Sang Begawan Media

Peradilan Bisnis

Mantan Presiden Donald Trump (kiri) dan New York State Attorney General (Jaksa) Letitia James. (FOTO: nbcnews.com)

COWASJP.COMSEMUA pengusaha melakukan itu. Di New York. Tiap hari. Tiap jam. Kenapa kalau saya yang melakukan jadi masalah hukum. Diadili. Dituduh melakukan kejahatan korporasi.

Yang mengungkapkan itu Presiden Donald Trump. Ia seperti mewakili perasaan para pengusaha di New York. Bahkan di seluruh Amerika. Pun dunia.

Ucapan Trump tidak persis seperti itu, tapi intinya begitu. Sehari penuh, Senin kemarin (waktu setempat) Trump di pengadilan. Tiga kali ia menemui wartawan: saat baru tiba, saat jeda makan siang dan saat selesai sidang. Ia marah. Geram. Kesal. Khas Trump. Kali ini lebih wush.

Betapa padat kesibukan Trump. Betapa banyak urusan. Kali ini ia dibuat hanya duduk. Sehari penuh. Itu saja pasti sudah menjengkelkannya. Apalagi duduknya untuk mendengarkan tuduhan yang mengancam kelangsungan hidup perusahaan-perusahaannya di New York.

Kalau hanya mendengarkan mungkin masih tahan. Ia juga harus satu ruangan dengan orang yang amat ia benci: Letitia James. Berkulit hitam. Wanita. Sudah tidak muda. Demokrat. Dia jaksa yang menggugatnya. 

Trump dilaporkan terus melengos dari wajah dan sosok Letitia.

Trump juga harus satu ruangan dengan hakim yang terkenal ''maunya sendiri'': Arthur Engoron. Kulit putih tapi Demokrat. Bikin heboh. Sidang pengadilan belum dimulai Engoron sudah memutuskan: Trump, anak sulungnya, perusahaannya yang di New York, melakukan kejahatan perusahaan. Bertahun-tahun. Bisa dijatuhi hukuman yang setara dengan hukuman mati di perkara pidana: perusahaan harus ditutup dan Trump dilarang berbisnis di negara bagian New York.

Berarti kali ini Trump tidak boleh lengah. Itulah sebabnya ia hadir sendiri di pengadilan. Di ratusan perkara perdata sebelumnya Trump hanya diwakili pengacara. Apalagi dari ratusan perkara itu justru Trump yang menggugat. 

Kali ini Trump yang digugat. Ia memang harus datang. Hakim yang mengharuskannya. Tapi Senin kemarin ia belum dapat giliran bicara: sebagai tergugat. Atau saksi. 

Sidang ini akan berlangsung sekitar 3 bulan. Betapa berat bagi Trump terlibat urusan hukum seperti ini. Tapi Amerika negara hukum.

Trump mendengarkan dengan geram jalannya adu argumen antara pengacaranya, Alina Habba dengan jaksa anak buah Letitia James. 

Yang dipersoalkan adalah laporan keuangan perusahaan Trump yang dianggap mengandung permainan. Bagi umum sidang ini akan sangat membosankan. Dari angka ke angka.

Pengacara Trump bersikeras bahwa laporan keuangan itu tidak ada masalah. Sudah diaudit akuntan publik. Tidak ada masalah. Sudah diperiksa kantor hukum terbaik dunia. Semua beres.

Gambaran bentuk permainan itu bisa dilihat dari penjelasan hakim Engoron ini: "Apartemen yang disewakan berdasar aturan, dinilai sama dengan apartemen yang disewakan tanpa batasan aturan. Tanah yang masuk kawasan terbatas dinilai sama dengan di kawasan tidak terbatas. Aturan dan batasan seperti sebuah fatamorgana saja".

Pandangan hukum seperti itu pasti bikin heboh dunia usaha. Hebohnya bisa sampai ke pasar modal. Apalagi di Amerika dikenal sebagai sangat liberal. Terutama dalam ekonomi dan bisnis. Prinsip bisnis di sana: tidak dilarang berarti boleh. Kalau ada aturan yang bisa disiasati salahkan yang bikin aturan. Tidak boleh menyalahkan pengusaha. Kalau bisa hindari bayar pajak, hindari. Salahnya aturan pajak: mengapa masih ada lubang yang bisa dipakai menghindar.

Bisnis harus 'lihai' dalam membaca peraturan. Biasanya konsultan yang sangat ahli. Bayar mahal konsultan masih lebih murah daripada ''pemborosan'' akibat tidak pandai melihat lubang di peraturan.

Kian pintar melihat lubang, dialah yang kian hebat dalam bisnis. Trump termasuk papan atas di bidang ini.

Kali ini Trump bertemu jaksa yang punya prinsip hukum sendiri. Pun hakimnya. Maka bisa dibayangkan betapa kesal dan geram Trump.

Sidang ini akan berlangsung hampir tiap hari. Selasa keesokan harinya Trump juga datang ke pengadilan. Ia pun seperti pilih menjadikan pengadilan ini sebagai arena kampanye Pilpres yang baru.

Kekesalan Trump mungkin sama dengan para pimpinan BUMN yang dituduh korupsi hanya dengan alasan ''menguntungkan orang lain''. Biar pun tidak menguntungkan dirinya sendiri.

Maka sangat menarik mengikuti peradilan ''bisnis'' di New York ini. Ekonomi liberal Amerika diuji di pengadilan. (*)

Komentar Pilihan Dahlan Iskan

Edisi 3 Oktober 2023: Stereo Alor

Jo Neca

Di Alor juga ada durian pak Dahlan. Dan bukan maksud sombong. Ikan paling enak itu di sekitaran Alor Flores Timur Lembata Adonara. Tidak percaya. Monggo kesana.

Agus Suryono

MEMBACA KATA MAKASAR, ALOR, KALABAHI, JAMBI - SAYA MEMBAYANGKAN AMBON.. Laut. Pantai. Ombak. Pelabuhan. Kapal. Melihat "harapan", setiap kali ada kapal datang.. Saya hidup merantau seorang diri, di Ambon selama 8 tahun, di tahun 70an.. "Hari ini kapal apa yang sandar di pelabuhan..". Begitu topik pembicaraan orang yang lagi berkerumun di banyak pulau-pulau kecil, termasuk di Ambon. Adanya kapal yang datang, dan sandar di pelabuhan, menggambarkan adanya "harapan". Kalau di Maluku saat itu, yang kemudian dibayangkan adalah, toko-toko akan terisi "barang baru".. Hal yang pasti tak terbayangkan orang yang tinggal di "Jawadwipa". Karena di Jawa, perputaran barang tergambarkannya, dari truk-truk, yang lewat Pantura..  Sisi lain Indonesia yang gak pernah Anda bayangkan kan..? (Sampai sekarang, saya selalu "mbrebes mili" setiap dengar lagu "Berlayar Jauh"). ### Ingat, dan mikir "sing ora-ora"..

Em Ha

BAHAYA!!!, baca CHD sebelum sholat subuh. Kalabahi, Alor terbayang di tengah panjangnya bacaan imam. Pikiran bermain, mengetik komentar ; Ayah Adharta pastinya tidak disunat menggunakan sembilu bambu apus, walau lahir di negeri tirai bambu. Sebab Ayah Adharta pelaut punya istri stereo, kiri kanan, kiri asli tionghoa kanan asli alor. Seandainya beliau disunat pakai bambu, tentu kemungkinan besar pengusaha Abah DI punya Istri stereo juga, kiri asli Banjar, kanan asli Takeran atau surabaya. Apalagi kala itu abah punya banyak 'Pos', tinggal diisi aja posnya. Ya Allah ampunkan dosa hamba, Ya Allah terimalah Sholat kami.

Handoko Luwanto

Jurnal Perusuh Disway Edisi "Setara Mati" (02-10-2023) #Perusuh__Komentar<Kata>Pilihan 1_Agus Suryono__11<496>★★ 2_Ahmad Baihaqi__5<143> 3_Azza Lutfi__1<11> 4_bitrik sulaiman__1<1> 5_daeng romli__2<55>★ 6_didik sudjarwo__2<44> 7_Echa Yeni__2<51> 8_Edi Sampana__1<5> 9_Er Gham__2<172> 10_Fa Za__1<20> 11_Fiona Handoko__3<251>★★ 12_Gianto Kwee__2<40> 13_Handoko Luwanto__1<107>★ 14_Hari Purwanto__2<232>★ 15_ichsan Hamid__1<4> 16_Jimmy Marta__14<427>★ 17_Jo Neca__6<94>★ 18_Johannes Kitono__2<390> 19_Jokosp Sp__4<54> 20_Juve Zhang__2<128> 21_KawaiChoco _003__1<1> 22_Komentator Spesialis__2<46> 23_Lagarenze 1301__41<868> 24_laila alfina__1<66> 25_Leong Putu__9<129>★ 26_Liam Then__4<234>★ 27_Liáng - βιολί ζήτα__4<404>★★ 28_Lukman Nugroho__1<26>★ 29_Mahmud Al Mustasyar__3<20> 30_Mirza Mirwan__9<1105>★★★ 31_Muh Nursalim__1<27> 32_Mukidi Teguh__1<43> 33_MULIYANTO KRISTA__14<221> 34_mzarifin umarzain__9<79> 35_Nurkholis Marwanto__1<122> 36_rid kc__1<60> 37_thamrindahlan__4<209> 38_Tuan Sumartan__1<4> 39_Udin Salemo__4<124> 40_Wilwa__21<1083>★★ 41_yea aina__5<141> 42_Yellow Bean__1<27> 43_Yunaidi Basyar___1<3> Total: 204 Komentar dengan 19 ★/Pilihan

Mirza Mirwan

"Bila suatu saat nanti Bung membutuhkan bantuan, dan Bung tidak memintanya dari aku, aku akan sangat marah kepada Bung," ucapnya dengan suara getar sambil memelukku. Dua bulan kemudian saya menerima suratnya, mengabarkan bahwa untuk sementara ia bekerja di sebuah perusahaan konstruksi, satu-satunya di Kalabahi. Tetapi ia bilang, bila sudah cukup modal ia ingin punya perusahaan sendiri. Mas Kalabahi, semoga berkah Tuhan senantiasa bersamamu. Aamiiin.

Mirza Mirwan

Meski berusaha keras untuk mengingat-ingat tetap saja saya tidak ingat siapa nama teman kos saya 45-an tahun yang lalu. Usianya 4 tahun lebih tua dari saya, tetapi hanya setahun lebih dulu kuliah. Ia berasal dari Kalabahi. Kuliahnya di Fakultas Teknik. Ayahnya pejabat di kantor bupati. Tetapi, katanya, di rumahnya tak terpasang pesawat telepon. Akhir 1980-an saya ke Kupang. Terpikir oleh saya untuk ke Kalabahi -- saya masih ingat nama dan alamatnya waktu itu. Tetapi begitu tahu bahwa lama perjalanan dengan fery 15-16 jam, saya mengurungkannya. Padahal saya ingin sekali membuktikan "umuk"nya bahwa Teluk Kalabahi (Teluk Mutiara) adalah tempat terbaik di dunia untuk diving --- ya iyalah wong ia belum pernah ke Bunaken, apalagi Maldive. Yang saya ingat, kalau melihat Hasan Asy'ari Oramahi membaca berita di TVRI pk. 19.00 atau 21.00, ia suka bilang "dari kampung saya, Bung." (Eh, ysng benar "Asy'ari" atau "Ashari", ya). Saat mulai menyusun skripsi ayahnya meninggal. Lalu kiriman uang (lewat wesel) mulai tersendat. Ia pindah ke tempat kos yang lebih murah. Setelah wisuda ia ingin pulang dulu -- karena sejak awal kuliah tak pernah pulang. Itu tahun 1978. Tapi kiriman wesel tak kunjung datang. Ia datang menemui saya, mau pinjam uang, karena tahu saya sering dapat honor dari majalah dan juga beasiswa bakat dan prestasi. Saya tak memberinya pinjaman, tetapi menolongnya cuma-cuma. Dan kata-kata terakhirnya saat pamitan sungguh menggetarkan.

Lagarenze 1301

Saya pun pernah mengalami. Di Pontianak. Bagaimana susahnya hidup tatkala musim asap. Iya, musim asap, yang rutin datang melengkapi musim hujan dan kemarau. Kalau keluar rumah kudu waspada. Jarak pandang sangat pendek. Kendaraan di depan kerap tak terlihat meski sdh menyalakan lampu. Bersamaan dengan itu, air PDAM ngadat. Nggak ada sumur bor karena rumah didirikan di atas tanah gambut. Terpaksa beli air dari mobil tangki. Eh, apa daya, saat itu listrik juga bermasalah. Pemadaman bergilir malah tanpa giliran. Terpaksa satu genset dipakai berdua sama tetangga. Kenangan hidup di Pontianak. Meski sebenarnya kenangan baiknya lebih banyak. Kulinernya enak. Dari Pontianak pulalah saya bisa berkelana sampai ke Kuching hingga Brunei Darussalam. Baru-baru ini teman saya berkabar Pontianak lagi WFH. Anak sekolah juga belajar online di rumah. Masih gara-gara asap.

Jo Neca

Siap durian saja pak thamrindahlan. Pak bos tidak perlu alamat. Cukup membaui durian. Pasti akan tiba dengan selamat.. Hhaaaa maaf pak Bos. Bercanda.

thamrindahlan

Selamat pagi. Seperti biasa reportase Abah enak dibaca mengalir bak air kali cipinang nan tersendat hitam karena kemarau. Dibanding tulisan non reportase ponten untuk tulisan lain ada di skala 7.1. Itu pendapat awak kalau boleh dan diizinkan menilai. Satu saja kelemahan bin kekurangan Abah yaitu menulis fiksi. Anda sudah tahu 3 jenis tulisan di media sosial. Opini, Reportase dan Fiksi. Fiksi boleh dalam bentuk Pantun, Puisi , Cerpen dan lain lain jenis bentuk sastra. Fiksi melahirkan pujangga. Reporter melahirkan award jurnalis. Sedangkan penggemar tulisan Opini melahirkan komentator. Selamat datang di kampong kita kita Jambi. Bila Abah masih sempat singgahlah di Tempino 27 km dari Jambi ke - arah simpang Palembang dan Padang, Banyak cerita sejarah disana. Salamsalaman

Alvito Wildani

Pak DI, apa tidak ada minat untuk melirik lebih dalam kasus yg baru2 ini diangkat menjadi film dokumenter di salah satu platform film, cukup menarik untuk dikomentari dan diperbincangkan bersama sepertinya sangat menarik !!!

Atho'illah

Ke toko bangunan membeli papan/ Sekalian juga membeli paku/ Walau pun sudah jomblo enam tahunan/ Bukan berarti saya nggak laku/ Yaa walau pun masih tetap jomblo

Gianto Kwee

Self Healing, "Biarkanlah tubuh kita memperbaiki dirinya sediri dengan TIDAK MELAKUKAN APA-APA" Yang sudah dilakukan adalah Pengobatan dan Terapi, yaitu Minum obat, Terapi Pijat Telinga dll. Setelah Pengobatan dan Terapi, tiba saatnya untuk penyembuhan dengan "Self Healing" 

1. Relax ! , Istirahatkan seluruh otot kita dari Ujung rambut sampai ke ujung kaki 

2. Lupakan bahwa Telinga sedang bermasalah dan jangan "Marah / Jengkel" kepada telinga yang bermasalah 

3. Tidur yang lelap dan saat bangun Semoga sang telinga lebih baik, Salam

Liáng - βιολί ζήτα

Oom Kwee, Self-healing itu lebih sesuai untuk masalah kesehatan yang terkait dengan mental (Self-healing means healing inner wounds that affect one's emotional state or mental health). Kalau yang terkait dengan sistem saraf, misalnya tidak lagi berfungsi sebagaimana mestinya yang disebabkan oleh komplikasi penyakit lain termasuk long COVID-19, maka diperlukan adanya tindakan medis. Oleh karena itu, sebelumnya diperlukan pemeriksaan menyeluruh, sehingga dokter dapat membuat prognosis. Prognosis secara umum dibedakan menjadi 3 jenis : - bisa disembuhkan. - bisa disembuhkan dengan catatan. - tidak bisa disembuhkan.

Liáng - βιολί ζήτα

CHDI : "Pun sampai sekarang, masih terkena long Covid: pendengarannya masih terganggu. Telinganya tidak bisa stereo." Pada umumnya, SSNHL (Sudden Sensori-Neural Hearing Loss) terjadi dalam periode 72 jam. SSNHL didefinisikan sebagai "sensori-neural hearing loss" sebesar 30decibels atau lebih setidaknya pada tiga frekuensi audiometri yang berdekatan. Jika "sensori-neural hearing loss"nya permanent, diperlukan pemeriksaan menyeluruh apakah terkait dengan riwayat kesehatan sebelumnya atau memang merupakan komplikasi dari long COVID-19. SNHL (sensori-neural hearing loss) agak kompleks penanganannya karena terkait dengan sistem saraf. Bagi yang berminat mengetahui SNHL lebih detail, dapat menelusurinya di portal science : National Center for Biotechnology Information (www.ncbi.nlm.nih.gov).

Mirza Mirwan

Sebenarnya tak ada keharusan Donald Trump harus datang di sidang pengadilan perdata (civil court) Senin kemarin. Tetapi Trump memilih untuk datang. Ia memasuki ruang sidang bersama Alina Habba, salah seorang dari tim pengacaranya yang masih muda (39) dan cantik dengan 3i, dan Eric Trump. Eric ikut menjadi terdakwa bersama kakaknya, Donald Trump Jr. Mereka lantas bergabung dengan tim pengacara. Sidang dimulai pk. 10.00 a.m. hingga pukul 4..30 p.m. diselingi rehat makan siang. Tidak seperti waktu sidang kasus uang tutup mulut (hush money) April yang lalu, kali ini tak ada pendukung Trump di luar ruang sidang. Dulu itu ada ratusan pendukungnya yang menunggu di luar. Di awal sidang Trump duduk sambil menyilangkan tangan di dada (sedakep), memperhatikan presentasi jaksa Kevin Wallace (asisten Letitia James). Sesekali kakinya menghentak lantai seperti geram. Saat rehat siang, Trump keluar dan menumpahkan kegeramannya di depan wartawan. "Kita akan berada di sini selama berbulan-bulan dengan hakim yang sudah membuat keputusan. Ini konyol," katanya. Menurut rencana, sidang kasus mark up nilai aset Trump memang selesai dalam 3 bulan. "Ini adalah hakim yang harus diberhentikan (should be disbarred). Ini adalah hakim yang harusnya tak lagi menjabat (should be out of office). Ini adalah hakim yang menurut sebagian orang bisa dituntut kriminal atas apa yang dilakukannya. Ia mengganggu pemilihan (presiden). Dan itu memalukan!" -- It's disgrace!

Mirza Mirwan

"Kalau saya harus mempertaruhkan jabatan saya demi membela (kepentingan) publik Amerika, saya akan melakukan itu," jawab Kevin McCarthy tempo hari saat wartawan tanggapannya terkait ancaman beberapa anggota DPR dari GOP yang ingin menurunkannya dari kursi ketua DPR (speaker). Beberapa anggota GOP garis keras memang kecewa berat setelah McCarthy dan 128 anggota GOP lainnya memberikan suara menyetujui bill "a short-term stopgap measure" untuk menghindari penutupan pemerintah (government shutdown). Dan pagi tadi (Senin malam di Washington DC) Matt Gaetz, R-Florida, sudah memasukkan mosi untuk menggusur McCarthy. Tetapi kayaknya usaha Matt Gaetz itu bakal sia-sia, kecuali minimal ada 218 (dari 221) anggota DPR dari Republik yang satu suara. Agar bisa menggusur McCarthy dari kursi speaker perlu 218 suara (lebih dari setengah total kursi). Dan untuk mendapatkan 218 suara itu sepertinya tak mungkin. Karena waktu meloloskan bill guna menghindari shutdown menjelang tengah malam Sabtu lalu ada 129 anggota (termasuk Mc Carthy) yang setuju. Sementara anggota dari Demokrat jelas menolak untuk menggusur McCarthy. Dan Matt Gaetz kayaknya juga sudah memprediksi hal itu. "The only way Kevin McCarthy as Speaker of the House at the end of this coming week is if Democrat bail him out," kata Gaetz kepada wartawan. Lha kalau udah tahu gitu, ngapain mengajukan mosi segala?

Agus Suryono

TENTANG PAK ADHARTA.. Tentang telinga pak Adharta yang belum juga sembuh, Abah menulis.. "Tinggal satu saran yang belum dilakukan: Tusuk Jarum".. Nah tentang ini saya infokan ke Abah.. 

1). Saya memang Akuntan. Alumni UGM. 

2). Tapi saya juga "Akupunkturis". Lulus kursus dasar di Bandung 2009, dan kursus lanjutan dari "Universitas Kedokteran Timur", Guangzhou, 2013. 

3). Selain itu saya juga belajar beberapa metode TCM. 

4). Nah untuk pak Adharta, untuk telinganya, saya menawarkan salah satu metode TCM. Bukan akupunkturnya. 

5). Jika memungkinkan, mohon Abah bisa sampaikan ke pak Adharta. 

6). Sehari-hari saya di Jakarta, sehingga saya bersedia ke rumah blio. Atau ke mana saja. 

7). Karena masih ada jabatan di Telkomsel, saya memang belum/tidak praktek umum. 

8). Ini hanya tergerak, karena info dari Abah.. ###Untuk manteman lain, saya juga sering melatih khusus senam Lansia. Yang kalau rutin dan konsisten dijalankan, bonusnya adalah "keperkasaan". Contoh: di usia saya yg 70++, masih bisa. Sebentar bisa, lama juga bisa. Tergantung kebutuhan saja. (Catatan: Ini bukan bisnis. Jadi untuk yang membutuhkan saja. Dan atau "darurat").

Yellow Bean

Ada cerita unik tentang perencanaan kehamilan. Anak pertama kami laki-laki yang sangat suka dengan coklat. Berawal ketika hamil saya yang kurang suka susu maka oleh suami dianjurkan minum susu coklat agar ada asupan susu yang saya konsumsi. Ketika hamil Anak ke2 maka saya bersikeras Anak ke2 tidak boleh hanya doyan susu coklat. Ikhtiar saya adalah mengkonsumsi susu kehamilan dengan rasa vanilla dan madu. Alhamdulillah hasilnya memuaskan, walaupun bayi lahir dengan BB yang standar tapi ketika diperkenalkan dengan susu tambah rasa madu dan vanilla ternyata tidak menolak seperti kakaknya ketika kecil. Anak yang dilahirkan adalah hasil ikhtiar orang tua yang menghendakinya lahir ke dunia.

Yellow Bean

Seorang ibu pasti sedih ketika petugas posyandu yang melakukan penimbangan setiap bulan di lingkungan nya menyebutkan putra putri nya mengalami stunting. Pernah ada kejadian seorang anak dari karyawan BUMN di lingkungan kami di sebutkan stunting, maka seketika sang Ibu berkaca kaca matanya. Katanya tak kurang asupan vitamin maupun makanan yang sudah di berikan namun sang putra tetap mungil di usia 2 tahun. Badannya juga sering panas dan gampang sakit. Bagi saya pribadi bukan melihat dari asupan gizi ketika anak sudah lahir tapi pencegahannya sejak usia kehamilan dan bahkan sekarang sudah di anjurkan sejak perencanaan kehamilan demi melahirkan Anak yang sehat dengan tumbuh kembang yang baik. Jika wanita hamil kurang peduli dengan janin yang di kandung nya maka bisa dipastikan anak yang dilahirkan akan mengalami berbagai macam masalah setelah dilahirkan. Tapi jika di beri asupan yang baik sejak dari usia kehamilan di trimester pertama atau bahkan sejak perencanaan kehamilan maka bisa dipastikan walaupun bayi tidak gemuk ketika dilahirkan tapi tetap bisa bertumbuh kembang dengan baik dan sehat.

Komentator Spesialis

Saya ingat kejadian tahun 1974. Sekampung heboh. Seorang warga, yang kebetulan keturunan Tionghoa yang rumahnya paling gede di kampung, rumahnya ditembok tinggi keliling. Suatu hari pasang tiang tinggi sekali. Warga bertanya tanya apa itu ? Barulah pak RW bilang, itu antena TV. Oo.... antena TV ? Cuman saya juga nggak paham apa itu TV. Kabarnya kotak tapi ada gambarnya. Wuih... 3 tahun kemudian, tetangga kami, tuan tanah, pemilik rumah dimana keluarga kami ngontrak, membeli TV. Kali ini dia berbaik hati mengundang kami nonton. Akhirnya rumahnya jadi langganan anak kecil nonton TV. Dan yang paling terkesan adalah iklan Vicks Formula 44. Dinding rumah kami dari gedhek alias anyaman bambu. Dilabur bahasa jawanya alias dicat kapur. Hiburan bila nggak bisa lihat TV, melobangi kapurnya gedhek, Wkwkw..  Satu persatu teman kelas saya ayahnya beli TV. Mereka kerjaan jam istirahat tiap hari cerita film tayangan malam seperti The Wild wild West dll. Saya cuman pasrah dan hanya bisa berdoa. Dan akhirnya tahun 80 an ayah beli TV. Betapa senangnya hati ini. Alhamdulillah.

daeng romli

Yang paling menarik tulisan Abah DI ini bukan tentang "Adharta" atau juga penyakitnya yg tak kunjung bisa disembuhkan. Tapi eh tapi sakjane abah iki karepe ngono "Pamer Makan Durian"  ... hahahahaha #durianmania

Juve Zhang

Semua bangsa kalau masuk medan perang nyalinya gede karena itu vietnam yg dibantu Tiongkok dan senjata Rusia mampu mengalahkan Amerika. gak ada ciri ciri satu etnis atau bangsa lebih berani dari yg lain. Pak LBP pernah ancam Adian bahwa dia bunuh orang sudah banyak pun Adian bilang tak takut walaupun badan Adian kecil wkwkwkkw. Orang Vietnam kan kecil kecil tapi di medan perang postur tubuh gak ngaruh. Pak Lbp mungkin ingin gertak mental Adian tapi Adian bilang tak takut.wkwkwkwk Ludmyla saja yg tentara cewek sudah bunuh 306 orang. Apa pak Lbp lebih banyak dari Ludmyla ? Dan Ludmyla tak pernah menyombongkan keahliannya ke orang lain. Itulah ilmu padi makin banyak "makan" korban makin diam. Wkwkwkkwk

Liam Then

Ada yang bisa jelaskan, kenapa orang timur, spesial Ambon dan sekitarnya, nyalinya rata-rata grade A? Dulu di Jakarta, karena suatu hal ada sempat ngobrol dengan anggota organisasi pemuda asal Ambon dan sekitarnya. Saya cukup kagum juga, meskipun tau profesinya yang bagaimana. Sampai sekarang masih kepikiran. Sesungguhnya mereka itu, terlepas dari profesinya, jarang ingkar kata, jika sudah sepakat, masuk penjara pun mereka jalani ,jika itu resikonya. Saya bayangkan jika mereka sejak belia, mempunyai kesempatan yang sama dan setingkat dengan misalnya pemuda di Jogja, Bandung, Surabaya, Jakarta. Nyali + wawasan ilmu pengetahuan, hasilnya bakal menakjubkan.

 Wilwa

Mengapa saya sebut drama? Karena pada akhirnya, dua Partai yang berseteru toh akhirnya setuju menaikkan DEBT CEILING LIMIT. Setelah bargaining politic tentunya. Kalau Congress bersikeras tidak mau menaikkan Debt Ceiling maka President bisa menerbitkan Executive Order bila perlu. Jadi itulah drama yang selalu bisa ditebak akhirnya. Pasar resah karena menganggap serius drama ala Amerika ini. Yang dapat dibandingkan dengan drama Holywood. Yang biasanya happy ending. 

Johannes Kitono

Masyarakat Indonesia khususnya etnis Tionghoa. Harus terima kasih kepada Bp Adharta cs yang biar sudah mapan. Masih mau memikirkan nasib rakyat jelata seperti kontet atawa Stunting. Orang baik karma dan berkahnya pasti berlimpah. Sudah berobat kemana-mana, gegara covid kuping masih mono tidak stereo. Mungkin bisa hubungi Bp. Merta Ada, founder dan Guru Bali Usada. Meditasi kesehatan yang pusatnya di Sanur, Denpasar Bali. Banyak testimonial pasien yang sembuh berkat Meditasi di Bali Usada. Contohnya : Menlu Retno Marsudi yang kena Lupus. Sembuh berkat Meditasi Tapa Brata 6 malam 7 hari di Bali. Laota Muklis yang sudah berobat mata keliling dunia termasuk Mayo Klinik. Juga sembuh berkat Meditasi. Meditasi Kesehatan Bali Usada berdiri tahun 1993 dan akan HB ke 30 pada tgl 7/10/2023. Muridnya sekitar 200 ribu orang. Silahkan cari di you tube dan google alamatnya. Salam hormat buat Bp. Adharta dan Dr Lie Dhamarwan yang mengabdikan ke masyarakat dengan RS Terapungnya. Semoga Semuanya Hidup Berbahagia.

*) Dari komentar pembaca http://disway.id

Pewarta : -
Editor : Slamet Oerip Prihadi
Sumber : Disway.id

Komentar Anda