Sang Begawan Media

Raboyamin Gibran

Boyamin Saiman (no 2 dari kanan), bersama isteri dan anak-anaknya. Anak sulungnya Almas Tsaqib Birru ReA (paling kanan). (FOTO: DISWAY)

COWASJP.COM – ​IA lahir hari Rabu. Karena itu diberi nama Boyamin. Ayahnya seorang petani di Desa Ngumpul, antara Ponorogo dan Slahung. Pelosok sekali. Pelosoknya pelosok. 

Sampai hari ini ia jadi berita besar. Dua sekaligus. Anaknya menang di Mahkamah Konstitusi: Gibran pun bisa memenuhi syarat maju sebagai cawapresnya Prabowo. Lalu, sebagai pendiri Masyarakat Anti Korupsi Indonesia (MAKI) Boyamin berkomentar keras. 

Yakni soal mangkirnya Ketua KPK Firli Bahuri dari panggilan pertama Polda Metro Jaya. Yang Jumat pekan lalu. Soal Firli kirim surat kepada Kapolda yang pakai tindasan ke presiden dan ke menko Polhukam.  

Tindasan itu, kata Boyamin, menandakan pengakuan KPK sebagai bagian dari eksekutif. KPK sudah tidak mandiri.

Boyamin memang aktivis sejak mahasiswa di Solo. Lalu diminta oleh Mudrick Sangidu masuk Partai Persatuan Pembangunan (PPP). Anda sudah tahu siapa Sangidu: tokoh politik di balik gerakan Mega-Bintang yang legendaris di Solo. Yakni bersatunya PDI-Perjuangan yang dipimpin Bu Mega dengan PPP yang saat itu berlogo bintang. Nasionalis bersatu partai agama. Boyamin sangat aktif di Mega-Bintang.

Boyamin pun jadi caleg DPRD kota Solo. Terpilih. Paling muda. Sampai jadi pimpinan sementara DPRD. Masih jantan: wakil rakyat yang berani tetap membujang. Masih tetap ikut demo. Gajinya habis untuk membiayai demo.

Setelah tidak di DPRD lagi, Boyamin kembali ke kampus lama: Universitas Muhammadiyah Surakarta. Ia meneruskan kuliah hukumnya. Di lantai 1. 

Saat itu, di lantai 2 kampus itu, dipakai untuk Fakultas Tarbiyah. Ada satu mahasiswi di lantai 2 itu: Rosidah. Kenal. Lengket di hati. Rosidah itulah yang kini jadi istrinya.

Pasangan ini punya anak 5 orang. Anda sudah tahu anak sulung mereka: Almas Tsaqib Birru ReA. Mahasiswa hukum semester 8 Universitas Surakarta. Disingkat Unsa. Kampusnya di timur Bengawan Solo. Di pinggir jalan ke arah Surabaya dan Tawangmangu. Itulah ''Kampus Bumi Bengawan''.

Tiga pemain sepakbola terkenal lulusan Unsa: Rochy Putiray, Eduard Tjong, dan Adi Swandana.

Sebentar lagi nama Almas akan masuk di hall of fame kampus itu: mahasiswa semester akhir yang menang di MK dengan kehebohan 15 skala Richter.

Adik Almas, bernama Arkan, sebenarnya juga menggugat ke MK. Di soal yang sama. Beda keinginan. Permohonan Arkan ditolak. Arkan kalah. Mahasiswa hukum UNS semester 3 kalah dengan mahasiswa Unsa semester 8. Kakak sulung mengalahkan adik nomor 2. 

Yang sebenar-benar adalah bapak-ibu mereka. Sang ayah pengacara. Sang ibu guru agama. Pakai jilbab dan penutup muka. Nama-nama anak itu dipilihkan oleh sang ibu. Karena itu berbau bahasa Arab. 

Kakak-kakak Boyamin juga aktivis. Di desa. Ada yang jadi ketua PPP ada yang jadi ketua Parmusi. Ayahnya: NU, tapi politik ayahnya Masyumi. Boyamin sendiri NU yang dibesarkan di Muhammadiyah. Anak nomor 4 dan 5, perempuan, sekolah di pondok NU di Boyolali dan Sukoharjo.

Kini keluarga Boyamin jadi sorotan. Penuh kontroversi: dapat amplop seberapa tebal? Terutama dari pihak Wali Kota Solo Gibran Rakabuming Raka?

Dari hasil observasi saya di sekitar Boyamin, keluarga ini tidak berteman dengan keluarga Jokowi. Tidak ada hubungan. Kecuali ada info tandingan yang akuratnya melebihi info yang saya dapat ini.

Bahwa Boyamin menggugat ke MK itu memang salah satu hobinya. Sudah dua kali menang. Sering juga kalah. Soal masa jabatan di KPK itu, salah satu yang ia menang.

Ia memang pengacara. Punya kantor di Jakarta. Di Solo. Di BSD. Di Surabaya. Di Palembang. 

Si sulung Almas, setelah lulus beberapa minggu lagi akan buka kantor pengacara di Balikpapan. Mandiri. Tidak gabung sang ayah.

Di desa Ngumpul, pun di desa saya, nama orang itu biasa hanya satu kata. Boyamin. Kalau lahir hari Kamis akan bernama Kademo, Katiyem, atau Kadimun. Bahwa namanya jadi Boyamin Saiman itu mirip dengan nama temannya yang dari Surabaya yang kini lagi di pedalaman Tiongkok. Sama-sama dari desa. Sama-sama anak petani: comot nama bapak sebagai nama belakang.

Sebagai pendiri MAKI, Boyamin masih bisa dibilang konsisten. Ia selalu menolak uang tutup mulut. Yang paling besar ketika ia menolak mulutnya ditutup dengan uang dalam perkara Djoko Tjandra.

Boyamin memang orang yang suka bikin sejarah dalam hidupnya. Pun kalau itu menimbulkan gempa di seluruh Indonesia.

Anda pun mengira: gugatan PSI yang akan dikabulkan. Gugatan PSI inilah yang menimbulkan prasangka atur-mengatur. Justru kalah. Anak Boyamin yang menang.

Kejelian gugatan Almas adalah di soal legal standing. Almas memang masih mahasiswa. Tapi dalam gugatan ia menyebut dirinya punya cita-cita menjadi presiden. Maka ia merasa dirugikan konstitusi. Ia menjadi punya legal standing.

Lalu ia menang dalam yurisprudensi. Waktu MK memutuskan soal umur pimpinan KPK, ada klausul ''atau pernah memimpin KPK''.

Bahwa yang ia pakai adalah ''pengalaman sebagai wali kota atau bupati"' (bukan gubernur), pertimbangannya adalah: justru otonomi daerah itu adanya di kota atau kabupaten. Bukan di provinsi.

Siapa pun yang kelak menggugat konstitusi ke MK harus belajar dari Almas. 

Dan yang terpenting: Almas membuat gugatan yang kalau dikabulkan tidak sampai membuat MK dianggap menggantikan DPR.

Dalam gugatan itu ia memohon agar batas 40 tahun itu diberi pengertian atau sudah berpengalaman jadi bupati/wali kota. Dengan demikian putusan MK tetap sebatas hanya mengabulkan atau menolak. Tidak membuat sendiri. Dan ketika putusannya mengabulkan yang diuntungkan Gibran.

Almas tidak hanya mengalahkan adiknya. PSI pun kalah taktik dengannya. Itulah perlunya pengacara hebat yang dilahirkan hari Rabu. (*)

Komentar Pilihan Dahlan Iskan
Edisi  25 Oktober 2023: Prof Provokasi

Hari Purwanto

MANTU SANTRI KAGAK PROPESOR
ipeh : nyaak...ipeh dilamar 
nyak: ame siape 
ipeh: seorang santri nyak 
nyak: terime aje 
ipeh: kok langsung trime aje 
nyak: Tuhan yg gak kasat mata aje die patuhin n dicintai...apelagi elu sorangan 
ipeh: tapi hanya santri, kagak punya gelar...apelagi propesor 
nyak: alaaaah propesor...hanya pinter ilmu tertentu...tapi santri bisa menguasai ilmu beriman, sabar, tawadhu', ngalah, pandai , bersyukur, n banyak lagi..... 
ipeh : tapi tampilanye cuma peci ame sarung aje loh nyaaak 
nyak: sarung ntu cume bungkusnye, nyang penting isinye... dalemnye sarung tuh gerakannya lebih liberal dan lebih demokratis, gesiiit nglebihin gesitnya pak RW Pak Lurah atawa Cawapres... 
ipeh: masaaak sih nyak 
nyak: laah iyaaa.... babe elu dulunye santri, mangkenye nyak ampe sekarang mingsih lengket aje 
ipeh: alamaaaaak .... pantesan saban taon ane dapet adik

Jimmy Marta

Membaca dan menulis itu punya hubungan sangat erat. 'Reading is like breathing in. Writing is like breathing out', kata Pam Allyn. Dua kegiatan itu saling terkait satu sama lain. Membaca dan menulis ibarat napas, yg dpt memperpanjang usia. Bagi seorang dokter yg sudah terbiasa dg membaca, tentu tak sulit tulis menulis. Apalagi ada yg memberi tambahan motivasi. Dibimbing dan disemangati oleh mentor kelas suhu nya wartawan. Selamat untuk bu Delapan Puluh. Semangat anda luar biasa. Tidak mudah untuk menjadi dokter, wartawan, dosen profesor, seorang ibu dan istri...

Lagarenze 1301

//KESATUAN// Suatu hari engkau bertanya kepadaku/ manakah yang lebih penting bagimu/ hidupku atau hidupmu?// Aku berkata, hidupku/ lalu engkau pergi tinggalkan aku/ Tanpa kau tahu/ Engkaulah sejatinya hidupku itu/ Puisi: Kahlil Gibran

Amat K.

Waktu penyembuhan memang agak lama dan yang pasti meninggalkan bekas luka. Sakit selama persalinan disebut sebagai puncak rasa sakit. Dalam skala 1-10, sakitnya persalinan berada di level 10. Begitulah pengorbanan seorang ibu. Pantas saja surga di telapak kaki ibu. Caesar atau normal ada plus minusnya. Hanya bapack-bapack yang tahu itu. Yang Jomlo mana tahu.

Amat K.

Ehm Jadi begini, caesar atau bukan, itu adalah pilihan dan bukan pilihan (terpaksa; pilihan terakhir). Maksud saya, keduanya bisa jadi kondisional. Ada ibu yang karena kondisi tertentu mengharuskan diambil tindakan caesar berdasar diagnosis dokter. Dokter yang tahu itu, demi keselamatan ibu dan janinnya. Sebelum tindakan ops, dokter akan menjelaskan berbagai alasan pertimbangan. Lalu suami pasien/ keluarga setuju, tanda tangan, baru diambil tindakan. Ada juga yang memang atas keinginan pasien. Ingin langsung caesar saja. Kebeneran saya punya tiga anak. Ketiganya dilahirkan secara caesar. Anak pertama, kesulitan dalam persalinan karena posisi sungsang, janin terlilit tali pusar. Kala kelahiran anak kedua dan ketiga pun diputuskan caesar tanpa menunggu sakit tanda awal persalinan (bersebab si ibu punya riwayat caesar dan pernah kecelakaan retak panggul jadi berisiko jika melahirkan normal). Jadi, dokter akan mengevaluasi berdasar hasil USG, saat perkiraan usia janin sudah cukup bulan, tinggal memilih tanggal persalinan.

Leong Putu

Agak ngecap tapi ini fakta. Saya termasuk suami bertanggung jawab. Tiga anak kami semua lahir normal dan ditiga kali proses persalian istri saya itu, saya selalu menemani. Dari awal sampai akhir. Dari sana saya jadi mengerti, perjuangan seorang istri saat melahirkan, bagai "bertaruh" nyawa. Juga membuat saya semakin sayang padanya. Mungkin dia juga begitu. Dan kepada anak-anak, saya selalu ceritakan bagaimana perjuangan ibu mereka saat melahirkan mereka. Dan berpesan :"jangan pernah lukai hatinya". I ❤ my wife verry much. And always be **Jangan percaya cerita ini.

Johannes Kitono

Congrat untuk Profesor Provakator yang dapat Paten berkat Pandemi. Dulu ada dua orang dokter yang rajin menulis. Yaitu dr Marga T ( 1943 -2023 ) alias Marga Tjoa alumni FK Trisakti. Sangat produktif dengan 128 cerpen dan 67 buku. Novel Karmila dan Badai Pasti Berlalu jadi Best seller dan sudah difilmkan. Kemudian dr Handrawan Nadesul ( lahir 1948 - ) alias Gouw Han Goan. Dr H Nadesul menghasilkan 74 buku kesehatan dan membentuk grup Dokter Kecil dengan 400 murid SD di Bogor. Dokter alumni FK Atmajaya, Jakarta ini pernah menjabat Kadinkes Bogor. Memang seorang dokter yang selalu sibuk dengan kegiatan rutinnya. Juga harus bisa mencuri waktu menulis pengalamannya, khususnya ketika dinas di daerah terpencil. Seperti yang dialami dokter muda yang bertugas di Balai Karangan, Sanggau. Masyarakat bayar pengobatan tidak hanya dengan rupiah. Terkadang bayar dengan buah-buahan hasil kebunnya. Disinilah jiwa pengabdian dokter diuji. Ketika hari Minggu sedang tidur siang. Tiba-tiba rumah diketok orang. Bukan oleh pasien, tetapi oleh penduduk yang minta di foto, untuk KTP. Seorang dokter di kampung dianggap serba bisa.Kebetulan punya kamera dan HP waktu itu masih langka. Tahun ini adalah Tahun Kelinci yang akan disusul Tahun Naga. Pasangan muda khususnya etnis Tionghoa pengin sekali punya anak Naga. Tahun Naga yang dimulai 10-2-2024 s/d 28-1-2024. Saatnya para dr Obgyn dulang rezeki dari cessio. Semoga hopeng dr Azen Salim,Obgyn juga ikut menikmati rezeki yang terulang setiap 12 Tahun sekali.

Hari Purwanto

Dokter sekarang sudah banyak yang pinter "menulis", buktinya... saya bisa baca tulisan di resep.... duluu angel tenan... melebihi tulisan steno wartawan.

Fiona Handoko

selamat pagi bp thamrin, bung mirza, bp leong, bp mul, bp sumartan, bp jm, ka macca dan teman2 rusuhwan. seorang wanita pirang irlandia yg sexy tampak sedikit mabuk di casino. dia bertaruh € 10.000 untuk satu lemparan dadu. dia berkata "semoga tidak ada yg keberatan. tapi saya merasa beruntung saat bertelanjang dada." segera ia melepas pakaian dan bra nya, melempar dadu dan berteriak, " ayo sayang. mama butuh baju baru." saat dadu berhenti. dia melompat sampai payudaranya berguncang guncang. katanya" puji tuhan. saya menang, saya menang. " dipeluklah setiap dealer olehnya. mengambil koin kemenangannya, memungut pakaiannya lalu pergi. para dealer saling menatap, tercengang. akhirnya salah satu dari mereka bertanya," nomor berapa yg ditampilkan dadu? " dealer lainnya berkata," saya tidak tahu. saya pikir anda yg mengawasinya." pesan moral cerita di atas. tidak semua pemabuk mabuk tidak semua wanita pirang sexy itu lugu tapi semua laki2 tetaplah laki2

Hari Purwanto

aduuuuh saya terguncang...... karena saya tetaplah laki-laki

Jokosp Sp
Pesannya : janganlah sekali-kali salah fokus. Apalagi saat ini. Fokus ke trik lawan sangat dibutuhkan. Cari kelemahannya dan di sesi akhir serang dengan sekuat-kuatnya. Maka lawan (musuh) anda akan keok. #buat para team sukses dan para politbiro partai.

Ahmad Zuhri

Alhamdulillah anak2 lahir normal semua.. kl normal itu masa penyembuhan istri jg lebih cepat daripada sesar. Di kota kenapa kok lebih suka sesar, menurut saya: gaya hidup, tidak mau susah payah/sabar menahan sakit, ada oknum dokter juga yg maunya instan biar semakin banyak yg bisa ditangani mungkin ini jg pengaruh dari banyak nya pasien yg antri, dll. 

Kang Sabarikhlas

Prestasi Bu Eighty sungguh mengagumkan, selain mendapat gelar profesor juga punya 3 hak paten. mungkin Abah lupa memberi juga gelar 8i,....  Selamat & Sukses. anu...maaf, meski saya sebagai petugas perusuh chd. saya kan boleh main 2 - 3 kaki yang penting sudah wajib lapor.. eh anu.. komen. Permisi... saya ke tetangga sebelah nonton yang mau daftar ke KPU juga nanti nunggu pengumuman reshuffle kabinet,.. siapa ya?……

Xiaomi A1

Beberapa kali saya lihat sahabat disway ada yg menyuarakan Camp Perusuh jilid-2.. Terkait kekinian, jangan2 Abah Dis akan terpikir untuk menetapkan batas bawah atau bahkan jg batas atas usia peserta camp.. Buat calon peserta yg gak setuju dgn batas bawah/umur (seandainya aturan itu bnr ada) maka bisa mengajukan uji materi ke MK, krn memang kebetulan sahabat disway ada yg MK, lengkapnya Muliyanto Krista.. Jangan2 hasil keputusannya akan begini..tetap ada batasan umur perusuh calon peserta camp disway, namun pengecualian untuk yg sudah nikah atau pernah menjabat sbg ketua RT..

imau compo

Saatnya saya beri komentar khusus pada admin setelah Pak DI membanggakan wartawannya yg terspesialisasi hingga sekarang jadi profesor. Sepertinya, hal yang paling tertinggal di CHD adalah admin. Kesimpulan ini diambil dari saran, keluhan sampai tantangan panco dari perusuh. Keluhan-keluhannya juga masih pada butir-butir fundamental seperti komentar yg terpotong, editing tulisan acakadut dan waktu terbit yg terlambat hingga sejam. Admin CHD belum masuk pada selera. Misalnya, koran sebelah sampai mengiklankan, anda nyaman membaca berita kami tanpa diganggu iklan. Padahal, koran modern internasional sampai memikirkan segmen warna ilustrasi/lay out utk segmen pembaca dgn ras tertentu. Misalnya, warna merah di Cina dimaknai berbeda dengan di Indonesia. Di Cina warna merepresentasikan kemarahan sementara di Indonesia dimaknai berani. Paragraf terakhir ini saya singkatkan dengan ungkapan beda makna lempar handuk oleh petinju dan wanita. Petinju yg lempar handuk artinya menyerah sementara wanita yang lempar handuk bermakna "menantang".

Jokosp Sp

Titip tolong tanyakan ke Ibu dokter Eghty, kenapa yang melahirkan lewat sesar sudah 70% di perkotaan?. Apakah nantinya akan didorong menjadi 100%. Berarti nantinya tidak ada lagi profesi bidan yang membantu proses melahirkan secara normal. Alasan sebenarnya apa sih Abah, apakah biar masih utuh, dan takut robek?. Atau alasan awal untuk mencegah tingkat resiko lebih besar jika melahirkan normal bagi bayi dan ibunya?. Pilihannya kan jadi dua : robek bawah, pengembaliannya dioperasi (pinjam istilah overhoul engine unit "distandarisasi ulang"), atau sesar dengan disobek bagian perut dan dijahit ulang. Padahal disesar ada yang sulit bagi si ibu : tidak bisa angkat yang berat-berat, takut sobek dan ada rasa nyeri karena belum lengket antar kulit. Perut tidak bisa tertekan berlebihan, akan menimbulkan sakit. Akibat dari sesar itu setahun juga ada dampak buat bapaknya, harus tahu diri, gaya mainnya perlu diubah dari belakang. Ternyata "main belakang" itu tidak selalu berkonotasi tidak baik. Mungkin saat ini sesar sudah sangat moderen, sehingga tidak menimbulkan rasa sakit, dan proses penyembuhannya sudah sangat cepat.

Jimmy Marta

Bukan prof provokasi, tp wartawan provokasi. Itu judul yg cocok. Dokter yg dikompori untuk mengeluti dunia tulis menulis. Jadi wartawan. Berkat kompor yg apinya terkendali, sang dokter menghasilkan banyak karya. 100 jurnal internasional, 29 scopus dan 19 buku itu sangat hebat. Bu Eighty memang Profesor dokter dan ibu yg luar biasa. 

Mirza Mirwan

Kalau Trump tak mengaku bersalah, padahal dakwaannya paling banyak, ya hukumannya penjara, Bung Jimmy. Tapi, pada akhirnya, kyknya Trump juga plead guilty. Ketimbang gagal nyapres. Yang "plead guilty" baru 4, bukan 5 : Scott Graham Hall, Sidney Powell, Kenneth Chesebro, dan Jenna Ellis. Sebenarnya bukan karena hukumannya hanya peecobaan (probation) yang membuat mereka ngaku salah. Tetapi sidangnya bisa berlarut-larut. Pun blm tentu bebas. Bukti pelanggaran yang dipunyai Fani Willis cukup kuat. Sulit untuk membantahnya.

Mirza Mirwan

Satu lagi sekutu Trump dalam kasus usaha pembalikan hasil pilpres di Georgia "plead guilty", ngaku salah. Kali ini giliran Jenna Ellis. Ia menerima dengan ikhlas hukuman 5 tahun dalam masa percobaan dan denda US$5000. Sementara itu GOP di DPR belum juga memutuskan siapa yang akan dijadikan calon dalam perebutan kursi Speaker. Dari semula 9 calon masih tersisa 6 calon yang berebut tiket menuju voting melawan Hakeem Jeffries. Beralih ke mabes PBB. Dubes Israel, Gilad Erdan, minta agar Sekjen Antonio Gutteres mundur, karena dinilai memihak Palestina, d.h.i Hamas. Saya kutip ucapan Gilad Erdan versi aslinya: "Mr. Secretary General, the UN was establish to prevent atrocities, to prevent such atrocities, the barbaric atrocities that Hamas commited. But UN is failing. The UN is failing and you, Mr. Secretary General, have lost all morality an impartiality. Because when you say those terrible words that these heinous attack did not happen in a vacuum, you are tolerating terrorism, and by tolerating terrorism you are justifying terrorism." Padahal pada dulu itu Gutteres juga mengecam serangan mendadak Hamas ke Israel, lho. Sayangnya yang diingat Erdan hanya statemen Gutteres belakangan yang dipersepsikan mentolerir "terorisme" Hamas. Padahal Gutteres hanya berpihak pada kemanusiaan. Kalau ngitung kejahatan, jelas intensitasnya lebih banyak Tzahal/IDF ketimbang Hamas. 

Supri Yanto

Kl sy telisik, mengapa tingkat operasi Caesar saat ini cukup tinggi, ada bbrp factor. Si Ibu sbnrnya mau melahirkan alamiah, tp kebanyakan/ ydk semua, klinik/ rs bersalin tdk sabar/ petugasnya krg sabar, shg ( maaf) main cepat operasi saja . Lanjut , si Ibu mngkin jg diiming imingi dng caesar tdk terlalu sakit pdhal tdk ada alasan mendesak yg sebenarnya blm perlu tindakan caesar. Faktor budaya instant ibu ibu muda saat ini. Terkadang unsur bisnis dr fihak klinik / RS, ada yg dikit dikit lsg memutuskan hrs segera caecar, pdhal di klinik tertentu dng sabar membimbing proses persalinan biasa. Begitulah kura kura dlm perahu.

Dacoll Bns

Ini pertanyaan yg menarik, kebetulan almh. mertua bersama istri saya seorang bidan... Dan memang benar, menunggu ibu melahirkan tidaklah mudah, bahkan sebagai suami saya sering mafhum jika istri bangun tengah malam saat ada ibu akan melahirkan dan saya diminta ikut membantu (bukan membantu persalinan, tapi masak air panas untuk bikin teh manis buat calon ibu he..he.. ). Karena bisa saja kelahiran terjadi di tengah malam buta, apalagi jika kelahiran pertama, menunggu bukaan jalan lahir hingga lengkap bisa 1x24 jam bahkan lebih dan setiap jam harus dicatat perkembangannya (kalau dokter ada asisten perawat atau bidan yg shift bergantian, bidan tidak ada, semua dikerjakan sendiri) sebagai syarat pelaporan kelahiran ke puskesman tempat sang bidan terafiliasi . Pertanyaannya adakah dokter, yang sudah sekolah spesialis dengan biaya mahal, bersedia dibangunkan sewaktu istirahat malam dan fokus menunggu kelahiran normal dari sang bayi ?? Mungkin ada, tapi saya rasa tidak banyak, maka operasi caesar lah yang dipilih, karena waktu kelahiran bisa diatur atur, tidak sak karep udel-e sang jabang bayi ... wallahualam... 

mzarifin umarzain

39. 06.07. "Untung ada covid.", Tulis pak DI diatas. Untung ada 14 juta yg wafat karena covid? Pujian bagi Tuhan atas segala yg diciptakan Nya untuk kita semua. Bila kena mushiiba jelek, maka bersabar. Untung, pujian bagi Tuhan, Kita semua kini masih bisa bernafas. Manusia berusaha, Tuhan yg menentukan.

ACEP YULIUS HAMDANI

Sangatlah hebat, seorang wanita bisa menjadi profesor dalam bidang kedokteran, hal ini membuktikan bahwa siapapun yang berikhtiar dengan benar bisa mengejar takdirnya. dan ingat perempuan selain menjadi dirinya sendiri ia menjadi karakter lain yaitu : Istri, Ibu, Manager rumah tangga dan lebih banyak menjadi PRT bagi keluarganya , Hina ?, oh tentu tidak, karena kemuliaan seorang perempuan bukan terletak pada gelar dan jabatan tetapi menjadi madrasah yang pertama dan utama bagi anak-anaknya, sehingga anaknya menjadi saleh dan salehah akan tergantung kepada figur seorang ibu. Ahlak anaknya akan mencontoh ahlak dari orang tuanya, jangan harap anaknya menjadi saleh dan salehah kalau orang tuanya tidak memberi contoh dan mendidik dengan benar dan diberi makan dengan rizki yang halal. Gelar Profesor hanyalah duniawi, tetapi gelar wanita salelah akan dibawa sampai mati....

hikends

nah type tulisan Abah seperti hari ini yang mesti aku baca habis. original, kecil motivasi lain lha wong tentang Amin saja tidak berani menulis. Apalagi tentang perang bar bar Israel Palestina, hanya berani mengandalkan tulisan bung Mirza Mirwan

Mirza Mirwan

Idealnya, untuk tiap rubrik berita -- politik, ekonomi, kesehatan, sains, dsb. -- memang harus dijaga redaktur dengan latar belakang pendidikan yang linear. Kalau tidak, bukan hanya kesalahan kutip atau interpretasi reporter yang akan terjadi, melainkan juga "digest"-nya nihil. Dan itu sudah umum terjadi di zaman media online seperti sekarang. Karena siapapun bisa jadi wartawan, asalkan bisa menulis. Bahkan yang tulisannya acakadut sekalipun. Sekarang ini, dari 10 wartawan media online -- termasuk Disway.id -- belum tentu ada satu yang tahu "Obgyn" itu akronim apa. Kalaupun ada yang tahu, Obstetri dan Ginekologi, belum tentu tahu "obstetri" (obstetrics) dan "ginekologi" (gynecology) itu apa. Itulah realitas yang, apa boleh buat, ada dalam dunia media online kita. Untuk media cetak, masih agak lumayan. Termasuk Harian Disway, meski saya hanya sesekali membaca versi e-paper.

Handoko Luwanto

Jurnal Perusuh Disway Edisi: Saset Kompor (Sel,24-10-2023) #.Nama__(Komen)(Kata)AWARD [diReplyOrangLain]{meReplyOrangLain} 
#1.ACEP YULIUS HAMDANI__(1)(77) 
#2.Agus Suryono__(5)(363) {1} 
#3.alasroban__(1)(4) 
#4.Alex Ping__(2)(90) [1]{1} 
#5.Amat K.__(7)(133) [4]{3} 
#6.AnalisAsalAsalan__(4)(100) {3} 
#7.Andi Perakk__(1)(20)☝️ 
#8.Azza Lutfi__(1)(11) {1} 
#9.bitrik sulaiman__(1)(2) 
#10.dabudiarto71__(1)(8) 
#11.Dany_putra Putra__(1)(16)☝️ [1] 
#12.Dedy Ananta__(1)(3) 
#13.Dian Gambar__(1)(12)☝️ [1] 
#14.didik sudjarwo__(3)(44) {2} 
#15.Edyanto__(1)(54) [1] 
#16.Effendi Johan__(1)(11)☝️ [2] 
#17.Eksan Susanto__(1)(29) 
#18.Er Gham__(3)(59) 
#19.Everyday Mandarin__(1)(224) 
#20.Fauzan Samsuri__(1)(33) 
#21.Fiona Handoko__(2)(283) [3] 
#22.firdaus feri__(2)(21)☝️ {1} 
#23.Gianto Kwee__(3)(40)⏰ 
#24.Gigi Ratna__(5)(48)☝️ {3} 
#25.Gregorius Indiarto__(1)(42) 
#26.Guslurah__(1)(1) 
#27.Handoko Luwanto__(5)(308)★★⭐️ [1]{2} 
#28.Hari Purwanto__(8)(133) {7} 
#29.hari triatmojo__(1)(80)★☝️ [1] 
#30.Herman Romantika__(1)(19)☝️ [2] 
#31.heru santoso__(1)(45) [4] 
#32.ibul daful__(3)(24)☝️ [1]{1} 
#33.ichsan Hamid__(1)(22) 
#34.idamalika indi__(2)(70) 
#35.imau compo__(6)(476)★ [2]{1} 
#36.JIM vsp__(3)(94) [1]{1} 
#37.Jimmy Marta__(2)(90) {2} 
#38.Jo Neca__(7)(157) [3]{4} 
#39.Johannes Kitono__(2)(328) [1] 
#40.Jokosp Sp__(5)(355) [3]{4}

Handoko Luwanto
Jurnal Perusuh Disway Edisi: Saset Kompor (Sel,24-10-2023) #.Nama__(Komen)(Kata)AWARD [diReplyOrangLain]{meReplyOrangLain} 
#41.Juve Zhang__(15)(1168) [7]{3} 
#42.Kang Sabarikhlas__(2)(50) {2} 
#43.KawaiChoco 003_(2)(6) 
#44.KEY__(1)(27) {1} 
#45.kritikItuSehat__(3)(105)☝️ [4] 
#46.Lagarenze 1301__(26)(614)✒️ [14]{9} 
#47.lailatul qodariyah__(1)(4) 
#48.Legeg Sunda__(5)(16) {1} 
#49.Leong Putu__(18)(334) [15]{6} 
#50.Liam Then__(13)(839) {11} 
#51.M . S. Ismail__(1)(58) [2] 
#52.M.Zainal Arifin__(2)(4) 
#53.Macca Madinah__(2)(167) [1]{1} 
#54.Mahmud Al Mustasyar__(8)(241) [3]{3} 
#55.mamat_(1)(24) #56.mimi Dk_(1)(9) {1} 
#57.Mirza Mirwan__(6)(913)★ [4]{1} 
#58.Mukidi Teguh__(2)(30) {1} 
#59.MULIYANTO KRISTA__(14)(223) [8]{9} 
#60.mzarifin umarzain__(2)(11) {2} 
#61.nur cahyono__(1)(4) 
#62.Property Property__(2)(140) [3] 
#63.Rachmad Saleh__(1)(13) [1] 
#64.Re Hanno__(1)(29) 
#65.Republik Print__(1)(19) {1} 
#66.rid kc__(1)(75) 
#67.Riyono ,SKP__(5)(199) [1]{3} 
#68.Roland Nug__(1)(21) 
#69.Samsul Arifin__(1)(30)☝️ [1] 
#70.sigit__(1)(59)☝️ 
#71.Sumartan__(5)(54) {3} 
#72.Supri Yanto__(3)(156)☝️ {1} 
#73.suryanto bagelen__(1)(5) {1} 
#74.Tao Lie__(1)(23) [1] 
#75.thamrindahlan__(2)(39) 
#76.Udin Salemo__(3)(117) {2} 
#77.Ulik Kopi__(2)(192) {1} 
#78.Wahyu Tm__(1)(25)☝️ 
#79.Warung Faiz__(1)(72) 
#80.Xiaomi A1__(5)(147) [2] 
#81.yea aina__(3)(190) {1} 
#82.Yellow Bean__(2)(37) [2] 
Total: 268 Komentar dengan 5★ dari 4 Perusuh Ada 14 ☝️/perusuh baru

Mukidi Teguh

Saya menduga, video di IG tersebut tujuan utamanya bukanlah untuk tutorial memasak sarapan dengan air panas buatan, tetapi untuk meredam Bunda yang sedang uring-uringan di Samarinda sana gara-gara tulisan kemarin: ada yang senang di atas, ada yang milih di bawah.

Agus Suryono

"SALAH satu wartawan-dokter itu hari ini, Rabu 23 Oktober 2023, mendapat gelar profesor. Beneran..." begitu tulis Abah. PASTI. Hal itu bukan berarti ada perbedaan waktu, bahkan tanggal, antara waktu di Indonesia dan di Tiongkok. Tapi hanya soal ketidaktelitian Abah DIS, dan atau kesalahan Admin Disway. Karena soal hari Rabu: hari ini benar hari Rabu..! Tapi soal tanggal, hari ini adalah tanggal 25 Oktober 2023. ### Kalau boleh dianggap salah, Abah DIS hanya agak teledor. Kalau Admin, hanya "tidak teliti" dan atau tidak melakukan fungsi sebagai "redaktur" untuk Disway. Jadi Admin hanya melakukan tugas sebagai "Admin Tulen". Lewat, sikat, gak peduli "salah benar"..

doni wj

Pertama lihat video rebus instan ini 3 tahunan yg lalu. Gegara isolasi pandemi. Apalagi kalo bukan karena fyp tiktok. Karena (waktu itu) covid sumbernya dari Tiongkok. Banyak mencari berita di sana. Akhirnya algoritma mengirim berbagai video yg bersumber dari sana. Kelas konsumsi saja sudah sebegitu jauh terobosannya. Lagi-lagi, bila dibanding tahun 70an. Di saat mie instan sudah direproduksi negara kita, saat itu Tiongkok yg masuh miskin terbelakang. Jadi, kalo kita ingin maju, cara2 yg biasa tidak akan berhasil. Harus membuat terobosan. Harus membuat lompatan. Tidak boleh hanya mengekor. Iklim inovasi harus didorong. Bukan dikriminalisasi. Dalam hal ini. KPK juga perlu digetok kepalanya

M. Zainal Arifin

04.35: "Paten satu nya lagi adalah cetakan (molding) untuk membuat vagina baru." Tukis pak DI diatas. Mohon tanya: Vagina lama ditempeli vagina baru? Peremajaan vagina? 04.38.

*) Dari komentar pembaca http://disway.id

Pewarta : -
Editor : Slamet Oerip Prihadi
Sumber : Disway.id

Komentar Anda