Laporan Okky dari Portugal (53)

Asyiknya Bukber Bersama Teman dari Pakistan, China dan Amerika

Buka Puasa Bersama dengan para wanita tangguh yang hidup di perantauan. (FOTO: Dok. Okky Putri Prastuti)

COWASJP.COMBUKBER – buka bersama selama puasa menjadi ajang temu kangen atau reuni kecil-kecilan. Bisa bersama teman kantor, teman sewaktu kuliah, atau teman sewaktu kecil. 

Momen silahturahmi ini terkadang disalah-artikan menjadiy ajang pamer, komentar netizen yang seliweran di media sosial. Hihihhi. Nggak lah. Di bulan suci ini lebih baik kita berbaik sangka. 

Alhamdulillah BukBer di Portugal menjadit momen silahturahmi yang indah sekali. Eeiits, tapi emangnya ada acara BukBer di Portugal? Kan kaum Muslim di Portugal masuk kelompok minoritas?

Masya Allah, Masya Allah, Masya Allah, uang bukanlah satu-satunya rezeki yang diberikan oleh Tuhan. Bertemu dengan teman-teman di negeri perantauan merupakan salah satu kenikmatan rezeki. Tidak sedikit orang Indonesia yang pergi merantau dilanda stress. Stress yang berkepanjangan bisa menyebabkan kegilaan!! Ah masa sampai segitunya?? 

Penyebabnya apa? 

Banyak! Salah satunya merasa “sendiri” karena tidak punya keluarga atau teman sama sekali di manca negara. Mereka berada dalam situasi yang dipaksa untuk bisa beradaptasi dengan lingkungan super baru yang benar-benar berbeda dengan Indonesia. Culture shock benar adanya.

Kantor Philip Morris -- tempat suami saya bekerja -- jelas tidak mengadakan acara BukBer. Suami sempat BukBer satu kali dengan teman barunya yang berasal dari Bangladesh. Seorang fresh graduate master yang ingin menjadikan Papi Fariz sebagai role model bagaimana meniti karir di Portugal. Masya Allah. 

oki1.jpgBukber di restoran India. (FOTO: Dok. Okky Putri Prastuti)

Sedangkan DoubleZ -- dua anak laki saya -- mendapat undangan pesta ulang tahun dari Hassan dan Humaira di Almada. Tiup lilin dan potong kue yang dilanjutkan dengan buka puasa bersama. Makanan ala Pakistan dan Indonesia menjadi hidangan utama karena Mamma Rindu berasal dari Indonesia dan Dadda Irfan berasal dari Pakistan (ortu Hassan dan Humaira).

Ramadhan tahun ini juga spesial karena bergabung dengan komunitas wanita muslim di Lisbon. Menjalin pertemanan dengan sebagian dari mereka. Kebanyakan mereka dari Pakistan (Sarah dan Anum), India (Fatimah), UK (Hala), dan Mix Turki – Senegal (Saniya). Bertemu dengan mereka di masjid hingga akhirnya punya grup chat WA untuk ngerumpi bersama. Mulai soal agenda jalan-jalan bersama hingga makan dan berbuka puasa bersama.

Sarah dan Anum ternyata satu kantor dengan suami saya di Philip Morris International (PMI). Dari PMI Pakistan, mereka di relokasi ke PMI Portugal. 

Benar-benar tidak terduga pertemuan kami. Sungguh senang sekali rasanya. Mereka berdua mengadakan acara buka puasa di apartemen yang berlokasi di Lisbon. Aneka hidangan Pakistan semerbak harumnya karena rempah-rempahnya yang kuat membuat air liur hampir menetes. 

Nasi ayam biryani menjadi yang paling favorit. Selain kami berenam yang muslim, ada juga teman mereka Kristie (Amerika) dan Minsi (China) yang ikut meramaikan acara buka puasa bersama. 

Bercanda tawa, makan kenyang, hingga dessert spesial cheese cake, karena Anum sedang berulang tahun, sukses membuat Food Coma (perut berasa full sesak kekenyangan). 

oki2.jpgHampers dari teman Portugis. (FOTO: Okky Putri Prastuti)

Tak terasa waktu sudah menunjukkan pukul 21.00 WET (Western Europen Time). Bertemu mereka sejak jam 18.00 WET terasa begitu cepat. Papi dan DoubleZ sudah bersiap menjemput dari Cascais menuju Lisbon.

Satu minggu setelahnya acara BukBer diadakan di apartemen Fatimah. Bukan hanya masakan India yang disajikan, juga makanan khas Jordan. Sejenis nasi Biryani ayam tapi ini bernama Maqluba with Chicken. Beras Basmati selalu menjadi andalan untuk masakan khas Asia. Semua makanan di meja yang sudah dihidangkan rapi dan indah terlihat, enak semuanya. Muncul juga salad buah dengan topping keju yang ikutan bersanding dengan para appetizer (makanan pembuka) khas India – Pakistan. 

Menikmati me-time hingga jam 22.00 WET bersama para wanita hebat. Tak perlu khawatir pulang malam karena suami dan anak-anak selalu siaga menjemput mami jam berapapun.

Kalau ditinggal Ibunya pergi terus anak-anak gimana? Pertanyaan ini kebanyakan dilontarkan oleh keluarga yang masih menganut sistem patriaki. Di mana semua kegiatan rumah dibebankan ke istri dan suami menjadi raja seagung-agungnya. 

Alhamdulillah selama hidup merantau di Eropa, kami berdua membagi seluruh tugas kegiatan di rumah. Suami tidak pernah merasa kerepotan kalau ditinggal pergi me-time. Bahkan suami dengan sigap bersiap di dapur untuk memasak bersama DoubleZ. 

“Have fun mami, hati-hati naik Uber ke Lisbon ya, kabari kalau mau dijemput jam berapa ya. Gak perlu khawatir sama anak-anak”, begitu kata-kata yang selalu diucapkan suami ketika saya mau pergi me-time kapan pun.   

oki3.jpgNgabuburit di spring market dengan suasana merayakan Hari Paskah. (FOTO: Dok. Okky Putri Prastuti)

Momen BukBer makan di restoran juga kami lakukan sebagai tradisi. Tahun ini dipilih makanan India sebagai comfort food menu buka puasa. Kebetulan juga jam buka puasa masih jam 19.00 WET. Esoknya, Minggu 31 Maret 2024 sudah berubah menjadi jam 20.00 WEST (Western European Summer Time). Ini menandakan musim semi telah datang. Jadi semakin malam semakin malas makan banyak. 

Lamb Biryani, Butter Chicken, Cheese Naan, Masala Chai Tea, dan Prawn Pakora menjadi menu spesial buka puasa. Alhamdulillah, saat itu terlihat juga beberapa tamu (orang India dan orang Malaysia) yang ikutan BukBer jam 19.00 WET. Mereka langsung meneguk segelas air putih. 

Suasana pencarian takjil sore hari juga mulai terasa, karena adanya Spring Market (Pasar Musim Semi). Berbagai food truck jajanan mulai berjejer. DoubleZ membeli churros dan waffle untuk cemilan. Juga tersedia wahana permainan anak seperti kereta mini, ferris wheel, dan merry-merry-go-round. Seperti pasar malam di Indonesia saja. Padahal ini adalah spring market dalam menyemarakkan Easter Festival. 

Non muslim di Indonesia ikut merayakan war takjil, sedangkan saya di Portugal ikut nimbrung cari jajan di festival menyambut Paskah. Ikutan dapat telur coklat dan menerima ucapan Feliz Pascoa (Selamat Hari Paskah) dari sesama ortu di sekolah Zygmund. Dengan lembut dan senyum saya mengucapkan terimakasih dan mengucapkan hal sama ke mereka. 

oki4.jpgNikmatnya BukBer bersama komunitas wanita muslim di Lisbon. (FOTO: Okky Putri Prastuti)

Tidak semua bule paham bahwa orang yang berkerudung adalah muslim. Dan muslim tidak merayakan Hari Paskah. But, it’s okay, kami tidak buru-buru klarifikasi ataupun menyanggah mereka. Di lain pihak ada bestie bule asli Portugal yang sangat so sweet. Dia datang ke rumah untuk memberikan parcel atau hampers karena kami sedang menjalankan puasa di hari Ramadhan. Namanya Cristina. Masya Allah. Dia paham sekali terkait Ramadhan, Idul Fitri, dan tidak merayakan Natal. 

Sungguh terharu karena dia sampai memilihkan luncheon meat halal, garlic naan, green tea, dll. 

Bersyukur sekali Ramadhan 2024 dikelilingi banyak orang baik. Selamat menyambut lebaran moms.(*)

Pewarta : -
Editor : Slamet Oerip Prihadi
Sumber :

Komentar Anda