In Memoriam Cak Noordin Djihad: Oase Istiqamah dalam Gurun Jurnalisme
Karena seperti yang pernah ia tunjukkan, kebaikan, kebenaran, dan keadilan adalah cahaya yang tidak akan pernah padam. Api yang tidak akan pernah mati.
SelengkapnyaKarena seperti yang pernah ia tunjukkan, kebaikan, kebenaran, dan keadilan adalah cahaya yang tidak akan pernah padam. Api yang tidak akan pernah mati.
SelengkapnyaPanca juga dijerat Pasal 340 KUHP, ancaman hukuman mati atau penjara seumur hidup, atau bisa juga 20 tahun penjara. Terserah hakim.
SelengkapnyaLagi pula, Indra bukan caleg atau kandidat peserta Pilpres. Ia hanya bagian dari tim kampanye kubu AMIN.
SelengkapnyaSebaliknya, setiap kejadian merupakan bagian dari pola perilaku yang lebih besar yang dirancang untuk menggunakan dan mempertahankan kekuasaan dan kendali terhadap korban.
SelengkapnyaTerpenting, Hasyim tegas menyatakan, semua Cawapres pakai alat yang sama: Tiga mic. Mengantisipasi kalau-kalau mic mati.
SelengkapnyaDirgahayu Kodam Jaya.
SelengkapnyaPenyerahan rekomendasi ini berbarengan dengan dukungan yang diberikan kepada Khofifah Indar Parawansa untuk maju dalam Pilgub Jatim 2024.
SelengkapnyaBenar adanya. Lulus SMA TN tahun 1994, Achiruddin melanjutkan ke Akmil, dan lolos. Tahun 1997, ia pun dilantik menjadi Letnan Dua.
SelengkapnyaSemula penyidik mencurigai Panca gila. Hasil penyidikan, ia bukan saja membunuh empat anaknya, tapi juga dilakukan secara tidak normal. Ada tiga hal tidak lazim:
SelengkapnyaRafael sendiri adalah seorang perwira tinggi Angkatan Darat yang moncer. Sebagian besar kariernya dihabiskan bersama Kopassus. Mulai dari Dan Unit hingga Komandan Grup 2 Kopassus (2015 – 2016).
Selengkapnya