Laporan Wartawan CowasJP dari Jepang (8)

Warga Machida Dukung Indonesia

Tampak para penyambut Puti Guntur Soekarno sangat meriah di kiri-kanan itu baru berakhir di ruang pertemuan Puti dan Walikota Ishizaka. (Foto-foto: Roso Daras/CoWasJP)

COWASJP.COM – ockquote>

O l e h: Roso Daras

--------------------------------

TAMPAK berjalan cepat, sejumlah orang Indonesia di ground Shinjuku Station, Tokyo – Jepang. Satu di antara mereka, tak asing lagi, Puti Guntur Soekarno. Anggota DPR RI Komisi X itu, tampak familiar dengan public transportation di Jepang. Di antara sekian banyak pilihan commuter line, hari Jumat (4/11) pagi itu, Puti menuju ke base Odakyu Line. Ia dan rombongan menuju Kota Machida guna memenuhi undangan Walikota Joichi Ishizaka.

Di jalur 5, rangkaian KRL Odakyu siap berangkat dari peron Shinjuku, mengantar Puti Guntur, berbaur dengan masyarakat Jepang pengguna commuter line lainnya. Perjalanan sekitar 30 menit, melintasi beberapa stasiun: Shumokitazawa, Umegaoka, Shin Yurugaoka, Shoinjinjamae, Tsurukawa, dan akhirnya stasiun Machida. Sebuah minibus sudah menanti di depan stasiun yang lebih mirip mal di Indonesia.

BACA JUGA: Bung Karno ”Hidup” di Sudut Tokyo

Kurang dari 15 menit, minibus pun berbelok ke city hall kantor Walikota Machida. Sungguh di luar dugaan. Ratusan pegawai dan masyarakat Machida berbaris dari lobby hingga pintu lift, mengibar-kibarkan bendera merah-putih ukuran kecil. Di satu sudut, bendera merah putih besar dipegang dua warga Machida, dan di sebelahnya, dua orang lain memegang kain bergambar Garuda Pancasila.

BACA JUGA: Guntur Soekarnoputra Angkat Bicara

Mereka bertepuk tangan dan membungkuk menyambut kedatangan cucu Presiden Sukarno dengan sangat meriah dan hormat, hingga ke pintu lift.

BACA JUGA: Gelar Visiting Professor Puti Guntur Soekarno

Keluar dari lif di lantai dua, tampak pemandangan serupa. Puti disambut bendera merah putih, Garuda Pancasila, dan tepuk tangan serta sikap khas membungkuk warga Jepang. Barisan penyambut di kiri-kanan itu baru berakhir di ruang pertemuan Puti dan Walikota Ishizaka. “Setengah berbisik Puti bergumam kepada Joy Kameron, suami yang mendampinginya... ‘kalau tahu begini sambutannya, saya pasti pakai kain-kebaya’.”

Tidak menyangka mendapat sambutan yang begitu hangat dan meriah, Puti harus mengatur napas dalam-dalam sebelum memulai pembicaraan dengan Walikota Ishizaka yang ramah. Walikota didampingi para staf menyambut Puti dengan sangat baik. Dalam pembicaraan formal, Walikota Ishizaka menyebutkan bahwa Machida merupakan salah satu kota di Tokyo Metropolitan, yang akan menjadi tuan rumah sejumlah pertandingan Olimpiade dan Paralimpiade Tokyo 2020.

puti-pembicaraanY5cOG.jpg

Kontur kota yang sedikit di atas, sangat tepat untuk dijadikan markas atlet yang bertanding di olimpiade. “Di sini juga tersedia banyak fasilitas olahraga standar internasional, juga hotel urban, bahkan distrik belanja. Lebih dari segalanya, Machida adalah salah satu kota di Tokyo Metrolitan yang relatif paling hijau,” ujar Ishizaka.

Di kota ini juga terdapat kampus cabang Universitas Kokushikan, khususnya untuk bidang-bidang keilmuan olahraga. Karenanya, banyak sekali fasilitas berlatih berbagai jenis cabang olahraga yang bisa digunakan. “Bahkan kami pun siap memberi asistensi jika diperlukan. Kami sangat mengenal baik Indonesia, dan berharap bisa menjadi rumah kedua bagi atlet-atlet Indonesia,” kata walikota.

Bukan hanya itu, Walikota Ishizaka juga menjamin, warganya akan mendukung atlet-atlet Indonesia, dan menjadi suporter yang paling bersemangat. “Dan saya pastikan, warga kota Machida pasti akan kebingungan mendukung negara mana ketika dalam salah satu cabang, atlet Indonesia harus berhadapan dengan atlet Jepang. Dan saya rasa, warga Machida akan mendukung atlet Indonesia,” ujarnya sambil tertawa.

Disebutkan pula oleh Ishizaka, bahwa Machida bisa dibilang sebagai kota yang melahirkan banyak atlet nasional Jepang. Hal itu dimungkinkan karena, selain dukungan fasilitas dan banyaknya bakat, lebih penting lagi adalah dukungan sport science. Jika diizinkan, kami pun menyediakan dukungan fasilitas sport science untuk meningkatkan performance atlet-atlet Indonesia. “Karena itu kami tidak hanya menawarkan menjadi tuan rumah bagi atlet kontingan Indonesia di Olimpiade 2020 saja, tapi kami juga menawarkan Machida sebagai pusat pelatihan atlet Indonesia menjelang Olimpiade,” katanya.

Dalam pada itu, Puti Guntur Soekarno menyambut dengan antusias penawaran Walikota Machida. Sebagai anggota parlemen Komisi X yang antara lain membidangi masalah olahraga, Puti berjanji akan meneruskan penawaran Kota Machida kepada Menteri Pemuda dan Olahraga, Imam Nachrawi. “Saya harap, Bapak Menpora Indonesia berkenan mempertimbangkan penawaran Machida yang luar biasa ini,” ujar Puti.

Usai pembicaraan, Puti Guntur menyerahkan cenderamata berupa pahatan gambar Bung Karno yang diapit oleh Kaisar Hirohito dan Pangeran Akihito tahun 1958. Walikota Ishizaka dan staf kantor yang lain, sangat terkesan dengan karya pahat tersebut. “Ini dibuat oleh salah satu konstituen saya di Jawa Barat,” Puti menjelaskan. Pemberian cendera mata itu sebagai balasan atas pemberian karangan bunga yang cantik saat Puti datang.

puti-bungaLIaE7.jpg

Pertemuan resmi Puti Guntur Soekarno dan Walikota Joichi Ishizaka diakhiri dengan makan siang bersama di salah satu restoran tradisional Jepang. Hari itu, menu yang disajikan adalah tahu lembut dalam aneka olahan. Sedikitnya, delapan sajian mulai dari appetizer, main course, dan dessert yang kebanyakan menggunakan tahu. “Tahu adalah salah satu makanan khas Machida,” ujar Ishizaka seraya mengatakan, “sepertinya di Indonesia, tahu juga bukan makanan asing.”

Sebelum perpisahan, staf kantor walikota Machida menyerahkan buah tangan. Antara lain berupa pin-olimpiade, kemudian buah khas Machida yang tak lain adalah kesemek. Terakhir, kepada Joy Kameron yang pengusaha kuliner, walikota Ishizaka menyerahkan white wine khas Machida. ***

Pewarta :
Editor :
Sumber :

Komentar Anda