Jokowi Ngopi Bareng Sandi dan ET

Tampak Menparekraf Sandiaga Uno lagi ngopi bareng Menteri BUMN Erick Thohir dan Persiden Jokowi. Ini bisa dilihat di ajang ASEAN Tourism Forum (ATF) yang digelar di JEC. (Foto-foto: Erwan Widyarto)

COWASJP.COM – Di tengah riuhnya perhelatan ASEAN Tourism Forum (ATF) yang dihelat di JEC, Anda bisa melihat Menparekraf santai-santai. Ya, Sandiaga Uno tampak ngopi bareng dengan Presiden Jokowi dan Menteri BUMN Erick Thohir (ET). Ketiganya ngopi dengan cangkir blirik. Cangkir khas di banyak kafe atau warung di Jogja.

Mereka ngopi di tempat yang agak tersembunyi. Nyelempit. Berada di antara berbagai produk home décor dari UMKM binaan Dinas Koperasi dan UKM DIY. Untuk mendekat, Anda mesti hati-hati. Bisa menyenggol barang pajangan di tempat itu.

Tapi, nggak perlu mendekat. Lihat saja mereka dari jarak agak jauh. Lebih menarik. Dan silakan menafsir sendiri. Mengapa Mas Menteri Sandi santai bersama Pak Jokowi dan Erick Thohir? Tertawa lepas. 

Selain Sandi Uno dan ET yang ngobrol santai, di arena free access Hall A JEC ini, Anda bisa melihat pula Megawati dan SBY tertawa bareng. Presiden SBY dan Megawati lagi ngangkring bareng. 

Mereka duduk di bawah tenda angkringan dengan muka tersenyum, bahkan tertawa. Eh, Pak Jokowi ada juga di situ. Lho, ada juga Gus Dur, BJ Habibie, Soeharto dan Soekarno. Mereka juga asyik ngobrol sembari minum jahe….

Di sudut lain. Anda juga akan menemukan Presiden Jokowi lagi bersama para Presiden Indonesia. Lengkap. Mulai dari Presiden Soekarno yang duduk bersama Soeharto. Lalu ada Megawati di belakang keduanya. Kemudian SBY dan Gus Dur yang tertawa lebar di kursi belakangnya. Dan BJ Habibie di dekat pintu. Mereka berombongan naik kereta api. Tapi mengapa bersama Monalisa?

Lagi-lagi, semua wajah presiden ini juga sumringah. Ketawa lebar. Hanya Monalisa yang tidak tersenyum. Barangkali, ini gambaran tahun 2023. Di saat Eropa lagi muram, kondisi perekonomian dan pariwisata Indonesia sepertinya masih bisa tersenyum. Alhamdulillah.

ngopi.jpg1.jpg

Tapi, apapun. Itulah imajinasi perupa Wuri Hantoro yang menyemarakkan ATF 2023. Wuri memberi judul "Para Presiden Indonesia" untuk lukisan suasana gerbong kereta api itu. "Boleh to saya berimajinasi bahwa meski sibuk luar biasa, berpikir untuk kepentingan bangsa, para presiden ini tetap suka piknik," ujar Wuri.

Lulusan SMSR Yogyakarta itu mengumpamakan, begitu merakyatnya para Presiden Indonesia, sampai-sampai ngobrolnya di warung koboi. Warung angkringan. Kemudian, para presiden piknik bareng naik kereta ke Eropa dan ketemu Monalisa.

"Saya meyakini para Presiden dan pemimpin negara itu juga suka banget dengan pariwisata, maka sesekali piknik bareng dan gembira," tambah Wuri mengenai suasana gembira pada sejumlah karya lukisannya.

Pada karya lainnya, ada Presiden Jokowi sedang naik motor. Dan di sebelahnya, dengan motor serupa Presiden Soekarno. Jokowi mengenakan jaket hitam dan helm warna hijau sedangkan Soekarno dengan jas lengkap dengan dasinya dan peci hitam. 

Keduanya melaju membelah jalan di perkotaan. Di belakangnya terlihat seperti Istana Presiden dan kompleks pertokoan. Jangan-jangan ini gambaran sekitar Istana Presiden Gedung Agung Jogja yang berada di Malioboro.

ngopi.jpg2.jpg

Menikmati karya Wuri yang realis impresif ini, makin syahdu dengan atmosfer aneka barang aksesoris home décor. Meja, kursi, lilin aroma, batu alam, pigura, dan sejumlah produk handycraft melengkapi karya Wuri. 

Jika Anda tertarik dengan karya Wuri dan produk ekonomi kreatif lainnya di stan Dinas Koperasi dan UKM DIY ini tapi tidak membawa uang cash, tak perlu khawatir. Transaksi di tempat ini bisa cashless. Semua merchant peserta pameran memiliki QRIS. Tinggal scan barcode, isi jumlah traksaksi. Beres.

Pameran Wuri ini memberi atmosfer berbeda dalam perhelatan ATF di JEC. Taufik Ridwan dari Dini Art Manajemen bersama Dinas Koperasi dan UMKM DIY sengaja menghadirkan sesuatu yang berbeda guna menyambut para delegasi se-Asean yang datang di Yogyakarta maupun para tamu pengunjung, dengan cara memajang karya seni.

"Seniman itu bagaikan pabrik keindahan yang produknya harus dibagikan kepada masyarakat luas. Dengan cara, karyanya dipamerkan dan kemudian dikoleksi orang-orang istimewa," tandas Taufik.
Anda berminat? (wan)

Pewarta : Erwan Widyarto
Editor : Slamet Oerip Prihadi
Sumber :

Komentar Anda