Sang Begawan Media

Tegur Jesus

Mantan Presiden AS Donald Trump yang hadir di ruang sidang bersama tim legalnya. Termasuk pengacaranya. (FOTO: AP/ Mary Altaffer)

COWASJP.COM – DI HARI KETIGA sidang pengadilan, Presiden Donald Trump masih juga hadir. Kali ini hanya setengah hari. Sampai istirahat siang. Ketika sidang dibuka lagi Trump tidak terlihat di ruang sidang. Penjagaan di lantai tiga gedung pengadilan New York itu pun tidak dilakukan lagi. 

Menurut aturan di sana mantan presiden memang harus mendapat pengamanan khusus dari negara.

Di hari ketiga itu Hakim Arthur Engoron menegur pengacara Trump. Simaklah kata-kata tegurannya: sangat halus dan filsafati. "Kita tidak akan membahas angka-angka yang sama di tiap tahun kan? Tidak. Saya tidak akan mengizinkan Anda melakukan itu," ujar Engoron.

Sidang hari ketiga itu memang membosankan. Pengacara Trump, Jesus Suarez, mengajukan pertanyaan yang sama setiap kali membaca angka di halaman berikutnya. Berhalaman-halaman.

Itu memang taktik pengacara. Khususnya untuk mengulur jalannya sidang. Berhalaman-halaman angka dibaca pengacara. Sambil lantas mengajukan pertanyaan yang sama. Jawab saksi pun sama.

Setelah hakim menegur Jesus itu pun sang pengacara kembali membuka halaman baru, lalu mengajukan pertanyaan yang sama lagi dan dijawab dengan jawaban masih yang sama.

Saksi yang dihadirkan hari itu memang penting: Donald Bender. Ia auditor yang menangani pembukuan perusahaan Trump. Donald Bender saat itu tergabung dalam kantor akuntan Mazars. 

Mazars masuk 50 besar kantor akuntan di Amerika. Di urutan 20 atau 25. Mazars adalah kantor akuntan internasional. Pegawainya mencapai lebih 20.000 orang. Cabangnya di 90 negara. Belakangan Mazars berkembang pesat di Afrika dan Timur Tengah. Tugas utamanya adalah audit, konsultan pajak, laporan keuangan, dan penasihat perusahaan.

Pertanyaan yang diajukan Jesus adalah: Anda kan yang mengaudit laporan keuangan ini. Mestinya semuanya sudah berhenti di Anda dan menjadi tanggung jawab Anda kan?

Jawaban Bender: Mazars bertanggung jawab atas terkumpulnya data-data untuk laporan keuangan, tapi perusahaan Trump bertanggung jawab atas kebenaran angka-angka yang diberikan ke Mazars, termasuk nilai dan harga properti milik Trump.

Di situlah inti perkara ini. Trump digugat jaksa telah melakukan manipulasi laporan keuangan yang merugikan New York. Hakim pun sudah membuat putusan bahwa Trump telah terbukti melakukan kejahatan perusahaan. Sidang-sidang ini untuk menentukan bentuk hukuman untuk Trump, anak sulungnya dan perusahaannya. Bisa saja perusahaan Trump harus ditutup dan Trump tidak boleh berbisnis di New York. Atau cukup membayar denda.

Sampai beberapa hari ke depan angka-angka itu akan terus jadi materi sidang. Bukunya tebal-tebal. Dari 200 perusahaan dalam grup Trump di New York.

Dari keterangan saksi itu jelaslah bahwa auditor tidak bertanggung jawab atas benar tidaknya angka. Sedang Trump berpendapat auditorlah yang bertanggung jawab.

Jaksa memang menemukan angka yang sangat detail. Misalnya luas apartemen yang ditempati Trump. Bukan hanya nilainya. Juga ukurannya. Luas apartemen yang ada di laporan keuangan itu tiga kali lipat dari ukuran senyatanya. Nilainya pun menjadi jauh lebih besar.

Demikian juga Mar-a-Lago, rumah besar Trump di Florida. Harganya dilaporkan 10 kali lipat dari sewajarnya.

Semua dokumen itu dipakai untuk mengurus kredit bank. Agar mendapat pinjaman sangat besar. Trump mendapat pinjaman dari bank Jerman sampai satu miliar dolar.

Menurut Trump yang demikian itu tergantung pada pihak bank. Mau atau tidak. Banknya mau. Percaya. Kreditnya pun lancar. Tidak macet. Tidak ada masalah. Banknya juga sangat diuntungkan.

Sambil meninggalkan ruang sidang Trump terus menunjukkan kekesalannya pada jaksa dan hakim. Ia terus menjadikan pengadilan sebagai arena kampanye. "Bahkan arena untuk meningkatkan pencarian dana kampanye," ujar seorang jaksa.

Tanpa kehadiran Trump di sidang-sidang berikutnya maka ''Drama Trump'' ikut berakhir. Trump baru akan hadir kelak, saat ia harus bersaksi di persidangan. (*)

Komentar Pilihan Dahlan Iskan

Edisi 5 Oktober 2023: Saksi Uang

Em Ha

Bah!!!! Hepeng Do Na Mangatur Negara On. Uang Yang Mengatur Negara Ini. Masih aja kau tanya untuk apa uang. Prabowo Subianto terusterang 20 tahun tak berkuasa, ngaku asetnya mandek tak dapat kredit, tak berputar tak jadi uang, UUD, Ujung Ujungnya Duit.

Alvania

Uang itu seperti garam. Kalau kekurangan semua jadi nggak enak, hambar. Kalau kelebihan malah jadi bikin penyakit. Perlunya cukup seperlunya, sisanya harus ditambah macam2 bumbu spt kaldu, merica, ketumbar, dll dll. Jadi bukan pengusaha yang harus tahu batas, tetapi semua orang harus tahu batas dalam mencari uang. Tidak rakus. Harus bisa membedakan mana uang, mana angka. 

Wilwa

Uang tidak bisa membeli kebahagiaan kalau uangnya cuma sedikit kalau banyak sih kayaknya bisa (Ryu Hasan, Instagram 1 Sep 2020)

Yellow Bean

" Uang tidak dibawa mati tapi tidak punya uang serasa mau mati . " mbuh sopo "

Amat K.

"Uang selalu benar." Tuan Krab

Komentator Spesialis

Akhir akhir ini saya benar benar nggak butuh duit. Jarang bawa dompet ke mana mana. Artinya uang memang semakin tidak kita butuhkan ! Yang penting bawa HP ada QRIS. 

Parganago Lumbanahor

Pemeriksa itu lupa dgn filsafat batak ; " Hepeng do Na Mangatur Negara on ".

Handoko Luwanto

Jurnal Perusuh Disway Edisi: Peradilan Bisnis (04-10-2023) │#Nama__<Komentar><Kata>Pilihan │

1_adi ya adi___<1><34> │

2_Agus Suryono___<14><666>★ │

3_agyan___<1><20> │

4_alasroban___<1><4> │

5_Amat K._<3><57>★ │

6_Anthon Mania___<1><13> │

7_Asep Sumpena___<1><95> │

8_bitrik sulaiman___<2><8> │

9_didik sudjarwo___<3><96> │

10_Em Ha___<1><70> │

11_Er Gham___<5><186> │

12_Fauzan Samsuri___<1><85>★ │

13_Fiona Handoko___<6><232>★ │

14_Fitria A___<1><31> │

15_Gianto Kwee___<2><53> │

16_Gregorius Indiarto___<5><115> │

17_Handoko Luwanto___<3><138>★ │

18_hoki wjy___<1><18> │

19_imau compo___<1><4> │

20_Jimmy Marta___<3><90>★ │

21_Jo Neca___<5><171> │

22_Johannes Kitono___<1><116> │

23_Jokosp Sp___<5><351> │

24_Juve Zhang___<4><384> │

25_KawaiChoco 003__<1><1> │

26_KEY___<3><145> │

27_Komentator Spesialis___<15><508>★ │

28☀Lagarenze 1301__<22>❖<961> │

29_Leong Putu___<4><63> │

30_Liam Then___<17><1335> │

31_Liáng - βιολί ζήτα___<1><16> │

32_Mahmud Al Mustasyar___<7><275> │

33_Mirza Mirwan___<9><869>★★ │

34_Mr Ganteng__<1><36> │

35_Mr P___<1><44> │

36_MULIYANTO KRISTA___<7><109>★ │

37_mzarifin umarzain___<6><60> │

38_Pedro Patran___<1><5> │

39_praz ty__<3><30> │40_Riyono ,SKP_<5><144>★ │41_thamrindahlan__<1><90>★ │

42_Tuan Sumartan___<1><2> │

43_Udin Salemo___<12><592>★★★ │

44_Wilwa___<22>❖<796>★ │

45_yea aina___<2><51> │

46_Yellow Bean___<2><37> │

47_Yollis Foisa___<3><28> 

Total: 217 Komentar dengan 16 ★/Pilihan 

☀/Tahta Pertamax ❖/Komentar Terbanyak

AnalisAsalAsalan

Sebenarnya pertanyaannya bersambung, jadi bukan tentang uang saja. "Mengapa kok ada yang korupsi atau bersaing tidak sehat dalam berusaha?" "Karena nyari uang." "Kok sampai segitunya. Buat apa mati-matian mencari uang? Apa ga percaya bahwa orang itu akan mati?" Sampai di sini sebenarnya filsafat tak mampu menjawab. Di titik ini agama menjawabnya. Tantangan manusia ada dua, yaitu nafsu dan setan. Tanpa setan, manusia tetap harus mengendalikan nafsunya. Ingat, bukan dimatikan, tetapi dikendalikan. Orang yang tidak bisa mengendalikan nafsu, cukup setan level kroco yang menggodanya. Bahkan, bisa jadi setan nganggur total. Hahahahaha.

Thamrin Daffan

Selamat Pagi lagi. Sejarah Uang berawal dari barter di zaman batu. Sederhana sekali transaksi barang dengan barang. Apakah ada pada waktu itu transaksi jasa seperti zaman ini. Jadi uang kertas atau koin ditemukan untuk menggantikan sistem barter agar lebih praktis. Apakah banyak uang bisa bahagia. Tergantung sumber uang halal / haram. Penghasilan bersumberkan keringat sendiri InshaAllah membawa keberkahan. Bukan soal banyak atau sedikit uang yang diterima namun keselamatan kehidupan keluarga lebih terjamin. Uang di dompet jangan sampai kosong. Sisakan sepuluh rupiah untuk sedekah. Mudah mudahan pola sedekah (tidak tunggu kaya) rezeki akan datang berlipat ganda. Abah tetap aktif produktif bekerja motivasi bukan lagi uang. Motivasi utama bagaimana mengisi waktu keseharian agar tetap bermanfaat bagi masyarakat. Kalaupun di amplop in para pengundang itu rezeki halal. Digunakan untuk membangun literasi sepeti disway.id ini atau untuk berinfaq shadaqah ke dhuafa. So pasti apapun profesi manusia selama dia berikhtiar InshaAllah menerima jasa pengabdian berupa uang paling tidak ucapan terima kasih.. Filosofi Polisi Muda tentang uang bagus juga, Hanya saja perlu ditambahkan bahwa rezeki berupa uang itu bukan dicari. Uang itu tinggal diambil karena terserak disediakan Tuhan Yang Maha Kuasa di mana mana. Kuncinya anda wajib keluar rumah (ikhtiar) untuk mengambil rezeki itu. Jangan terus terusan di rumah kecuali sedang menulis komentar disini./ Thamrin Dahlan 

Lagarenze 1301

Om Krinyol baru pulang kantor, hari ini gajian, dompetnya sedang tebal. Pikirannya terbang ke Stella, gadis pemandu karaoke yang bahenol. Saat di rumah, bertemu istri, Om Krinyol menyerahkan uang Rp 100 ribu. "Ma, ini uang belanja seminggu. Nanti jajan makanan enak, bagus kalo ada opor, rendang, dan lainnya," ujarnya semangat. Sang istri selintas menatap uang merah di tangannya. Ia lalu tersenyum dan berkata, "Jangan khawatir, Pa. Mama akan menggunakan uang ini sebaik-baiknya." Om Krinyol senang sekali. "Punya istri kok seberkah ini," gumamnya dalam hati. Esok hari, Om Krinyol penuh semangat duduk di kursi makan. Ia membuka tudung saji, dan... plaak, ia kaget melihat hidangan yang tersedia. "Mana opor ayamnya, Ma?" tanyanya masam. "Opor dengkulmu. Duit seratus ribu mana cukup seminggu. Harga beras naik gila-gilaan. Daging mencekik. Lha, kamu malah minta macam-macam," ujar istrinya. Sembari menunjuk Kalender 2024 di atas meja, sang istri melotot: "Makan tuh kalender, tadi aku beli di pasar, duitmu yang seratus ribu bisa digunakan sampai akhir tahun depan." #guyonan jadul, untuk sekedar menghibur.

Liáng - βιολί ζήτα

CHDI : "Saya juga tidak tahu untuk apa uang. Bahkan saya juga tidak tahu untuk apa kerja mati-matian siang malam". Ecclesiastes 1:3 "What do people gain from all their labors at which they toil under the sun?" Ecclesiastes 1:13 "I applied my mind to study and to explore by wisdom all that is done under the heavens. What a heavy burden God has laid on mankind!" Ecclesiastes 3:1 "There is a time for everything, and a season for every activity under the heavens:"

Wilwa

Sampai sejauh ini uang adalah satu-satunya sistem kepercayaan yang diciptakan homo sapiens yang bisa menjembatani banyak perbedaan (Ryu Hasan, Twitter 12 Nov 2017). Mulai dari beda agama, suku, bangsa, bahasa, logat. Toleransi tertinggi homo sapiens adalah kalau soal uang. Taliban benci Amerika atau Kristen tapi begitu diberi uang dengan gambar Benjamin Franklin (100 USD) mereka tidak benci dan bisa menghargainya. Hahahaha. Orang Islam atau orang Kristen yang religius sekalipun pada level uang tertentu bisa jebol imannya Oops. Cocok sekali dengan kondisi masyarakat kita saat ini. Uang punya sisi gelap selain sisi baiknya. Dr Ryu Hasan memang mengerti sekali cara kerja otak manusia. Silahkan simak full 42 menit youtubenya yang saya sebut di bawah. 

Lagarenze 1301

Saya pernah sekali diperiksa polisi untuk suatu kasus. Sebagai saksi. Semula, bayangan saya, diperiksa ataupun dimintai keterangan akan menyeramkan, ribet, sumpek, pokoknya angel, angel. Waktu itu saya bermukim di luar Jakarta, dapat panggilan pemeriksaan di Jakarta, di Bareskrim Polri. Waduh, ongkos pesawat siapa yang tanggung? Tapi, sudahlah, nanti sekalian bisa jalan-jalan di Jakarta. Awalnya saya kira lokasi pemeriksaan di Mabes Polri Jl Trunojoyo. Ternyata, kantor Bareskrim (waktu itu) pindah sementara ke gedung belakang Kementerian Kelautan dan Perikanan Jl Medan Merdeka Timur. Singkat cerita, saya diperiksa sekitar 5 jam, dari jam 10.00 sampai jam 15.00. Pemeriksa anak muda, sarjana hukum. Tapi, ada perwira menengah yang bolak-balik memantau, sesekali ikut bertanya. Apakah menyeramkan? Tidak. Mereka sangat ramah. Pertanyaan diulang kalau kurang jelas. Kalau jawaban saya bias dari pertanyaan, dia memperjelas. Kadang pula diselingi ngobrol ngalor-ngidul. Selama pemeriksaan, saya disuguhkan air mineral dan penganan. Saat waktu Salat Zuhur, pemeriksaan break dan kami salat berjamaah di salah satu ruangan. Yang mengagetkan, saat jam makan siang, disuguhkan nasi kotak. Padahal semula saya mau izin keluar makan karena perut sudah keroncongan. Saya sempat berpikir, Polri sudah banyak duit skrg? Ternyata sudah seprofesional itu polisi. Setidaknya, yang saya alami. Entah kalau yang lain.

Fiona Handoko

selamat pagi bp thamrin, bp jo, bp leong, bp jm dan teman2 rusuhwan. saya rasa teman2 rusuhwan pun setuju. apa yg dikatakan oleh bpk pemeriksa. "uang baru bermakna saat digunakan...." sayang yg titik2 di cut oleh admin chdi. pasti quotes lengkapnya sebelum disensor adalah "uang baru bermakna saat digunakan untuk menyeponsori reuni rusuhwan rusuhwati." pasti meriah, dan bisa untuk bahan menulis chdi 14 episode. jangan lupa, ada rusuhwan yg request kamar mandi dengan shower air panas. 

Fiona Handoko

selamat pagi bung mirza, bp handoko yg rajin menghitung quotes kami rusuhwan. sedikit flashback. saat saya baru lulus sma 30 tahun an yg lalu. saya memutuskan ingin menjadi dokter. jadi saya mengikuti ujian masuk ke fakultas kedokteran. salah satu pertanyaannya adalah menyusun ulang huruf huruf tersebut. "PNEIS." clue : nama bagian tubuh manusia yg paling berguna saat tegak. mereka yg menjawab "SPINE" adalah yg menjadi dokter saat ini. sedangkan saya sedang duduk di sini memposting lelucon lewat chdi

Macca Madinah

Ada juga kepercayaan yang "mengikutkan" soal uang ini kepada kehidupan di alam baka. Seperti kepercayaan Mesir kuno, sehingga akhirnya jenazah dimumi dan "ditemani" berbagai barang kesayangan maupun harta benda tergantung kekayaannya. Kalau gak salah (silakan dikoreksi) ada juga seperti uang-uangan ya di kepercayaan Tionghoa. Kalau orang percaya, ini berpengaruh pada perilaku mereka di dunia pada saat hidup. Wih baru nyadar bisa login hehehe.

Liam Then

Paling tidak mereka bisa mati dengan gaya jika jaya, papan ucapan duka 200 meter deretannya. Warisan yang di tinggalkan ,tidak menyusahkan anak cucu, istri, suami yang ditinggalkan.

Er Gham

Saat masih kecil sekali, suka terkagum kagum dengan orang kaya. Mereka pasti hebat dan panjang umur. Ternyata mati juga. 

Er Gham

Tidak pakai jam mahal. Sederhana kah hidupnya? Uang banyak bisa beli mobil mewah dan rumah mewah. Tuan rumahnya bangga, karena menganggap orang lain kagum dengan mobil mewah serta rumah mewah yang dimiliki. Orang-orang memang kagum, tapi sebenarnya mereka kagum terhadap objek bendanya, rumah dan mobil. Bukan ke yang naik mobilnya atau menghuni rumahnya. 

Fiona Handoko

selamat siang bp je ka, bp liam, bp aas. dulu katanya tanah abang sepi karena baju thrift. dilaranglah import baju bekas. kok tanah abang masih sepi juga? oh, katanya karena tiktok shop. ditutuplah tiktok shop. hancurnya mata pencaharian pedagang baju thrift saja belum dicarikan solusi. tambah lagi mematikan mata pencaharian affiliator tiktok shop. lucunya waktu ratas yg memutuskan pelarangan tiktok shop. komisaris lokapasar hijau bisa ikut hadir. kami rusuhwan rusuhwati jadi bingung. penutupan tiktok shop ini demi siapa y? 

Johannes Kitono

Tenabang - Tiktok. Mendag Zulhas langsung bertindak membela pedagang Tenabang. Yang omzetnya turun banyak karena kalah bersaing .Tamatlah Tik Tok Shop ditutup Zulhas dari PAN. Padahal menurut Ameylia seorang Afiliator TikTok. Justru Tik Tok Shop ini banyak kerjasama dengan UMKM lokal. Dan UMKM tentu bukan hanya di Tenabang saja. Ameylia ibu rumah tangga mulai jadi Afiliator Tik Tok sejak Jan 2022. Ayahnya korban PHK. Perusahaan keluarga suami gulung tikar akibat pandemi. Rumah dan mobil telah dijual. Dapat penghasilan sebagai Afiliator Tik Tok Shop. Untuk bayar uang kontrak dan menghidupi keluarga. Bisa dibayangkan berapa banyak Afiliator Tik Tok yang harus menderita. Akibat penutupan Tik Tok Shop. Oleh Mendag Zulhas yang spontan tanpa pengkajian yang mendalam dan bijaksana.

Liam Then

Hahaha , Pak Bos bohong itu. Yang saya tahu pasti, pengusaha besar seperti Pak Bos, makin besar usahanya makin pusing bayar gajinya. Usaha besar atau kecil ,untung belum pasti, tetapi gaji sudah pasti. Makanya pemeriksa yang suka filsafat itu, bingung uang banyak untuk apa? Kalau saya yang jawab , saya akan katakan untuk ketenangan hati. Bulan muda transferan gaji Karyawan yang harus cash belasan milyar, selalu ada dan siap. Saban lebaran hari tenang, THR dan bonus puluhan milyar sudah ada ditangan. Cicilan pinjaman sindikasi bank , selalu ada tersedia. Kepada Pak Pemeriksa itu, akan saya katakan. "Begini Pak, coba bapak bayangkan punya karyawan 500 orang saja, seorang gaji @2jt, sebulan saya harus sedia 1 milyar cash keras, sekarang bapak coba pikir usaha apa yang 100 persen untung? Wong usaha korupsi saja masih bisa ketangkep sama bapak kok, tapi bukan saya ya Pak, saya kan cuma saksi kan?" 

Gregorius Indiarto

"Saya jg tdk tahu untuk apa uang. Bahkan saya juga tidak tahu untuk apa kerja mati-matian siang malam (utk uang?)". Kalau gak tahu untuk apa uangnya, yang buanyak itu, mending dibagi-bagi ke perusuh, nanti akan tahu peruntukkannya. hhhh. #ojongareptenanan

Mirza Mirwan

Menurut pemeriksa Pak DI yang alumni Fakultas Hukum dan mempelajari filsafat, tidak ada pengusaha yang baik. Alasannya: "Pengusaha itu harus jualan. Berarti merebut konsumennya orang lain. Bagaimana bisa disebut baik?" katanya, seperti dikutip Pak DI. Saya kok gagal paham. Ukuran "baik" dan "tidak baik"-nya kok ada pada "tidak merebut" dan "merebut" konsumen orang lain. Padahal dalam dunia usaha -- meski saya bukan pengusaha -- ukuran baik atau tidak baik mestinya: jujur, tidak curang, tidak merugikan konsumen dan taat bayar pajak, atau kebalikannya. Kalau mengikuti pendapat pemeriksa Pak DI yang filsuf itu Bung Liam itu itu nggak baik blas. Lha Bung Liam merebut konsumen yang menjadi pelanggan toko yang lebih dulu buka je. Bung Udin Salemo juga bukan pengusaha yang baik kalau RM Padang-nya membuat RM Padang lain kehilangan pelanggan. Dalam perspektif Islam, yang utama adalah jujur dan tidak curang. Soal kecurangan ini Allah sudah memberi peringatan dalam Surah al-Muthaffifiin 1-3. Yang tidak curang dianggap celaka. Oleh sebab itu, bagi Anda yang punya usaha, jangan takut merebut konsumen orang lain, asalkan Anda jujur dan tidak curang. 

agus rudi Purnomo

Tidak merebut konsumen orang lain, uang merekalah yang merebutnya. Tuhanlah yang menggerakkan hati konsumen. Berbuat baik untuk skala besar memang perlu uang, berbuat baik untuk skala kecil tidak perlu uang, hanya perlu tenaga dan kemurahan hati anda saja. Kerja siang malam, perlombaan mencari nikmat dunia finishnya kematian. Dulu kamu tidak ada, lalu ada, lalu menjadi tidak ada kembali. Lalu menjadi ada kembali untuk dibangkitkan menerima raport baik buruk, lalu kekal didalamnya menerima sebab akibat. Sesungguhnya kehidupan di dunia hanyalah permainan dan senda gurau belaka. Kamu sekali kali tidak sampai pada kebaikan yang sempurna, sebelum kamu menafkahkan setengah harta yang kamu cintai. Harga diri laki laki adalah bekerja untuk menyenangkan panca inderanya. Maka bertebaranlah kamu di bumi. Carilah karunia Tuhanmu banyak banyak agar kamu beruntung. Sesungguhnya musuh abadi manusia adalah waktu. Demi waktu, sesungguhnya manusia itu benar benar dalam keadaan merugi, kecuali orang orang yang beriman dan mengamalkan amal Sholeh serta saling menasehati supaya mentaati kebenaran dan saling menasehati supaya menetapi kesabaran. Ingatlah, manfaatkan 5 hal sebelum 5 g Hal itu datang yaitu 

1. Manfaatkan waktu mudamu sebelum datang waktu tuamu. 

2. Manfaatkan waktu sehatmu sebelum datang waktu sakitmu. 

3. Manfaatkan masa kayamu sebelum datang masa miskinmu. 

4. Manfaatkan masa luangmu sebelum datang masa sibukmu. 

5. Manfaatkan sisa Hidupmu sebelum datang masa finishmu, the End.

Liam Then

Pernah Pak DI tulis, tentang seorang pengusaha yang sudah sukses "exit" secara gemilang, ketika perusahaannya berhasil di-IPO-kan dengan sukses. Ia tak perlu pusing urus lagi. Hidup tenang di masa tua. Dari sini, kita bisa mengintip, ciri pengusaha besar atau pandangan pribadi Pak DI sebagai salah satu pengusaha besar, terhadap uang. Pengusaha besar, jangan anggap mereka enak, memang uang berkelimpahan, tapi pusingnya itu yang tak tahan, semuanya jumbo ukurannya, dari gaji dan bonus karyawan, sampai biaya listrik , operasional. Sering kali mereka mendamba "exit". Tidak harus pusing lagi oleh laporan buku dan kewajiban bulanan yang konsisten datangnya. Mereka mendamba exit yang mulus, tapi mereka juga ada hubungan emosional dengan usaha yang dibangun sejak dini, mereka ingin hasil jerih payahnya (perusahaan rintisan mereka) tetap ada bahkan jika sudah bukan mereka lagi yang kelola. Banyak bos gede juga punya hati nurani, jangan kira mereka tidak punya, ketika kondisi usaha tak bagus, mereka berdarah-darah, pastikan gaji karyawan tetap ada, sampai hilang aset tak kira banyaknya. Itulah sebabnya perkataan pamannya Peter Parker, Si Spiderman itu, di Amini oleh banyak orang, "with great power comes big responsibility", bukankah "money equal to power"? Meskipun begitu, banyak pula yang tak punya nurani, seperti yang kita ketemu di banyak berita, karyawan kerja belasan tahun, pas pabrik tutup pesangon cuma 4jt. Kalo sudah masalah uang ,panjang urusannya. 

Wilwa

Selama covid, saya asyik berselancar di Youtube maupun Wikipedia. Belajar wisdom, science, history dari banyak orang hebat dari seluruh pelosok bumi ini. Itulah keajaiban teknologi informasi. Dan di dalam negeri banyak sekali orang hebat yang sayangnya jarang orang yang tahu. Salah satunya adalah dokter Ryu Hasan spesialis bedah syaraf. Dialognya menambah wawasan. Dan soal uang, saya kira youtube sepanjang 1 jam 43 menit ini adalah versi “ngalor ngidul” paling lengkap dari dr Ryu: Dialogue Positive with Ryu Hasan “Otak dan Uang” (Youtube Abu Marlo, 25 Jan 2021). Selamat menghabiskan paket/pulsa smartphone Anda. Hahahaha

Mirza Mirwan

Mending Brigjen Moerman, boleh jadi, hanya memodifikasi cerita pendek karya sastrawan Meksiko, Gregorio López y Fuentes, yang berjudul "Una Carta de Dios" / A letter to God (Surat kepada Tuhan). Zaman CHD masih bisa menulis komentar panjang dulu saya pernah menuliskan sinopsisnya di kolom komentar. Bedanya, versi Brigjen Moerman, yang mengumpulkan uang adalah kepala polisi pos dan anggotanya. Versi asli kepala kantor pos dan pegawainya yang patungan uang. Saya tak ingat di CHD edisi kapan saya menuliskannya.

Johannes Kitono

Ini cerita dapat dari Brigjen ( Pol ) Moerman ( alm ) ex ajudan Presiden Soeharto. Konon ada petani miskin yang hidupnya saleh. Makan tidak makan setiap hari tetap berdoa. Mengucap syukur kepada Tuhan atas kesehatannya.Tentu juga sekalian minta rezeki. Supaya tidak hanya makan nasi Senin-Kamis saja. Merasa doanya sia-sia, mulailah bikin surat. Kepada Yth Tuhan dengan alamat di Surga tanpa perangko. Kepala Kantor Pos bingung dan serahkan surat ke kantor Polisi. Kapolres yang baik hati buka amplop, membaca sambil tersenyum. Kemudian membalas surat tsb sekaligus masukkan 300 ribu rupiah. Ketika petani menerima balasan berikut uangnya, senangnya bukan main. Langsung dibalasnya Surat dari Tuhan dengan kata-kata indah. Terima kasih banyak Tuhan. Uang 300 ribu sudah diterima dengan baik untuk modal usaha pecel lele. Dengan Note dibawahnya : Tuhan yang baik, lain kali kalau mau kirim uang lagi. Langsung ke alamat rumah saja. Tidak usah via Kantor Polisi. Siapa tahu uang yang dikirim Tuhan 1 juta, kok saya hanya terima 300 ribu saja. Kapolres yang terima surat balasan petani hanya bisa elus dada saja. Semoga RIP Brigjen Moerman, ex Pimpro TIR.- Udang, Krawang.

Hari Purwanto

DIPERIKSA NGGAK SUMPEK Pemeriksa (kliatan atau memang) pinter; obrolan di luar materi pemeriksaan; ber"filsafat"; ditinggal-tinggal pergi merokok dsb; pertanyaan yang sama diulang ulang; bahkan sok kenal dengan orang-orang dekat atau atasan kita; obrolan soal minat dan hoby kita dari bola, burung, sampai batu akik sekalipun; pertanyaan pancingan (memang pancingan). Bagi saya itu ora nggumuni-nggak heran , pengalaman sebagai internal auditor local government yg pernah mengenyam diklat penyidikan, hal2 tersebut adalah trik dan tehnik yang memang diajarkan (tentu ada tehnik2 lain yg lebih yahud dan bahkan ngeri yg gak perlu dipaparkan disini- kalo dari catatan kali ini kayaknya Abah gak ngalami atau gak diterapin), ilmu ini tentu saya aplikasikan dan cukup efektif menunjang tugas saya. Namun pernah satu saat dipanggil APH untuk diperiksa sbg saksi meringankan seorang kolega dari dinas lain yg tersandung kasus TPK, dipanggil hanya karena sang kolega mengaku sebelumnya pernah konsultasi ke saya ( duuh...asem tenan kawan ini bawa-bawa saya), awalnya cukup gentar juga dapet panggilan ini, namun saya kuatkan diri, setidaknya wong sy juga seorang pemeriksa faham tehnik penyidikan, akan saya gunakan tehnik ini versi "contra"nya untuk hadapi pertanyaan penyidik, Dan benar hampir dua jam pertama obrolan belum masuk pokok perkara, saya bahkan yang sering mengembangkan obrolan lebih melebar, begitu mengarah ke topik perkara saya belokkan lagi, gitu terus.

Gregorius Indiarto

"Pengusaha itu berjualan, dan merebut konsumen orang lain, bagaimana disebut baik?" "Saya setuju dengan anda. Kalau pengertian 'baik' sependek eh sejauh itu" Mereka sedang bercanda, biar tidak terlalu tegang. Apala Pak Bos, belum lama jadi saksi, eh jadi saksi lagi. Dan Pak Bos menuliskannya di CHD hari ini, juga untuk bercanda, biar kita tidak terlalu tegang. #bercyiandaaa

M.Zainal Arifin

Pembeli: mau beli rokok. Penjual sembako: tak jual rokok. Pembeli: jualnya apa? Penjual: lihat sendiri jual apa saja. Bagi yg ketagihan rokok, seisi toko tak ada apa2 nya selain rokok?

Gregorius Indiarto

"Salah Gaya", karena tidak dapat "Menempatkan" keinginan sesuai dengan pendapatan, sehingga kebutuhan sering jadi korban (tidak terpenuhi). Yg penting NGGAYA.

imau compo

Ayah saya justru mengajarkan antikorupsi sedari awal. Bahkan, di depan beberapa PNS, beliau ngomong, hidup saya tidak kalah sejahtera dengan PNS (?)! Kalau kalian terpaksa korupsi tinggalkan saja pegawai negerinya.

Udin Salemo

#everyday_berpantun buruang punai tabang randah/ tabang manuju parak jua/ denai taragak nak manambah/ surek ijin nan alun juo kalua/ bagulambek jalan padati/ dek jalan banyak babatu/ jikok rusuah bana hati/ antah ka sialah ka mangadu/ Anak kecilku sering bertanya/ Dimanakah letak kota Kediri/ Jadi koruptor bukan ajaran ortu-nya/ Akibat nafsu hedon diri sendiri/ Lama tak muncul si Akang Aat/ Ada urusan kuliah dengan teman/ Aku tak pernah tertarik filsafat/ Itu ilmu hanya berangan-angan/

Wilwa

Filsuf dan filsafatnya lahir setelah manusia menetap mengembangkan pertanian yang menjamin pangan dalam jangka menengah dan panjang. Mereka bersama para kepala suku dan politisi adalah elite pemalas, mengutip istilah dokdes Ryu Hasan. Hehehehehe

Agus Suryono

ORANG yang "bingung" memikirkan "makna" dan "filsafat" uang, pastilah, sudah memiliki uang "jauh" lebih banyak daripada "kebutuhannya". Orang kebanyakan, tahunya hanya ini: "Kalau gak punya uang dalam jumlah "cukup", hidup rasanya susah.. ### Ternyata uang "bisa" difilsafatkan. Oleh orang-orang yang "kurang kerjaan".. He he..

*) Dari komentar pembaca http://disway.id

Pewarta : -
Editor : Slamet Oerip Prihadi
Sumber : Disway.id

Komentar Anda