Ketika Cak Narto Turun Tangan Langsung
Ini tulisan Almarhum Kholili Indro, wartawan Jawa Pos, pada 17 Februari 2006. Tulisan beliau dimaksudkan untuk memperkaya buku “Melesat di Tengah Badai” yang urung dicetak itu.
SelengkapnyaIni tulisan Almarhum Kholili Indro, wartawan Jawa Pos, pada 17 Februari 2006. Tulisan beliau dimaksudkan untuk memperkaya buku “Melesat di Tengah Badai” yang urung dicetak itu.
SelengkapnyaPADA 2006 Akhmad Munir sudah menjabat sebagai Ketua PWI Jatim. Dia juga menjadi Kepala Kantor Berita Antara Jatim.
SelengkapnyaIni tulisan kami pada 2006. Dimulai dari Rabu 15 Februari 2006. Batavia Air yang kami tumpangi dari Bandara Juanda baru saja landing di Bandara Soekarno-Hatta. Waktu menunjukkan pukul 17.45 WIB.
SelengkapnyaMencari lokasi kuliner di Kota Surabaya merupakan hal yang menyenangkan. Pasalnya banyak tempat kuliner yang bakal memanjakan lidah.
SelengkapnyaAlegori Hartoko. Sebagai reporter --‘kota Surabaya’--di Harian Jawa Pos, Hartoko tahun 1996-an, tergolong wartawan yunior JP cukup produktif.
SelengkapnyaAwal Februari lalu adalah pertemuan saya yang pertama dengan Hartoko Ariputro setelah tahun 1995 kami berpisah.
SelengkapnyaIni hitungan orang awam atau wong cilik. Tapi didasari data resmi dari lembaga berwenang. Pada 2023, berarti 7 tahun tahun lagi, Surabaya “bebas macet!” Mimpi kale? (kata arek-arek baru gede zaman sekarang).
SelengkapnyaPergelaran bedah buku Sepakbola Gajah Paling Spektakuler di JX (Jatim Expo), Jalan Ahmad Yani, Surabaya, Rabu sore 29 Juni 2016 berlangsung meriah dan sukses.
SelengkapnyaRABU 29 Juni 2016 sore mulai pukul 16.00 WIB acara Bukber (Buka Bersama) dan bedah buku Sepakbola Gajah Paling Spektakuler digelar di JX (Jatim Expo).
SelengkapnyaSuka atau tidak suka, inilah Surabaya, kota dengan berbagai identitas, mulai dari yang positif sampai yang negatif.
Selengkapnya