Hukum Truk Sampah

Penulis (kiri) saat makan bersama dengan keluarganya. (Foto: Ariyono Lestari/CoWasJP.Com)

COWASJP.COM – ockquote>

O L E H: Ariyono Lestari

-----------------------------------

SUATU hari saya naik taksi menuju Bandara Adisoemarmo, Solo. Kami melaju pada jalur yang benar. Tiba-tiba sebuah mobil hitam melompat keluar dari tempat parkir tepat di depan kami. Sopir taksi menginjak pedal rem dalam-dalam hingga ban mobil berdecit dan berhenti hanya beberapa senti dari mobil tersebut.

Pengemudi mobil hitam tersebut mengeluarkan kepalanya dan mulai menjerit ke arah kami. Dia yang salah karena seenaknya mengemudikan mobil, eh dia juga yang marah-marah.

Supir taksi hanya tersenyum dan melambai pada orang orang tersebut. Dia tidak marah sama sekali.

Saya benar-benar heran dengan sikapnya yang bersahabat. 

Saya bertanya, "Mengapa anda melakukannya? 

Orang itu hampir merusak mobil anda dan dapat saja mengirim kita ke rumah sakit!"

Saat itulah saya belajar dari supir taksi tersebut mengenai apa yang kemudian saya sebut "Hukum Truk Sampah". Ia menjelaskan bahwa banyak orang seperti truk sampah.

Mereka berjalan keliling membawa "sampah-sampah", seperti : frustrasi, marah, kecewa, jengkel, bingung, sedih, kesal, malas, capek, bosan, jenuh, ribet, ruwet, Sebel, tersinggung, sakit hati, was-was, takut, khawatir,  ngeri, malu, kemrungsung,  putus asa, bahkan dendam dan lain-lain. Sampah itu terus menumpuk setiap hari.

Seiring dengan semakin penuh kapasitasnya, semakin mereka membutuhkan tempat untuk membuang sampah-sampah tersebut. Dan...., seringkali mereka membuangnya kepada Anda dengan cara marah, berteriak, memaki dan sebagainya.

Jangan ambil hati, tersenyum saja, lambaikan tangan dan maafkan mereka, lalu lanjutkan hidup.......

Jangan ambil sampah mereka untuk kembali membuangnya kepada orang lain yang anda temui, di tempat kerja, di rumah atau dalam perjalanan......

Intinya, orang yang sukses adalah orang yang tidak membiarkan "truk sampah" mengambil alih hari-hari mereka dengan merusak suasana hati.

Hidup ini terlalu singkat untuk bangun di pagi hari dengan penyesalan. Maka, sayangilah orang yang memperlakukan anda dengan benar, berdoalah bagi yang tidak.

Hidup itu 10% mengenai apa yang kau buat dengannya dan 90% tentang bagaimana kamu menghadapinya.

Hidup BUKAN mengenai Menunggu Badai Berlalu, tapi tentang Bagaimana Belajar Menari dalam Hujan.........

Waouw, Luar Biasa, Super Jooosss....

Alhamdulillaaaaaaaaaah wa syukurillaaaaaaaaaaaah...

Salam Hebat untuk Semua.......

 Baca dan Simak Berita Lainnya di CoWas JP.com Klik Di Sini 

Pewarta :
Editor :
Sumber :

Komentar Anda