COWASJP.COM – ockquote>
PASUKAN CHILE telah sukses merebut tiket final Piala Konfederasi 2017 di Rusia. Claudio Bravo, kiper dan kapten tim Chile tampil sangat gemilang dengan menggagalkan tiga tendangan penalti pemain Portugal, setelah 120 menit skor tetap 0-0. Alhasil Chile unggul 3-0 atas Portugal dan menembus final.
Jumat dinihari 30 Juni 2017, laga semifinal 2: Jerman versus Mexico. Apakah akan terjadi adu penalti lagi? Para pengamat dan pakar bursa sepakbola terbelah dua:
1.Ada yang memprediksikan Jerman bakal menang 1 gol dalam durasi 2 x 45 menit. Kalau prediksi ini benar, maka tidak perlu perpanjangan waktu dan adu penalti.
2.Ada pula yang memprediksikan laga Jerman versus Mexico bakal berakhir seri dalam durasi 2 x 45 menit. Kalau prediksi ini yang benar, maka perpanjangan waktu 2 x 15 menit harus dilakukan. Kalau tetap seri, maka terpaksa dilakukan adu penalti.
Kiper dan kapten tim Chile, Claudio Bravo, tampil sebagai dewa sukses Chile lolos ke final. Bravo gagalkan 3 tendangan penalti Portugal. (Foto skysports)
Sementara itu pusat bursa Asia di Hong Kong meletakkan Jerman di posisi atas. Mexico diposisikan sebagai tim bawah (underdog) dan divoor 1/2.
BURSA VERSI ASIA
Jumat 30 Juni 2017
01:00 Jerman v Mexico 0:1/2
(pusat bursa menganjurkan pegang Jerman)
**
Berbagai analisis yang apik dan tajam telah tersaji di berbagai media cetak dan situs. Karena itu, kami hanya berusaha memberikan sedikit data pelengkap. Semoga bermanfaat.
Kita semua telah mengetahui bahwa para juara Piala Konfederasi 1992 sampai Piala Konfederasi 2013 tidak pernah ada yang bisa juara juara di Piala Dunia tahun berikutnya. Argentina juara Piala Konfederasi 1992, tapi gagal merebut juara Piala Dunia 1994. Brazil juara Piala Konfederasi 1997, gagal pula merebut juara Piala Dunia 1998. Dan seterusnya. (Lihat daftar juara Piala Konfederasi dan juara Piala Dunia di bawah).
Mungkin itulah sebabnya pelatih Jerman, Joachim Loew, sejak awal menegaskan bahwa Jerman tidak
mematok target juara Piala Konfederasi 2017. Di arena Antarjuara-Konfederasi 2017, tujuan utama Loew adalah memberikan kesempatan kepada kader-kader muda menambah jam terbang. Sangat penting untuk proses pematangan Julian Draxler dan kawan-kawan. Jam terbang di even kelas dunia.
Pasukan muda Der Panzer – julukan Timnas Jerman – telah menunjukkan permainan yang menjanjikan di fase grup Piala Konfederasi 2017. Peluang untuk lolos ke final cukup besar.
Sementara itu, di babak kualifikasi Piala Dunia Zona Eropa Grup C, Jerman memimpin dengan raihan 18 poin, diikuti peringkat 2 Irlandia Utara 13 poin. Jerman unggul 5 poin atas Irlandia Utara, dan unggul 9 poin atas peringkat 3 Republik Ceko (9 poin).
Tersisa 4 laga penyisihan grup. Dengan dua kemenangan lagi hampir pasti Jerman lolos ke putaran final Piala Dunia 2018. Terutama di laga ke-7, bila Jerman menang di kandang Irlandia Utara, Kamis 5 Oktober 2017 di Windsor Park, Belfast, maka di situlah Jerman merebut tiket putaran final. Yang jelas, dalam 6 laga sebelumnya, Jerman menang terus. Memetik poin absolut 18 poin dari 6 laganya!
Empat Sisa Laga Jerman di Grup C
1 September 2017: Republik Ceko v Jerman
4 September 2017: Jerman v Norwegia
5 Oktober 2017: Irlandia Utara v Jerman
8 Oktober 2017: Jerman v Azerbaijan
KLASEMEN GRUP C ZONA EROPA
1.Jerman 6 6 0 0 27-1 26 18
2.Irlandia Utara 6 4 1 1 11-2 9 13
3.Rep. Ceko 6 2 3 1 9-5 4 9
4.Azerbaijan 6 2 1 3 3-9 -6 7
5.Norwegia 6 1 1 4 6-10 -4 4
6.San Marino 6 0 0 6 1-30 -29 0
Catatan: juara grup langsung lolos ke putaran final. Delapan dari 9 runner terbaik melakoni laga play-off, home and away. Yang menang lolos ke Russia 2018.
Meskipun belum diwedarkan secara audio-visual, terlihat tanda-tanda kuat bahwa Joachim Loew dan Federasi Sepakbola Jerman, Deutscher Fussball-Bund (DFB), memancang target istimewa di Piala Dunia edisi ke-21 tahun 2018. Yaitu, menjadi tim pertama abad 21 yang sukses juara beruntun Piala Dunia. Juara Piala Dunia 2014 dan juara pada 2018. Target luar biasa yang bakal mengerek reputasi Loew di atas sang legenda Franz Beckenbauer.
Hal ini pernah kami tulis menjelang Piala Konfederasi, tapi perlu ditulis kembali sebagai bahan pertimbangan. Apakah di semifinal Piala Konfederasi 2017, Jumat dinihari 30 Juni ini, Jerman menang atau kalah? Menurut kami, bergantung pada apa yang dirancang Joachim Loew.
Kalau Loew menganggap penggemblengan pasukannya cukup sampai di semifinal saja, kemungkinan besar Jerman kalah. Tapi, kalau Loew menganggap pasukan mudanya masih perlu menikmati laga final, bisa juga Jerman yang menang.
Yang pasti, Loew tidak akan pernah meremehkan kekuatan Mexico (juara Concacaf). Memang, sementara ini Mexico belum tampil luar biasa. Tapi, Mexico adalah tim yang berkali-kali ikut Piala Dunia dan Mexico juga pernah menjadi tuan rumah Piala Dunia. Jangan-jangan ketika menghadapi Jerman, Mexico bermain kesetanan!
Pasukan muda Jerman sejak Juli 2016 tampil tak terkalahkan dalam 13 laganya. Sedangkan pasukan Mexico di bawah komando pelatih Juan Carlos Osorio, 56 tahun, tampil tak terkalahkan dalam enam laga terakhir.
Fakta berulang-ulang juara Piala Piala Konfederasi tidak pernah bisa merebut juara Piala Dunia mungkin dianggap kutukan atau mitos. Tapi bisa juga kutukan atau mitos tersebut berakhir dan lenyap. Seperti yang telah dibuktikan Real Madrid yang sukses menjadi juara beruntun UEFA Champions League 2015/2016 dan 2016/2017. Setelah terakhir AC Milan juara beruntun 1988/1989 dan 1989/1990.
Namun, mitos juara Piala Konfederasi selalu gagal menjadi juara Piala Dunia tahun berikutnya jauh lebih “seram.” Belum pernah ada tim yang sukses menyingkirkan mitos itu! Dan, tampaknya, Joachim Loew tak ingin berspekulasi besar di pentas Piala Konfederasi.
Loew pasti memilih juara Piala Dunia beruntun. Hal yang pernah dilakukan oleh Italia di Piala Dunia 1934 dan 1938, kemudian Brazil di Piala Dunia 1958 dan 1962. Kita tunggu saja bagaimana kelanjutan ceritanya. Apakah hipotesis ini benar atau salah? (*)
PERKIRAAN STARTING XI:
Jerman (3-4-2-1): Ter Stegen; Antonio Rudiger, Mustafi, Niklas Sule; Kimmich, Goretzka, Emre Can, Jonas Hector; Draxler, Demirbay; Timo Wener. Pelatih: Joachim Loew
Meksiko (4-3-3): Ochoa; Miguel Layun, Moreno, Araujo, Reyes; Guardano, Hector Herrera, Jonatan Dos Santos; Vella, Hirving Lonzano, Javier Hernandez. Pelatih: Juan Carlos Osorio
PREDIKSI JERMAN v MEXICO
Catatan: prediksi hanya berlaku untuk 2 x 45 menit.
Bleacherreport.com: Both teams will have chances to score goals considering clean sheets have been at a premium so far—neither team has managed to keep one in the tournament—but Germany's stars should have the composure to pull through in the end.
Prediction: Germany 3-2 Mexico
Bola.net : Jerman akan menang dengan skor 2-0 dan mengasah mental para pemain mudanya
GuruPrediksi.com: Jerman 3 – 2 Mexico.
99 onlinebola: Jerman 2 – 2 Mexico
DewaJudi88.net : Jerman 1 – 1 Mexico
DAFTAR JUARA PIALA KONFEDERASI
1992
Juara : Argentina
Runner up : Arab Saudi
Peringkat 3 : Amerika Serikat
Peringkat 4 : Pantai Gading
Tuan rumah : Arab Saudi
1995
Juara : Denmark
Runner up : Argentina
Peringkat 3 : Meksiko
Peringkat 4 : Nigeria
Tuan rumah : Arab Saudi
1997
Juara : Brasil
Runner up : Australia
Peringkat 3 : Republik Ceko
Peringkat 4 : Uruguay
Tuan rumah : Arab Saudi
1999
Juara : Meksiko
Runner up : Brasil
Peringkat 3 : Amerika Serikat
Peringkat 4 : Arab Saudi
Tuan rumah : Meksiko
2001
Juara : Prancis
Runner up : Jepang
Peringkat 3 : Australia
Peringkat 4 : Brasil
Tuan rumah : Korea Selatan & Jepang
2003
Juara : Prancis
Runner up : Kamerun
Peringkat 3 : Turki
Peringkat 4 : Kolombia
Tuan rumah : Prancis
2005
Juara : Brasil
Runner up : Argentina
Peringkat 3 : Jerman
Peringkat 4 : Meksiko
Tuan rumah : Jerman
2009
Juara : Brasil
Runner up : Amerika Serikat
Peringkat 3 : Spanyol
Peringkat 4 : Afrika Selatan
Tuan rumah : Afrika Selatan
2013
Juara : Brasil
Runner up : Spanyol
Peringkat 3 : Italia
Peringkat 4 : Uruguay
Tuan rumah : Brasil
Distribusi Juara Piala Konfederasi
4 kali - Brasil
2 kali - Prancis
1 kali - Argentina, Denmark, Meksiko
DAFTAR JUARA PIALA DUNIA
1930
Juara: Uruguay
Runner up: Argentina
1934
Juara: Italia
Runner up: Cekoslovakia
1938
Juara: Italia
Runner up: Hungaria
1950
Juara: Uruguay
Runner up: Brazil
1954
Juara: Jerman Barat
Runner up: Hungaria
1958
Juara: Brazil
Runner up: Swedia
1962
Juara: Brazil
Runner up: Cekoslovakia
1966
Juara: Inggris
Runner up: Jerman Barat
1970
Juara: Brasil
Runner up: Italia
1974
Juara: Jerman Barat
Runner up: Belanda
1978
Juara: Argentina
Runner up: Belanda
1982
Juara: Italia
Runner up: Jerman Barat
1986
Juara: Argentina
Runner up: Jerman Barat
1990
Juara: Jerman Barat
Runner up: Argentina
1994
Juara: Brazil
Runner up: Italia
1998
Juara: Prancis
Runner up: Brazil
2002
Juara: Brazil
Runner up: Jerman
2006
Juara: Italia
Runner up: Prancis
2010
Juara: Spanyol
Runner up: Belanda
2014
Juara: Jerman
Runner up: Argentina