Uya Utama
Yang seperti ini, dulu, adalah pekerjaan wartawan dari surat kabar mainstream. Di era koran yang kian sulit, tidak terlihat lagi koran perjuangan yang menegakkan keadilan dan membela orang lemah seperti itu.
SelengkapnyaYang seperti ini, dulu, adalah pekerjaan wartawan dari surat kabar mainstream. Di era koran yang kian sulit, tidak terlihat lagi koran perjuangan yang menegakkan keadilan dan membela orang lemah seperti itu.
SelengkapnyaPengurus PSSI itu mirip-mirip seperti campuran barang-barang enak seperti itu. Soal rasa akhirnya tergantung yang dicampur dan yang mencampur.
SelengkapnyaGuru ngajinya, anaknya sendiri. "Kalau panggil guru dari luar saya malu. Sudah tua baru belajar membaca Quran," ujar Wagiman, kini berusia 50 tahun.
SelengkapnyaNamanya: Indonesia Media. Berbahasa Indonesia. Terbit sebulan dua kali. Tulisan saya sering muncul di majalahnya itu.
SelengkapnyaKawasan Poso, Sulawesi Tengah, mestinya sudah bisa tenang. Waktunya membangun. Menyejahterakan rakyat.
SelengkapnyaSudah 20 tahun bangsa ini menjalani Pemilu sistem terbuka. Ini awalnya sebagai koreksi terhadap sistem tertutup selama Orde Baru.
SelengkapnyaFarid hampir saja frustrasi. Yakni ketika mendapat tugas yang tidak sesuai dengan harapannya. Ia masih sangat muda waktu itu. Pangkatnya baru letnan satu. Hatinya bergejolak. Tidak puas.
SelengkapnyaBulan bulat sudah cukup tinggi di langit Kanjuruhan. Itu purnama ketiga pasca bencana besar 1 Oktober tahun lalu.
SelengkapnyaTapi kalau bebatuan di bulan itu ternyata mengandung asteroid yang terbaik, bisa jadi banyak yang akan punya perusahaan tambang di sana.
SelengkapnyaSaya bertanya kepadanya: bagaimana bisa Anwar Ibrahim, perdana menteri Malaysia itu, berpidato dalam bahasa Indonesia yang begitu baik. Hampir tidak terasa logat Melayu-nya.
Selengkapnya