UM Surabaya Sambut 56 Mahasiswa Inbound PMM2

Penerimaan mahasiswa Inbound PMM tahap II secara simbolis Rektor UM Surabaya mengenakan jaket almamater kepada salah seorang peserta. (FOTO: Yarno)

COWASJP.COM – Universitas Muhammadiyah Surabaya Rabu 21/9/22 menerima 49 mahasiswa Program Inbound Pertukaran Mahasiswa Merdeka (PMM) tahap kedua. Jumlah itu meningkat 150 persen bila dibandingkan dengan program angkatan pertama 2021 lalu. 

Mereka akan bergabung dengan mahasiswa reguler sekaligus melakukan program Modul Nusantara. 

Mahasiswa inbound PMM 2 itu berasal dari 25 perguruan tinggi di Indonesia. Selain itu, terdapat 5 mahasiswa yang mengikuti PMM secara mandiri. Total 26 perguruan tinggi mengirimkan mahasiswanya untuk mengikuti program inbound PMM2 di UM Surabaya periode 2022 ini.

Bukan hanya itu. UM Surabaya juga mengirimkan 20 mahasiswa outbound PMM 2 ke 14 perguruan tinggi lain. Mereka juga tersebut di berbagai pulau di Indonesia. 

Rektor UM Surabaya Dr. dr. Sukadiono, M.M. menyambut hangat para mahasiswa tersebut di ruang teater Fakultas Kedokteran di lt. 7 Gedung G-Inspire. 

"Selamat datang dan selamat bergabung ke kampus sejuta inovasi di UM Surabaya," ujarnya.

Dokter Suko, sapaan akrabnya, mengatakan, karakter orang Surabaya itu terbuka, apa adanya, dan blak-blakan. "Blaka suta kata orang Jawa. Tidak bertele-tele. Lihatlah bonek. Itulah gambaran karakter orang Surabaya," tuturnya. 

Dokter Suko menambahkan, pada usia ke-38 tahun ini UM Surabaya memiliki 8 fakultas dan 1 pascasarjana. Di dalamnya terdapat 36 program studi. "Silakan Saudara bergabung ke prodi-prodi yang telah dipilih. Saudara nanti dapat berinteraksi dengan mahasiswa dari berbagai suku yang saat ini berkuliah di UM Surabaya," tuturnya.

Dijelaskan bahwa di Surabaya banyak sekali destinasi wisata. Juga banyak mal. "Tapi Saudara ke sini bukan untuk jalan-jalan ke mal. Tugas Saudara adalah belajar tentang karakter, seni, dan budaya," pesannya.

Sebagai tanda penerimaan mahasiswa itu, Rektor secara simbolis memasangkan jaket almamater UM Surabaya kepada salah satu peserta. 

Inbound.jpg

Sementara itu, Kepala Program PMM2 Ditjen Dikti Kemendikbud Dr. Rachmawan Budiarto, S.T., M.T., sangat mengapresiasi penerimaan mahasiswa PMM2 di UM Surabaya.  UM Surabaya merupakan sedikit dari ribuan perguruan tinggi di Indonesia yang menawarkan inovasi. 

"Tentu inovasi akan membuat negeri ini lebih baik. Inovasi akan membuat Merah Putih ini berkibar lebih tinggi," katanya yang diungkapkan secara daring.

Dia juga sangat mengapresiasi kegiatan penerimaan itu. Sebab, mahasiswa dari berbagai daerah itu diminta menyampaikan story telling. "Begitu mendengar adanya story telling, saya takjub. Kami langsung meminta tim kami untuk datang. Kami akan memodifikasinya," ucapnya.

Bila saat ini 12 ribu mahasiswa mengikuti Program PMM2, tentu akan tercipta karya fenomenal. "Ini tentu akan luar biasa. Menggelorakan kesatuan ke dalam kebhinekaan," tambahnya.

Inbound.jpg1.jpg

Dengan mengikuti program PMM mahasiswa bisa menyaksikan langsung, merasakan langsung kebesaran hati UM Surabaya. Dia juga berpesan kepada mahasiswa agar mampu mengeksplorasi potensi diri. Apalagi pada Modul Nusantara terdapat kegiatan kontribusi sosial. 

"Ini menjadi lahan untuk menebar kebaikan. Ibarat pohon, kebaikan itu akan membesar dan berbuah. Bijinya meluas ke mana-mana. Anda akan merasakannya setelah nanti memegang amanah. Misalnya sebagai pemimpin daerah, konsul jenderal, atau NGO. Satu semester belajar di UM Surabaya akan membentuk mindset Anda. Mewarnai decision maker penting sepanjang karier Anda," pesannya kepada mahasiswa.

Pada acara penyambutan itu, Kepala Lembaga Pengembangan Pendidikan dan Pembelajaran UM Surabaya Dr. Dra. Sujinah, M.Pd. menjelaskan manfaat Program Inbound PMM2: 

Pertama, mengeksplorasi dan mempelajari keragaman Nusantara. 

inbound2.jpg

Kedua, berteman dengan mahasiswa dari berbagai daerah. 

Ketiga, memperkuat kompetensi akademik. Mereka datang dari berbagai perguruan tinggi. Misalnya dari Batam, Sumatera, Kalimantan, Sulawesi, Maluku, Lombok, hingga Papua. 

"Dari Sabang sampai Merauke, dari Aceh sampai Papua, hari ini ada di ruang ini," ujarnya disambut suara tepuk tangan hadirin.

Selama di UM Surabaya mahasiswa akan mengikuti perkuliahan secara luring di sebelah prodi. Selain itu, mahasiswa akan menjalani Modul Nusantara. Program ini terdiri atas 14 kegiatan kebhinekaan, 4 inspirasi, 7 refleksi, dan 1 kontribusi sosial. 

"Kegiatan mahasiswa secara luring akan dikonversi menjadi 20 SKS. Adapun Modul Nusantara dikonversi menjadi 4 SKS," tambahnya.

Mengakhiri laporannya, Sujinah melantangkan tagline Program PMM. "Berteman sementara," ujarnya. "Bermakna selamanya," sahut seluruh mahasiswa. Suara gemuruh pun membahana di ruang teater Fakultas Kedokteran tersebut. (*)

Pewarta : Yarno
Editor : Slamet Oerip Prihadi
Sumber :

Komentar Anda