Sang Begawan Media

Silicon Startup

Silicon Valley Bank (SVB) kolaps. Kejutan dramatis di Amerika Serikat. (FOTO: shutterstock.com)

COWASJP.COMJUMAT keramat juga terjadi di Amerika Serikat: hari itu, Jumat lalu (10/3/2023), Silicon Valley Bank (SVB) kolaps. Kejutan yang dramatis. 

Di Indonesia orang menyebut pentingnya langkah Menko Polhukam Mahfud MD –dalam mempersoalkan Indosurya.

Sistem keuangan Amerika tidak akan terganggu oleh kebangkrutan SVB. Biar pun SVB adalah bank terbesar ke-16 di sana. Dan kebangkrutan ini adalah yang terbesar sejak krisis moneter tahun 2008. Atau terbesar kedua dalam sejarah perbankan Amerika, setelah Washington Mutual.

Tapi kejahatan keuangan seperti yang terjadi di Indosurya bisa membahayakan sistem keuangan Indonesia. Lihatlah angka permainan di bisnis jenis itu: Indosurya Rp 106 triliun, Jiwasraya Rp 37 triliun, Asabri Rp 23 triliun, Wanaartha Rp 15 triliun, ATG Rp 9 triliun, Narada Rp 9 triliun, Krisna Life Rp 6,5 triliun, Minapadi Rp 6 triliun.

Betapa besar untuk skala Indonesia. Apalagi kalau uang itu mengalir ke luar negeri.

OJK dibentuk setelah terjadi krisis moneter 2008. Tujuannya: agar tidak terjadi lagi krisis serupa. Tentu lewat aturan dan pengawasan yang lebih baik.

Memang kita tidak bisa seperti Tiongkok yang mampu meringkus  penculik konglomerat yang sulit ditangkap oleh sistem hukum Hong Kong (Disway, 19 Maret 2018). Agak aneh. Padahal kita bisa menjulurkan invisible hand di bidang politik. Lewat cara itu sang invisible berhasil menangkap seluruh kekuatan politik yang ada.

Pertanyaannya: mengapa mau memerankan invisible hand di bidang politik tapi tidak mau di bidang keuangan? Mencuri uang Rp 106 triliun dari masyarakat dan aman-aman saja, sungguh tidak bisa diterima oleh perasaan keadilan masyarakat. Mahfud MD telah mewakili perasaan umum itu. Lebih parah lagi kalau uang itu diparkir di luar negeri: negara ikut dirugikan.

Maka momentum bangkrutnya Silicon Valley Bank dipakai banyak ahli untuk mengingatkan banyak negara: agar masing-masing mengkaji risiko krisis.

Hari itu juga, Perdana Menteri Inggris Rishi Sunak, rapat sampai tengah malam. Sunak tidak mau perusahaan-perusahaan teknologi Inggris ikut kolaps. Terutama para startup yang potensial. "Tanpa bantuan, mereka tidak akan bisa membayar gaji bulan ini. Juga tidak mampu membayar vendor," ujarnya seperti dikutip media di sana.

SVB memang didirikan terkait dengan demam startup di San Jose, California zaman itu: 1983. Nama Silicon Valley menjadi seperti jaminan mendapatkan dana besar. Dana dari venture capital membanjir ke Silicon Valley. Hanya ada sedikit kesulitan teknis: dana ventura itu harus ditarik kembali, sesuai dengan jadwal penarikan. Maka perlu ada lembaga keuangan yang mengurus penarikannya. Bank-bank konvensional belum punya pemahaman mendalam soal perilaku startup. Terutama dalam menghitung risikonya. 

Maka muncul ide untuk mendirikan Silicon Valley Bank. Pasar keuangan menyambutnya dengan gegap gempita. Seperti gula ketemu semut. Apalagi saat itu harga saham perusahaan teknologi membalon tinggi-tinggi. SVB tidak hanya mengurus pengembalian dana ventura. Ketika startup itu berhasil menjadi perusahaan yang bagus mereka tetap menjadi nasabah SVB.

Ujian pertama terjadi ketika banyak balon itu meletus. Mengisi anginnya terlalu banyak. 

SVB tidak bisa hanya mengandalkan perputaran uang startup. Bank harus tetap hidup. Maka SVB melebarkan sayap ke pendanaan real estate. Hasilnya: rugi USD 2 miliar. SVB pun merger dengan bank lokal di Santa Clara. Kantor pusat SVB pun pindah dari San Jose.

SVB juga membuka jaringan internasional. Terutama di pusat-pusat pertumbuhan teknologi baru: Inggris, Israel, India, Tiongkok. Di Tiongkok terbentur oleh peraturan lokal. Tapi bisa diatasi: SVB menggandeng bank lokal di Shanghai. Sahamnya 50:50. Maju. Bahkan SVB Shanghai mendapat izin yang sangat sulit: membuka transaksi Renminbi.

Dengan tutupnya SVB di California, tutup pula semua cabang SVB di luar negeri. Kecuali yang di Shanghai itu. Mungkin Tiongkok akan memaksa membeli saham 50 persen milik SVB dengan harga bangkrut. Atau mengundang bank Amerika lainnya untuk membelinya. Demi menjaga hubungan dengan Amerika. Hasil penjualan itu bisa masuk ke lembaga yang mengurus kebangkrutan SVB.

Penyebab kebangkrutan itu sendiri sangat klasik: nasabah ramai-ramai mengambil uang dari bank. Termasuk nasabah-nasabah besar. Morgan Stanly ada di dalamnya. Mereka mulai mendengar rumit bank itu mengalami kesulitan.

Manajemen SVB terus mencari pinjaman untuk tutup lubang. Kian lama kian ke pinjaman jangka pendek. Terakhir, bahkan, pinjaman satu malam. Harapannya, Jumat pagi bisa dapat pinjaman baru: USD 2,25 miliar. Betapa hebat kalau berhasil. Mencari pinjaman USD 2,25 miliar hanya dalam waktu satu hari. Sedalam itu lubang yang harus ditutup pagi itu. 

Ternyata gagal. Pinjaman tidak bisa didapat. Siangnya otoritas keuangan memeriksa keadaan bank itu. Sorenya diputuskan: SVB dinyatakan bangkrut. Ditutup.

Weekend lalu adalah weekend kelabu di Silicon Valley. 

Penyebab sesungguhnya masih akan lama baru terungkap. Yang jelas 60 persen pinjaman bank itu diberikan ke modal ventura dan private equity. Dua jenis perusahaan keuangan itu lantas menyalurkannya ke startup. Maka ketika balon startup-nya meletus, rentetannya bisa sampai ke SVB. Selama itu selalu bisa diatasi dengan menggali lubang baru. Lubang pun kian dalam. Lalu lempar handuk. 

SVB telah menjadi simbol kejayaan Silicon Valley. Kini salah satu simbol kejayaan itu telah runtuh. Tentu bank lain akan mengambil alih perannya. Tapi suasananya sudah akan berbeda: bank konvensional punya ideologi sendiri. Terutama dalam menghitung risiko.

Di samping pemimpin Inggris, perdana menteri Israel pun, Benjamin Netanyahu, juga langsung rapat kabinet. Begitu banyak startup Israel yang terkait dengan Bank Silicon Valley. Analisis juga dilakukan terhadap perekonomian Israel secara menyeluruh. Satu bank besar kolaps bisa menimbulkan efek domino ke bank yang lain. 

Indonesia tentu jauh dari California. Apalagi startup-nya. Kalau pun ada pengaruhnya nanti OJK toh bisa bilang: di Amerika saja salah satu bank terbesarnya bisa kolaps. (*)

Komentar Pilihan Dahlan Iskan

Edisi 13 Maret 2023: Neom Uceng

Fiona Handoko

selamat pagi bpk dahlan. membangun danau toba di ketinggian 800 meter? wah, kesempatan bagi pabrik pompa air di astina untuk menawarkan produknya ke kontraktor kota neom. spesifikasi pompa air harus yang "daya hisap kuat, daya sembur kuencang". danau toba - neom, juga dilengkapi dengan ratusan, atau ribuan gadis telanjang dicat hijau yang menggelinjang? eh, yg berbaring telentang? next trip di tahun 2050, abah ajak2 kami kaum perusuh. lumayan, bisa buat bantu2 setir mobil. dan bisa memeriahkan kolom komentar chdi. kelak

bagus aryo sutikno

Pagi ini di warung Bu Marmi. "Bu, nasi pecel sepiring berapa..? " "Rp 5000,-". " Ya udah, saya beli sepiring nasi pecel 10rb dech. Komplit dengan tahu dan sayap ayam ya. Nuwun". Bu Marmi langsung mrengut plus mencep. 

alasroban

Berapa? "200" "300" Kalo yg ini betoel-betoel Win-Win solution. Si Abah bahagia karena bisa keluar dari project deru Dan debu. Si Kerala bahagia ada orang nawar dengan harga 1.5x lipat. :)

bagus aryo sutikno

Di 2025 umur perusuh 60 tahun. Jadi suk 2050 umur perusuh dah 85 tahun. Bila tahun itu jik bercita-cita ke NEOM, percayalah, anak dan cucu sang Perusuh yg repot. Ning mbuh lek ke sono dlm bentuk abu, sing penting ojo mode keranda terbang. 

Jimmy Marta

Baku Kata tidak ada Bah dalam kosakata gaul manadoan. Yg benar Baku Ambe = Adu argumen, atau cekcok mulut. Tapi untung abah gk nulis Baku Mulut...hehe...

AnalisAsalAsalan

Jangan kebanyakan nonton film! "Saya bukan tidak lihat Google. Justru saya berpatokan padanya," tulis Abah. Sebagai orang IT, saya ingin berbagi agar tidak ada lagi orang jadi korban film tentang IT. Hingga detik ini, 8.09 WIB, teknologi IT terhebat adalah membantu membuat keputusan yang lebih baik. Oleh karena itu, jangan serahkan hidup kita ke IT. Meskipun program itu dinamai Artificial Intelligence, Machine Learning, Self Driving, apalagi robot trading. Ingat kata Mbah Mars, kalau ga salah, "Penyesalan itu di akhir. Kalau di awal disebut pendaftaran." Hahahahaha.

Jimmy Marta

Sabtu minggu kemaren sy wira wiri di pantai kota Neom. Menyaksikan balapan Extrem Desert X Prix. Di gurun pasir berdebu pinggir laut merah. Rentangan gurun yg sangat luas, dg pantai yg sangat panjang. Gurun dg gundukan2 bak gadis tidur telentang (cet nya warna abu2). Diselingi sedikit kaktus gurun dan pepohonan kurma, bak mengurangi kegersangan. Gk gundul2 pacul amat lah..(kt dr boyke). Pun lautnya tenang tak menggelinjang.. Yang menakjubkan itu, daratan gurun, pantai dan laut bagai menyambung. Sangat mungkin jika ada yg berlari dari gurun ke pantai terus ke laut tanpa rintangan. Sangat bisa dibayangkan jika pasukan nabi Musa lari dari kejaran pasukan fir'aun tanpa halangan menembus laut yg terbelah... #live tvri 

Lusy Anggraini

pandungaipun pak D, 27 tahun lagi semoga bisa kesana atau mungkin anak cucu saya yang kesana mewakili pak D .. semoga saja proyeknya tidak mangkrak seperti debu dan bongkaran gunung batu

Agus Suryono

ALTERNATIF ROUTE DARI DUBA KE MADINAH 1). Lewat Al Wajh dan seterusnya lewat Badr (mungkin ini tempat terjadinya perang Badar: 7 jam 57 menit. Anggap aja 8 jam. 2). Lewat Fadhla, Shajwa 7 jam, 7 menit ). Anggap aja 7 jam. 3). Lewat Fadhla, dan seterusnya lewat Khaybar (kalau tidak salah, pernah juga ada perang di tempat ini), 7 jam 41 menit. Anggap aja: 7,5 jam. Nah, besuk kita tunggu aja, cerita Abah: 

A). Melalui jalur yang mana..? 

B). Pakai kendaraan apa..? 

C). Bagaimana tawar menawarnya..? 

D). Bagaimana romantikanya..? 

E). Ketemu wanita dengan berapa "i"..? 

F). Ketemu orang Indonesia apa tidak..? 

G). Makan apa selama perjalanan..? 

H). Kapok apa gak kluyuran kayak gitu..? He he..

Amat K.

Untuk Aat cowok terganteng di Banten. "Dan lagi saya harus mengembalikan mobil itu ke kantor mereka. Berarti saya harus balik ke Tabuk. Saya tidak ingin balik ke tempat yang saya sudah tahu. Kecuali tempat itu sangat menarik. Saya lebih ingin menyusuri pantai Laut Merah. Dari ujung utara ke ujung Jeddah. Memang saya bisa mengembalikan mobil sewaan itu di kantornya yang di Jeddah. Tapi itu berarti saya harus mengemudi 14 jam. Saya tidak mau terikat seperti itu. Saya ingin bebas." Baca lagi, At. Pahami "Itu" dalam frasa "seperti itu" - dalam kajian pragmatik (cabang linguistik) yang membahas makna secara kontekstual (meski sama-sama mengkaji makna, pragmatik berbeda dengan semantik) - disebut deiksis -deiksis ruang/tempat -. "Itu" bahasa sederhananya disebut kata ganti, bahasa linguistiknya pronomina, yaitu kata yang dipakai untuk mengganti orang, benda, tempat, waktu, dsb. Dalam konteks kalimat Abah, "itu" pasti punya referen. Ditunjukkan ke mana "itu" tadi? Referennya ada di paragraf sebelumnya. Pembahasannya, yakni keharusan pengembalian mobil ke Tabuk atau ke Jeddah. Terikat seperti itu yang dimaksud Abah. Bukan terikat dengan wanita. Abah suka saja terikat lainnya. Buktinya, Abah punya istri dan keluarga. Uang jajan saja istri yang mengatur. Belum yang lain. Kecuali urusan memilih presiden dan wapres, baru Abah yang mengatur istri. Kamu cuma mencari pembenaran atas kejomloanmu. Sadarlah, cepat dapatkan pasangan. Jangan salah memahami "No Woman No Cry"-nya Bob Marley.

Jo Neka

@Aat..santai saja.Percum buru2 kawin kalau belum siap.Ingat perkawinan adalah penjara yang di masuki tanpa melakukan perbuatan kriminal.

imau compo

Tulisan CHDI tentang Neom selalu menyinggung cerita tentang tongkat Nabi Musa AS. Begitu kalutnyakah Nabi AS sehingga tak peduli lagi tujuan ambil yang gersang? Kadang saya berpikir, Pak DI pengin punya tongkat sejenis, tidak perlu audit, sekali pukul bisa kasih tahu MMD lokasi duit yg 300 T. Saya mencoba menghalau pikiran, tongkat ini bisa dipakai Pak DI nyaingin RAT, sekali pukul Rubicon, emas batangan dan tabungan ratusan Milyar ada di tangan. Akhir-akhir ini memang NKRI dipenuhi tongkat sejenis, tapi Pak DI pasti gak tertarik, pikiran saya menghalau iblis yang coba menggoda.

Komentator Spesialis

Hari ini saya baca berita, Saudi ARAMCO mencetak rekor laba US$ 161.1 Milyar, sekitar Rp 2.491 Trilyun. Kurang lebih setara dengan APBN Indonesia. Ini kenaikan 46% dibanding tahun yang lalu. Karena naiknya harga minyak dunia. Jadi kalau cuman untuk membiayai proyek Neom yang diperkirakan habis US$ 500 Milyar, Insya Allah nggak perlu ngutang, apalagi jual gedung gedung pemerintah di Riyad. Bagaimana dengan Pertamina ? Korporat sebesar gajah bengkak ini labanya cuman sekitar US$ 3.8 Milyar. Dibanding Petronas yang sekitar US$ 13.6 milyar, sebuah prestasi yang sangat malukan. Apalagi dalam 2 tahun belakangan, gagal menerapkan K3, telah terjadi 6 kebakarane besar. Tapi yang penting Komut Pertamina, ahok gajinya milyaran sebulan makin kaya. 

Komentator Spesialis

Di sepanjang kota jeddah yang menghadap ke laut merah, kita bisa temui deretan rumah saudagar saudagar Saudi. Nggak tanggung tangung. 1 rumah panjangnya saya perkirakan 1km. Jadi 1km X 1km lebarnya. Alias 100 hektar. Itu sudah biasa buat mereka. Jadi kalau kota Neom ukurannya lebih besar dari Singapura dengan penduduk segitu, saya tidak heran.

didik sudjarwo

Pembangunan megakota Neom yg ngudubillah dan ngedap2i,ternyata ada sedikit 'gronjalan'.Tersebutlah suku Howeitat yg tanahnya akan digunakan proyek.Suku yg berjumlah sekitar 20.000 dan mendiami wilayah itu sebelum adanya kerajaan Arab Saudi menolak proyek itu sehingga sudah ada yg dihukum penjara.Bahkan sudah ada yg dihukum mati.Semoga pak DI nanti bisa ketemu anggota suku tersebut dan mengorek keterangan yg dalam. Ngapunten.

Echa Yeni

Bahagia itu sederhana. Hnya mbaca chd,komen(klo bs login),bca komen n reply komen dah seneng+kdg senyum2 sndr aq. Belum lagi para perusuh yg sering seru &,kadang saru. juga komen2 yg nambah ilmu&/wawasan dan tak lupa pantun berbalas pantun yg nambah "wisdom". Ibarat kata, rujak yg wenak+gado2 yg joss jadilah Disway

Udin Salemo

#everyday_berpantun Orang udik pergi ke Maja/ Mau membeli bibit ikan/ Orang kaya bisa apa saja/ Mau bikin neom atau ikn/ Di Brebes banyak tanam bawang/ Galangannya dibuat berbaris-baris/ Orang kaya suka hamburkan uang/ Duitnya seolah tiada habis-habis/ Bialah turun sihujan rinai/ Bia ndak nampak si ayia mato/ Bialah kasiah ko diungkai/ Si dia alah dapek nan mudo/

daeng romli

Abah mohon maaf , klo Abah menulis " Neom-Uceng" ....saya mau menulis pantun iwak uceng "Iwak bandeng mangan iwak UCENG Iwak yuyu kok mangan tumpne Kenditono sampek methentheng Nek wong lemu sek tetep mbembeng" #wesngonoae #kaboorrr

Handoko Luwanto

Kata orang, proses dari kawan menjadi lawan itu mudah sekali. Cukup dengan sekali olokan, seorang kawan sekejap berubah menjadi lawan. Semudah mengganti huruf 'k' menjadi 'l' saja di awal kata. Bandingkan dengan upaya mengubah musuh menjadi teman. Sebuah upaya yang jauh lebih memakan waktu dan pikiran. Tidak percaya ? Ini buktinya = musuh, 'l'usuh, lu'l'uh, 'p'uluh, p'e'luh, pelu'k', pel'i'k, peli't', pel'a't, pela'n', 't'elan, tema'n'.

Komentator Spesialis

Keliling bumi itu sekitar 25 ribu km. Saya pernah punya mobil yang KM nya tembus 500rb. Artinya saya sudah pernah berkendara 20 kali keliling bumi.

Liam Then

Bentang diameter bumi 12,7rb kilometer. Jarak dari Sabang sampai Merauke 5000km. Sebagai gambaran betapa besarnya Indonesia, lebih dari sepertiga bentang diameter bumi. Tetapi sungguh sayang, di Indonesia yang besar ini malah berkembang luas berita tentang manusia berjiwa kerdil. Yang mengisi kursi-kursi dipuncak kekuasaan. Kebesaran itu menjadi terasa sia-sia, tanpa asa.

*) Dari komentar pembaca http://disway.id

Pewarta : -
Editor : Slamet Oerip Prihadi
Sumber : Disway.id

Komentar Anda