*Bursa Semifinal UEFA Champions League 27 April

Adakah Kejutan Besar di Pentas Antarklub Eropa?

COWASJP.COMTIDAK ada satu pun pusat bursa yang berani memajang handicap lebih dari 1/4. Berarti mereka memprediksikan kekuatan empat klub yang bertarung di semifinal UEFA Champions League 2015-2016, berimbang. Handicap seperempat dan nol.

BURSA SEMIFINAL UEFA CHAMPIONS LEAGUE

Agregat: Real Madrid v Manchester City 

SEMIFINAL 1

Rabu 27 April 2016

01:45 Manchester City v Real Madrid 1/4:0

(Manchester City)

Versi Eropa

Home win:3.00

Draw:3.40

Away win:2.30

real-madri-indolah.jpgReal Madrid (Foto: indolah)

SEMIFINAL 2

Kamis 5 Mei 2016

01:45 Real Madrid v Manchester City 

****

Agregat: Bayern München v Atlético Madrid

SEMIFINAL 1

Kamis 28 April 2016

01:45 Atlético Madridv Bayern München  0:0 (Bayern Munchen)

Versi Eropa

Home win:3.00

Draw:3.20

Away win:2.40

SEMIFINAL 2

Rabu 4 Mei 2016

01:45 Bayern München v Atlético Madrid

Atletico-madridprediksi-jitu.jpgAtlético Madrid (Foto: prediksi-jitu)

****

FINAL

Minggu 29 Mei 2016

01:45 Manchester City FC / Real Madrid v Atlético Madrid / Bayern München

****

Tuan rumah Manchester City di semifinal 1, Rabu 27 April dinihari, diposisikan sedikit di bawah. Bertarung di Stadion Etihad berkapasitas 55 ribu penonton, Joe Hart dan kawan-kawan divoor 1/4, Lazimnya dengan voor seperti itu, dengan match price tim home 3.00 dan tim away 2.30 (beda sangat tipis), pertarungan berakhir seri.

Kalau toh benar seri, tentu Real Madrid sebagai tim away menginginkan seri dengan gol. Kalau bisa 2-2 atau 3-3. Sebaliknya tim home Manchester City pasti menargetkan menang. Ibarat layar telah dikembangkan. Kali pertama Manchester City menembus semifinal, mengapa tidak bablas sekalian ke final.

mancityprediksijitu.jpgManchester City (Foto: prediksi-jitu)

Bagi City, harapan menang masih terbuka. Kini mesin gol Sergio Aguero punya tandem muda  Kelechi Iheanacho, 19 tahun, asal Nigeria yang Sabtu 23 April andil mencetak 2 gol ke gawang Stoke City, menit 64 dan 74,  di pentas Premier League. City menang 4 – 0. Kini Iheanacho, tinggi 187 cm, mengemas 5 gol. Masih kalah jauh dengan Aguero (23 gol), tapi trennya mulai produktif.

Apakah manajer Manuel Pellegrini akan kembali menurunkan Iheanacho? Kita lihat saja Rabu dinihari 27 April nanti. Yang pasti, Pellegrini ingin kemenangan sempurna (tanpa gol balasan). Menang 1-0 atau 2-0 (Real Madrid tak punya gol away).

Masalahnya, yang dihadapi debutan Manchester City kini adalah Real Madrid yang pernah 10 kali juara Champions League. Bagi City ini semifinal perdana, sedangkan bagi Real Madrid ini semifinal ke-27. Tapi, apakah arus sejarah menginginkan juara baru? Inilah misteri yang “menghantui” klub-klub top dunia seperti Real Madrid dan Bayern Munchen.

Duel semifinal Atletico Madrid kontra Bayern Munchen adalah ulangan semifinal 1974. Atletico dan Bayern bertemu dua kali pada 1974. Pertemuan pertama seri 1-1, dua hari kemudian Bayern menang 4-0. Itulah gelar pertama Eropa bagi Bayern Munchen.

Bmunchen-reviewbola.jpgBayern Munchen (Foto: reviewbola)

Namun Atletico tak terkalahkan dalam 5 laga home versus klub-klub Jerman. Memang 4 kali, seri 1 kali. Antara lain menang 1-0 atas Borussia Dortmund di babak penyisihan grup 1996-1997. Atletico hanya kalah 1 kali dalam 7 pertarungan kontra klub-klub Jerman. 

Bayern mengalami kekalahan pertama di semifinal dalam dua musim terakhir, kalah 0-1 di kandang Real Madrid 2013-2014 dan kalah 0-3 di kandang Barcelona. Klub Jerman hanya menang 2 kali dalam 12 away ke Spanyol. Kalah 8 kali, seri 2 kali.

Rekor Piala Eropa Atletico menang 2 kali, kalah 2 kali. Sedangkan Bayern Munchen menang 10 kali, kalah 7 kali.

Namun statistika di atas adalah catatan sejarah. Bukan yang akan terjadi. Yang jelas, pusat bursa memilih handicap 0 (nol). Tidak ada yang diunggulkan, maknanya peluang menang kedua pihak sama besar.

Kalau sejarah lama berulang berarti Atletico Madrid bakal tersingkir, tapi kalau sejarah menghendaki hal baru, maka Atletico lolos ke final adalah keniscayaan (bukan kemustahilan).

Awal abad XXI menyajikan berbagai kejutan besar. Timnas Italia yang sepakbolanya diguncang calciopoli (pengaturan skor) justeru sukses merebut juara kali ke-4 Piala Dunia pada 2006. Brazil merebut juara dunia kali ke-5 di Piala Dunia 2002 Korea-Jepang. Spanyol kali pertama juara dunia 2010. Yunani yang semula sama sekali tak dijagokan, justeru sukses menjuarai Euro 2004.

Apakah final UEFA Champions League 2016 berwujud Derby Madrid? Atau justeru bentrok antara dua klub yang belum pernah juara, yaitu Atletico Madrid versus Manchester City? Siapa pun pemenangnya, juaranya adalah juara baru. Wallahualam. **

Pewarta :
Editor :
Sumber :

Komentar Anda