100 ribu penduduk. Yang menarik bukan semata soal urutannya, tetapi fakta bahwa kasus bunuh diri di negara itu banyak dari kalangan lansia. Menjadi pertanyaan, kenapa lansia. Apakah mereka mengakhiri hidup karena putus harapan, tidak mau membebani anak-anaknya, atau justru karena anak-anak yang tidak memberi perhatian cukup kepada orangtuanya yang sudah sepuh. Bagi lansia yang masih kuat, masih memegang kendali ekonomi keluarga, mungkin tidak ada masalah. Anak cucu pasti akan merapat. Tapi, bagi lansia yang sudah tidak bisa berbuat apa-apa, perhatian dari anak cucu adalah hal mendasar. Pada beberapa kasus, alih-alih merawat orangtua yang sudah sepuh, sang anak justru memasukkannya ke panti jompo. Nggak mau repot. Tetap menjenguk, tetapi sekali sepekan, atau sekali sebulan. Atau setiap Lebaran. Tidak salah memasukkan orangtua lansia ke panti jompo. Tapi, saya membayangkan bagaimana perasaan mereka yang tidak lagi mendapat perhatian langsung dari anak cucu. Padahal, bermain dengan cucu pasti kebahagiaan paling nyata di usia senja.

Mirza Mirwan

Balada Badrun (1) Sebut saja Badrun. Bukan nama sebenarnya yang memang dari bahasa Arab dan bermakna religius. Sayangnya religiositas Badrun perlu dipertanyakan. Meski rumah orangtuanya tak jauh dari masjid, hanya sekitar 100 m, ia hanya ke masjid kalau Jumatan. Selebihnya, yang lima waktu selalu ada 2-3 yang tercecer tiap harinya. Gegara lamarannya ditolak ayah Tuti (juga bukan nama sebenarnya), tiba-tiba Badrun merasa bahwa dunia menjadi sempit. Dan langit pun menjepit. Maklum, Tuti memang cantik (dengan 5i), dan sudah dipacarinya sejak kelas 3 SMP. Tamat SMP Badrun melanjutkan ke STM, sedang Tuti ke SMA. Dua tahun setelah lulus STM Badrun diterima menjadi PNS di DPU dengan golongan II/a, sementara Tuti melanjutkan ke IKIP. Hubungan keduanya tetap berlanjut. Menjelang wisuda, Tuti minta agar Badrun segera melamarnya. Badrun menurut. Tetapi, lhadalaaah...., ayah Tuti yang kepala sebuah SMP, menolaknya. "Maaf ya, Nak Badrun, Tuti sudah punya calon suami, teman kuliahnya," kata ayah Tuti. "Tetapi, Pak, saya datang melamar ini atas permintaan Tuti." Itulah kalimat yang sebenarnya ingin dikatakan Badrun. Tetapi nyatanya tak terucapkan. Ia cukup paham apa maksud kata-kata ayah Tuti: menginginkan menantu seorang sarjana. Kalau perlu dari keluarga terpandang. Sementara dirinya hanya anak seorang janda penjual sayur di Pasar Legi. Almarhum ayahnya dulu juga hanya buruh tenun. Pendek kata, keluarganya berada di lapisan paling kerak dalam strata sosial.

Mirza Mirwan

Balada Badrun (2) Tanpa minta dipanggilkan Tuti untuk pamitan, Badrun segera mohon diri. Ia menuntun sepeda Sim King melintasi halaman rumah dan baru menaikinya setelah di jalan. Hari itu Minggu, menjelang dhuhur. Berbeda dengan sewaktu berangkat tadi, kali ini kakinya terasa berat mengayuh Sim King yang baru belinya 3 bulan yang lalu. Pun matahari terasa sangat menyengat. "Kok wajah ...?" tanya Nisa, adik satu-satunya, yang duduk di teras saat Badrun tiba di rumahnya yang menghadap rel kereta api. Pertanyaan tanggung. Badrun membawa sepedanya masuk rumah, lalu membanting tubuhnya di kasur. Pintu kamarnya dibiarkan setengah terbuka, agar tak gerah. Adzan dhuhur mengumandang dari masjid. Panggilan shalat itu sama sekali tidak membuat Badrun buru-buru ke masjid, setidaknya bergegas untuk segera wudhu dan mengerjakan shalat. Kehilangan Tuti benar-benar membuat dunianya gelap. Berpikir bolak-balik, ujung-ujungnya mentok di keinginan untk "nglalu", bunuh diri. Dan Badrun sudah punya pilihan cara bunuh diri: meletakkan lehernya di atas rel di depan rumah. Ia akan melakukannya nanti malam, dini hari. Begitulah, lewat tengah malam Badrun keluar. Ia menunggu di teras. Begitu mendengar suara "klakson" kereta ia akan segera berlari dan memasang lehernya di rel. Kalaupun merasa sakit, paling dua-tiga detik saja. Tetapi... saat menunggu klakson kereta itu justru ia bersoal-jawab dalam hati. Apakah bunuh diri adalah pilihan yang tepat?

Agus Suryonegoro III - 阿古斯·苏约诺

JEMBATAN itu bermata dua.. 1). Menghubungkan.. 2). Memisahkan.. ### Wawasan Nusantara. Cara pandang positif vs negatif..

Echa Yeni

Malah kpingin komen kompil nya Om JZ yg mnulis Fredie Mercury yg jenius. Berarti mas AlifBaTa dari panaraga jenius juga.bisa mengcover bohemian rhapsody hanya dg satu gitar thok.plus dg lirik nya malah. Blom lagu2 laen dari smua genre.dan juga musik gamelan yg dimainkan dg gitar.AMAZING AlipBaTa

Mirza Mirwan

Istri Badrun masih hidup. Biarlah saya sebutkan saja nama sebenarnya: Af'idatul Budur. Anaknya dua orang, lelaki semua. Si sulung Notaris, adiknya PNS di Ditjen Bea Cukai.

Mirza Mirwan

Balada Badrun (3) Tiba-tiba terngiang di telinga Badrun potongan lagu Rhoma Irama: "Putus asa adalah suatu dosa. Bunuh diri itu perbuatan keji. Masa depanmu masih sangat jauh. Mulailah kini dengan hidup baru." Dan Badrun tersentak. Ia baru menyadari betapa selama ini ia sudah banyak dosa, karena sebagai muslim ia suka lalai shalat. Masa iya hidupnya harus diakhiri dengan dosa juga. Kalau sampai ia bunuh diri, ia yakin kelak akan menjadi penghuni neraka. Lalu ia teeingat ibunya, adiknya. Mereka pasti sedih, juga malu, punya anak dan kakak yang mengakhiri hidup dengan bunuh diri. "Astaghfirullahal 'adhiim. Ampuni hamba, ya Allah," pekiknya dalam hati. Dan barulah ia kembali sadar bahwa ia sudah punyak pekerjaan tetap: PNS. Dunia tak selebar tutup botol kecap. Perempuan bukan hanya Tuti. Masih banyak yang lain, meski untuk mencari yang secantik mungkin sulit. Ketika klakson kereta terdengar Badrun malah kembali masuk rumah. Langsung ke belakang untuk berwudhu, lalu shalat dua rakaat. Hampir satu jam ia wiridan setelah mohon ampunan Allah dengan lelehan air mata. Sejak itu Badrun menjadi pribadi yang religius. Ia baru menikah 8 tahun kemudian setelah menikahkan Nisa tiga tahun sebelumnya. Dan istrinya adalah adik kelas Nisa di SMEA. Tidak kalah cantik dari Tuti. Lebih salihat pula. Tak perlu saya sebut namanya yang juga dari bahasa Arab, yang artinya "hati yang purnama." Badrun meninggal dua tahun yang lalu di usia 69 tahun.

Lagarenze 1301

Kalau tidak salah, kalimat itu merupakan falsafah pendidikan yang banyak dipakai di kalangan pesantren. Lengkapnya, "Hidup sekali, hiduplah yang berarti. Berani hidup tak takut mati. Takut Mati Jangan Hidup. Takut Hidup Mati Saja". Disampaikan oleh KH Ahmad Sahal (22 Mei 1905-9 April 1977), salah satu pendiri Pondok Pesantren Modern Gontor.

Nimas Mumtazah

Berani hidup, berani mati. Berani mati, berani hidup. Takut mati, gak usah hidup. Sy pernah membaca " mutiara" ini. Di هذه حياتى. Miliknya Pengasuh Gontor KH. Hasan Abdullah Sahal.

M.Zainal Arifin

Terlalu takut untuk bunuh diri? Untuk apa bunuh diri? Apa tak ada kelanjutan hidup setelah mati?

Ummi Hilal

Entah siapa yang mula-mula menyusun kata-kata 'mutiara'ini. Mungkin Pak Lagarenze 1301 bisa melacaknya. BERANI HIDUP ,BERANI MATI. BERANI MATI,BERANI HIDUP. TAKUT MATI ,GAK USAH HIDUP. TAKUT HIDUP,MATI SAJA.

Agus Suryonegoro III - 阿古斯·苏约诺

Habis "Ikut Anastasia", terus "bunuh diri". Kenapa ya..? Kecewa sama siapa ya..? Mestinya, besok.. 1). Hidup lagi. 2). Bangun lagi. 3). Ketemu lagi. 4). Pulang lagi.. ### Jangan ada yang baca: "Baru pulang pagi"..

Yellow Bean

Pa @Agus s. Iso ae. Tapi kalau di sambung sambungke memang jadi menimbulkan tanda tanya. Pak Bos masuk kategori cerdas merangkai peristiwa.

Bahtiar HS

Membuat jejaring besi baja di bawah jembatan Golden Gate buat menjadi penghalang seseorang bunuh diri? Ini semacam terapi simtomatik, yg hanya mencegah gejala agar hal itu tidak sampai terjadi. Seperti mengobati orang yg menderita diabetes karena kekurangan hormon insulin dg menyuntikkan insulin; sementara problem utamanya, yakni: pankreas yg gak bisa menghasilkan insulin dibiarkan tetap bobrok, nggak diperbaiki / diobati. Tetapi bunuh diri sbg sebuah proses sama dg penyakit. Keduanya tidak datang dlm sehari-dua, melainkan akumulasi dari problem yang telah berkelindan-bertaut (bukan bergelinjang ya? wkwkw) berbilang tahun, dan tidak tersolusi dg baik. Akhirnya dari sedikit menjadi bukit, dari kriwikan jadi grojogan. Kalau dah mentok, bunuh diri jadi jalan pintas terakhir. Dan sebuah jejaring besi di bawah Golden Gate, gak akan mampu mencegah org bunuh diri; krn bgt banyak jalan untuk bunuh diri. Nggak harus melayang dari atas jembatan. Bahkan seseorang bs bunuh diri hanya dg seutas tali. Obat mujarab utk tidak bunuh diri sebetulnya simple: 1) berhenti sejenak 2) berpikirlah dua kali. Jika msh ingin bunuh diri, kembali ke no 1. Tp utk bs begini, org hrs punya fondasi yang kuat dulu yg juga perlu dibangun sejak dini. Fondasi spiritual. Atau iman. Itulah jejaring paling kuat, yg mampu mencegah seseorang bunuh diri. InsyaAlloh demikianlah warga Indonesia, shg tingkat bunuh dirinya hanya 3,7 per 100 ribu orang per thn pd 2016 dan menempati urutan ke 159 dunia.

Jimmy Marta

Alvin Lim tentu bukan sedang bunuh diri dg statemennya sekeluar penjara. Ia tahu persis kondisi lapas salemba. Menjadi 'orang dalam' warga binaan salemba, ia tahu siapa saja yg bebas keluar masuk. Dalam wawancaranya dg dr.RL, Alvin Lim menyebut pernah juga ditawarin untuk dapat 'fasilitas' itu. "Saya kan di lapas Salemba, Itu si FS tdk pernah tidur di dlm penjara, di kantor KpLp diatas, gedung ruang yg ada AC. Namanya doang disitu". "Pak, saya adalah satu2nya orang 'gila' yg berani WA Listyo, sy bilang anda jendral b***i. Sy bilang langsung ke orangnya". Kata Alvin "Ngga takut masuk (penjara) lagi?, ini baru keluar lho, pak?, tanya RL. "... Jadi waktu saya gk banyak, knp gk dari sisa waktu ini tidak berbuat baik untuk sesama. Itu saja sih" jawab Alvin. Sebelumnya Alvin Lim memang mengungkap kondisi kesehatannya yg menderita gagal ginjal stadium 5.

Liam Then

Perjalanan satu negara itu mirip seperti perjalanan satu kapal berukuran super besar. Ia tak bisa serta merta, seperti dalam masa pembentukannya yang juga penuh rangkaian proses sejarah, perjalanan kemajuan satu negara, seperti kapal besar, butuh banyak persiapan, dari kelasi, nahkoda, awak kapal, bahan bakar, bahkan perhitungan cuaca, dan yang terpenting adalah tujuan akhir. Proses persiapan pemenuhan syarat -syarat perjalanan sebuah kapal besar pun butuh proses, dari beli dan isi bahan bakar, update info cuaca, seleksi dan pelatihan awak kapal, ransum, sampai tetek bengek terkecil, ia penuh proses tahapan. Tidak bisa serta merta, dengan memenuhi satu tahap proses, langsung berasumsi deluruh perjalanan akan baik-baik saja. Perlu juga rencana kontigensi, penanggungan, yang bahkan dalam persiapannya juga harus melalui proses. Inilah kelemahan hakiki dalam setiap debat pilpres atau masa kampanye, tidak ada elaborasi lengkap, proses rencana,latar belakang pemikiran, tahapan pewujudan rencana, dan bagaimana rencana kontigensi,jika ternyata faktor tak diundang datang mengganggu proses perjalanan, atau bahkan mulai ganggu saat proses persiapan. Teknik pemaparan tujuan dan rencana dalam proses kampanye pilpres dan debat, penuh lubang yang tak mendidik. Seolah-olah hanya dengan satu dua jurus utama, sebuah bahterah besar seperti negara akan mulus dalam perjalanan aman sampai tujuan. Kapal besar nasional kita, kalo disetir zig zag belok-belok, kapan sampainya ke tujuan?

Gregorius Indiarto

Betul@Om JZ, semua pemimpin punya cita cita Indonesia kaya, apa lagi calon pemimpin, cita citanya lebih tinggi lagi. Tapi, pemimpin tidak sendiri dalam mengelola negara, untuk menuju kaya raya. Masalahnya, bawahan pemimpin apakah mempunyai cita cita yang sama dengan pemimpin, untuk Indomesia kaya, atau jangan jangan pura pura membantu pemimpin tapi memperkaya diri sendiri!? Bahkan pemimpin pun punya keluarga, apakah yakin jika sang pemimpin lurus bisa dijamin keluarganya tidak bengkok?? Korupsi, Korupsi, itulah yang bikin negara ini jauh dari kata kaya, apalagi raya. #remusuh

Riki Gana S

Maaf OOT (Out Of Topic), untuk pak Handoko Luwanto, saya IKUT PENASARAN. Apakah pak HL punya data segmentasi umur dan jenis kelamin dari para perusuh? Terutama yang di komentar. Ini menarik! Saya dua kali ikut camp. Saya perhatikan, semua generasi ada perwakilannya (baby boomer, generasi X, generasi Y dan generasi Z). Tapi memang 2 generasi di awal lebih dominan. Andai ada datanya, mungkin kita bisa tahu arahnya kemana. Hehehe. Tabik!

Bahtiar HS

Alih-alih memilih jembatan seperti Golden Gate untuk bunuh diri, atau memanjat menara BTS, ada baiknya mencoba saran Imam al-Ghozali ketika Anda merasa dunia sudah gelap dan tak ada jalan keluar dari masalah yg dihadapi. Coba pergilah ke kuburan. Dan berdiamlah di sana barang sebentar bersama nisan-nisan. Lalu pandanglah mereka yang sudah terkubur di depan Anda. Maka Anda akan merasa berada di sekumpulan orang-orang yang mana mereka semua sudah mati, tak bisa apa-apa lagi. Sementara hanya Anda yang masih hidup. Jika mereka semua ditanya, maka semua akan berharap bs hidup kembali barang sejenak, untuk memperbaiki kesalahan dan kejahatan yang pernah mereka lakukan di dunia dulu. Atau mereka akan sedekahkan dari harta yang mereka punya. Tetapi, mereka semua sudah tidak bisa lakukan lagi. Semua sudah terlambat. Tinggallah Anda yang masih hidup di antara mereka. Masih punya tenaga pikiran dan mungkin harta. Masih ada kesempatan. Masih bisa berusaha. Masih ada peluang untuk memperbaiki diri. Meski kondisi Anda saat itu berada di titik nadzir. Jika itu mampu menyentuh hatimu, maka bisa dipastikan niat bunuh diri akan urung seketika. Namun jika hal itu tidak membuat Anda berpaling, dan tetap mau bunuh diri, berarti hati Anda sudah mati. Karena bahkan nasihat tentang kematian pun tidak membuat Anda "hidup" karena pada hakikatnya Anda sudah "mati", meskipun masih hidup.

Liam Then

Saya ingat lagu ini ....rasanya semua orang Pontianak zaman saya tahu lagu ini, karena sering kami nyanyikan sewaktu remaja. "Aku sedih...tak jadi kawin" "Ambil tali....gantung diri" "Talinya putus...tak jadi mampus" "masuk kakus....keluar ingus" Nada lagu ini seperti lantunan nada lagu mars.

Mbah Mars

Yg jelas kebanyakan laki-laki sebagaimana juga yg gila alias sakit jiwa. Orgil di jalan-jalan rata-rata laki-laki.

Yellow Bean

Gitu doong Pak ketua baru cakep. Di jadikan pak ketua karena katanya ASN yang harus netral dan menyayangi semua anggota. Hidup Pak Ketua. Semangat selalu. hehe

*) Dari komentar pembaca http://disway.id

Pewarta : -
Editor : Slamet Oerip Prihadi
Sumber :

Komentar Anda