Hebatnya Loew, Juaranya Jerman

Lars Stindle di menit 20 berhasil menjebol gawang Chile. (Foto: okezone)

COWASJP.COM – ockquote>

pengantar-benar-OKtZC7v.jpg

LASKAR MUDA Jerman benar-benar hebat. Prestasi bersejarah telah mereka ukir di Stadion St Petersburg, Rusia, Senin dinihari 3 Juli 2017. Tak salah bila BBC menyebutkan bahwa “Germany's future brighter than ever.” Masa depan Jerman bakal lebih bersinar dari sebelumnya.  Jerman juara berkat gol tunggal striker Lars Stindle di menit 20. Jerman menang 1 – 0 tanpa perpanjangan waktu, dan juara!

Dus, Laskar Muda Jerman telah meraih sederet prestasi:

1.Kali pertama Jerman merebut tahta juara Piala Konfederasi.

2.Pasukan muda tim nasional pertama yang sukses merebut gelar juara.

3.Jerman menjadi negara Eropa ke-3 yang sukses merebut juara Piala Konfederasi. Setelah Denmark pada 1995 dan Prancis juara dua kali pada 2001 dan 2003. Setelah itu Brazil juara beruntun pada 2005, 2009, dan 2013.

4.Prestasi hebat pelatih Joachim Loew dalam melakukan regenerasi pemain. Sangat langka ada pelatih yang seberani Loew. 

rayakan-kemenanganZRQhg.jpgPemain Jerman merayakan kemenangan setelah menjuarai Piala Konfederasi 2017 (Foto: telegraph)

Pasti hal ini bukan prestasi Joachim Loew semata. Tapi juga prestasi klub-klub domestik Jerman dalam membina para pemain muda. Sebab kebanyakan mereka adalah pemain-pemain klub Bundesliga. Negara-negara lain, khususnya Indonesia, wajib belajar banyak kemudian menerapkan sistem pembinaan pemain di Jerman.

**

Final Piala Konfederasi 2017 terasa sangat mengasyikkan. Perjalanan waktu seperti tak terasa, tahu-tahu babak pertama usai, dan babak kedua memasuki masa injury time. Ini menandakan bahwa pertarungan puncak Chile versus Jerman benar-benar seru.

Final ideal karena final ini menjadi pertarungan akbar dua kutub sepakbola dunia, yaitu Tim Benua Eropa kontra Tim Benua Amerika (dalam hal ini Amerika Selatan atau Latin). Pertarungan berlangsung seru, terbuka, saling serang, tak ada yang memakai strategi parkir bus.’

Yang mengagumkan dari para pemain muda Jerman adalah kepercayaan diri dan ketenangan mereka. Kendati ditekan hebat di menit-menit awal (sampai menit 19), mereka tidak grogi. Bahkan serangan balik cepat mereka membuahkan gol, setelah Timo Werner menyodorkan umpan cerdas ke samping kanannya di mana Lars Stindle berdiri bebas. Werner berhasil masuk setelah pemain belakang Chile Marcelo Diaz melakukan kesalahan. Kemudian Stindle dengan tenang dan perlahan memasukkan gol penentu “juara” itu.

Mereka sabar menanti kelengahan pemain-pemain Chile. Duet pendobrak Chile: Arturo Vidal dan Alexis Sanchez telah bekerja sangat keras. Namun, ini yang di luar dugaan, organisasi pertahanan Jerman berubah makin rapi. Padahal dalam empat pertandingan sebelumnya gawang Marc-AndréNama ter Stegen selalu kebobolan gol. Baru kali ini gawang ter Stegen steril gol.

EMPAT LAGA JERMAN SEBELUMNYA

Senin 19 Juni 2017

Australia 2 – 3 Jerman

Jumat 23 Juni 2017

Jerman 1 – 1 Chile

Minggu 25 Juni 2017

Jerman 3 – 1 Kamerun

Jumat 30 Juni 2017

Jerman 4 – 1 Meksiko

FINAL

asisten-tvEmKrp.jpgKali pertama FIFA menggunakan Video Assistant Referee Review. Dengan begitu wasit lebih fair dan tepat dalam mengambil keputusan. Seperti terlihat di foto ketika Gonzalo Alejandro Jara menyikut rahang kanan Timo Werner. Untung Jara hanya kena kartu kuning. (Foto: istimewa)

Senin 3 Juli 2017

Chile 0 – 1 Jerman

Hal ini menandakan, Joachim Loew dan pasukannya bisa memperbaiki timnya di tengah medan pertempuran. Ini yang luar biasa, karena banyak pengamat yang mengatakan bahwa pertahanan Jerman tergolong rapuh, sebaliknya pertahanan Chile yang tangguh (terbukti ketika berhasil menahan seri 0-0 Portugal dalam 120 menit).

SUSUNAN PEMAIN

CHILE: 1 C. Bravo,18 G. Jara, 4 M. Isla, 17 G. Medel, 8 A. Vidal, 21 M.Díaz /19 L. Valencia (52’), 20 C. Aránguiz /9 A. Sagal (81’), 15 J. Beausejour, 10 P. Hernández, 7 A. Sánchez, 11 E. Vargas/22 E. Puch (81’). Pelatih: Juan Antonio Pizzi

JERMAN: 22 M. ter Stegen, 2 S. Mustafi, 3 J. Hector, 16 A. Rüdiger, 4 M. Ginter, 21 S. Rudy, 7 J. Draxler, 8 L. Goretzka/17 N. Sule (102’), 1 J. Kimmich, 13 L. Stindl, 11 T. Werner/14 E. Can (79’). Pelatih: Joachim Loew.

PORTUGAL REBUT POSISI KE-3

Di pertandingan sebelumnya, kick off pukul 19.00 Minggu 2 Juli 2017, Portugal sukses merebut posisi ke-3 setelah mengalahkan Mexico 2 – 1 lewat perpanjangan waktu di Stadion Spartak, Moskow.
Ke-3 gol dalam pertarungan Portugal versus Mexico semuanya dilesakkan oleh pemain-pemain Portugal. Karena satu-satunya gol Mexico adalah gol bunuh diri bek Portugal, Luis Neto di menit 54. 
Dua gol Portugal diciptakan oleh Pepe menit 90+1 dan gol penalti Adrien Silva menit 104. (*)

Pewarta :
Editor :
Sumber :

Komentar Anda