Agenda Besar Sarbumusi NU:Jadi Penengah Gerakan Buruh di Indonesia

Presiden Sarbumusi Irham Ali Saifuddin ketika menyampaikan agenda besar untuk menjadi penengah bagi gerakan buruh di Indonesia. (FOTO: istimewa)

COWASJP.COM – Salah satu agenda besar yang akan dilakukan Dewan Pimpinan Pusat (DPP) Konfederasi Sarikat Buruh Muslimin Indonesia (K-Sarbumusi) adalah menjadi penengah bagi gerakan buruh yang ada di Indonesia. 

Presiden Sarbumusi Irham Ali Saifuddin menjelaskan, saat ini situasi perburuhan di Indonesia sedang tidak baik-baik saja. Soliditas buruh kurang tampak. Misalnya saat beberapa tahun lalu, pemerintah dan DPR melakukan proses penyusunan Undang-Undang Cipta Kerja.

Irham mengakui kekalahan buruh dalam mempertahankan agar UU Cipta Kerja itu tidak disahkan. Namun kekalahan itu bukan lantaran pemerintah atau organisasi pengusaha yang sangat kuat, tetapi karena lemahnya konsolidasi. Karena itu, serikat-serikat buruh perlu melakukan introspeksi.

"Lima tahun ini Sarbumusi ingin melakukan upaya bridging dissosiated tread human movement (jembatan bagi gerakan yang terpisah). Agar pergerakan kaum buruh di Indonesia bisa semakin solid, dan terus dilibatkan dalam penyusunan-penyusunan kebijakan ketenagakerjaan," kata Irham.

Hal itu diungkapkan dalam acara pelantikan DPP K-Sarbumusi di Acacia Hotel Jakarta, Kamis (15/12/2022).

Langkah awal, dalam 5 tahun ke depan, Irham akan melakukan konsolidasi secara internal agar Sarbumusi bisa menjadi salah satu serikat buruh terbesar di Indonesia.

Untuk menjadi serikat buruh terbesar di Indonesia harus memiliki banyak agenda yang harus dijalankan. Terutama soal memberikan perkhidmahan atau pelayanan kepada buruh dan anggota di lingkungan Sarbumusi.

Pertama-tama yang akan dilakukan Sarbumusi adalah fokus pada program yang terkait dengan penciptaan lapangan kerja. Program ini menjadi prioritas DPP K-Sarbumusi saat ini. 

Pasalnya, angka pengangguran masih tinggi. Di satu sisi pertumbuhan angkatan kerja terus tumbuh. Di sisi lain kemampuan investasi untuk menyerap tenaga kerja di sektor formal sangat terbatas. 

"Sarbumusi akan berada di garis depan untuk mengawal isu-isu sustainability investment dan memastikan setiap investasi yang masuk di indonesia akan dibarengi pada upaya menyejahterakan buruh di Indonesia," tegas Irham.

Agenda Sarbumusi yang lain adalah fokus pada pendidikan-pendidikan vokasi terkait dampak dari digitalisasi dan teknologi. Juga mendirikan koperasi dan unit-unit usaha. 

Dengan begitu, kata Irham, Sarbumusi bisa menyiapkan bantalan-bantalan sosial dalam menyejahterakan para anggota dan keluarganya. Dengan demikian kaum buruh tidak berharap secara penuh pada kebaikan negara. 

Ke depan, Sarbumusi juga akan terus mempromosikan dan memperkenalkan hubungan industrial Ahlussunna wal Jamaah (Aswaja). Irham menyebut empat doktrin keagamaan di NU, yakni tasamuh, tawasuth, ta'adul, dan tawazun.

"Prinsip-prinsip ini akan terus kita diperkenalkan dalam hubungan industrial. Tidak ada satu pihak pun nantinya yang menang-menangan, sehingga semuanya bisa seimbang," tegas Irham.

Irham juga mengingatkan soal ancaman resesi bagi kehidupan buruh di Indonesia. Kepada Ketua Umum PBNU, K.H. Yahya Cholil Staquf, ia melaporkan bahwa beberapa waktu lalu didatangi oleh pengurus Sarbumusi Pasuruan. Mereka melaporkan bahwa sebanyak 4.300 anggota terkena pemutusan hubungan kerja (PHK).

"Ini sebagai gambaran bahwa resesi bukan isapan jempol dan benar-benar menjadi ancaman kita bersama," katanya.

Karena itu, Sarbumusi bersama gerakan serikat buruh yang lain akan menginisiasi lahirnya kontrak-kontrak sosial baru di dunia, sehingga memastikan buruh bukan menjadi kaum yang ditinggalkan.

Sarbumusi juga akan fokus melakukan penguatan perlindungan sosial inklusif. Sebab kebanyakan dari tenaga kerja NU berada di sektor informal.

"Jika mereka terlayani dalam program jaminan sosial, semoga ini bisa memitigasi risiko-risiko yang dihadapi warga NU," katanya.

Ketua Umum PBNU KH Yahya Cholil Staquf meminta para pengurus Sarbumusi di bawah komando Presiden Irham Ali Saifuddin mampu memperluas jangkauan pelayanan, bukan hanya kepada buruh tetapi juga kepada anggota keluarga buruh.

Untuk itu, Gus Yahya meminta Sarbumusi agar terlibat di dalam Gerakan Keluarga Maslahah yang baru saja diluncurkan PBNU di Jawa Timur, pada 12 Desember 2022 lalu. 

Gus Yahya juga mengusulkan agar Sarbumusi memperluas basis konstituensinya. Bukan hanya berbasis pada buruh sebagai pekerja di sektor industri, tetapi juga buruh-buruh di berbagai sektor dan para pekerja yang sudah tidak lagi bekerja agar diperhatikan.(*)

Pewarta : Imam Kusnin Ahmad
Editor : Slamet Oerip Prihadi
Sumber :

Komentar Anda