Perang Opini Akhiri Kasus Yosua
KASUS pembunuhan Yosua terlalu seru. Trending topic di medsos. Media massa tak habis-habisnya memberitakan. Selama sebulan.
SelengkapnyaKASUS pembunuhan Yosua terlalu seru. Trending topic di medsos. Media massa tak habis-habisnya memberitakan. Selama sebulan.
SelengkapnyaMENKOPOLHUKAM, Prof Mahfud MD di jumpa pers di Kemenko Polhukam, Selasa, 9 Agustus 2022, mengatakan: Motifnya sensitif. Bukan sensitif politik, hukum, dan keamanan. Bukan.
SelengkapnyaDi konferensi pers oleh Kapolri itu, Kabareskrim, Komjen Agus Andrianto menjelaskan tuduhan hukum terhadap Ferdy Sambo, ada dua:
SelengkapnyaBharada E mengakui, ia penembak pertama Brigadir Yosua. Diperintah atasan (belum sebut nama). Dilanjutkan tembakan-tembakan para pelaku lain ke jasad Yosua. Maka, E mengajukan diri ke LPSK sebagai Justice Collaborator.
SelengkapnyaIrjen Ferdy Sambo dibawa polisi, ditempatkan di Mako Brimob, Kelapa Dua, Depok, Sabtu, 6 Agustus 2022. Diduga, Sambo mengambil CCTV di TKP tewasnya Yosua. Maka, kasus ini berubah total.
SelengkapnyaKapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo memerintahkan 25 polisi terduga penghambat penyelidikan kasus Yosua, diperiksa. Sebaliknya pengacara keluarga Yosua, Komaruddin Simanjuntak menduga, pembunuh Yosua inisial D. Selalu ada kejutan di kasus ini.
SelengkapnyaBahwa Brigadir Yosua bukan penjahat, terbukti ia dimakamkan (ulang) secara dinas, Rabu, 27 Juli 2022. Peti diselimuti sang saka merah putih. Tembakan salvo. Kini, Bharada E jadi tersangka, pengacaranya heran. Kok bisa?
SelengkapnyaHasil otopsi ulang Brigadir Yosua, kata pengacara keluarga Yosua, Komaruddin Simanjuntak ke pers, Selasa (2/8): Ada luka tembak dari belakang kepala tembus hidung.
SelengkapnyaKuburan beras satu kontainer Bantuan Presiden (Banpres) di Depok, Jabar, dibongkar. Menyebar bau busuk. Heboh. Tidak dihitung volume beras. Tapi, dikubur pihak perusahaan kurir JNE.
SelengkapnyaKASAT Reskrim Polres Bogor, AKP Siswo Tarigan kepada pers, Minggu (31/7) mengatakan:
Selengkapnya