Sang Begawan Media

Setengah Lebaran

Dahlan Iskan (penulis) jalan-jalan di kampus Tsinghua University bersama mahasiswa asal Indonesia. (FOTO: DISWAY)

COWASJP.COMDI HARI setengah Lebaran ini saya ingin mengungkapkan gejolak perasaan saya: sebenarnya saya sering ingin menanggapi langsung komentar di disway.id. Terutama yang menyangkut diri saya.

Saya pernah coba ingin masuk ke panggung komentar itu. Gagal. Tidak semudah yang saya bayangkan. Dari situ saya ingin memuji pembaca yang sering posting komentar: kok tabah ya menghadapi kesulitan meng-upload komentar seperti itu.

Tapi saya syukuri kegagalan itu. Lalu saya putuskan untuk tidak usah menanggapi komentar. Nanti justru terasa nyinyir. Suka bela diri. Juga terasa menjadi dominan: seolah sayalah pemilik Disway. Biarlah disway.id ini didominasi komentator. Terutama perusuh. Bahkan perusuh yang nakal. Saya juga rela –ada lagu dangdut ''aku rela''–ketika ada komentar yang mengatakan Disway ini menariknya justru di komentar. Bukan di artikel saya. Kian banyak saja yang membaca Disway dimulai dari membaca komentar.

Maka nama-nama komentator tertentu lebih populer dari nama saya.

Salah satu yang ingin saya komentari adalah: komentar soal batuk yang tidak berhenti-berhenti itu. Apalagi disertai pengalaman pribadinya: batuknya tidak kunjung berhenti pun setelah diberi obat dokter. Lalu ia –hayo mengaku siapa nama Anda sebenarnya– menemukan sendiri cara menghentikan batuknya. Yakni tidak usah makan obat. Cukup mengubah cara makan.

Menurut komentar tersebut, sejak itu ia selalu makan dengan tidak terburu-buru. Ia sabar mengunyah makanan sampai 50 kali. Baru ditelan. Batuk pun berhenti. Intinya: penyebab sakit adalah pencernaan yang kurang baik. Makanan perlu dikunyah 50 kali agar tercampur sempurna dengan air liur.

Saya memang pernah membaca: gigi adalah alat pencernaan. Salah satunya. Dulu saya kira gigi itu hanya alat kunyah saja. Saya lupa: tanpa dikunyah dengan baik maka beban pencernaan kita yang di dalam perut sangat berat. Kadang melebihi kemampuannya.

Apalagi di hari setengah Lebaran seperti hari ini. 

Setelah membaca komentar itu saya mencoba melakukan apa yang disarankan. Ada yang lucu: kalau kita mengunyah makanan sampai 50 kali, ternyata kita tidak perlu menelan makanan itu. Dalam kunyahan ke 45 sudah banyak makanan yang mengalir sendiri ke tenggorokan.

Tentu itu tergantung pada apa yang dikunyah. Saat itu saya lagi di Wuhan. Setelah dari Tianjin dan Beijing. Saya makan malam dengan temannya teman di Wuhan. Makan tahu. Kebetulan teman-teman saya pada asyik ngobrol. Saya bisa mengunyah lama tanpa diperhatikan. Di kunyahan ke-35 sudah separo potongan tahu masuk ke kerongkongan. Mengalir sendiri begitu saja. Mungkin saking lembutnya. 

Lalu saya makan daging lada hitam. Potongan dagingnya saya pilih yang paling besar. Sampai kunyahan ke-40 masih terasa. Di kunyahan ke 45 sebagian sudah tertelan sendiri. Maka sampai di kunyahan ke-50 tinggal sisa-sisanya.

Tapi itu juga berarti dagingnya memang empuk. Maknyus. Bayangkan kalau itu kikil yang masih banyak terikut tulang mudanya. Pasti beda.

Rasanya, doktrin komentator ''harus 50 kali'' itu tidak harus. Tergantung apa yang dimakan. Juga seberapa banyak volume makanan yang masuk mulut. Mungkin doktrin 50 kali itu khusus untuk makanan yang sulit dicerna. 

Saya mencoba lagi ketika buka puasa di Changsha, ibu kota provinsi Hunan. Tempat kelahiran Mao Zedong, pendiri partai komunis Tiongkok. Saya makan nasi. Pakai sumpit. Dalam kunyahan ke-30 semua nasi sudah hilang dari mulut. Secara otomatis.

Itu karena nasinya tidak banyak. Saya belum ahli makan nasi pakai sumpit. Beda dengan makan nasi pakai tangan sendiri. Apalagi waktu muda dulu. Satu pulukan saja bisa sampai membuat pipi tembem. Waktu itu semangat memuluknya disertai rasa takut: nasinya keburu dihabiskan kakak-adik.

Intinya: kalau makan jangan terburu-buru. Terutama di hari setengah Lebaran seperti ini. Kunyahlah sampai sempurna.

Suatu saat istri saya kabungkalanan. Dia menuding-nuding air di sebelah saya tanpa bisa berkata-kata. Saya tahu maksudnyi: ambilkan air itu. Dia pun meneguk air itu. Kabungkalanan-nyi pun teratasi.

Minum air sering dianggap sebagai cara ampuh mengatasi kabungkalanan. Itu betul. Tapi tidak pernah dipikirkan mengapa sampai terjadi kabungkalanan. "Mungkin lagi dibicarakan orang," ujar istri.

Saya berharap istri saya sudah membaca komentar soal 50 kali kunyah itu. Cara terbaik mencegah kabungkalanan adalah: patuhi doktrin kunyah 50 kali. Setidaknya 70 persennya. Setidaknya lagi punya daftar: makanan jenis apa harus dikunyah berapa kali.

Saya mencoba mengunyah lebih banyak untuk jenis makanan yang keras, berminyak, berlemak, dan yang sulit ditelan seperti kuning telur.

Saya juga ingin mengunyah lebih banyak untuk jenis makanan seperti durian. Agar sebagian bahayanya diambil alih oleh liur. Tapi untuk durian saya selalu gagal mengunyahnya, pun hanya 25 kali. Sebagian karena durian itu lembut. Sebagian lagi karena ingin melahap durian berikutnya. 

Untung tidak ada sajian durian di meja-meja setengah Lebaran hari ini.

Mohon maaf Lahir Batin. (*)

Komentar Pilihan Dahlan Iskan

Edisi: 20 April 2023: Safari Tsinghua

UKM Naik Kelas

Oh my ghost,,, ciwi-ciwi cantix nyang jauh di Tsinghua, di Nanjing diajak bukber. Giliran perusuh nyang saban hari setia ngramein kolom komen CHDI, tak diajak bukber,, ditawarin pun kagak,, hingga puasa udah mau kelar,, Ujung-ujungnya gue cuma berandai-andai, makan disuapin si pirang, dari Nanjing,, di alam fantasi. wkwekawkwkwek,,

Komentator Spesialis

Jadi mahasiswa : Idealisme 100% Mau masuk kerja : Idealisme 70% Di tempat kerja : Idealisme 30% Setelah menikah : Idealisme 0% alias tak berbekas, wkwkwk....

Jhel_ng

Tulisan Abah DI hari ini memberi informasi baru, bahwa kampus terbaik di Tiongkok, embrionya juga dibangun ala Amerika. Dengan memiliki ijazah dari Tsinghua, calon mertua mana yang enggan memberikan restu bagi pemuda yang hendak melamar kekasihnya? He he. . Artinya kampus yang sudah besar tidak perlu melakukan rebranding sebagai pusat keunggulan, pun di Tiongkok. Saya salah saat menyebut negara seperti Tiongkok dan Iran mengandalkan pusat keunggulan sebagai cara mengerek peringkat universitas. Ternyata tergantung kampusnya juga. Indonesia? Masih di peringkat 300 dunia. Kampus yang unggul belum tinggi peringkatnya. Kampus yang mulai mendefinisikan pusat keunggulan, masih bingung apa yang hendak diunggulkan. Bagaimana dengan kampus Islam? . Sebuah ide dari Kak Prof. Pembina Pramuka di kampus dulu, kampus Islam bisa saja punya keunggulan. Misalnya keunggulan dalam memformulasikan doa. Doa apa dan cara bagaimana yang paling efektif untuk suatu masalah. Pasti sangat bermanfaat. Di akhir Ramadhan, formulasi doa itu berguna bagi yang belum dapat THR. Juga berguna bagi perusuh yang ingin diundang open house di rumah Abah DI.... Selamat berlibur.

Riyono ,SKP

Daaan, ternyata Pertalite yang turun selain di Vivo juga di Pertamini.Turun dari Jerigen ke tangki pomnya. Kalau Pertalite di Pertamina mah tetap Ceban seliter. Sigap naik kalau harga minyak dunia naik.Kalau harga minyak dunia turun sigap berbagai alasan.Dari ,"Kita juga pengimpor lah,minyak mentah tidak langsung jadi bensin lah dll dst lah de es be lah.Belah ketupat lah,potong lontong lah...

Agus Suryono

PARA ALUMNI UNIVERSITAS TSINGHUA YANG MENJADI PEJABAT "TINGGI" DI TIONGKOK. Antara lain adalah: 1. Xi Jinping. 2. Hu Jintau. 3. Wu Bangguo 4. Zhu Rongji 5. Huang Ju.. #Kenal kan ama blio..? Soalnya kalau saya "kenal" mereka", karena referensi saya adalah Wikipedia..

Agus Suryon

PINGIN BIKIN RESTORAN DI CHINA - DAN MENJUAL SATE (KAMBING) VERSI TEGAL.. Soalnya pingin "adu kebolehan" Sate "Tsinghua" vs Sate "Tegal". Pingin tau "reaksi pasar" atas Sate Tsinghua vs Sate Kambing Muda, versi "Batibul" maupun "Balibul". #Satenya "empuk" dan kolesterolnya rendah..

Otong Sutisna

Safari Abah di Tiongkok, buka nya makan sate terus, apa gak naik tuh tensi...... katanya makan sate suka naikin tensi, tensi bawah pusar maksudnya.....

Yellow Bean

Terimakasih Pak Riyono. Saya pernah membaca sedikit informasi tentang RM Sosro Kartono, seorang yang berilmu yang berpikir jauh kedepan dan memikirkan kehidupan orang banyak dengan keilmuan yang dimilikinya. Juga informasi tentang Kyai Soleh Darat yang biasanya menjadi pesan berantai di WA di saat peringatan hari Kartini .

Riyono, SKP

Ingat Kartini,ingat pula kakaknya RM Sosro Kartono. Ingat pula salah satu gurunya,KH Soleh Darat yang meninggal di akhir Romadhan sekian tahun lalu. Hanya karena 'kesibukan'hari raya Idul Fitri lah haulnya dirayakan sekalian Syawalan.

Acun Purnoma

Safari Tiongkok Abah sangat membuat saya iri. Tiap hari ditulis ada banyak mahasiswa Indonesia yang kuliah di Tiongkok sana. Ada yang dari Bali, Jawa, Papua, Medan, Pontianak. Kok ga ada yang dari Singkawang? Atau yang dari Singkawang itu ada, hanya belum Abah di Tiongkok. Tapi saya menyadari kurangnya minat anak Singkawang untuk kuliah. Bahkan masih banyak anak putus sekolah. Singkawang itu disebut kota Amoi, suku Tionghoa banyak di kota ini. Lembaga pendidikan bahasa Mandarin ada beberapa yang bagus sekali disini. Lulusannya banyak kerja jadi penerjemah di Morowali. Semoga anak saya nanti tertantang untuk kuliah di Tiongkok.

Jo Neka

Rasa Benci yang positip adalah seperti yang Tiongkok lakukan.Semangat mengalahkan Bangsa yang pernah menghinanya.

Komentator Spesialis

We wok the tok. Not only tok the tok tiktok..

Handoko Luwanto

Sejagad semesta juga sepakat bahwa tanggal 21 April besok adalah hari Jumat, kak ;-) besok, bes^uk, be^duk, bed^ak, b^idak, bida^t, ^jidat, ji^mat, j^umat.

alasroban

Beredar secara viral di medsos pengumuman bahawa. Muhammadiyah & NU sepakat tanggal 21 April adalah hari Kartini. #Mekaten 

Leong Putu

Heheheheh....Anda boleh pamer bir paling hueeennaakk... Di rumah saya punya bir yang nikmat tanpa perlu mencekik... Cukup bilang...ma... ayo... ... #bir bir tipis istri..

Fajar Kusumo

Ngomong masalah Bir, dulu ngobrol sama bule di Trawangan. Sambil "mencekik" botol, dia bilang Bir Bintang itu bir paling enak yang pernah dia minum. Bla...bla..bla...ngomong sudah keliling dunia, dan Bintang paling enak. Saya manggut-manggut saja sambil sama-sama "mencekik" Satu saat saya pergi ke Senzhen. Makan siang dan malam selalu disuguhi Bir. Tulisannya mandarin. Huweeennaakk....minta ampun.... Bule ngibul. Belum pernah ke Tiongkok ternyata dia...hahaha...

Liam Then

Mantaab...saya dulu sempat kursus mandarin, zaman Andy Lau dan 3 sekawan masih jaya di sebut 4 raja langit.. gara-garanya mau PDKT gebetan,masa itu les mandarin masih dilarang secara formal. Jadi les rumahan. Malang tak dikira gebetan tak didapat, les-an sudah sampai tahap po fo mo fo, tidak konsen, berhenti. Wkwkkwkwkkw. Hasilnya cuma bisa beberapa huruf saja secara aktif, termasuk nama sendiri dan wo ai ni. Kalau huruf lain secara pasif masih kenal beberapa, karena hobi nonton film kungfu dulu yang ada teks bahasa Inggris dan mandarinnya sekaligus. Sambil nonton sambil belajar dua bahasa sekalian. Tapi simplify chinese tak bisa, dulu kursusnya belajar oret-oret gaya lama. Sebenarnya asik juga belajar bahasa mandarin. Terutama bagi orang yang hobi kaligrafi. Kalo kita kaligrafi mandarin jago, lumayan kali hasilnya ya Ko EM? 

Everyday Mandarin

Tahun 1897, Gerakan Boxer (義和團, sengaja ditulis dalam Traditional Chinese krn aslinya memang ini yg digunakan di China saat itu) berdiri di Shandong. Tujuannya untuk menumpas kekuatan asing yg menjajah China. Istilah Boxer dijuluki oleh asing karena para pejuang China ini dianggap suka gelut. Awalnya Dinasti Qing ingin menumpas Boxer. Tapi di tahun 1900, Cixi, pemegang kekuasaan Dinasti Qing. Qing pun merangkul Boxer. Ternyata Boxer membuat onar di kedutaan asing Beijing. Ini menjadi alasan asing utk menyerbu Beijing. Mrk menduduki Forbidden City (istana kaisar) dan mulai menjarah harta benda istana. Dibawa lari ke Eropa. Forbidden City nyaris dibakar oleh asing saat itu. Untung dicegah Rusia. Selain itu, China pun harus ganti rugi ke aaing saat itu. Satu persatu, wilayah China dicaplop 8 negara asing. Hingga ada karikaturnya seorg pejabat Qing yg meratapi asing sedang membagi pizza wilayah China, tp tak digubris. Tahun 1909, US, yg jg mendpt ganti rugi dr Qing memberikan beasiswa ke mahasiswa China yg ingin kuliah ke US. Tahun 1911 pun dibangunlah Perguruan Tinggi Tsinghua 清華學堂 lalu berubah menjadi Universitas Tsinghua hingga saat ini, sprt yg diceritakan Pak Dahlan di atas. Everyday Mandarin (EM) telah meloloskan ratusan siswa ke Tsinghua Univ sejak 2006. Mayoritas bahasa dan sekitar 40 org masuk S1 dan S2 di Tsinghua Univ. Sejak 2019 hingga 2022 lalu, EM 4 tahun berturut² berhasil meloloskan siswa ke S1 Tsinghua Univ. Sayang mrk ga ada di foto Disway atas.

Jimmy Marta

Masa kejayaan angkot itu sebenarnya kejayaan sang sopir. Ada ciwi2 (mungkin model cabe2an) yg rebutan ingin keliling gratis. Duduk samping sopir sambil minum 7Up dan camilan kacang atom. Gratis...xixi. Sopir bak don yuan, favorit cabe2an....wkwk 

Liam Then

Di Pontianak sekarang angkot sudah hampir punah, praktis tidak ada sarana transportasi publik. Kalo terpikir jadi mbathin, pemda/pemprov seluruh Indonesia harus sangat berterima kasih. Rakyatnya pada atos semua, tidak banyak ngeluh, kemana-mana susah, susah payah kredit motor berdarah-darah, agar bisa tepat waktu sampai di tempat kerja. 

Liáng - βιολί ζήτα

sebuah tinjauan sederhana Jangan Sampai Terjadi "八國聯軍 bāgúo liánjūn" di-Era Modern. Tiongkok sebelum era dokter Sun Yat-sen (孫逸仙 Sūn Yì-xian) - Pemimpin Revolusi Tiongkok Modern - yang mempunyai istri 4 orang itu (salah seorang istrinya adalah orang Jepang) ; dijajah sekaligus oleh 8 negara, yang dikenal dengan istilah "八國聯軍 bāgúo liánjūn / Eight-Nation Alliance" ; 8 negara tersebut adalah Austria-Hongaria, Prancis, Jerman, Italia, Jepang, Rusia, Britania Raya danAmerika Serikat. Selanjutnya teritori Tiongkok "dikapling-kapling" oleh kekuatan pasukan dari 8 negara-negara tersebut. Tak dapat dipungkiri berbagai peristiwa bahkan terlalu banyak kepentingan yang melatar-belakangi sejarah kelam "八國聯軍 bāgúo liánjūn / Eight-Nation Alliance" tersebut....... Bagaimana dengan kepentingan negara-negara besar, dengan kekuatan ekonomi dan militer yang sangat kuat, di era modern sekarang ini ?? Tentunya "Kita Sudah Tahu (varian istilahnya Abah DI : Anda Sudah Tahu) hahahahaha.....

Everyday Mandarin

Tsinghua University menerbitkan buku memoar Mochtar Riady dlm bahasa Mandarin di Apr 2016. Judulnya 李文正自传. 李文正 (Li Wenzheng) adalah nama Moch. Riady dalam Mandarin. Btw, selama Apr 2023 ini, ada 4 tokoh dunia yg bernama depan Ma (马) yg menjadi berita utama di China: 马克龙 (Macron/presiden Prancis), 马斯克 (Musk Elon/Tesla, 马云 (Ma Yun/Jack Ma), dan 马英九 (Ma Ying-jeou/presiden Taiwan 2008-2016).

Liam Then

Saya barusan baru baca, ternyata drone produksi Iran di beli rusia dalam jumlah banyak. Juga di buat teringat artikel kemaren yang ngasih tahu Iran sudah bisa transplantasi hati. Ini pencapaian tinggi ilmu pengetahuan. Saya kok jadi nelangsa, sementara di negara saya, politisi yang kena OTT KPK masih pakai istilah buah-buahan. Monthong, kates, apel. Kok gak canggih yah?

Zaenul Husni

Coba temen temen mahasiswa yang diajak buka bareng sama abah DI masing masing menulis apa yang dibahas versi masing-masing.. Kayaknya bakalan seru gak ya.. Safarai ramadahan abah dalam perspektif lain (Mahasisa/i Tsinghua University). Siapa tau bisa dimuat dimari

Fiona Handoko

tsinghua university dibangun di lahan bekas yuan ming yuan / old summer palace. hingga seharusnya berlokasi di barat kota beijing. di tahun 1965, dari tsinghua bisa bebas masuk lahan yuan ming yuan. dan reruntuhan yuan ming yuan juga masih berserakan, belum di tata. di masa itu, yang mewisuda lulusan tsinghua university adalah PM china, mr zhou enlai. tsinghua university, sejak berdiri sudah menjadi universitas favorit di china. yg bisa masuk tsinghua adalah kader2 utama PKC dan mahasiswa yg bernilai sangat baik. sehingga jika dilihat dari cara kerja dan sifat2 presiden china saat ini. bisa dipastikan beliau masuk tsinghua university dari jalur kader partai. saat ini, yuan ming yuan sudah direnovasi. reruntuhannya sudah dikumpulkan lokasi per lokasi. dan untuk masuk pun harus beli tiket. 

*) Dari komentar pembaca http://disway.id

Pewarta : -
Editor : Slamet Oerip Prihadi
Sumber : Disway.id

Komentar Anda