SLIM, Sindikasi Lintas Media

Delapan anggota SLIM.

COWASJP.COM – ockquote>

O l e h: Ahmad Sukmana

-----------------------------------

DI TENGAH hegemoni media massa, di tengah era konglomerasi media, dan di tengah belantara media yang serba maju dan terbuka, diperlukan kreativitas agar tetap bisa bernapas. Kurang lebih, sepenggal kalimat itulah yang melatarbelakangi lahirnya Sindikasi Lintas Media (SLIM).

Adalah Roso Daras, pemimpin redaksi jayakartanews.com yang memrakarasai SLIM, dan segera disambut oleh tujuh media lain dalam waktu yang relatif singkat. Jadilah, SLIM dideklarasikan oleh delapan media.

BACA JUGA: Jayakartanews Meluncur di Kuningan

Penandatanganan MOU SLIM dilakukan Kamis, 2 Februari 2017 di Grage Sangkan Hotel & Spa, Kuningan – Jawa Barat, bersamaan dengan peluncuran situs jayakartanews.com oleh Wakil Bupati Kuningan, Dede Sembada. Selain Roso Daras (www.jayakartanews.com), hadir dan menandatangani MoU: Kesit B. Handoyo dan Febby Permadi (www.efekgila.com), Ketty S. Saukoly (www.kabar7.com), Charles (www.netralitas.com), Sumarno (mewakili Harian Warta Banten), Laksmi (mewakili www.fokus.co.id), Ign Gunarto (www.nuswantaranews.com), dan Bambang (mewakili www.cowasjp.com).

Sindikasi tersebut berkerangka tiga pilar penopang. Pertama, kerjasama di bidang konten. Kedua, kerjasama pemasaran. Ketiga, kerjasama sebagai media partner dalam kegiatan-kegiatan yang bersifat off-line, off-air, dan off-print. “Hal-hal terkait teknis, akan diselenggarakan dalam tempo yang sesingkat-singkatnya,” ujar Roso.

launchingJeuNC.jpg

Usai dinner, anggota Sindikasi terlibat diskusi intens, menyangkut tindak lanjut. Febby Permadi dari efekgila.com melemparkan program sosial yang sudah digalang dan terbukti berhasil, yakni program “putus urat kemiskinan”. Bambang menimpali dengan memperluas pengertian kemiskinan ke aspek pendidikan. Sementara, Gunarto concern pada antisipasi jangka panjang, mengenai tren audio-visual. 

“Kita tindaklanjuti di Jakarta dengan langsung menurunkannya pada butir-butir kesepakatan yang bersifat operasional. Adapun yang bersifat ide atau wacana, ditampung dalam catatan terpisah yang bisa diadopsi melalui kesepakatan terpisah,” ujar Roso menutup diskusi malam hari itu.

Beberapa hari pasca pembentukan SLIM, sejumlah media massa menyatakan diri bergabung. Bukan hanya media online yang bermarkas di Jakarta, tetapi juga media online daerah. Bukan hanya itu, beberapa pengasuh media cetak dan radio, juga menyatakan ketertarikannya untuk bergabung dan memperkuat SLIM.

“Seperti CONEFO yang digagas Bung Karno untuk mengimbangi sepak terjang PBB, saya rasa, SLIM pada saatnya akan memiliki posisi tawar terhadap pemerintah, lembaga pers, dan hegemoni media massa oleh segelintir korporasi,” ujar Roso Daras. ***

Pewarta :
Editor :
Sumber :

Komentar Anda