Aksi Merawat Sumbu Filosofi

Kurangi Sampah ke TPA, Bagi Ember Tumpuk

Gunungan "Wayang Kristal", karya Sardi Beib (anggota Paguyuban Bank Sampah DIY) diserahkan ke Menko Marinves Luhut Binsar Panjaitan bulan lalu. Cara membuat wayang dari botol air mineral ini akan diajarkan di Teras Malioboro 2, Minggu (6 November).

COWASJP.COMYOGYAKARTA: Aksi nyata dilakukan oleh Paguyuban Bank Sampah DIY. Kumpulan pegiat bank sampah se-DIY ini merespons penumpukan sampah yang menunggu jadwal dibawa ke TPA Piyungan. Didukung Bank Indonesia Kantor Perwakilan DIY, mereka menggelar aksi berbagi komposter ember tumpuk. Komposter ember tumpuk ini dibagikan kepada para pedagang di Teras Malioboro 2 maupun ke sejumlah warga di sekitar Malioboro.

"Tidak hanya kami serahkan. Kami juga akan memberikan edukasi penggunaan Ember Tumpuk untuk mengelola sampah organik. Edukasi langsung diberikan oleh penemu komposter Ember Tumpuk Pak Nasih Widya Yuwono dari Fakultas Pertanian UGM. Tujuan kami, sampah organik tidak dikirim ke TPS dan TPA. Tapi, habis diolah menjadi kompos. Sehingga kita ikut berkontribusi secara nyata," jelas Sekretaris Paguyuban Bank Sampah DIY Erwan Widyarto.

Peserta edukasi yang utama adalah para petugas cleaning service di Teras Malioboro 2 dan warga di sekitar Kawasan Sumbu Filosofi Malioboro. Tapi, siapa pun pengunjung Teras Malioboro 2 yang mau ikut mendengarkan bisa mendekat ke lokasi. Lokasi kegiatan berada di Sisi Timur Teras Malioboro 2. Kegiatan edukasi dimulai pukul 08.30 hingga 12.00 WIB. Hari Minggu, 6 November 2022.

Selain edukasi ember tumpuk, ada atraksi menarik disiapkan. Salah satunya peragawati yang lenggak-lenggok membawa poster. Poster-posternya berisi kata-kata sebagaimana orang menggelar aksi. Di antaranya mengingatkan agar orang tidak "nyampah" saat berwisata, terutama di Malioboro sebagai bagian dari Sumbu Filosofi. Juga mengingatkan kondisi TPA Piyungan serta mengingatkan Jogja Darurat Sampah.

Peragawatinya mengenakan trashion, busana berbasis sampah. Atau sering dipahami sebagai "busana daur ulang." Busana yang dipakai rancangan anggota Paguyuban Bank Sampah DIY. Dari Bantul, Sleman dan Yogya. 

Selain Trashion Show, juga akan ada pergelaran "Wayang Kristal". Wayang yang dibuat dengan memanfaatkan botol minuman bekas. Wayang Kristal bentuk Gunungan, karya Sardi Beib, salah satu anggota Paguyuban ini ada yang diberikan sebagai suvenir kepada Menko Marinves Luhut Binsar Panjaitan saat launching PLTS di Bali, bulan lalu. Juga sebagai cinderamata untuk Dubes Prancis Mr Oliver Chambard di Jakarta.

"Aksi yang lain berupa berbagai macam pelatihan pengelolaan sampah. Organik maupun anorganik. Sebagaimana aksi serupa di tahun 2020 sebelum pandemi. Aksi yang kami lakukan pada Minggu, 6 November ini memang lanjutan dari aksi Malioboro Resik Lan Ijo tahun 2020. Tema yang kami angkat yakni Aksi Merawat Sumbu Filosofi, Gerakan Seribu Ember Tumpuk, Malioboro Resik Lan Ijo," tambah Pengelola Bank Sampah Griya Sapu Lidi ini.

Erwan pun merinci pelatihan yang digelar selama Bank Sampah Jogja Heboh #2. Selain yang telah disebutkan di atas, ada stan pameran dan pelatihan. Ada sabun dari minyak jelantah, sabun mandi EcoEnzyme, boneka badut tutup botol, olah limbah kaca, budidaya magot, biopori, Losida, pupuk organik cair, bros kresek, bros tutup botol, kerajinan anyam rapat, anyaman bolong, pot dari pakaian bekas, kerajinan koran, kreasi sedotan, olah limbah sandal dan sebagainya.

"Pokoknya kami ingin berbagi soal pengelolaan sampah dengan prinsip 3R, reduce, reuse, recycle. Pengelolaan yang mudah, murah, manfaat. Yang organik komposkan, yang anorganik, pilah, olah, jual. Sampah pilah anorganik bisa disetor ke bank sampah atau jual ke tukang rosok. Dengan langkah ini, makin sedikit sampah yang dikirim ke TPA," tandas Erwan.

bank-sampah.jpgSuasana Bank Sampah Jogja Heboh #1 yang digelar di Selasa Wagen, 18 Februari 2020.

Ketua Panitia Bank Sampah Jogja Heboh #2 Sri Martini menambahkan sebelum aksi edukasi, akan digelar senam pagi. Senam dimulai jam 06.00 oleh anggota Paguyuban dan warga Kelurahan Suryatmajan. Siapa pun boleh bergabung dalam senam pagi ini. Monggooo bergerak bersama mencari sehat. Setelah senam ikut belajar mengelola sampah. Mengurangi sampah yang dikirim ke TPA," papar Sri Martini.

Sri Martini juga mengingatkan masyarakat yang mau mengikuti "Aksi Merawat Sumbu Filosofi" untuk mematuhi protokol kesehatan. Dengan mengenakan masker, berinteraksi mengikuti Pranatan Anyar Plesiran Jogja. 

Dijelaskan pula, kegiatan ini juga didukung Pemkot Yogyakarta,  Kantor UPT Kawasan Cagar Budaya Malioboro, Dinas Lingkungan Hidup Kota Yogyakarta, PT Solusi Bangun Indonesia (produsen semen Dynamix), Margaria Group, Sonora FM, RRI Yogyakarta dan lain-lain. "Semakin banyak yang peduli dengan urusan sampah. Apalagi untuk kawasan wisata seperti Malioboro dan Yogyakarta pada umumnya," tandasnya. *

Pewarta : Erwan Widyarto
Editor : Slamet Oerip Prihadi
Sumber :

Komentar Anda