Triple Seto

Septian Hario Seto di samping mobil listrik Denza D9. (FOTO: DISWAY)

COWASJP.COM – PUN di bulan puasa: kerja keras. Tiga hari, tiga kota, tiga komitmen investasi.

Maka begitu dilantik jadi presiden baru, Prabowo Subiyanto langsung bisa lari. Mestinya. November depan. Penantian yang masih lama. Tidak bisa seperti di Inggris: hari ini diputuskan terpilih, besoknya dilantik.

Sisi baiknya: presiden terpilih bisa menyiapkan diri matang-matang. Agar setelah dilantik pun masih harus belajar dulu.

Tujuh bulan penantian pelantikan. 

Begitu lama.

Bulan madu politiknya sudah akan lama lewat.

Konflik internal pasca kemenangan juga sudah terurai. Mestinya.

Nego dengan lawan politik pun sudah bisa cincai.

Tinggal lari.

Persiapan untuk lari itu sudah bisa dilakukan pun oleh pemerintah yang sekarang. Birokrasi bisa tetap lari kencang. Tidak perlu lagi ada tim transisi. Birokrasi yang sekarang juga tidak perlu gamang.

Para investor yang setahun terakhir bersikap "wait and see" sudah waktunya "action".

Maka setelah Pemilu usai orang seperti Septian Hario Seto bisa langsung terbang menemui para calon investor kelompok "wait and see".

Anda sudah tahu Seto: deputi menteri koordinator Luhut Binsar Pandjaitan. Yang namanya top saat berpolemik dengan ekonom terkemuka yang juga seniornya di Universitas Indonesia: Dr Faisal Basri. Yakni soal nilai tambah hilirisasi nikel.

Pun meski di bulan puasa. Seto ke Shanghai, Ningbo, dan Shenzhen. "Ini baru kali pertama saya berpuasa di Tiongkok," katanya.

Menu buka puasanya apa?

"Serba seafood," jawabnya.

Saya maklum. Ningbo adalah kota pantai. Seto bertemu pengusaha "wait and see" di kota Ningbo: pertengahan antara Shanghai dan Wenzhou.

Shanghai tempat Seto mendarat. Lalu naik mobil ke Ningbo –lewat jembatan di atas laut sejauh 36 km.

Wenzhou adalah daerah asal pemilik perusahaan hilirisasi nikel di Morowali, Sulteng.

Di buka puasa itu Seto mendapat penjelasan bahwa semua menu yang disiapkan adalah makanan halal. Di antara yang buka bersama memang hanya Seto yang berpuasa.

"Untung di Tiongkok waktu buka dan sahurnya hampir sama dengan di Indonesia," ujar Seto.

Ke Shanghai kali ini Seto ikut penerbangan tengah malam dari Jakarta. Begitu terbang ia makan sahur. Pukul 06.00 sudah mendarat. Dua jam kemudian sudah rapat di Shanghai.

Yakni rapat dengan perusahaan kaca yang selama ini ''wait and see'' untuk berinvestasi di Indonesia.

"Rapat ini untuk finalisasi rencana itu," ujar Seto.

Salah satu produk pabrik kaca ini adalah photovoltaic glass. Yakni bahan untuk solar cell. Masih banyak macam lagi produk lain.

Investasi yang akan dilakukan sangat besar: antara USD 3,5 miliar-4 miliar. Sekitar Rp 75 triliun.

Hasil finalisasi itu: groundbreaking sudah bisa dilakukan Juni depan. Itu untuk fase pertama dari tiga fase –photovoltaic di fase terakhir. Tinggal pemerintah yang harus mempercepat perizinannya.

Lokasi proyek ini Anda sudah tahu: di kawasan industri terbaru di Kalimantan Utara. Milik Boy Thohir dan pengusaha lainnya itu.

"Ini sekaligus menguatkan posisi Kaltara sebagai kawasan industri hijau di Indonesia," ujar Seto.

Dua jam di Shanghai Seto naik mobil ke arah selatan: Ningbo. Sekitar 3 jam perjalanan. Di tengah jalan mampir rest area: Seto tidur. Yang lain makan siang.

Ningbo adalah kota terbesar kedua di provinsi Zhejiang. Sinar Mas pernah punya bank di kota ini: Bank Ningbo.

"Saya suka kota ini. Meskipun ini daerah industri, kotanya bersih dan penduduknya juga sangat ramah," ujar Seto.

Kalau terjadi perang besar antara Taiwan-Tiongkok, Ningbo berada di lingkaran satu wilayah perang.

Di Ningbo, Seto rapat dengan perusahaan ''wait and see'' lainnya: perusahaan tekstil.

Seto terkesan dengan calon investor ini. Pabrik tekstilnya terintegrasi secara vertikal. 

"Mirip dengan Sriteks Solo yang kini lagi kesulitan besar itu?" tanya saya dalam hati. Tentu Seto tidak mendengar pertanyaan saya itu.

Saya tahu jawab Seto: tidak sama. Saking terintegrasinya perusahaan tekstil Ningbo ini sampai menyuplai kebutuhan pabrik-pabrik besar Amerika-Eropa seperti Nike, Adidas, Puma dan Uniqlo. "Ia jadi seperti Foxconn-nya Apple," ujar Seto.

Kesan mendalam lainnya: chairman perusahaan itu sangat humble dan sederhana. "Kalau kita ketemu di jalan, kita tidak akan mengira kalau orang ini punya kekayaan sekitar Rp 102 triliun," ujar Seto. Angka itu ia dapat dari Forbes.

Seto bertemu langsung dengan sang chairman. Rapatnya dua jam. Satu jam lagi untuk meninjau pabrik. 

Seto dapat cerita bahwa seluruh hidup sang chairman dihabiskan di pabrik. Sejak masih kecil. Pabrik itu didirikan oleh ayahnya.

Perusahaan ini juga memastikan investasi yang dulunya berstatus ''wait and see''. Mereka sudah melakukan pembicaraan tahap akhir dengan salah satu kawasan Industri di Jawa Barat. Ia perlu tanah sekitar 60 hektare. 

Investasinya memang tidak sebesar yang pabrik kaca tapi daya serap tenaga kerjanya tinggi: 10.000 orang.

Bukan hanya soal tenaga kerja yang mengesankan Seto. Juga perlakuan pada karyawan mereka.  "Semua karyawan disediakan asrama dan makan. Tiga kali sehari. Termasuk untuk keluarga. Semua," ujar Seto.

Ia diajak keliling asrama itu. Melongok ke dalam kamar. Type 30 m2. Untuk dua orang.

Yang seperti itu tidak hanya di Ningbo. Di perusahaannya yang di Vietnam dan Kamboja pun sama. Pun yang di Jawa Barat nanti.

"Saya pun bertanya kepada sang chairman: kenapa melakukan itu  semua. Bukankah akan menambah biaya produksi?" ujar Seto.

"Beliau menjawab bahwa karyawan adalah prioritas pertama mereka. Jika karyawan senang maka mereka akan berkontribusi besar buat perusahaan," ujar Seto mengutip jawaban sang chairman.

Seto pun membaca laporan laba rugi perusahaan tersebut. Bisa dipercaya. Ini perusahaan publik. Listed di HKSE, pasar modal Hongkong.

"Net profit marginnya sekitar 14 persen. Luar biasa untuk perusahaan tekstil," ujar Seto.

Malam itu Seto melewatkan malam di Ningbo. Pagi-pagi terbang ke lebih selatan: Shenzhen. Ia harus bertemu dengan perusahaan mobil yang Anda sudah tahu: BYD.

Orang Tiongkok mengucapkannya dengan ''piyati''. 

Di Piyati pun Seto merapatkan finalisasi ''wait and see'' yang kemarin: dipastikan jalan. Bulan depan akan ada pengumuman resmi relokasi pabrik Piyati ke Indonesia. Tidak perlu menunggu pelantikan presiden baru.

"Targetnya di awal 2026 pabrik mereka bisa berproduksi secara komersial," ujar Seto.

Saya termasuk yang mengunjungi pameran mobil di PRJ Kemayoran bulan lalu. Piyati seperti menguasai area pameran. Salah satu mobil listrik yang menarik perhatian adalah: Denza D9. Mirip sekali dengan Toyota Alphard. Lebih mewah. Bisa 650 km/sekali charging.

Saya lihat masih stir kiri. Coba saja sudah stir kanan rasanya ingin langsung saya bawa pulang.

Piyati sudah siap membeli tanah 109 hektare. Rezeki nomplok bagi kawasan industri yang lagi lesu.

"Mungkin ini berkah Ramadan," simpulnya.

Seto lega biar pun di bulan puasa bisa menjangkau tiga kota, dalam tiga hari, untuk tiga komitmen investasi. (*)

Komentar Pilihan Dahlan Iskan, Edisi 17 Maret 2024: Airbag Pelita

Udin Salemo

dibawa goyang gemoy aja biar gak stress, musiknya asik, mkmkmk.... abis goyang stress lagi liat harga beras.

Juve .....Zhang

@JM......ilmu pengobatan manusia itu ada batasan juga.....kalau sakit kita sudah tahap stadium 4.....jarang bisa sembuh......saya dulu di vonis oleh sang dokter di Jakarta.... pulang ke rumah.... banyak doa.....saja.....tentu saya berpikir....harus doa dan cari dokter yg bisa menyembuhkan...... begitu pun ilmu Ekonomi Makro........kalau lah mudah menyehatkan Argentina......tentu gak akan repot repot Javier Milei....sampai membubarkan 7 kementrian........wkwkwk......bunga deposito di Argentina 140% se tahun......jadi simpan 100 juta ..sudah dapat 140 juta 1 tahun saja........bagi yg punya duit pasti senang.......wkwkwk.....gak perlu kerja...... cukup ternak Uang.....bisa makan enak......tidur pulas.....ongkang kaki.....bagi yg gak punya uang......mengais sampah makanan di Tong Sampah.......tentu ini ngeri .....jangan kaget zaman orba waktu Rp jatuh 600%......bunga deposito kita 70%....... nikmat bagi yg banyak duit.......jadi apakah kita akan sengsara seperti cerita Argentina...... tergantung Presiden kedepan.....kalau model nya biar populer ya bagi bagi gratisan.......cetak duit jor jor an......yg ikut jalan.Argentina......cuma cukup lama ..bisa 4 presiden bisa 3 presiden......kita gak tahu.......lihat usia perusuh kita....... apalagi sudah Tensi...Gula.... kolesterol tinggi....santai saja........ mungkin sudah gak usah repot repot mikirin makan apa lagi......sudah bahagia "terbang" ke langit diatas......yg muda muda saja.....yg akan mengalami.......kita sudah mengalami dulu.

Fiona Handoko

selamat siang bp thamrin, bp agus, bp amat, bp jo, bp jm, bp gianto dan teman2 rusuhwan. membaca chdi hari ini. teringat akan pakar penerbangan dari itb. alm bpk prof oetarjo diran. dimana pada kecelakaan pesawat boeing 737 silkair di palembang th 1997. berlawanan dengan kesimpulan ntsb. yang menyatakan kecelakaan tsb akibat dari pilot yg bunuh diri. beliau curiga bahwa ada kegagalan rudder pcu. yg mengakibatkan terkuncinya rudder pesawat. sehingga pesawat terjun bebas ke sungai musi. bpk prof oetardjo diran, yang juga ketua knkt indonesia pada masa itu. sampai memeriksa sendiri catatan pcu unit sampai ke parker hannifin manufacturing plant. dan menemukan bahwa pcu unit tsb ternyata sempat tidak lolos qc. kemudian diperbaiki dan dipasang di pesawat nahas itu. pesawat boeing silkair yg celaka itu baru beroperasi satu tahun. bisakah terjadi salah desain atau salah manufaktur. yg ditutup tutupi oleh ntsb amerika?

Leong Putu

Kolak singkong berkuah santan/ Nikmat disantap selagi hangat/ Itu pilot sungguh kebangetan/ Bersyukur semua selamat/ .... 365_mantun kolak

Amat K.

Ada apa dengan Boeing? Ini sudah banyak dibahas di berbagai artikel & video. Netflix pun tahun lalu merilis film dokumenter "Downfall: The Case Against Boeing". Diceritakan, itulah hasil investigasi insiden jatuh dua pesawat Boeing 737 MAX yang berdekatan, yakni Oktober 2018 di Laut Jawa dan Maret 2019 di Ethiopia. Kebetulan, kemarin ada berita. Sabtu, 9 Maret 2024 kemarin, seorang mantan karyawan yang juga menjadi pelapor (whistleblower), John Barnett, yang telah bekerja 30 tahun lebih di Boeing, ditemukan tewas di parkiran hotel tempatnya menginap.

djokoLodang

--o-- ... Agenda yang sulit-sulit saya carikan kompromi sebelum rapat dimulai. ... Rupanya Abah tahu, bapak-bapak --dan Abah sendiri-- tidak suka yang sulit. Senengnya yang sugeng. --jL--

Lagarenze 1301

Untungnya pilot dan kopilot tidur bareng 28 menit tidak terjadi di rute Jakarta-Lampung. Bisa-bisa pesawat bablas ke Palembang. Jakarta-Lampung hanya 25 menit sampai 30 menit, meski di jadwal tertulis 45 menit. Tak ada waktu bagi pilot untuk tidur. Kalau naik Garuda, dapat makanan berupa sepotong roti dan segelas air mineral. Baru pada gigitan kedua, sudah muncul pengumuman: pesawat sebentar lagi mendarat. Makan harus berhenti. Atau roti langsung dimasukkan ke mulut semua. Kalau rotinya enak.*

Jokosp Sp

Disiplin penggunaan safety belt bolehlah ditiru dari perusahaan pertambangan asing dan dalam negeri maupun kontraktor terbesarnya yang saya pernah alami. Semua karyawan sudah terpantau cctv dari mulai berangkat di bus karyawan atapun mobil jemputan. Di dalam tambang lebih ketat lagi juga di jalan haulingnya. Bagi yang berani lepas safety belt dan tertangkap cctv, maka seketika sebelum karyawan sampai tugasnya selesai sudah ada informasi lewat sms atau radio kalau anda harus stop operasi. Anda harus ke kantor SHE dan akan diinterograsi. Mine permite akan ditarik dan ditahan sampai ada putusan sangsi, dan anda akan standby tidak boleh bekerja. Mine permite akan dilubang sesuai pkb dan anda akan kena sangsi disiplin berat. Itu yang membuat karyawan disiplin karena bisa hilang pekerjaan dan menghancurkan urusan dapur rumah tangganya. Safety adalah yang utama, produktifitas akan otomatis bisa dicap

Lagarenze 1301

Bagi pekerja yang rumahnya di Jakarta namun cari sesuap nasi di Bandar Lampung, lebih praktis lewat darat plus laut. Memang, waktu tempuh jika naik pesawat hanya 30 menit. Tapi, itu di pesawatnya saja. Waktu sebenarnya bisa sampai 5 jam. Rinciannya, dari rumah ke Bandara Soekarno-Hatta 1 jam. Tiba 2 jam sebelum check in. Proses boarding 10 menit. Terbang 30 menit. Proses bagasi 20 menit. Dari Bandara Radin Inten II ke tujuan 30 menit. Lewat darat juga sekitar 5 jam. Start dari rumah hingga tiba di tujuan. Lewat jalan tol ke jalan tol lainnya. Tak usah takut dapat jalan berkubang di Lampung yang tahun lalu sangat viral itu. Waktu 5 jam itu pun sudah terhitung waktu tempuh feri ekspress Merak-Bakauheni 1,5 jam. (Tapi, saat weekend atau musim libur, wajib nambah waktu: nunggu kendaraan naik ke feri bisa 2 atau 3 jam). Tentu akan lebih cepat lagi kalau saja Jembatan Selat Sunda jadi dibangun. Jadwal S3 pun bisa dipercepat: dari Sebulan Sekali Setor menjadi Seminggu Sekali Setor.*

Lagarenze 1301

Santai sejenak. Suami sedang mengemudi, istri di sampingnya. Mobil melaju 60 km per jam di jalan tol. Istri memandang suaminya dengan wajah sembab. "Pa, kita sudah menikah selama 10 tahun, tapi aku ingin bercerai." Suami tidak berkata apa-apa, namun perlahan-lahan kecepatan jadi 70 km per jam. "Aku tidak berharap kamu membujukku untuk tidak bercerai, karena aku telah berselingkuh dengan sahabatmu, dan ia jauh lebih baik darimu dalam segala hal." Kecepatan 80 km per jam. "Aku juga menginginkan rumah itu." Kecepatan 90 km per jam. "Aku ingin anak-anak." Kecepatan 100 km per jam. "Dan, aku ingin rekening bank dan semua kartu kreditnya." Kecepatan 110 km per jam. "Kamu sungguh menanggapi semua ini dengan sangat tenang," kata istrinya. “Apakah tidak ada yang kamu inginkan?” Suami yang sejak tadi diam, akhirnya buka mulut. "Aku sudah mengambil semua yang kubutuhkan dan memilikinya sendiri." Kecepatan meningkat jadi 120 km per jam. Istri: "Apa itu?" Suami: “Airbag.”

djokoLodang

--o-- MBAK SELIK Semasa SMA dulu, ada teman yg nama panggilannya mbak Selik. Katanyi, itu bermula dari panggilan adik kecilnya. Saat masih kanak-kanak dulu. Maunya memanggil "mbak Sri, mbak Sri... jadinya "mbak Selik", karena cedal. Lalu kutanya, "Siapa nama adikmu itu?" "Priyono", jawabnyi. "Panggilannya Pri." "Setelah dia, masih adakah adikmu?" "Ada. Adik ku yang bungsu." "Waduuh!! ..." seruku. "Kenapa waduh?" "Aku lagi membayangkan, saat adik bungsu mu itu memanggil mas Pri." --jL--

Reply

thamrindahlan

Daun Pandan sudah Emak Tanam / Kolak berpandan buka puasa keluarga / Alhamdulillah Ramadan hari ke - enam / Semoga keberkahan menaungi kita semua /

Lagarenze 1301

Ada pramugari yang salah sentuh dalam accident Boeing 787 Dreamliner Latam Airlines di Selandia Baru, beberapa hari lalu. Pikiran saya nyaris adventure untuk urusan pramugari salah sentuh di ruang pilot ini. Pesawat yang mengangkut 263 penumpang itu dilaporkan menukik tajam setelah pramugari yang sedang menyajikan makanan di kokpit secara tidak sengaja menyentuh sesuatu di kursi pilot. Entah tombol atau tuas. Hanya 50 orang yang terhempas akibat turbulensi parah. Itu berarti, lebih 200 penumpang lainnya tidak melepas seat belt meski lampu tanda mengenakan sabuk pengaman sudah dimatikan. Selama penerbangan, setelah take off dan sebelum landing, seat belt memang boleh dilepas. Disuruh pasang lagi kalau ada kondisi khusus, misalnya cuaca buruk. Saya termasuk yang sangat jarang melepas seat belt selama penerbangan. Kalau perut sudah semakin di depan, toh sabuknya bisa dilonggarkan.*

Kang Sabarikhlas

Grubyak!...BLUGGG...... "Lho..lho...Nang...anang, Masya Allah, bangun Nang, bangun.." Mendadak dangdut..eh anu saya mendadak sadar, jatuh dari kasur. "Waduh Dik,.... mimpi naik pesawat Ngantuk Airline, pas mau ke toilet keliru buka ruang pilot, dan ternyata Sopir eh Pilot²nya tidur,... padahal di depan pesawat ada awan biru dan di atas awan ada Superman tidur... lalu.. braaakkk... lha wong superman ditabrak, pesawat terguncang, aku jatuh terlentang, untung teknologi dah canggih, dilantai keluar airbag. "Hala..hala....ndak usah ngarang² cerita Nang,...pantesan saat Saur dibangunkan ndak bangun² malah asyik memeluk guling,...lagi mimpi peluk janda genit ya?.... syukurin kuwalat jatuh dari kasur, ayo sini makan saur bareng, hampir imsak". Duh goblik,..mimpipun ketahuan.

M.Zainal Arifin

Kita juga sedang numpang di pesawat bumi, yg sedang ngitari poros nya dg kecepatan 1.600 km/jam, juga sedang ngitari matahari dg kecepatan 100.000 km/jam, geratis, mulus, tanpa guncangan.

Jimmy Marta

'Pesawat' Argentina sedang mengalami turbulensi hebat. Diguncang inflasi 267,2% setahun terakhir bikin penumpang terbanting banting. Mengendalikan pesawat ditengah terjangan badai. Pasti mendebarkan. Berusaha sekuat tenaga menyelamatkan banyak penumpang. Pasti melelahkan. Sang pilot pasti susah tidur. Mengutip dari d***k finance hari ini, para penumpang semakin banyak yg terluka. Kemiskinan meningkat. Dari 40% menjadi 60%. Warga yg mengais dari tumpukan sisa pasar, jadi pemandangan baru. Pilot Javier Milei dg kru sudah membuat berbagai langkah penyelamatan. Memotong anggaran belanja. Mengevaluasi subsidi. Menyederhanakan program kesejahteraan. Langkah strategis yg hanya membantu keuangan negara. Namun makin bikin rakyat makin sengsara. Krisis ekonomi kadang membuat ilmu ekonomi tak mempan. Entah ini bersebab apa, sy gak tahan baca. Biar kho JZ yg mengurai... Moga gk terjadi di negeri ini.

Mbah Mars

Saya usul: penyekat pembatas ruang pilot dengan ruang penumpang dibuat tembus pandang. Jika pilot kelihatan tidur bisa dibangunkan penumpang.

Handoko Luwanto

Di bungkus rokok pernah ada gambar/foto penderita kanker paru-paru akibat merokok. Mungkin di ruang kokpit perlu ditempeli foto-2 bangkai pesawat jatuh untuk memicu peringatan dini di alam bawah sadar pilot.

Lagarenze 1301

Istri: "Mama punya kabar baik dan kabar buruk. Papa pingin dengar yang mana dulu?" Suami: "Kabar baik dulu, Ma." Istri: "Kabar baiknya, mobil baru Papa yang Mama pinjam, airbag-nya berfungsi dengan baik."

Nimas Mumtazah

berasa ngaji ta'limul muta'allim. Betapa terhormatnya guru

djokoLodang

--o-- KEPATUHAN LUQMAN Semasa masih berguru, Luqman menjadi murid kesayangan. Suatu hari, Luqman dipanggil sang Guru, yang baru saja mendapat kiriman buah melon. "Luqman, makanlah buah melon ini." Sang Guru sendiri yang memotong buah melon itu, Sepotong demi sepotong, diberikannya irisan buah itu kepada Luqman. Dengan patuh, Luqman menerima potongan melon itu, kemudian memakannya sambil terus memuji kelezatannya: "Sunguh manis,...manis benar, ...alangkah lezatnya. ....manisnya bagaikan madu ....", sampai dia menghabiskan sebelas potong. Tinggal sepotong lagi, yang masih ada di tangan sang Guru. Tiba-tiba timbul keinginan sang Guru untuk mencicipi betapa manisnya buah itu. Ketika memasukkan potongan itu ke dalam mulutnya, baru terasa betapa asemnya rasa buah itu. "Luqman, buah seasem ini engkau puji? Engkau katakan bahwa lezatnya semanis madu?". "Maafkan saya, Guru," Luqman menundukkan kepalanya. "Saya tidak ingin Guru memakan buah yang asem ini. Oleh karena itu saya terus memakannya." "Mengapa engkau tidak mengatakan bahwa buah ini asem? Kenapa engkau terus memakannya?" "Mursyid, sudah banyak sekali aku mendapatkan manisan dari tanganmu. Baru kali ini kudapatkan buah yang asam pemberianmu. Bagaimana aku bisa menolaknya? Lagi pula, buah ini sudah tersentuh tanganmu. Tidak, Guru, aku tidak akan pernah menolak pemberianmu." --0-- 17032024

Handoko Luwanto

Selamat buat Jojo & Ginting yg menciptakan All Indonesian Final di All England 2024 malam ini. Salut pada MD Fajri yg masuk final nanti malam. Respek menyaksikan pertandingan Akane Y vs An SY pada semifinal semalam. Masing-masing saling mengatasi kekurangannya sendiri. Yg satu berpostur gemuk & pendek, lawannya dengan kaki dibebat tanda masih cedera. Sungguh sebuah pertarungan yg hebat. Semoga nanti malam Akane Y sanggup mengatasi si "arogan" dari Spanyol. Gak salah dengan slogannya All England, yaitu "turnamen bulutangkis tertua".

Mbah Mars

"Pa, semenjak kita nikah, sudah bertahun-tahun kok kita tidak jalan-jalan kemana-mana seperti mereka ?" "Oh sayang, kita itu kan pasangan yang sudah sepakat setia pada janji" "Iya pa. Tapi apa hubungannya dengan jalan-jalan ?" "Waktu pacaran dulu kita kan sering ngomong KALAU SUDAH JODOH TAK KAN KEMANA-MANA. Mama pasti ingat kan ?"

Liam Then

"Pa, kenapa tetangga rumahnya gede" "Ma, itu semua karena Titipan-Nya" "Trus Pa ,tetangga sebelah lagi beli mobil listrik baru" "Ma, itu juga Titipan-Nya" "Sepupuku Pa, ia ajak istri jalan ke Singapur" "Itu juga karena Titipan-Nya" "Trus kapan kita ketitipan Pa?" "Naaah itu dia Ma, Papa juga bertanya-tanya"

Mbah Mars

INTERMEZO Pegawai maskapai penerbangan berbusa-busa melakukan pidato dalam acara promosi. "Bapak-bapak, Ibu-Ibu, saudara-saudara. Jangan ragu naik pesawat kami. Pergi dengan naik pesawat kami itu resikonya paling sedikit dibanding Bapak/Ibu/Saudara naik mobil pribadi, bis dan kereta api" Ada hadirin yang nyeletuk: "Masa iyah sih ?" Si pegawai maskapai melanjutkan: "Coba Bapak/Ibu/Saudara lihat betapa banyak orang yang naik mobil, bis dan kereta yang patah tangannya, kakinya, tulang rusuknya, jarinya, jempolnya, patah tulang hidungnya, rahangnya, lehernya, tulang pahanya, tulang betisnya dsb. Bahkan para penumpang mobil, bis dan kereta api banyak yg bonyok kepalanya, pelipisnya, punggungnya, dadanya, perutnya, bokongnya dsb. Yang paling sering adalah gegar otaknya. Kesimpulannya, naik mobil, bis dan kereta api banyak sekali resikonya. Beda kalau naik pesawat kami. Ada orang yang angkat tangan menyela: "Emang kalau naik pesawat perusahaanmu apa saja resikonya, kok tadi bilang resikonya sedikit ?" "Saya kasih tahu ya, Bapak/Ibu/Saudara, resiko naik pesawat kami hanya satu saja. Sekali lagi hanya satu" "Apa itu", sahut hadirin hampir bersamaan. "Hanya satu resikonya: mati" Terdengar para hadirin bergumam: "Betul juga ya. Resikonya hanya satu" "Iya, betul-betul sedikit resikonya"

Johannes Kitono

Dulu pernah naik pesawat CN-235 dari Bandar Lampung . Bersama Lawyer yang kemudian jadi anggota DPR-RI dan Ketua Komisi 3. Didalam tas ada cek Rp.6,5 mily hasil klaim kasus pencemaran. Seperti biasa dan sudah standarnya. CN-235 ini 5 - 10 menit sebelum landing di Halim. Selalu terbatuk-batuk dulu. Mungkin kena polusi udara Jakarta. Dengan iseng goda sang Lawyer : " Boss, bagaimana ini. Baru dapat klaim kasus besar semenjak Law Firm dibuka. Pesawat sudah terbatuk-batuk, mungkin bisa jatuh ". Dan belum sempat nikmati Sukses Fee. Wow, jangan ngomong begitulah. Katanya dengan kuatir dan nada takut." Akhirnya, CN-235 landing dengan selamat. Lawyer dapat sukses fee lumayan tinggi. Saat terpilih jadi DPR-RI. Suara ex jurnalis itu cukup vokal. Mungkin sudah lupa, pernah dibikin takut oleh CN-235. Ciptaan Prof B.J. Habiebie, Presiden ke 3 NKRI.

Rizal Falih

Pernah punya pengalaman menghadapi cuaca buruk saat dalam penerbangan, rute Kendari ke Jakarta. Pesawat harus transit di Bandara Sultan Hasanuddin, Maros, terlebih dahulu. Untuk menurunkan dan menaikkan penumpang. Pesawat gagal landing, karena hujan lebat disertai petir, awan hitam pekat. Jarak pandang dibawah 500 meter. Setidaknya begitulah pengumuman dari pilot. Entah sudah berapa kali gunjangan yang dirasakan. Layaknya naik angkot di jalanan yang aspal nya sudh terkelupas, menyisakan bebatuan. Kalau sudah begitu, hanya pasrah pada yang Maha Kuasa. Semua hapalan ayat suci dan do'a pun diucapkan. Pesawat berputar-putar sekitar 30 menit di atas kota Makassar. Pilot pun akhirnya memutuskan unutuk mendaratkan pesawatnya di Balikpapan. Penumpang mendapatkan makan dan uang pengganti keterlambatan sekitar lima ratus ribu rupiah. Tidak sebanding, yang penting nyawa bisa selamat. Setelah kurang lebih menunggu 2 jam cuaca membaik. Pesawat pun di berangkatkan kembali. Dengan tetap transit di Makassar terlebih dahulu. Bersykur pesawat bisa terbang dan mendarat mulus dengan selamat di Jakarta. Pernah juga, dalam penerbangan lain merasakan pesawat turun dari ketinggian secara tiba-tiba. Rasanya seperti naik roalcoaster tapi di udara. Kalau sudah begitu, kita hanya percayakan keselamatan pesawat kepada pilot dan Tuhan. Ditemani oleh pramugari yang cantiknya 7i pun tidak ada gunanya. Tidak bisa menghilangkan cemas dan takut.

Pewarta : -
Editor : Slamet Oerip Prihadi
Sumber :

Komentar Anda