Ikut Tidur

Mayoritas pilih tidur di malam tahun baru. (FOTO: DISWAY)

COWASJP.COMKE MANA tahun baru tadi malam? Sampai jam 20.00, saat tulisan ini selesai dibuat, belum ada kesepakatan.

Mayoritas menghendaki tidak ke mana-mana. Tujuan perjalanan keluarga ini tidak untuk merayakan tahun baru.

Istri sudah pasti pilih tidur –seperti juga malam tahun baru tahun-tahun yang lalu. Tidak beda dengan hari-hari biasanya: jam 20.00 sudah tewas. 

Isna Iskan sejak siang sudah memprovokasi: jangan ke mana-mana. Di mana pun akan terlalu padat manusia.

Dia punya pengalaman bermalam tahun baru di Shanghai. Di plaza pinggir sungai itu. Di seberang Shanghai Tower itu: tidak bisa bernapas –ibaratnya. Jutaan orang memadati jalan menuju lokasi itu: Jalan Nanjing Timur (南京东路). Apalagi di plataran pinggir sungainya.

Ke lokasi lain? Akan sama saja. Daripada tersiksa lebih baik istirahat di kamar.

Maka saya bersepakat dengan menantunya Bu Dahlan: Mas Tatang. Ia seorang pemusik. Kami berdua akan ke Old Jazz –setelah beres dengan tulisan ini. Bukan karena malam tahun baru. 

Hampir setiap kali ke Shanghai saya menikmati Old Jazz itu. Di salah satu pojok ruangan di Peace Hotel –tidak jauh dari plataran pinggir sungai. Itu pun kalau bisa membelah lautan manusia di sepanjang jalan Nanjing Timur.

Di hari-hari biasa yang menikmati Old Jazz hanya sekitar 40 orang. Umumnya orang tua. Pemainnya sendiri memang sudah sangat tua-tua. Kalau dibuat rata-rata umur mereka 82 tahun –karena salah satu dari enam pemainnya berumur 97 tahun.

Itulah klub musik jazz tertua di Shanghai: didirikan tahun 1929. Yakni sejak Peace Hotel sendiri mulai beroperasi.

Tidak ada malam tahun baru.

Tidak ada pesta.

Hari terakhir tahun 2023 kami makan siang di resto Lanzhou Lamian lagi. Sate Xinjiang lagi. Kambing muda lagi. Tambah dumpling kambing. Sop kambing. Nasi goreng kambing.

Setelah makan kaki pun kembali kuat. Lalu berjalan ke stasiun kereta bawah tanah. Tujuan: Zhang Yuan (張園). Dalam ejaan baru ditulis 张园.

Lokasi ini baru. Keren. Di tengah kota Shanghai. Belum sepenuhnya jadi. Wujudnya seperti Xin Dian Di (新天地) di bagian lain kota Shanghai, tapi beda. Ini klasik-modern. Bukan kuno. Anak muda pasti suka ke sini. Tiap sudutnya menarik untuk lokasi foto.

Lokasi Zhang Yuan tidak jauh dari Starbucks terbesar di dunia itu. Yang pernah ada di Disway kapan dulu itu. Tentu kami juga sempatkan masuk Starbucks. Sambil lewat. Menikmati kamar kecilnya.

Dari Starbucks sudah dekat. Tinggal menyeberang jalan. Melewati G-Walk yang menawarkan aneka makanan UMKM –dengan bentuk kios yang seperti di Amerika.

Rupanya Starbucks tersebut telah jadi tujuan wisata yang kuat. Maka dikuatkan sekalian dengan membangun lokasi wisata baru di sebelahnya.

Waktu pun habis. Senja yang dingin telah tiba. 

Itulah senja terakhir tahun 2023. 

Senja yang ramai. Yang di lokasi ini tampak seperti hari raya. Jalan-jalan di lokasi ini seperti cat walk tak berujung. Hampir semua yang berjalan kaki berpakaian seperti seorang foto model yang siap difoto kapan saja. 

Rasanya kota ini terlihat cantik karena orang yang berlalu-lalang cantik-cantik. Tampil cantik, maksud saya. 

Lihatlah baju dingin mereka. Lihatlah sepatu boot wanitanya. Lihatlah model-model topinya. Tidak ada yang berpakaian seadanya. Tidak ada yang tidak ber-make-up.

Musim dingin membuat wanita tampil lebih bergaya. Apalagi ini musim dingin tutup tahun.

Kesimpulan saya: kota menjadi cantik kalau yang berlalu-lalang di kota itu juga cantik.

Maka bagi wali kota yang ingin kotanya cantik rasanya perlu memberi insentif bagi wanita yang mau berlalu-lalang dengan gaya yang cantik. Atau memberi subsidi mereka Rp 400 triliun.

Coba saja bila yang berlalu-lalang itu kumuh-kumuh, berkeringat, tidak ber-make-up, rasanya ikut pemilu pun malas.

Nonton ''mode show'' itu harus kami akhiri. Malam sudah menjelang.

Hari terakhir di tahun 2023 ini pun habis sepenuhnya untuk melihat bagaimana Shanghai bangkit setelah Covid-19.

Rupanya selama Covid berbagai proyek baru diselesaikan. Begitu Covid lewat banyak hal baru bermunculan.

Tidak semua bisa dilihat. Malam segera tiba. Belum menulis pula. Belum memilih komentar. Maka kami pun bergegas kembali ke hotel –sebuah hotel bintang tiga sekelas Ibis di Indonesia. Pun waktu di Beijing, ''manajemen'' perjalanan ini memilih hotel yang sederhana --asal lokasinya strategis.

Sebenarnya saya agak mengeluh soal hotel ini. Bukan soal enak-tidaknya. Tapi jarak antara ranjang dan dindingnya terlalu sempit –untuk senam dansa tiap pagi.

Sering kali kaki menendang pinggir ranjang. Membuat istri kaget. Apa boleh buat. Di musim dingin seperti ini tidak mungkin berolahraga di taman. Padahal makan, tidur dan olahraga sama pentingnya.

Keluhan soal hotel itu pun hanya saya pendam di hati. Kan saya sudah berkomitmen untuk tunduk pada aturan manajemen perjalanan. Anda pun, please, jangan bocorkan soal keluhan ini ke mereka.

Sebenarnya hotel di Shanghai ini mudah dituju. Dari stasiun kereta bawah tanah People Park (人民广场) tinggal tiga belokan. Tapi tadi malam kami kesasar. Ke belokan yang dipenuhi orang antre. Ups, mereka ternyata antre sate kambing muda. Memenuhi pinggir jalan. Saya baca papan nama di atasnya: Sate Kambing Xinjiang. Makanya musiknya mirip musik Arab. Hanya bahasanya bahasa Xinjiang.

Istri saya tidak bisa dicegah: ikut berdesakan di pinggir jalan itu. Beli sate Xinjiang lagi. Antre. Sambil lihat orang-orang bergoyang mengikuti irama musik yang ngebit.

Sate pun di bawa ke hotel. Berikut roti Xinjiang yang ukurannya sebesar roda kursi yang dinaiki istri. Itulah makan malam kami di malam tahun baru 2024.

Sambil makan malam saya membayangkan akan membaca komentar di Disway yang akan saya pilih.

Rasanya, tahun ini, kalau ada komentar terbaik, maka itu adalah komentar yang ditulis Lagarenze 1301 tepat di Hari Ibu yang lalu.

Itulah ''Komentar of the Year'' pilihan saya. (*)
 
Komentar Pilihan Dahlan Iskan di Tuliasan Edisi 31 Desember 2023: Ikut Muda

M.Zainal Arifin

Saya & adik2 ada 9 kepala. Tatkala Simak masih hidup, Simak ajak keluarga anak2 nya berwisata nginap semalam, pernah di Bandungan, Sangkanurip, Kuningan, Cirebon. Setelah Simak wafat, dg hasil dari perusahaan batik warisan, pernah wisata nginap semalam di Batu, Malang, Ciater, Bandung. Dg bis milik keluarga suami adik, Harta Sanjaya, Seragen. Semoga kita semua bahagia, berbarokan. Pernah umroh bersama dg 17 anggota rombongan, lebih dahulu ke Turki. Rencana mau ke Medan, terhalang kopid, tempat 2 distributor usaha batik warisan.

Lagarenze 1301

"Ada biayanya." "Nggak papa." "Mahal, lho. Bagaimana?" "Nggak masalah." Done. "Berapa biayanya?" Rp 230.000. Memang nggak masalah. Di Indonesia, untuk kasus seperti yang dialami Ayrton, biayanya bisa dua kali lipat. Apalagi kalau pakai asuransi (non-BPJS), biayanya bisa lebih besar.

Saiful Ahmad

Ada teman saya yang bilang, "Tanpa China, hidup ini terasa sangat mahal." Ucapannya itu mengacu pada barang-barang yg bisa ia beli yg Made in China seperti HP android, Wajan listrik, Panci listrik, klipas angain, hairdryer, vacum Cceaner, dan barang-barang elektronik lainnya. Misalnya HP android, yang harganya waktu itu lumayan mahal. Namun setelah merek-merek dari China masuk ke pasar Indonesia, HP Android dijual mulai harga 1jtan, sekarang banyak yg di bawah harga 1 jt sudah punya RAM 3GB. Apalagi yg harga 2jtan, sudah dibekali spek yg mumpuni. Jadi terima kasih kepada China yg mampu memproduksi barang-barang dengan harga murah. Karena tanpa China, hidup ini terasa mahal. hehe

mamat

110 yuan disebut mahal.. jadi kepo, googling gaji cina.. muncul gaji TKI TKW, konon yang terbesar pekerja bangunan, sehari bisa 200 yuan.. artinya biaya berobat tadi lebih dari ½ gaji sehari

Warung nasi Ibu joko

Setubuh pak Dahlan, maaf maksudnya setuju Sesuai pesan Umar Bin Khattab(1400 tahun yang lalu) untuk mengetahui karakter seseorang dengan mudah ada 3 cara : Pertama ketika perjalanan jauh(shafar) Kedua saat berbisnis (muamalah) dan yang ketiga ketika diberi kepercayaan (amanah)

M.Zainal Arifin

Nana2 penerus darah p Dis ada yg mirip dg nama penerus darah ku. Cucu p Dis ada yg bernama: AQILA. Cucu ku yg kedua kelas 5 SD bernama: NAURA AQILA HIBATULLAH. Cuci p Dis ada yg bernama: AYRTON ANANDA SENNA. Keponakan ku ada yg bernama: SENNA. Mbakyu nya bernama: SENNI. Senna insiyur lulusan jurusan Mesin ITB.

Juve Zhang

YT ber orang Medan kerja di Beijing . Sanggup bayar apartemen 6500 yuan atau 13 juta sebulan sudah 8 tahun kerja.anda bisa tebak berapa gaji nya. Lulusan bahasa Mandarin USU. Sebuah peningkatan Gaji yg fantastis di Tiongkok. Manakala Polisi Di Argentina cuma gaji 500 ribu Rupiah sebulan. Langit dan Bumi .karena salah Kebijakan Ekonomi Makro .. .. Tiongkok negara campuran Sosialis dan Kapitalis .... di ramu jadi satu Adonan Lezat ... Gurih.... Nendang ...... dan .... Harga Terjangkau ...... no gratisan ..... no free stuff ...... no free lunch ..... no free milk .... itu free free an jurusan Argentina. Qkwkkwmwk salam sehat otak kita. Badan kita.

Jimmy Marta

Saya juga punya tetangga dg anak kembar. Dua2nya laki. Wajahnya mirip, namanya beda tipis. Walau ada ciri kecil untuk dikenali, sy tetap sulit membedakan keduanya...  wkwk Bila ketemu salah duanya, sy mesti tanya, ini Randa atau Rand i...xixi.. Lha..kalau bisa membedakan, tp namanya sering tertukar, itu kan berarti sama dg saya... Haha...Bah abah aya aya ae...

Juve Zhang

YT ber orang Medan kerja di Beijing . Sanggup bayar apartemen 6500 yuan atau 13 juta sebulan sudah 8 tahun kerja.anda bisa tebak berapa gaji nya. Lulusan bahasa Mandarin USU. Sebuah peningkatan Gaji yg fantastis di Tiongkok. Manakala Polisi Di Argentina cuma gaji 500 ribu Rupiah sebulan. Langit dan Bumi .karena salah Kebijakan Ekonomi Makro.. ..  Tiongkok negara campuran Sosialis dan Kapitalis .... di ramu jadi satu Adonan Lezat... Gurih.... Nendang ...... dan .... Harga Terjangkau...... no gratisan ..... no free stuff...... no free lunch..... no free milk .... itu free free an jurusan Argentina. Qkwkkwmwk salam sehat otak kita. Badan kita.

Ulik Kopi

Di Indonesia atau Jakarta yang saya sudah tahu, rute dan jalur angkutan publik juga sudah terintegrasi dengan peta google. Cari nama titik tujuan dan titik daerah asal. Akan disajikan rute dengan pilihan jalan kaki, motor, mobil dan kendaraan umum. Bisa dengan line krl dengan pilihan jam, MRT dan no jurusan, angkot dan yang lainnya. Ada estimasi waktu sampainya juga.

Handoko Luwanto

Singgasana Perusuh Disway of the Week: 24-12-2023 s/d 30-12-2023 (103 orang) 

Rockie of the Week 

#.Nama (Komen;Kata)AWARD [diReplyOrangLain;meReplyOrangLain] 
#1.Saiful Ahmad (10;617)✏️;3★ [11:0] 
#2.Nimas Mumtazah (9;607)✏️;1★ [3:4] 
#3.Ronie Ernanto (1;42)✏️;1★

Nama: Saiful Ahmad, 

Rockie of the Week, periode: 24-12-2023 s/d 30-12-2023 
#.Edisi (Komen;Kata)AWARD [diReplyOrangLain;meReplyOrangLain] 
#1.27-12-2023=Makan 400 T (1;60)✏️★ [1:0] 
#2.28-12-2023=Natal Pure (2;82) 
#3.29-12-2023=Coblos Kapan (3;181)★ [7:0] 
#4.30-12-2023=Ikut Cucu (4;294)★ [3:0] 

Nama: Nimas Mumtazah, 

Rockie of the Week, periode: 24-12-2023 s/d 30-12-2023 
#.Edisi (Komen;Kata)AWARD [diReplyOrangLain;meReplyOrangLain] 
#1.27-12-2023=Makan 400 T (1;26)✏️ [0:1] 
#2.28-12-2023=Natal Pure (3;317)★ [1:0] 
#3.29-12-2023=Coblos Kapan (1;56) [0:1] 
#4.30-12-2023=Ikut Cucu (4;208) [2:2] 

Nama: Ronie Ernanto,

Rockie of the Week, periode: 24-12-2023 s/d 30-12-2023 
#.Edisi (Komen;Kata)AWARD [diReplyOrangLain;meReplyOrangLain]
#1.30-12-2023=Ikut Cucu (1;42)✏️★

Lagarenze 1301

Santai sejenak. Percakapan dokter gigi dan pasiennya. “Ada keluhan apa, Pak?” “Gigi saya sakit sekali, Dok." "Coba buka mulutnya...." "Gimana, Dok. Sudah parah, ya?" "Kalau sampai sakit begitu, ya, sudah parah. Giginya perlu dicabut." “Sakit, nggak, Dok?" "Nggak, kok." “Lama, nggak, Dok?" "Sebentar aja, lima menit beres." "Biayanya berapa, Dok?” “Dua ratus tiga puluh ribu." "Mahal sekali, Dok. Padahal cuma lima menit saja." "Kalau Bapak mau, saya bisa cabutnya pelan-pelan...."

Ahmad Zuhri

Pertama lupa nama cucu, habis itu lupa nama anak.. selanjutnya.. Mkmkmkmk..

Lagarenze 1301

Untuk beberapa urusan, memang lebih baik serahkan kepada yang muda. Mereka early adopter. Saya menduga, Ayrton maupun Aqila sudah terbiasa naik MRT di Singapura sehingga dengan mudah memimpin perjalanan naik subway di Beijing. Sudah terbiasa melihat rute yang silang sengkarut. Saya pun, kalau ke Singapura bersama keluarga, untuk urusan perjalanan mempercayakan sepenuhnya kepada anak sulung. Bahkan ketika dia baru pertama kali ke Singapura, dia dengan gampang menemukan loket pembelian kartu Singapore Tourism Pass, menentukan line mana dan naik kereta yang mana. Tak perlu tiket lagi. Salah naik kereta bisa balik ke tempat semula dalam lima tarikan napas. Saya sempat bingung, dari mana dia tahu tetek bengek MRT di Singapura. Ternyata dia sudah mempelajari sejak sebelum berangkat. Dengan mengakses Singapore Tourism Board. Dengan nonton YouTube. (Sekarang naik MRT di Singapura beda dengan kita semasa muda dulu: siapkan koin, pergi ke mesin tiket, pilih rute tujuan, lalu masukkan koin, jangan lupa tunggu tiket dan koin kembaliannya keluar dari mesin.) Tentu tak semua urusan dipercayakan kepada anak muda. Untuk urusan makan, percayakan kepada ibunya. Paling tidak, dia penonton setia Mark Wiens, food vlogger yang rekomendasi street food-nya tak pernah gagal. Yang halal, tentunya.

Yellow Bean

Formasi lengkap. Dokumentasi yang akan di kenang selamanya. Diklat keluarga untuk persiapan regenerasi. Mempersiapkan calon pemimpin. Ayrton seninha Ananda. Saya jadi ingat pembalap F1 yang legendaris. Bagiku orang tua punya hak mengarahkan jalan generasi penerusnya. Tapi jika yang muda punya rencana di luar ekspektasi yang tua juga tetap punya hak untuk di apresiasi. Apalagi yang sudah bisa membedakan 120000 dan 250000. Semangat bekerja Anak muda. Pelajari management resiko juga ya. Belajar dari master yang Doktornya gratis tis tis. Piss Pak Bos . V.

Udin Salemo

Tahun 2009, karena kehabisan ongkos saya pernah jalan kaki dari jalan Haji Nawi (dekat rumah keluarga Koes Plus) ke Blok M. Lewat pasar Blok A. Saya setahun lebih gawe non ngaduk semen di jalan Haji Nawi.

Jimmy Marta

Kembali jd anak sekolahan. Walau semua siswa abidin, hemat tetap jadi pilihan. Perginya naik kopaja, baliknya malam dah gk ada. Pilihan tinggal dua, naik bajay atau taxi. Eh..iya ada pilihan ke 3, jalan kaki..xixi. Entah kami logatnya bukan jakarte, sekali jalan bang bajay minta selawe. Mikir. Ini orang 5 boleh gk dg satu taksi? (masih zaman taksi sedan, belum ada yg online2). Udah, setop saja sang argo. Nah si abangnya murah hati, 5 dewasa boleh naik semua. Sampai lg asrama, argo hanya belasan ribu. Baru nyadar rupanya blok M-Radal hanya sepelemparan batu...huhu... 

Agus Suryonegoro III - 阿古斯·苏约诺

SAAT VICALL.. "Yangkung, disitu kok malam. Padahal di sini siang..". "Ini yangkung ada di Turki..". "Nanti kalau udah besar aku juga pingin pergi ke Turki. Kayak yangkung dan yangti..". ### Kenangan vicall tak terlupakan tahun lalu. Ulya yang 6 tahun, dan Fahima yang 4 tahun, menanyakan hal yang sama.. Sambil menunjukkan reaksi mukanya. Yang lucu..

Fiona Handoko

selamat siang bp thamrin, bung mirza, bp agus, bp jo dan teman2 rusuhwan. big boss di kantor. usia mirip abah. anaknya juga 2, seumuran mas azrul dan mba isna. jumlah cucu pun 6. tiap tahun sekeluarga besar big boss selalu piknik ke LN. beliau tidak seperti abah. yg sharing ke kami rusuhwan rute perjalanan, suka duka di perjalanan dan tujuan piknik sekeluarga. yg bisa menyatukan perbedaan2 dalam keluarga. namun beliau selalu menekankan. bahwa dalam perjalanan yg memakai pesawat udara. kedua anak nya harus mengambil flight yg berbeda. cucunya pun dipisah, sebagian ikut ortu, sebagian ikut pak de nya. katanya bila di penerbangan "ada apa2". tidak semua keturunannya "kena apa2". 

Agus Suryonegoro III - 阿古斯·苏约诺

"YANG tua, seperti saya, tidak tidur satu malam pun sudah masuk angin", tulis Abah DIS di CHDI hari ini. Lain kali, untuk "mengeluarkan angin" yang terlanjur "masuk", Abah cukup "bersiul". ### Atau "kentut". (He he.. Maaf. Maaf..).

Everyday Mandarin

Foto rombongan besar ini kalau saya liat bentuk gedungnya, ada di Wangfujing, tepatnya di depan Wangfujing Bookstore 王府井书店. Jangan lupa masuk ke toko buku utk cari buku 国企部长余世甘. Minta cucu naik lagi perlihatkan cover bukunya ke dokter gigi setelah bayar RMB 110 tadi. Jangan sebelum bayar ya. Bikin dokter itu menyesal hanya charge RMB 110.

Agus Suryonegoro III - 阿古斯·苏约诺

"HANYA yang muda yang bisa membuat kemajuan. Anak muda bisa bekerja dua harmal", tulis Abah di CHDI hari ini. Saya protes. He he.. "Anak tua" tetapi berjiwa muda juga bisa bekerja "tiga harnal". Tiga hari tiga malam.. Akuntan tua. Kalau closing tahunan, 2 hari tetap di kantor. Karena di bawah Sarbanes Oxly Act, lapiran harus "clear" dengan pihak-pihak di US. Dan di sana, hanya mau meeting di siang hari. ### Padahal di sana siang, di sini malam. Langsung diperbaiki. Meeting lagi besuk "siang" waktu sana. (Itu malam lagi, waktu sini)..

Everyday Mandarin

Waktu saya ajak rombongan anak² Everyday Mandarin yg study in China sebelum Covid-19, rombongan berdiri di depan Gerbang Tiananmen. Rombongan membentangkan spanduk rombongan dalam bahasa Inggris. Saya atur agak cepat fotonya supaya ga keliatan petugas keamanan 保安 yg ada di sana. Karena ramai, banyak pedestrian yang melihat isi tulisan spanduk kami. Walau kami merasa sudah buru², tp tetap saja kami kalah cepat dari petugas. Saat sedang melipat spanduk, 2 petugas menghampiri kami. Mereka tanya ini apa, saya jelasin isi tulisan spanduk kain merah tulisan kuning mencolok, sprt warna bendera RRC. STUDY IN CHINA-EVERYDAY MANDARIN. Saya tau di China skrg ga boleh membentangkan sembarang spanduk apalagi di tempat publik. Ini imbas Tragedi Tiananmen 1989. Lalu saya memberi bukti isi kamera kami ga ada hubungan dengan politik. Hanya urusan anak² muda yang akan ikut memberi devisa ke RRC. Jika ada unsur yang mengarah ke makar politik, rombongan bisa diciduk langsung saat itu. Bahasa Mandarin menyelamatkan kami di China.

Lagarenze 1301

Ada komentator yang saling klaim tentang dukungan Dahlan Iskan pada Pilpres 2024. - Dahlan Iskan mendukung 01. Isyaratnya, abcde. Kata si A. - Dahlan Iskan mendukung 02. Isyaratnya, fghij. Kata si B. - Dahlan Iskan mendukung 03. Isyaratnya, klmno. Kata si C. Menurut saya, itu semua hanya untuk sekadar memuaskan keingintahuan dan untuk memuaskan ego bahwa "pilihan saya sama dengan Dahlan Iskan". Kalau pun kita tahu Pak Dis sebenarnya mendukung 01 atau 02 atau 03, lalu apa maknanya? Toh tidak akan mempengaruhi pilihan siapapun pembaca. Masing-masing sudah punya pilihan, cmiiw. Saya kira Pak Dis sudah belajar banyak dari Pilpres 2014 dan 2019. Jadi, tak perlu ditarik ke sana atau ke sini. Biarlah beliau tetap menjadi moderat.

Mirza Mirwan

Sebenarnya tadi pagi saya sudah mau berkomentar. Tapi karena capek scroll ke bawah gak nyampe-nyampe di kolom komentar, akhirnya saya batalkan. Entah berapa itu jumlah komentar pilihannya. Walaupun dari dulu saya tak setuju ada komentar pilihan, kenyataannya memang banyak yang suka. Tetapi, maaf, perlukah komentar terpilih harus ditulis lengkap? Tidak bisakah, misalnya, cukup ditulis nama komentator dan 2-3 kalimat di awal disambung ... (tiga titik). Bagi yang ingin membaca lengkapnya toh bisa menengoknya di edisi kemarin. Untuk menulis komentar ada pembatasan karakter, tetapi sebuah komentar terpilih dimuat lengkap dua edisi berturut-turut. Padahal, boleh jadi, yang dibaca hanya nama komentatornya doang, bukan komentarnya. Dari sejak afa komentar pilihan saya tak pernah membacanya. Bahwa komentar saya terpilih pun saya tahunya dari pembaca senyap. Dan memang bukan tujuan saya menulis komentar agar terpilih menjadi komentar pilihan. Gegara banyaknya komentar pilihan itulah yang membuat saya irit berkomentar. Dan efek sampingnya, saya juga jarang membaca komentar. Capek scroll-nya. Mongomong, kalau Pak DI dan anak-menantu-cucu masih di Shanghai, mungkin nanti malam anak-menantu-cucu ke Yu Garden untuk merayakan New Year Eve. Tetapi kalau balik ke Hong Kong pasti ke Victoria Harbour. Sama-sama memakai nama Ratu Inggris, Victoria Harbour ada di Kowloon, bukan di Pulau Hong Kong seperti Victoria Park. Di Bangkok New Year Eve biasanya di Khaosan Rd.

*) Dari komentar pembaca http://disway.id

Pewarta : -
Editor : Slamet Oerip Prihadi
Sumber : Disway.id

Komentar Anda