Walikota Blitar yang Pro Rakyat

Penulis Imam Kusnin Ahmad dengan seragam Bansernya. (Foto: cowasjp.com)

COWASJP.COM – ockquote>

O L E H: Imam Kusnin Ahmad

-------------------------------------------

TIDAK hanya menyediakan bus sekolah.. Wi-fi pun di gratiskan untuk rakyat. Hebat!

Itulah ihtiar Walikota Blitar, Mohammad Samanhudi Anwar SH, selama memimpin Kota Blitar. Dia kini terpilih kembali sebagai orang nomor satu di jajaran pemerintahan Bumi Bung Karno Blitar. Tidak tanggung-tanggung, ia berhasil meraih angka dukungan 92 persen dari suara pemilih dalam Pilkada serentak 9 Desember 2015 lalu.

Karena,prestasinya itu Samanhudi mendapat penghargaan dari Dewan Pengurus Pusat (DPP) PDI Perjuangan dengan didapuk sebagai pembaca Pancasila dalam Harlah PDI Perjuangan lalu. Rakyat Blitar menunggu jurus jurus baru walikota yang semula dikenal preman jalanan ini.

”Kami tidak ngecap. Meski  Pak Hudi dikatakan preman, tapi dalam kepemimpinannya memang sangat Pro Rakyat,’’ ujar Hartono salah seorang tokoh pemuda di Kota Blitar.

Ini bisa dilihat dari fasilitas yang disediakan pemerintah Kota Blitar. Misalnya pendidikan, ekonomi, pembangunan dan lainnya. Pendidikan di Kota Blitar TK sampai SMA gratis. Bahkan semua dibelikan seragam. Tidak itu saja, bagi yang kurang mampu dibelikan sepeda onthel dan fasiltas bus sekolah bagi yang agak jauh dari lokasi sekolah. “Aku mengakui kepemimpinan Kang Hudi memang merakyat,’’ tambah Tantowi tokoh yang lain yang dulu rival Samanhudi dalam politik.

UU No 20 tahun 2013 yang mengamanatkan pemerintah agar menganggarkan 20 persen untuk biaya pendidikan betul-betul jalan. Maka wajar bila dalam Pilkada serentak 9 Desember lalu  Samanhudi Anwar dan Santoso pasangannya menang mutlak. Tingkat kemenangannya 92 persen lebih.

Pada suatu kesempatan, alumnus UPB (Universitas Putra Bangsa ) Surabaya tahun 2007 kepada penulis mengatakan bahwa dirinya siap melajutkan program APBD Pro Rakyat jilid 2. “Kami akan melanjutkan ABPD Pro Rakyat  Jilid 2, agar masyarakat Kota Blitar, lebih sehat, sejahtera, cerdas, dan riligius dengan prinsip Rukun Agawe Santoso."

Program APBD Pro Rakyat jilid 2 yang sinergis dengan perencanaan pembangunan nasional. Salah satunya adalah terkait dengan kebijakan perencanaan pembangunan nasional yang telah ditetapkan oleh Kementerian Agama.

“Beberapa detail dari APBD Pro Rakyat jilid 2 terkait dengan perencanaan yang telah disusun oleh kementerian agama, sehingga Kota Blitar tidak melenceng atau menjauh dari program pembangunan nasional,” katanya.

Program yang sinergis dengan kementerian agama, lanjut Samanhudi, pertama adalah bantuan pembangunan untuk tempat beribadah, seperti mushala/langgar, gereja, wihara, pura, klenteng dan umat beragama lain yang dalam pengayoman kementerian kebudayaan dan pariwisata.

“Selama APBD Pro Rakyat jilid 1, sudah ada puluhan mushala, langgar, dan gereja yang mendapat bantuan dana langsung dari pemerintah kota. Tapi sifat dana itu adalah gotong royong dengan masyarakat, dan semangatnya adalah membantu kemandirian warga untuk tempat ibadahnya masing-masing,” paparnya.

Program yang kedua adalah bantuan biaya listrik dan bantuan dana operasional untuk tempat beribadah. Menurut Samanhudi, bantuan dana listrik dan operasional harus memenuhi beberapa prasyarat tertentu.

Prasyarat itu berdasarkan peraturan Walikota Blitar No. 08 tahun 2011 tentang pedoman teknis pengelolaan belanja subsidi, hibah, bantuan sosial, bantuan keuangan dan belanja tak terduga.

“Harus disadari bahwa kebutuhan tempat beribadah adalah sarana publik dan milik masyarakat umum, seringkali biaya listrik dan biaya operasional menjadi kendala. Bukan karena mereka tidak mampu, tapi dana yang digalang tempat ibadah itu bisa digunakan untuk keperluan lainnya,” tandasnya.

Program yang terakhir adalah terkait dengan kegiatan beribadah lainnya. Menurut Samanhudi yang dimaksudkan kegiatan beribadah lainnya itu, yakni program beribadah kemasyarakatan secara langsung.

Ada beberapa program yang terkait di dalamnya. Antara lain program uang duka, bagi warga miskin Kota Blitar apabila ada yang meninggal mendapat bantuan uang duka sebesar Rp 1.000.000,- dan program pembangunan lahan kuburan bagi umat beragama Islam dan Kristen.

“Program uang duka itu untuk membantu kelengkapan beribadah agama dan proses penguburan sesuai syariat agama masing-masing. Dan bantuan uang duka ini sifatnya terbuka untuk semua umat beragama, asalkan sesuai dengan aturan yang berlaku bagi warga miskin,” pungkasnya. 

Moh.Samanhudi Anwar SH adalah walikota terpilih kota Blitar kali kedua. Ia dalam Pilkada serentak lalu bersama pasangannya Santoso  mendapat dukungan mutlak dari rakyat Bumi Bung Karno 92,27 persen. Mengalahkan pasangan calon perseorangan Muhsin-Dwi Sumardianto. 

Dalam Pilkada kali ini didukung mayoritas partai di Kota Blitar, yaitu koalisi Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan, NasDem, Gerindra, Partai Keadilan Sejahtera, Golkar, Hanura, Partai Amanat Nasional, dan Demokrat.

Pewarta :
Editor :
Sumber :

Komentar Anda