Massa FPI Gagal Sweeping Lokalisasi BC

Massa FPI menuju Lokalisasi BC yang sudah ditutup. (Foto: Sukardi/CoWasJP.Com)

COWASJP.COM – ockquote>

O l e h: Sukardi

----------------------

PULUHAN orang anggota FPI (Front Pembela Islam) Mojokerto yang hendak melakukan sweeping ke lokalisasi Balong Cangkring (BC) Kota Mojokerto, Selasa (8/3) akhirnya harus balik kanan dan kecele. Masalahnya, selain dihadang oleh petugas Sabhara, Polresta Mojokerto, juga karena lokalisasi setempat sudah ditutup pengelolanya (Yayasan Majapahit) sejak 8 Februari lalu.   

Meski demikian, rencana aksi sweeping tersebut sempat berlangsung tegang, karena ada perlawanan dari warga Yayasan Majapahit yang terdiri dari penyandang aneka tuna sosial. Para penghuni Yayasan Majapahit menegaskan bahwa di tempatnya sekarang ini sudah tidak ada lagi praktik prostitusi.

Ratusan warga Yayasan Majaphit bersiap-siap menghalau massa FPI yang terus berusaha mendekat dan masuk ke area yang dikelola yayasan yang dirintis mendiang Suwono Blong itu. Massa FPI berusaha masuk, namun mereka gagal menerobos barikade yang dijaga puluhan petugas Sabhara. Dan suasana semakin menegangkan setelah jarak antara massa FPI dengan warga Yayasan Majapahit semakin dekat.

foto-c-FPIjmKdr.jpg

Foto: Sukardi/CoWasJP.Com

Sementara itu orasi yang dilakukan massa FPI melalui pengeras suara yang menghujat keberadaan lokalisasi sempat membuat panas telinga warga Yayasan Majapahit dan sempat dibalas dengan hujatan yang juga memanaskan telinga.

Suasana semakin panas, tapi bentrok antardua kubu itu berhasil digagalkan. FPI tidak mampu menerobos barisan anggota Sabhara yang menghadangnya di atas jembatan menuju lokasi Yayasan Mojopahit.

Saat massa FPI pulang sempat terjadi insiden kecil. Ronald, putera ketua Yayasan Majapahit, Teguh Starianto sempat menjadi korban pemukulan kayu oleh salah seorang anggota FPI yang emosi. Akibatnya, Ronald mengalami luka memar pada bagian lengan tangannya.

foto-bycfbA.jpg

Foto: Sukardi/CoWasJP.Com

Drajad Stariyadi, salah satu pengurus Yayasan Majapahit kepada CoWas.com  sangat  mengecam aksi yang dilakukan massa FPI. Karena menurutnya tindakan tersebut dinilai bisa mengundang terjadinya konflik dengan masyarakat lemah yang ada di Yayasan Majapahit.  Apalagi, lokalisasi BC sudah ditutup sejak 8 Februari lalu. ‘’Kalau mau sweeping jangan hanya lokalisasi BC, hotel-hotel dan kafe yang ada di Kota Mojokerto juga harus disweeping, karena juga sebagai tempat atau sarang maksiat,’’ ujarnya.

Aksi massa FPI sebelum berangkat menuju lokasi Yayasan Majapahit, terlebih dahulu berkumpul di alun-alun. Setelah melakukan orasi mereka berjalan kaki sejauh 1 km menuju tempat sasaran sambll membentangkan spanduk yang berisi ajakan menutup tempat maksiat lokalisasi BC.

 

Baca Berita Sebelumnya/Berita terkait di Bawah ini: 

1. Mojokerto Menuju Kota Bebas Maksiat

2. Lokalisasi ''Suwono Blong'' Ditutup Mei 2016

3. Yayasan Majapahit Melawan dan Lapor Presiden

4. Yayasan Majapahit Telah Menutup Lokalisasi ''Suwono Blong''

Baca dan Simak Berita-berita Lainnya di CoWas.JP.Com. Klik Di Sini

Pewarta :
Editor :
Sumber :

Komentar Anda