Kemenpar Siap Promosikan Festival Kesenian Rakyat Kawasan Borobudur

Empat bidadari penari Festival Kesenian Rakyat Kawasan Borobudur yang akan membawakan tariannya. (Foto-foto: Erwan/CoWasJP)

COWASJP.COM – ockquote>

O l e h: Erwan Widyarto

----------------------------------

HARI kedua gelaran 14 Tahun Ruwat Rawat Borobudur makin menegaskan potensi kesenian rakyat di Magelang begitu kaya. Puluhan kesenian rakyat kembali tampil di depan publik. Kali ini dalam bentuk Festival Kesenian Rakyat. 

Asisten Deputi Strategi Pemasaran Pariwisata Nusantara Kemenpar Watie Murany yang "menunggui" Festival Kesenian Rakyat digelar di Lapangan Desa Sutopati mengaku trenyuh. Terharu melihat kesenian berbasis komunitas yang bisa berjalan kontinyu.

BACA JUGARatusan Warga Tampilkan Kekayaan Seni Budaya Kawasan Borobudur

"Ke depan, kami berpikir untuk bisa memberi kontribusi yang lebih dalam penyelenggaraan festival kesenian semacam ini. Promosi dan pemasaran event ini harus didukung," tegas Watie Murany di sela-sela menyaksikan Festival Kesenian Rakyat, Desa Sutopati, Kajoran, Magelang, Rabu (19/4).

Alumnus ISI Jogja ini makin terharu ketika melihat semangat penonton. Kendati hujan deras, penonton tetap memadati lokasi pentas. Sejak pembukaan (hari pertama) acara 14 Ruwat Rawat Borobudur diguyur hujan lebat. "Di hari kedua, masyarakat  sekitar yang melihat acara ini semakin membludak walau hujan turun deras sekali. Ini luar biasa," tambah Watie.

TARIAN-RUWATAN1SewAG.jpg

Watie juga menyebut pesta Kesenian Rakyat Sutopati ini sebagai "Ekstravagancanya" desa Sutopati Kajoran. Ini saking kayanya jenis kesenian yang ditampilkan. Selain festival tari juga digelar pasar seni dan pasar malam untuk rakyat sekitar. 

Pada Festival Kesenian Rakyat pada Rabu (19/4) tampak tari jatilan dan tari tradisional lain. Festival seni ini juga dinilai untuk memilih yang terbaik. "Ini kalau dipromosikan lebih dahsyat pasti akan menjadi sajian pariwisata yang bisa memikat turis. Kami akan coba masuk di sini," tandas Watie, seperti yang sering diingatkan oleh Menpar Arief Yahya. 

Event yang bagus, tanpa promosi yang kuat, impact nya tidak meluas ke seluruh penjuru dunia. Bahkan, Menpar Arief sering menyebut, budget promo media itu idealnya 50% dari event-nya sendiri. 

TARIAN-RUWATANpKAcr.jpg

Di hadapan Sucoro, penggagas acara Ruwat Rawat Borobudur, Watie juga menegaskan akan membantu promosi lewat media. Sehingga ke depan, kegiatan yang telah menjadi kegiatan tahunan makin membaik dan diminati wisatawan. 

Sucoro selama ini menjadi pembina kesenian rakyat di Magelang. Ada 1.800-an anggota di bawah binaan Sucoro. Beberapa di antaranya sudah menjadi kelompok kesenian yang "jadi" dan siap "ditanggap" dengan tarif tertentu. Kelompok-kelompok kesenian ini pula yang ikut menghidupi Borobudur sebagai warisan budaya dunia. (*)

Pewarta :
Editor :
Sumber :

Komentar Anda