Tim SAR gabungan terus berjuang tanpa henti. Pada Minggu, 5 Oktober 2025, mereka berhasil mengevakuasi dua korban pada pukul 10.52 dan 11.45 WIB dari sektor A2.
Penemuan memilukan ini menambah jumlah korban meninggal menjadi 17 orang, memperlihatkan betapa tragisnya insiden robohnya bangunan tersebut yang telah menimpa para santri saat salat Asyar.
Sejak kelahirannya sebagai Tentara Keamanan Rakyat pada 1945, TNI tumbuh menjadi institusi yang tidak hanya melindungi wilayah Nusantara, tetapi juga berkontribusi aktif menjaga stabilitas global.
Hingga Sabtu pagi, 4 Oktober 2025, jumlah korban meninggal mencapai 14 orang, sementara 103 santri dilaporkan selamat, dan 49 lainnya masih dalam pencarian.