Gelegar Piala Konfederasi 30 Juni 2017

Juara Piala Konfederasi 2017 atau Juara Piala Dunia 2018?

ILUSTRAS: Head to Head, Foto: istimewa (Grafis: CoWasJP)

COWASJP.COM – ockquote>

pengantar-benar-OKmO5cX.jpg

PASUKAN CHILE telah sukses merebut tiket final Piala Konfederasi 2017 di Rusia. Claudio Bravo, kiper dan kapten tim Chile tampil sangat gemilang dengan menggagalkan tiga tendangan penalti pemain Portugal, setelah 120 menit skor tetap 0-0. Alhasil Chile unggul 3-0 atas Portugal dan menembus final.

Jumat dinihari 30 Juni 2017, laga semifinal 2: Jerman versus Mexico. Apakah akan terjadi adu penalti lagi? Para pengamat dan pakar bursa sepakbola terbelah dua:

1.Ada yang memprediksikan Jerman bakal menang 1 gol dalam durasi 2 x 45 menit. Kalau prediksi ini benar, maka tidak perlu perpanjangan waktu dan adu penalti.

2.Ada pula yang memprediksikan laga Jerman versus Mexico bakal berakhir seri dalam durasi 2 x 45 menit. Kalau prediksi ini yang benar, maka perpanjangan waktu 2 x 15 menit harus dilakukan. Kalau tetap seri, maka terpaksa dilakukan adu penalti.

Claudio-BravoskysportleBLc.jpgKiper dan kapten tim Chile, Claudio Bravo, tampil sebagai dewa sukses Chile lolos ke final. Bravo gagalkan 3 tendangan penalti Portugal. (Foto skysports)

Sementara itu pusat bursa Asia di Hong Kong meletakkan Jerman di posisi atas. Mexico diposisikan sebagai tim bawah (underdog) dan divoor 1/2.

BURSA VERSI ASIA

Jumat 30 Juni 2017

 01:00 Jerman v Mexico  0:1/2

(pusat bursa menganjurkan pegang Jerman)

 **
Berbagai analisis yang apik dan tajam telah tersaji di berbagai media cetak dan situs. Karena itu, kami hanya berusaha memberikan sedikit data pelengkap. Semoga bermanfaat.

Kita semua telah mengetahui bahwa para juara Piala Konfederasi 1992 sampai Piala Konfederasi 2013 tidak pernah ada yang bisa juara juara di Piala Dunia tahun berikutnya. Argentina juara Piala Konfederasi 1992, tapi gagal merebut juara Piala Dunia 1994. Brazil juara Piala Konfederasi 1997, gagal pula merebut juara Piala Dunia 1998. Dan seterusnya. (Lihat daftar juara Piala Konfederasi dan juara Piala Dunia di bawah).

Mungkin itulah sebabnya pelatih Jerman, Joachim Loew, sejak awal menegaskan bahwa Jerman tidak

mematok target juara Piala Konfederasi 2017. Di arena Antarjuara-Konfederasi 2017, tujuan utama Loew adalah memberikan kesempatan kepada kader-kader muda menambah jam terbang. Sangat penting untuk proses pematangan Julian Draxler dan kawan-kawan. Jam terbang di even kelas dunia. 

Pasukan muda Der Panzer – julukan Timnas Jerman – telah menunjukkan permainan yang menjanjikan di fase grup Piala Konfederasi 2017. Peluang untuk lolos ke final cukup besar.

Sementara itu, di babak kualifikasi Piala Dunia Zona Eropa Grup C, Jerman memimpin dengan raihan 18 poin, diikuti peringkat 2 Irlandia Utara 13 poin. Jerman unggul 5 poin atas Irlandia Utara, dan unggul 9 poin atas peringkat 3 Republik Ceko (9 poin). 

Tersisa 4 laga penyisihan grup. Dengan dua kemenangan lagi hampir pasti Jerman lolos ke putaran final Piala Dunia 2018. Terutama di laga ke-7, bila Jerman menang di kandang Irlandia Utara, Kamis 5 Oktober 2017 di Windsor Park, Belfast, maka di situlah Jerman merebut tiket putaran final. Yang jelas, dalam 6 laga sebelumnya, Jerman menang terus. Memetik poin absolut 18 poin dari 6 laganya!

Empat Sisa Laga Jerman di Grup C

1 September 2017: Republik Ceko v Jerman

4 September 2017: Jerman v Norwegia

5 Oktober 2017: Irlandia Utara v Jerman

8 Oktober 2017: Jerman v Azerbaijan

KLASEMEN GRUP C ZONA EROPA

1.Jerman  6  6  0  0  27-1  26  18    

2.Irlandia Utara  6  4  1  1  11-2  9  13    

3.Rep. Ceko  6  2  3  1  9-5  4  9    

4.Azerbaijan  6  2  1  3  3-9  -6  7    

5.Norwegia  6  1  1  4  6-10  -4  4    

6.San Marino  6  0  0  6  1-30  -29  0

Catatan: juara grup langsung lolos ke putaran final. Delapan dari 9 runner terbaik melakoni laga play-off, home and away. Yang menang lolos ke Russia 2018. 

Meskipun belum diwedarkan secara audio-visual, terlihat tanda-tanda kuat bahwa Joachim Loew dan Federasi Sepakbola Jerman, Deutscher Fussball-Bund (DFB), memancang target istimewa di Piala Dunia edisi ke-21 tahun 2018. Yaitu, menjadi tim pertama abad 21 yang sukses juara beruntun Piala Dunia. Juara Piala Dunia 2014 dan juara pada 2018. Target luar biasa yang bakal mengerek reputasi Loew di atas sang legenda Franz Beckenbauer.

Hal ini pernah kami tulis menjelang Piala Konfederasi, tapi perlu ditulis kembali sebagai bahan pertimbangan. Apakah di semifinal Piala Konfederasi 2017, Jumat dinihari 30 Juni ini, Jerman menang atau kalah? Menurut kami, bergantung pada apa yang dirancang Joachim Loew.

Kalau Loew menganggap penggemblengan pasukannya cukup sampai di semifinal saja, kemungkinan besar Jerman kalah. Tapi, kalau Loew menganggap pasukan mudanya masih perlu menikmati laga final, bisa juga Jerman yang menang. 

Yang  pasti, Loew tidak akan pernah meremehkan kekuatan Mexico (juara Concacaf). Memang, sementara ini Mexico belum tampil luar biasa. Tapi, Mexico adalah tim yang berkali-kali ikut Piala Dunia dan Mexico juga pernah menjadi tuan rumah Piala Dunia. Jangan-jangan ketika menghadapi Jerman, Mexico bermain kesetanan!

Pasukan muda Jerman sejak Juli 2016 tampil tak terkalahkan dalam 13 laganya. Sedangkan pasukan Mexico di bawah komando pelatih Juan Carlos Osorio, 56 tahun, tampil tak terkalahkan dalam enam laga terakhir.

Fakta berulang-ulang  juara Piala Piala Konfederasi tidak pernah bisa merebut juara Piala Dunia mungkin dianggap kutukan atau mitos. Tapi bisa juga kutukan atau mitos tersebut berakhir dan lenyap. Seperti yang telah dibuktikan Real Madrid yang sukses menjadi juara beruntun UEFA Champions League 2015/2016 dan 2016/2017. Setelah terakhir AC Milan juara beruntun 1988/1989 dan 1989/1990.

Namun, mitos juara Piala Konfederasi selalu gagal menjadi juara Piala Dunia tahun berikutnya jauh lebih “seram.” Belum pernah ada tim yang sukses menyingkirkan mitos itu! Dan, tampaknya, Joachim Loew tak ingin berspekulasi besar di pentas Piala Konfederasi.  

Loew pasti memilih juara Piala Dunia beruntun. Hal yang pernah dilakukan oleh Italia di Piala Dunia 1934 dan 1938, kemudian Brazil di Piala Dunia 1958 dan 1962. Kita tunggu saja bagaimana kelanjutan ceritanya. Apakah hipotesis ini benar atau salah? (*)

PERKIRAAN STARTING XI:
Jerman (3-4-2-1): Ter Stegen; Antonio Rudiger, Mustafi, Niklas Sule; Kimmich, Goretzka, Emre Can, Jonas Hector; Draxler, Demirbay; Timo Wener. Pelatih: Joachim Loew

Meksiko (4-3-3): Ochoa; Miguel Layun, Moreno, Araujo, Reyes; Guardano, Hector Herrera, Jonatan Dos Santos; Vella, Hirving Lonzano, Javier Hernandez. Pelatih: Juan Carlos Osorio

PREDIKSI JERMAN v MEXICO

Catatan: prediksi hanya berlaku untuk 2 x 45 menit.

Bleacherreport.com: Both teams will have chances to score goals considering clean sheets have been at a premium so far—neither team has managed to keep one in the tournament—but Germany's stars should have the composure to pull through in the end.

Prediction: Germany 3-2 Mexico

Bola.net : Jerman akan menang dengan skor 2-0 dan mengasah mental para pemain mudanya

GuruPrediksi.com: Jerman 3 – 2 Mexico.

99 onlinebola: Jerman 2 – 2 Mexico 

DewaJudi88.net : Jerman 1 – 1 Mexico

DAFTAR JUARA PIALA KONFEDERASI 

1992

Juara : Argentina

Runner up : Arab Saudi

Peringkat 3 : Amerika Serikat

Peringkat 4 : Pantai Gading

Tuan rumah : Arab Saudi

1995

Juara : Denmark

Runner up : Argentina

Peringkat 3 : Meksiko

Peringkat 4 : Nigeria

Tuan rumah : Arab Saudi

1997

Juara : Brasil

Runner up : Australia

Peringkat 3 : Republik Ceko

Peringkat 4 : Uruguay

Tuan rumah : Arab Saudi

1999

Juara : Meksiko

Runner up : Brasil

Peringkat 3 : Amerika Serikat

Peringkat 4 : Arab Saudi

Tuan rumah : Meksiko

2001

Juara : Prancis

Runner up : Jepang

Peringkat 3 : Australia

Peringkat 4 : Brasil

Tuan rumah : Korea Selatan & Jepang

2003

Juara : Prancis

Runner up : Kamerun

Peringkat 3 : Turki

Peringkat 4 : Kolombia

Tuan rumah : Prancis

2005

Juara : Brasil

Runner up : Argentina

Peringkat 3 : Jerman

Peringkat 4 : Meksiko

Tuan rumah : Jerman

2009

Juara : Brasil

Runner up : Amerika Serikat

Peringkat 3 : Spanyol

Peringkat 4 : Afrika Selatan

Tuan rumah : Afrika Selatan

2013

Juara : Brasil

Runner up : Spanyol

Peringkat 3 : Italia

Peringkat 4 : Uruguay

Tuan rumah : Brasil

Distribusi Juara Piala Konfederasi

4 kali - Brasil

2 kali - Prancis

1 kali - Argentina, Denmark, Meksiko

DAFTAR JUARA PIALA DUNIA

1930

Juara: Uruguay

Runner up: Argentina

1934     

Juara: Italia

Runner up: Cekoslovakia 

1938     

Juara: Italia

Runner up: Hungaria 

1950 

Juara: Uruguay

Runner up: Brazil 

1954

Juara: Jerman Barat 

Runner up: Hungaria 

1958     

Juara: Brazil 

Runner up: Swedia 

1962 

Juara: Brazil 

Runner up: Cekoslovakia

1966 

Juara: Inggris 

Runner up: Jerman Barat 

1970     

Juara: Brasil 

Runner up: Italia

1974 

Juara: Jerman Barat 

Runner up: Belanda 

1978 

Juara: Argentina 

Runner up: Belanda 

1982 

Juara: Italia 

Runner up: Jerman Barat 

1986 

Juara: Argentina 

Runner up: Jerman Barat 

1990

Juara: Jerman Barat 

Runner up: Argentina 

1994

Juara: Brazil 

Runner up: Italia 

1998 

Juara: Prancis 

Runner up: Brazil

2002 

Juara: Brazil 

Runner up: Jerman 

2006 

Juara: Italia 

Runner up: Prancis 

2010 

Juara: Spanyol 

Runner up: Belanda 

2014

Juara: Jerman 

Runner up: Argentina

Pewarta :
Editor :
Sumber :

Komentar Anda