Warga Machida Dukung Indonesia
Tampak berjalan cepat, sejumlah orang Indonesia di ground Shinjuku Station, Tokyo – Jepang. Satu di antara mereka, tak asing lagi, Puti Guntur Soekarno.
Selengkapnya
Tampak berjalan cepat, sejumlah orang Indonesia di ground Shinjuku Station, Tokyo – Jepang. Satu di antara mereka, tak asing lagi, Puti Guntur Soekarno.
SelengkapnyaBait-bait lagu di atas dinyanyikan masyarakat Negeri Aboru dan Negeri Hulaliu Kecamatan Pulau Haruku Kabupaten Maluku Tengah saat menyambut kedatangan rombongan Pangdam XVI Pattimura Mayjen TNI Doni Monardo Selasa (8/11) pagi.
SelengkapnyaHari itu, 3 November 2016, Bung Karno serasa hidup kembali di salah satu sudut kota Tokyo, Jepang.
SelengkapnyaPutra sulung Bung Karno, Guntur Soekarnoputra, sempat digadang-gadang menggantikan bapaknya.
SelengkapnyaPagi itu, suasana kampus Universita Kokushikan, di Setagaya, Tokyo – Jepang, mulai pikuk, ketika rombongan Puti Guntur Soekarno tiba, Kamis (3/11).
SelengkapnyaDalam banyak hal, Jepang lebih maju dari Indonesia. Tak terkecuali di bidang pendidikan. Karena itu, Puti Guntur merasa sangat bangga ketika ia diberi anugerah gelar visiting professor atau guest professor pada Jurusal Ilmu Politik, Pascasarjana Universit
SelengkapnyaHidup di jagat-maya, membuat ke mana pun kita pergi, selalu memikirkan jaringan internet. Pertanyaan seperti, “Di sana bisa internetan tidak?” atau, “berapa tarif roaming ke luar negeri ya?”, menjadi lazim.
SelengkapnyaTokyo Metropolitan, apa mau dikata. Sebagai kota metropolitan yang sebenarnya, kota ini sudah lama menerapkan konsep smart city.
SelengkapnyaJepang termasuk yang pengguna internetnya sangat besar, tetapi relatif tidak mengubah kebiasaan masyarakatnya membaca koran.
SelengkapnyaWartawa Cowasjp Roso Daras melaporkan dari Tokyo, Puti Guntur Soekarno diundang ke Universitas Kokushikan, Tokyo, Jepang, untuk kedua kalinya guna berbicara tentang pemikiran kakeknya, Bung Karno.
Selengkapnya