Ledakan Bom dan Usulan Memindahkan Makam Rasul

Foto: viva

COWASJP.COM – ockquote>

O l e h: Imam Kusnin Ahmad

--------------------------------------------

SEKITAR pukul 01.14 WIB Selasa 5 Juli 2016 kemarin kami bangun untuk santab sahur terakhir puasa Ramadhan tahun ini. Kemudian membuka HP untuk memantau akun Cowas JP.Com. Membaca komentar sahabat-sahabat lama (Cowas) yang biasanya lucu-lucu.

Tapi belum sampai lihat Cowas JP, ada tulisan bom bunuh diri di Kota Madinah. Astaqfirullohal Adziiim. Innalillahi Wainna Ilaihi Rojiun. Kami langsung mengontak sahabat karib H. Mohammad Miftachul Choir yang bekerja di Arab Saudi. Kebetulan tempat tinggalnya tidak jauh dari Masjid Nabawi.

 “Assalamu’alaikum Warahmatullahi Wabarakaatuh. Mas Mif gimana kabarnya baik-baik kan. Oh iya Mas apa benar Masjid Nabawi digoncang bom?’’ tanya saya mengawali pembincaraan begitu HP tersambung. Ia katakan  dalam peristiwa itu ada sekitar 4 orang  aparat keamanan (asykar) luka serius. Peristiwa terjadi pas umat Muslim tengah berbuka puasa,  termasuk para keamanan saat itu. “

Ini Televisi Arab Saudi menayangkan gambar-gambar kebakaran yang terjadi di lapangan parkir dan tampak setidaknya dua personel keamanan tergeletak di lokasi kejadian,’’ kata dia.

Serangan di Madinah ini terjadi pada hari yang sama dengan pengeboman bunuh diri di luar masjid Syiah di kota Qatif, Arab Saudi bagian timur. Terjadi pula pengeboman di dekat Konsulat Amerika Serikat di Jeddah. “Belum ada pihak yang mengaku bertanggung jawab atas serangan di Medinah dan kota lainnya,’’ katanya.

“Ini masih berita biasa Gus. Ada berita ledakan yang lebih dahyat dari itu,” lanjut Miftachul Choir. Apa Mas? Sebenarnya masalah ini sudah beberapa kali menjadi topik pembicaraan di kalangan masyarakat Arab Saudi.Tapi selama ini otoritas pemerintah Arab Saudi tidak pernah menanggapi dengan serius, yakni soal usulan pemindahan Makam Rosulullah dan Abu Bakar dari dalam Masjid Nabawi ke makam Bakik yang ada di dekatnya. 

“Ini masalah lama.Tapi ya..diulang-ulang,’’ katanya.

Ia jelaskan, beberapa hari ini beberapa media memberitakannya. Antara lain The Independent. Judul berita: “Saudi menghadapi risiko perpecahan baru dengan usulan memindahkan makam Nabi Muhammad.”  Itu mengutip usulan dalam dokumen seorang akademisi yang beredar di antara para pengawas Masjid Nabawi.

Namun rencana itu mendapat kritikan dari akademisi lainnya yang tidak setuju dengan dirusaknya tempat-tempat suci dan artefak di Mekah.

Makam Nabi Muhammad terletak di kubah hijau di dalam Masjid Nabawi dan dikunjungi jutaan jemaah haji. Merupakan tempat suci kedua bagi umat Islam.

Dokumen sebanyak 61 halaman, menurut The Independent, juga berisi usulan agar kerangka jenazah Rasul dipindahkan ke pemakaman Al-Baqi yang terletak tak jauh dari Masjid Nabawi.

Namun sejauh ini tidak ada indikasi akan adanya keputusan apa pun terkait rencana tersebut. “Tapi saya tidak yakin dengan usulan tersebut, sebab setahu saya Pemerintah Saudi tidak mau  gegabah.

Pemerintah Saudi selalu menekankan bahwa perubahan apa pun terkait tempat suci harus dilakukan secara sangat serius dan hati-hati. Kalautidak bisa fatal," ungkapnya.

Menyitir pernyataan Dr Irfan al-Alawi, Direktur Yayasan Penelitian Peninggalan Islam- di Saudi, bahwa upaya apa pun untuk melakukan perubahan terhadap makam Nabi akan memicu kerusuhan dan ketegangan antarkelompok Muslim. “Belum lagi reaksi dari Muslim Indonesia dan negara Muslim lainnya,’’ tambah Miftachul Choir. 

“Astagfirullohal Adziim. Innalillahi Wainna Ilaihi Rojiun. Lahaula Wala Quwata Illabillah,’’ jawab kami.
Gus, lanjut dia, kalau usulan itu benar Indonesia khususnya NU dan Muhammadiyah harus menolak usulan itu.  Itu usulan ngawur. Ada pihak lain yang mau menghancurkan peradaban Islam.

“Saya pantau perkembangan. Kalau usulannya benar, tolong tokoh-tokoh NU dan Muhammadiyah harus bertindak. Indonesia, meski bukan negara Islam. Tapi memiliki pemeluk Islam terbesar di dunia. Sehingga penolakannya sangat diperhitungkan oleh dunia. Khususnya Arab Saudi,’’ jelasnya.

Sementara itu, meski kecil-kecilan dalam waktu hampir sama juga terjadi ledakan bom di Solo. Riak-riak kecil ini harus segera di tuntaskan oleh aparat keamanan. Karena bisa mengganggu stabilitas nasional.  Sekecil apa pun masalah yang bisa mengganggu stabilitas nasional harus segera diatasi. Demi kepentingan yang lebih besar, yakni ketenteraman dan kenyamanan bangsa di dalam Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) tercinta ini. *

Pewarta :
Editor :
Sumber :

Komentar Anda