Sang Begawan Media

Preman Tuan

Foto kenangan 20 September 2010: Presiden Rusia Vladimir Putin (kiri) dan sahabatnya kini Panglima Tentara Swakarsa Rusia Yevgeny Prigozhin. (FOTO: ALEXEY DRUZHININ/ SPUTNIK/ AFP - foreignpolicy.com)

COWASJP.COMINILAH yang disebut kudeta setengah hati. Bahkan seperempat. 

Dunia sempat tertegun. Moskow di-lockdown. Kembali jadi kota mati, kali ini menegangkan. Yang mau kudeta sudah berbaris bersenjata: tinggal 200 km dari ibu kota Rusia. 

Mereka adalah tentara yang lagi kecewa. Tentara swakarsa. Harapan mereka untuk segera menguasai seluruh Ukraina tidak kunjung terlaksana. Padahal mereka sudah 14 bulan berperang di sana.

Mereka menilai, menteri pertahanan yang berkuasa di ibu kota sana setengah hati. Menhan Sergei Shoygu dinilai kurang memberikan dukungan penuh untuk pasukan swakarsa di garis depan.

Puncak kekecewaan itu terjadi mengikuti satu tragedi: roket tentara Rusia ditembakkan ke wilayah yang dikuasai tentara swakarsa. Akibatnya banyak pejuang swakarsa tewas. Kecurigaan pun muncul: Menteri Pertahanan Shoygu sengaja memperlemah pasukan tentara swakarsa.

Maka mereka meninggalkan garis depan di Ukraina: berkumpul di kota pelabuhan dekat perbatasan. Di kota Rostov-on-Don. Praktis kota di muara sungai Don ini dikuasai tentara swakarsa. 

Di kota berpenduduk 1 juta jiwa itu mereka melampiaskan ketidakpuasan pada pusat. Emosi mereka tercampur dengan gosip politik dan kekuasaan.

Mereka pun menyusun kekuatan: konvoi menuju Rusia. Kekuatan mereka antara 20.000 sampai 50.000 orang bersenjata. Termasuk senjata berat. Panser. Tank. Semua ikut menuju Moskow. 

Mereka akan mengambil alih kekuasaan. Agar perang di Ukraina cepat selesai. Ukraina segera dikuasai. 

Panglima mereka, Yevgeny Prigozhin, tidak tahan lagi melihat pasukannya jadi sasaran roket negaranya sendiri. 

Presiden Ukraina Zelenzkyy mendadak senang: Rusia yang menyerang negaranya ternyata kacau sendiri. Pikir Zelenskyy: Ukraina bisa tiba-tiba menang. Barat harus memanfaatkan momentum ini. Ia minta negara Nato meningkatkan pengiriman senjata ke garis depan. 

Tapi konvoi bersenjata tentara swakarsa itu mendadak berhenti. Presiden Belarus Aleksander Lukashenko, terus berbicara dengan panglima mereka. Keduanya bersahabat sejak lama. Lukashenko merayu Prigozhin untuk jangan meneruskan kudetanya. 

Presiden Rusia Vladimir Putin, rupanya curhat soal Prigozhin ke Lukashenko. Tiga orang ini sebenarnya memang satu gang. Tiga sekawan. Beda tugas. Putin sebagai ketua. Lukashenko sebagai ujung tombak. Prigozhin tukang terobos.

Tidak mungkin sahabat mengudeta sahabat. Sasaran Prigozhin bukan Putin. Yang mau mereka tumbangkan adalah menhan. Tapi kalau menhan tumbang, Putin bisa ikut tumbang. Menhan membawahkan pasukan resmi negara. Dengan kekuatan jauh lebih besar.

Tentara resmi itulah yang selama ini juga tidak puas. Putin terlalu memberi angin kepada tentara swakarsa. Pasukan swakarsa pun kian besar. Senjatanya kian lengkap. Polanya mirip dengan yang terjadi di Sudan. Dan di mana saja. 

Selama ini tentara swakarsa Rusia dianggap banyak berjasa. Untuk bidang tugas yang tidak bisa dilakukan tentara resmi, Putin menggunakan pasukan swakarsanya Prigozhin. Kalau mereka tertangkap di medan perang tidak ada identitas tentara resmi.

ALEXAMDER.jpgInilah Presiden Belarus Aleksander Lukashenko, salah satu trio sahabat: Putin - Prigozhin - Lukashenko, yang bisa menekuk hati Prigozhin agar mengurungkan niat kudeta kecilnya. (FOTO: REUTERS - bbc.com)

Maka keberhasilan Rusia mencaplok semenanjung Crimea dari Ukraina berkat militansi tentara swakarsa ini. Demikian juga pencaplokan beberapa wilayah Ukraina di bagian timur.

Biaya operasi tentara swakarsa itu ditanggung Prigozhin. Ia seorang pengusaha besar. Awalnya dari perusahaan katering yang dapat fasilitas khusus. Lalu bisnis ke mana-mana. Karena itu Prigozhin juga dapat julukan ''Juru masaknya Putin''.

Walhasil kudeta itu tidak jadi. Tentara swakarsa dikirim kembali ke medan perang di Ukraina. Prigozhin sendiri diterbangkan ke Belarusia. Disembunyikan di sana. Belarusia adalah negara yang dipakai Rusia untuk menggempur Ukraina. 

Secara formal Prigozhin sudah melanggar hukum negara. Harus diadili. Tapi ia tidak akan ditangkap. Prigozhin akan aman di bawah naungan Lukashenko di Belarusia. Itu bagian dari hasil negosiasi untuk menggagalkan kudeta setengah hati.

Kota Moskow kembali hidup kemarin. Tapi gejolak politik internal masih harus terus diamati. 

Putin belum mengeluarkan pernyataan. Tiongkok menyebut itu urusan dalam negeri Rusia.

Siapa tentara swakarsa itu?

Mereka para nasionalis garis keras. Mereka sangat patriotik membela tanah air. Semboyan mereka: darah, kehormatan, kebanggaan dan tanah air.

Mereka inilah yang paling menghendaki Ukraina kembali menjadi bagian dari Rusia. Karena itu target mereka adalah menguasai ibu kota Kiev dan membunuh Zelenskyy.

Barat juga tidak suka dengan gerakan Prigozhin ini. Kalau pun Prigozhin berhasil kudetanya justru bahaya. Nuklir bisa di tangan mereka. 

Maka Prigozhin sendiri adalah salah satu tokoh Rusia yang diincar Amerika Serikat. Termasuk yang sudah dijatuhi sanksi.

Pembangunan tentara swakarsa itu akhirnya menyulitkan Putin sendiri. Kian besar kekuatannya kian berpotensi menimbulkan masalah keseimbangan kekuatan militer di dalam negeri.

Pasukan swakarsa seperti itu, kita juga pernah punya. Kecil-kecilan. Belum sampai bersenjata. Di tahun 1998-1999. Di awal reformasi. Sempat pula jadi isu politik di antara para elite jenderal saat itu.

Siapa pun pemimpin yang merasa sulit menggerakkan tentara cenderung membangun pasukan swakarsa. Pun ketika menjelang G30S/PKI dulu.

Akhirnya membubarkan tentara swakarsa sering sulit. Resminya bisa saja sudah dibubarkan tapi kekecewaannya panjang. Lalu menimbulkan masalah sosial. Itu karena latar belakang mereka banyak yang preman, residivis dan tentara yang desersi.

Di Rusia, pasukan swakarsa itu, Anda sudah tahu: diberi nama Wagner. Latar belakang Prigozhin sendiri juga preman besar. Pencuri, perampok, penjahat, dan segala macam kepremanan lainnya. Lalu dipakai penguasa. Dijadikan pengusaha besar –sebagai sumber pembiayaan non-APBN. 

Maka Prigozhin punya peran baru sambil tetap sebagai preman yang diakui dan dipakai penguasa.

Umurnya kini sudah 62 tahun, tapi preman kan tidak mengenal umur. Tidak ada istilah preman tua kian bijaksana. Kian tua ia justru kian mengancam tuannya. (*)

Komentar Pilihan Dahlan Iskan
Edisi 26 Juni 2023: Bulan BK

Juve Zhang

Tiongkok tahun 60 an energi nya untuk politik 100%. Itu jelas gaya Mao. Deng XP. Membelokan energi super gede itu ke pembangunan ekonomi. Kalau energi super gede di arahkan ke politik semua hancur lah negara itu mirip kuba venezuela. Deng tahu ekspor ideologi malah akan menghancurkan Tiongkok. Harus di ganti dengan ekspor HP.ekspor Mobil .ekspor Kebutuhan RT dll. Eropa.Amerika.Kanada.Australia Jepang .Korea selatan Asean India semua sekarang kebagian Ekspor Tiongkok BYD MG sudah merambah Eropa siap perang kualitas dan Harga dengan VW.Tesla.Toyota Ford dll. Ekspor Ideologi sudah usang sekarang zaman nya ekspor kebutuhan manusia. Timur Tengah saja sudah damai .ekspor energi minyak tetap andalan mereka dan nampaknya mulai menyetop juga ekspor mahzabnya ke seantero dunia. Amerika pun sudah gak minat ekpor ideologi demokrasinya. Mungkin masih ada sisa ekspornya Pelangi Antar Kota Antar Negara .wkwkwkwk. ingat penelitian Prof Amerika kondominium cuma efektif 26% di dunia pelangi dan dunia nyata. 

Jimmy Marta

Kemaren lusa kaisar Jepang berkunjung ke Indonesia. Naruhito hanya menyebut prihatin terhadap kekerasan yg pernah terjadi. Mengakui adanya kekerasan, tp belum secara resmi mengakui adanya penjajahan...

Lukman Nugroho

Saya percaya saja, dengan detail cerita yang Abah tulis itu. Sebab Abah juga percaya dengan apa yang eyang Soejatmiko sampaikan. Tentu saja, wartawan dan nara sumbernya sudah sama-sama sepuh. Tapi masih sangat hebat dalam mengingat.

doni wj

Sungguh masa yg mawut. Kacau balau. Sangat mudah membuat orang di-PKI-kan. Entah beneran tersangkut atau tidak. Ada teman sekelas SD, seorang yg brilian. Namun tidak pernah bisa mengenyam bangku universitas. Saat saya mendaftar kuliah, tahun 1994, salah satu syaratnya harus menyertakan "kartu kuning". Bukti bebas dari keterlibatan organisasi terlarang. Dia tidak pernah bisa mendapatkan itu. Orang kecamatan sudah faham. Nama di KK nya pakai huruf kecil semua. Dulu semasa kuliah, bapaknya tidak pernah aneh2. Apalagi ikut organisasi. Setelah pendadaran, karena tidak enak berulangkali menolak diajak teman kuliahnya, dia menerima ajakan untuk datang ke sebuah rapat. Yg ada tanda tangan daftar hadirnya. Dianggap tersangkutlah dia. Akhirnya jadi kusir andong dg ijazah SH dari UGM. Ada juga adik dari kakek. Pembantu Gubernur yg membawahi wilayah Kediri, Nganjuk, Blitar, Trenggalek, Tulungagung. Mau tidak mau banyak izin kegiatan yg menyertakan tanda tangan beliau. Termasuk kegiatan2 partai. Salah satunya PKI. Akhirnya di masa "bersih lingkungan", entah karena laporan siapa, nama beliau dilaporkan dengan bukti dokumen persetujuan terhadap kegiatan PKI. "Beruntungnya", administrasi kependudukan belum sebaik sekarang. Dari 8 orang anaknya, 2 orang yg paling besar "dikorbankan" tetap berada di KK. 6 yg lain disebar ke KK saudara2, termasuk 2 orang masuk KK kakek saya. Paklik-bulik yg 6 orang ini "selamat" hingga bisa menempuh bangku kuliah dan berkarir di jalur formal

Mbah Mars

Mbah Koplak menyodorkan tulisan Pak Dahlan di CHDI. Judulnya "Bulan BK". Tidak lama kemudian terjadi keributan. Mbah Putri: "Maksud Papi apa ? nyuruh saya baca Bulan BK ? Mbah Koplak: "Ya biar mami tambah wawasan" Mbah Putri:"Aneh saja. Tak biasanya nyuruh-nyuruh baca CHDI. Pasti ada maunya" Mbah Koplak: "Belum-belum sudah suudzon gitu" Mbah Putri: "Silahkan jika Papi mau POLIgami! Pasti Mami akan kasih kado Papi" Mbah Koplak:"Apa kadonya ?" Mbah Putri: "POLIklinik!!!!" 

Xiaomi A1

Buya Hamka pernah dipenjara krn dianggap terlalu vokal terhadap orde lama. Saat Bung Karno wafat, Buya Hamka pula lah (atas permintaan Bung Karno) yg menjadi imam shalat jenazah.

bagus aryo sutikno

Apa beda TRAGEDI dan BRAGEDI....?? Kedua-duanya jadi beban. Kwkwkwkwk

Agus Suryono

TRAGEDI G30S PKI.. "Perkelahian" sesama WNI. Meninggalkan banyak luka dan trauma bagi yang terkena. Semoga para pemimpin dan juga warga negara bisa belajar dari peristiwa itu. Sehingga tak kan terjadi lagi kapanpun.. ###Bersatu kita teguh, berdua kita jaya, bersama kita jaga bangsa..

Agus Suryono

KALAU MENURUT LITERATUR.. Indonesia tidak ikut Olimpiade Tokyo, 1964, karena di skors oleh IOC. Penyebabnya, tahun 1962, Indonesia menyelenggarakan Asian Games, tanpa mengundang Israel dan Taiwan. Juga karena Indonesia melakukan membuat saingan Olimpiade, berupa GANEFO (Games of the New Emerging Forces), 1963. ###Jasmerah. Tuk bahan pelajaran menghadapi masa depan..
 
bagus aryo sutikno

Intinya, bersatu kita teguh apalagi berempat. 
 
MULIYANTO KRISTA

Waduh....... Yahmene bukak lha komentare kok wis 241?? Tibake goro2 wong mbediun sing "ndadi edane" mergo 5 ulan distrap bojoe gak oleh komen ng CHDI. .... .....
 
*) Dari komentar pembaca http://disway.id

Pewarta : -
Editor : Slamet Oerip Prihadi
Sumber : Disway.id

Komentar Anda