Laporan Okky dari Portugal (51)

Bulan Ramadhan di Lisbon Tidak Ada Takjil

Berbaur dengan warna lokal di Lisbon untuk buka puasa. (FOTO: Okky Putri Prastuti)

COWASJP.COMMARHABAN ya Ramadhan. Hari pertama Ramadhan di Portugal, jatuh pada tanggal 11 Maret 2024. Ketiga kalinya kami menikmati puasa di Portugal. 

Ramadhan tahun ini berada di hampir pergantian musim dingin ke musim semi. Musim semi baru resmi datang pada tanggal 19 Maret 2024. Kuncup bunga mulai bermekaran, namun belum sempurna. 

Bagaimana waktu imsak dan buka puasa di musim semi? Berapa lama waktu yang ditempuh umat muslim yang menjalankan ibadah puasa di Portugal?

Iklan sirup, hampers, dan gamis series raya mulai bermunculan. Artinya tanda Ramadhan semakin dekat. Sudah mulai sibuk memikirkan “hari raya tahun ini pakai baju apa ya?”

Tahun lalu warna sage menjadi trending semua series raya. Apakah tahun ini warna lilac, baby blue, dan beige menjadi pilihan? Yang pasti, kami di Portugal akan memakai baju yang sama dengan tahun lalu atau bahkan 2 tahun lalu, Hihihi. 

BACA JUGA: Anak Umur 7 Sudah Bisa Duduk di Kelas 3 SD, Bagaimana Ceritanya?​

Naiknya harga sembako juga tidak terjadi di Porugal. Menjadi antrian pertama dalam perbincangan rumah tangga. Sebenarnya tidak menjadi hal yang mengagetkan lagi, karena hampir setiap tahun, menjelang bulan puasa harga semua bahan makanan naik. Hampers kue lebaran pun setiap tahun pasti naik harganya. Mau buat sendiri takut gagal, mau beli kok ya mahal ya. 

Di Portugal tidak ada tradisi unjung-unjung (bersalam-salaman ke tiap rumah di sekitar kediaman untuk saling memaafkan). Karena itu, di Portugal tak perlu mempersiapkan kue lebaran. 

Sepekan terakhir ramai sekali berita harga beras naik. Beras premium di Indonesia mencapai Rp. 16.380/kg. Kualitas medium di kisaran Rp.12.000 – 13.000/kg. Harga berbeda di masing-masing daerah. Selain bberas, eretan sembako lainnya juga mulai ikutan waspada, antara lain: bawang merah (Rp.34.000/kg), bawang putih (Rp.38.500/kg), cabai merah keriting (Rp.64.000/kg), daging ayam (Rp.37.000/kg), daging sapi (Rp.133.000/kg), telur (Rp.30.000/kg), gula (Rp. 18.000/kg), dan minyak (Rp.26.000/L). 

oki2.jpgJenis beras Basmati dengan berbagai harga di supermarket. (FOTO: Okky Putri Prastuti)

Jika dibandingkan, berapa harga bahan-bahan pokok tersebut di Lisbon?

Jenis beras yang dijual di Lisbon memang beraneka macam. Bisa ditemukan dengan berbagai merek dan jenis di supermarket. Thai Jasmine, Basmati, Vaporizado, Agulha long grain, dan Carolino. Rata-rata beras dijual dengan ukuran 1 kg. Nasi menjadi salah satu makanan di Portugal. Sesuai preferensi masing-masing keluarga. 

Mereka tidak selalu makan nasi. Ada roti, kentang, dan pasta sebagai pengganti karbohidrat. Sedangkan beras untuk ukuran karung (50 kg) hanya tersedia di toko Asia. Toko Cina/ Pakistan/ Bangladesh, layaknya ukuran di Indonesia. 

Maksimum yang bisa dijumpai di supermarket hanya beras premium Basmati ukuran 5 kg seharga 7,8 Euro (Rp. 133.000). Per kg beras Rp26.000.

Range harga beras di Lisbon ada di harga 1,2 – 3,8 Euro per kg atau Rp20.500 – 65.000. 

BACA JUGA: Coblosan di Portugal Aman dan Lancar, Prabowo-Gibran Unggul​

Kami pernah membeli beras yang paling muraaah. Namun ternyata kurang enak. Lembek, lengket di rice cooker, dan tidak punel. 

Paling favorit beras Basmati karena bentuknya ngeprul dan wangi semerbak. Beras Basmati punya berbagai varian harga dan merek. Merek Continente seharga 2 Euro/kg (Rp. 34.000), Cacarola 3,14 Euro/kg (Rp. 53.500), dan Oriente 3,8 Euro/kg (Rp.65.000). Harga beras jenis lainnya di bawah harga beras Basmati.

Berikut harga sembako lainnya di Lisbon setelah dikurs ke rupiah.  Bawang merah (Rp.35.700/kg), bawang putih (Rp.110.300/kg), cabai merah keriting (Rp253.300/kg), daging ayam (Rp136.000/kg), daging sapi (Rp255.000/kg), telur (Rp34.000/lusin), gula (Rp27.200/kg), dan minyak (Rp32.300/L). 

Harga cabai selangiiit di sini (Portugal). Jadi kalau dapat oleh-oleh cabai dari Indonesia pasti senangnya bukan main, hahaha.

oki1.jpgDaging per kg berbagai macam harga tergantung dari kualitasnya. (FOTO: Okky Putri Prastuti)

Subuh di Lisbon lebih lambat daripada Indonesia. Pukul 05.25 WET (Western European Time) adalah waktu Subuh di Portugal. Sehingga sahur bisa dilakukan pukul 04.30 WET. Sedangkan di Indonesia jam 3.00 WIB sudah siap-siap menyiapkan makanan untuk sahur. Menu untuk sahur biasanya sama seperti dengan menu buka puasa. Jadi di pagi hari cukup menghangatkan makanan di microwave selama 1 menit. Kalaupun tidak ada menu maka Indomie sebagai sang super hero. 

Sedangkan maghrib untuk Iftar ada di pukul 18.44 WET. Kurang lebih 13 jam berpuasa. Sama dengan di Indonesia untuk musim semi ini. Yeeeeeyyy. Untuk menu buka puasa di sini juga relatif simple. Jarang sekali ada menu takjil gorengan ataupun es. Biasanya cukup kurma dan langsung menu besar. Ketidaktersediaan pasar takjil membuat kami tidak terlalu ingin makan takjil. Kalau kepingin sekali biasanya membeli kue manis di toko kue Portugis.

Semoga Ramadhan di tahun ini diberikan kelancaran, kesehatan, dan keberkahan. Aamiin. Cuaca di Portugal sedang tidak bagus, pergantian dari musim dingin ke musim semi ditandai dengan curah hujan tinggi, angin kencang, dan suhu yang mendadak turun. Suhu masih ada dikisaran 10 – 15 derajat Celsius. 

Memang tidak akan merasa panas, namun sebenarnya tubuh juga sedang berjuang untuk melawan dingin. Dan itu memerlukan energi dan imun yang cukup tinggi.

Buka puasa hari pertama enaknya masak apa yaa?? Apa nih menu andalan para mommies di bulan Ramadhan?? (*)

Pewarta : -
Editor : Slamet Oerip Prihadi
Sumber :

Komentar Anda