Karagenan Alor

Clarissa dengan rumput lautnya. Dia bertekad mengeksplorasi kekayaan alam NTT untuk para petani NTT. (FOTO: DISWAY)

COWASJP.COMSEJAK akhir SMP Clarissa sudah sekolah di Australia. Kuliahnyi pun di sana: tamat 2004. Begitu lulus universitas Clarissa langsung bekerja di salah satu investment banking di Kuala Lumpur.

Tiga tahun dia di lembaga keuangan itu. Sempat menikah dengan orang Malaysia. Sempat diajak tinggal di Dubai selama empat tahun.

Ujungnya: Clarissa pilih hidup di Rote –nun jauh di Nusa Tenggara Timur. 

Ayah Clarissa memang kelahiran Ambon tapi kakek Clarissa orang Rote.

Bagaimana bisa anak muda yang hidupnya selalu di luar negeri bisa langsung memutuskan tinggal di pulau begitu terpencil? 

Ternyata Clarissa mencintai Rote. "Mungkin karena saya suka diving," ujar Clarissa.

Lokasi selam di Alor, kata Clarissa, jauh lebih menakjubkan dibanding, misalnya, Labuhan Bajo. "Kalau Labuhan Bajo 6, Alor 9," kata Clarissa. 

Di mana yang bernilai 10? 

"Lho yang 10 kan di Misool, Raja Ampat," jawab Clarissa.

Di Rote, Clarissa menyelam tidak hanya untuk menikmati keindahan bawah laut. Di bawah laut Clarissa lagi melihat kehidupan yang lebih penting: rumput laut. Juga kehidupan para petaninya. Clarissa bertekad menghabiskan perhatian dan energi untuk rumput laut.

Kesimpulan Clarissa: dia harus membangun pabrik tepung karagenan. Bahan bakunya rumput laut. Pabriknya harus di NTT. Agar hasil rumput laut kualitas tinggi di NTT tidak melulu diekspor ke Tiongkok dalam bentuk rumput laut yang sudah dikeringkan.

Pabrik itu sudah jadi. Sudah sejak enam tahun lalu. Lokasinya di selatan kota Kupang. Di bagian barat pulau Timor. Kapasitasnya 150 ton per bulan. Atau 1.500 ton rumput laut basah.

Pabrik itu dibangun di Kupang agar bisa menampung hasil rumput laut di pulau-pulau sekitarnya. Termasuk dari pulau terdekat: Pulau Kera. Di situlah dihasilkan rumput laut terbaik di Indonesia. 

Anda sudah tahu di mana letak Pulau Kera. Kalau Anda ke Kupang dan Anda tinggal di Hotel Aston, pulau itu terlihat dari jendela kamar Anda.

Di bisnis rumput laut itulah Clarissa all out sekarang ini. "Kami 100 persen ekspor. Ekspor tepung karagenan," ujar Clarissa.

Ekspor ke mana saja?

"Pak Dahlan sebut negara mana saja selain Amerika Serikat. Kami sudah ekspor ke negara-negara itu. Mulai Amerika Latin sampai negara-negara di Eropa," kata Clarissa.

Maka sehari-hari Clarissa muter-muter di pulau-pulau di NTT. Bahkan dua tahun terakhir lebih banyak pakai kapal atau ferry. "Bandara Rote rusak. Tidak bisa didarati pesawat. Sudah dua tahun," kata Clarissa. 

Untuk itu dia harus ke Rote naik ferry, lima jam. Atau kapal cepat, tiga jam. Layanan kapal itu sehari hanya satu kali.

Clarissa harus dekat dengan petani. Dia tidak ingin petani punya peluang untuk curang.

"Dulu banyak rumput laut sudah dipanen ketika umurnya belum 45 hari," katanyi. "Kami harus terus-menerus membina mereka," tambahnyi.

Anda pun sudah tahu: kandungan nutrisi penting di rumput laut baru muncul setelah berumur 45 hari.

Clarissa ingin terus ekspansi di rumput laut. Potensi NTT sangat besar di sektor ini. Clarissa tidak punya pesaing. Satu-satunya pabrik rumput laut selain miliknyi adalah milik pemerintah daerah. Anda pun sudah tahu seperti apa wujudnya.

Untuk ekspansi itulah Clarissa punya tekad baru: IPO di tahun ini. Dananya akan sepenuhnya untuk membangun ekonomi rumput laut NTT.

Hidup Clarissa sangat berwarna. Sekolah dasarnya di SD Katolik. Lalu masuk SMP Al-Azhar Jakarta. Setelah itu ke Australia.

NTT telah menemukan orang yang punya tekad keras seperti Clarissa. Dan saya tahu dari mana Clarissa punya watak yang keras: dari bapaknya, RJ Lino –tokoh hebat di balik modernisasi Pelindo.(*)

Cheng Yu Pilihan Dahlan Iskan di Tulisan Edisi 1 Februari 2024: Klimaks Kedua

Rizal Falih

Bagi rakyat jelata seperti saya, ketemu durian yang rasanya manis, pulen dan legit, plus harganya murah, pun sudah bikin klimaks. Dua atau tiga buah saja sudah cukup. Tidak perlu banyak-banyak. Bisa bikin kolesterol naik. Tantangannya adalah saat berada di antara tumpukan-tumpukan buah durian, tapi bisa memilih yang rasanya tidak anyep alias hambar. Jika ketemu durian yang rasanya anyep inilah yang bisa bikin antiklimaks. Menyesal karena merasa dibohongi oleh tukang durian. Alhamdulillah, sudah pernah merasakan rasanya durian nusantara, dari mulai durian Ucok Medan, durian Arif di Pandeglang, Palangkaraya, Kendari sampai Maluku Utara. Rasa enaknya hanya pada saat dimakan. Sesudah itu jika ditanya mana yang paling enak. Susah menjelaskan. Karena menurut saya, yang ada enak dan enak banget, kecuali jika ketemu durian anyep yang dijual oleh pedagang yang nakal itu. Sepandai-pandai memilih durian, pasti akan ketemu yang anyep juga. Belum pernah merasakan durian Musangking, bukan saja karena harganya yang mahal, jika sudah merasakan enaknya, takut klimaks berkali-berkali, dan susah untuk behenti menikmati. Hihi.

Agus Suryonegoro III - 阿古斯·苏约诺

TAHUN 70AN. Seorang teman kantor di Ambon yang punya kebun durian, pohonnya sengaja tidak dipanen. Belio mengajak teman sekantor panen di kebunnya. Jalan menuju kebun harus ditempuh dengan jalan kaki sekitar setengah jam, naik turun. Maka sesampai di kebun, sebagian besar teman langsung bertebaran, ikut wisata panen. Termasuk mengambil durian "jatuhan". Saya, karena terengah-engah, duduk-duduk di gubuk di pinggir kebun bersama neneknya teman pemilik kebun. Rupanya durian "jatuhan" yang sudah dikumpulkan nenek di gubuk juga udah banyak. Sekitar 15 buah. Saya yang masih terengah-engah, dibukakan durian jatuhan itu. Nenek yang membukakan buah durian itu, dan menyodorkan ke saya.. "Ayo. Silakan dimakan..", kata nenek setiap kali saya berhenti makan sambil menyodorkan durian. Terus, dan terus.. ### Saya tidak ingat, hari itu saya makan berapa butir. Malamnya, saya panas.. Langsung ke UGD. Dan harus ngamar semalam..

Jo Neca

Memang orang yang hidup dan kaya di hari tua.Sehat di hari tua.Dan masih bisa klimaks kedua kalinya.Di hari tua pula.Semoga menjadi motivasi bagi pemuda harapan pemudi.Karena banyak sekali yang umur 50an.Jangankan klimaks 2 kali.Di ajak berdiri saja sudah sempoyongan.Ini mungkin tidak di pahami oleh Aat.Tetapi mbah Mars om Lagarenze.Mba Fiona bli Leong pak Agus dll adalah pakarnya.

djokoLodang

--o-- Pak Tirto suka main golf. Terutama sebelum lututnya diperasi. Demikian tulis p DI. Apakah setelah lututnya dioperasi pak Tirto tidak main golf lagi? Kalau memang tidak bisa main golf lagi, lalu apa gunanya dioperasi? --0--

Mirza Mirwan

Sekadar meluruskan dan menambahkan. Pak DI sepertinya kurang satu kata ketika menulis "Universiti Malaysia -- yang aslinya....". Harusnya "Universiti Putra Malaysia" yang sebelumnya bernama Universiti Pertanian Malaysia. Perubahan menjadi Universiti Putra Malaysia -- agar singkatannya tetap UPM -- terjadi tahun 1990 ketika univeritas tersebut diperluas ke bidang di luar pertanian. Dr. Abdul Azis Zakaria selain alumni juga dosen irigasi di UPM. Di Malaysia malah tidak ada Universiti Malaysia. Yang ada Universiti Malaya -- berdiri tahun 1905. Tentang kegilaan Aziszak pada durian itu bermula ketika semasih menjadi dosen di UPM ayahnya memberi lahan kebun seluas satu akre (4046,8m²) di Kelantan. Ia mulai mengoleksi dan menanamnya di kebunnya. Belakangan ibunya juga memberi lahan 2 akre, dan ia sendiri membeli 3 akre. Totalnya ia punya kebun 6 akre. Di kebunya itu ia menanam 70-80 jenis durian. Di antaranya: durian botak (kulitnya tidak berduri) dan durian kura-kura (yang tumbuhnya di batang, bukan di dahan dan ranting). Selain durian Aziszak juga menanam sekitar 50 jenis buah tradisional, seperti buah bacang (di Jawa orang menyebutnya pakèl), buah tampui, buah tarap, dan buah langka lainnya. Konon Aziszak ini tiap tahun suka mengundang antara 50-300 orang untuk "tasting" durian. Mungkin dalam event tasting selanjutnya Pak DI termasuk dalam daftar yang diundang. Kayaknya sih gitu.

Lagarenze 1301

Sebelas pria yang ada di frame foto terlihat masih sangat bersemangat. Tapi, yakinlah, klimaks kedua hanya terjadi pada kegiatan makan durian. *kabuur....

Jokosp Sp

Di Banyu Mas selain terkenal dengan durian Bawor nya atau Kromo Banyu Mas sesuai penemunya Pak Kromo. Di daerah sekitar Banyu Mas banyak sekali pengrajin pembibitan durian yang sangat terkenal. Dua daerah yang terkenal itu adalah Alas Malang dan Kemranjen di Kab Banyumas. Mereka sudah jadi seperti pengrajin karena menyambung bibit durian dengan sistim sambung pucuk itu ada nilai seninya, seni dalam menyambung. Bisa sambung model kaki satu, kaki dua dan kaki tiga. Bibit-bibit unggulan di jual. Ada Musang King, Duri Hitam, Bawor Banyumas, Namlung Bangka, dan Super Tembaga Bangka. Pemasaran selain di sentral Jawa juga sudah sampai ke ke seluruh pulau-pulau di Indonesia. Sama seperti di Bangka juga sudah ada beberapa pengrajin bibit yang sekaligus buka Toko Durian Bangka. Tinggal yang mau jadi presiden apakah peka ke hal seperti ini. Alokasikan dana buat beli bibit kemudian sebarkan ke seluruh penduduk dan petani Indonesia apa susahnya. Mungkin lebih mudah bagi-bagi makan gratis. Selesai perut kenyang warga, mulut seperti disumbat dan tertidur tidak banyak lagi tuntutan. Sambil perut sendiri dikenyangkan.

Jokosp Sp

Kenapa Abah makan duriannya semangat sekali?. Cuma ada satu jawabannya, karena GRATIS. Halah sudah tak tawari ketika Kalimantan Barat kemarin panen raya juga tidak ada minat. Ke dua ada panen raya di Bangka juga tidak sama sekali tertarik. Musangking punya standard rasa memang sudah sangat bagus, sampai pemerintah ikut mengatur. Namun jangan salah di Kalimantan Barat ada di Kab, Kapuas Hulu, di Kab Melawi, di Kab Sanggau sungguh luar biasa. Ada Jemongko Kuning -Sanggau, Serumbut-Sekayam, Balening-Sekayam Sanggau, Slipi-Sekayam Sanggau, Tembaga-Sekayam Sanggau, Jarum Mas-Punggur Kubu Raya, Torong-Sekayam, Empakan-Mawan Pengkadan Kapuas Hulu, Raja Mabah-Kapuas Hulu. Dari Aceh Jaya atau Aceh Besar juga banyak, dua yang terkenal saat ini Bantal Mas dan Rencong Mas yang sangat legit, krimi, lumer, tebal dan pahit. Kemudian dari Bangka Belitung ada Cumasi atau Namlung atau Tai Babi orang sana menyebut. Legit, lemak, manis, pahit dengan daging yang sangat tebal. Hargapun jika dibanding Musang King jauh di atasnya, Rp 500,000,-/ kg. Ada juga Super Tembaga Bangka yang manis, legit, crimi dan tebal sampai 3 cm dengan warna khas tembaga. Harga bisa Rp 900,000,-/ kg. Dan ada Super Tembaga Klamunod di Bangka Barat dari pemilik kebun durian H. Ulis, ini masuk unggulan nasional yang sudah tersertifikasi nasional. Manis, legit, crimi, pekat, tebal dan warna tembaganya sangat mencolok. Buah tiap juringnya paling banyak dua biji sehingga luar biasa besar dan tebal. Harga bisa Rp 1,500,000,-/kg

Everyday Mandarin

Saya revisi sedikit Pak Aziz yang menjelaskan asal-usul nama Musangking. Musangking yang benar disebut Maoshanwang (猫山王), bukan Maoshanwang (猫上王). Huruf keduanya berbeda. Shan = gunung, bukan shang = naik. Saya pernah baca kalau sejarah Maoshanwang itu dulu benar namanya Rajakunyit. Lalu namanya juga menjadi 毛生王 (Maoshengwang, raja yang lahir dengan bulu, entah apa hubungannya dgn durian). Tapi nama ini terdengar kurang gagah utk ukuran durian yg enak ini. Maka namanya pun diubah jadi Maoshanwang (Raja Kucing dan Gunung), supaya terdengar mirip bahasa Melayu, Musangking. Sejarah yang saya baca ini entahlah benar atau ga. Btw, Chinese Malaysia di China dan Taiwan sehari² menyebut negara mereka dengan sebutan 大马 (Da Ma, Greater Malaysia).

Everyday Mandarin

Kakek saya kelahiran Fujian, China bernama Huang Lianshuang 黃連雙. Dalam bahasa Hokkien adalah Oei Liensang. Sehari² temannya panggil dia Mosang. Sayang dia bukan jualan Musangking.

Echa Yeni

Setuju Pak Jo. Pak L1301 itu kalo gk jenius yia diatas cerdas atau setingkat diatas smart. Bisa-bisanya, bilang QiAmat dg bahasa "Angel" nya udah tyada. Jann jhosz

Edi Wijaya Kusuma

Orang-orang tua sukanya memang aneh-aneh. Klimaksnya kalo makan durian. Bukan klimaks karena yang "Anda sudah tahu".

Agus Suryonegoro III - 阿古斯·苏约诺

7 JENIS DURIAN YANG DITANAM DI INDONESIA.. 1). Durian Montong (Thailand). 2). Durian Petruk (Lokal/ Jepara). 3). Durian Bawor (Lokal/ Banyumas). 4). Durian Musangking (Malaysia). 5). Durian Bokor (Lokal/ Majalengka). 6). Durian Tembaga (Lokal/ Kampar Riau). 7). Durian Merah (Banyuwangi). ### Ternyata Durian Manado belum masuk di daftar di atas.. Belum terkenal. Padahal, konon, durian Manado itu putih, cantik dan kalau digabung dengan Musangking bisa menghasilkan "dobel klimak".. Bahkan bagi para 70an..

Liáng - βιολί ζήτα

selingan "Ai Pia Cia E Ya" ---> "To win, you have to fight" Menjadi Lagu Pilihan Populer Di Kalangan Politisi Singapura. "Ai Pia Cia E Ya" - orang kebanyakan biasa melafalkannya seperti itu, adalah salah satu lagu Hokkien terpopuler di dunia. Diciptakan oleh 陳百潭 (Chén Bǎitán) baik liriknya maupun komposisi musiknya. Pertama kali dipopulerkan oleh penyanyi 葉啟田 (Yè Qǐtián). Kedua orang tersebut, baik pencipta maupun penyanyi lagu "Ai Pia Cia E Ya" berasal dari Taiwan. Meskipun liriknya pendek (dinyanyikan - diulang 3 kali), lagu "Ai Pia Cia E Ya" tersebut sarat akan makna dan liriknya sederhana, sehingga dapat dengan mudah dipahami oleh siapapun. "Ai Pia Cia E Ya" dalam Hànzì Traditional : 愛拼才會贏 (Ai pīn cái huì yíng). Dalam Mǐnnán yǔ (bahasa Hokkien) dilafalkan : Ai piànn tsiah ē iânn. Artinya : Bekerja keras baru bisa sukses (To win, you have to fight). [1/5]

Gregorius Indiarto

Foto CHD hari ini, para senior, pengusaha durian, dan peggemar durian, salah satunya penggemar durian "gratis".mkmkmkk. #pinginpingin

Lagarenze 1301

Santai sejenak. Kang Duren: "Neng, ini durian Bawor, yang ini Musang King." Si Eneng: "Saya mau durian Bawor, deh, Pak." Kang Duren: "Neng pintar milih, yang Bawor lezatnya nggak ketulungan. Ada dikit pahitnya, tapi malah bikin tambah legit." Si Eneng: "Coba dibukain, Pak. Saya nggak tahu belah durian." Kang Duren: "Oke, deh, Neng. Nah, ini udah kelihatan dagingnya yang tebal." Si Eneng: "Pak, itu bijinya kelihatan." Kang Duren: "Nggak apa atuh, Neng. Meskipun bijinya kecil, tetap enak. Nanti Neng emut-emut aja. Nggak pahit, kok." Si Eneng: Paaaaaaak, bukan biji durian yang kelihataaannn. #*^!$@#$%&

Macca Madinah

Kalau soal durian, lokal, mau gak mau kembali ke tahun 2015. Waktu itu pulkam ke kampung dekat padang panjang. Tentu mencari durian. Di pinggir jalan berhenti lihat ada durian, kata penjual itu gunung rajo. Kalau tidak salah waktu itu ditawari harga enam puluh ribu besar buahnya, tapi saudara kami bilang emoh. Hmmm padahal untuk tahun itu harga segitu untuk buah sebesar itu masih oklah rasanya. Yasud kami nurut saja. Akhirnya dicarikan durian kampung di batipuh ateh, Katanya sih di sekitar sana banyak durian runtuhan. Dunsanak pemandu menghilang beberapa saat, lalu muncul lagi dengan sekitar 6-8 durian ukuran relatif kecil tapi bulat-bulat. Tidak tahu runtuhan apa tidak, yang jelas sih kayaknya bukan durian rajo seperti di jalan tadi. Lupa bayar berapa, sepertinya 100rb. Sampai di rumah, diganyanglah 3-4 buah. Ya ampuuuun, enak banget. Penuh itu semua kompartemen duriannya, Warnanya sih putih, tapi rasanya hmm legit enak. Berhenti tunggu oom datang, lalu sikat sisanya. Sejak makan durian itu, bertahun2 kemudian, rasa ingin makan durian tidak muncul lagi. Seperti sudah terpuaskan. Jadi mikir, salah satu kriteria durian ok itu bisa memuaskan dahaga akan durian dalam waktu yang lama. Jadi inget lagi, lebih duluuuu lagi, pernah sekeluarga nyasar di Kalianda. Di depan rumah penduduk ada yang jual durian. Itu juga alamaaaak, enaknyaaa, duriannya warna kuning gitu. Dan sejak makan durian itu juga sama, dahaga durian seperti terpuaskan sampai beberapa tahun kemudian hehhehe.

DeniK

makanan khas Palopo adalah : Kapurung . cocok dimakan pas siang-siang menyegarkan. dan ada satu lagi Pacco . sashimi ala palopo

Udin Salemo

Durian muda memang enak dibuat gulai. Gulai kuah kuning. Kalau pandai memasaknya. Waktu kecil ibu saya sering membuat gulai durian. Memanfaatkan durian muda yang jatuh.

Lagarenze 1301

Duluu, saya pernah berkunjung ke Kota Palopo, sekitar 400 kilometer dari Kota Makassar, Sulawesi Selatan. Saya disuguhi makanan yang aneh, namun setelah saya coba, ternyata enak. Nama makanannya "Sokko Palopo". Sokko adalah nasi dari ketan putih yang dimasak dengan santan sehingga kenyal dan lengket. Sedangkan duriannya berupa gulai berwarna cokelat, dibuat dari daging durian yang dimasak dengan gula merah dan tepung maizena. Sokko di satu piring, gulai durian di mangkok yang lain. Cara makannya, gulai durian bisa disiramkan ke sokko. Atau, sokko diambil sejumput lalu dicocolkan ke gulai durian. Tadi pagi, saat baca CHD, saya langsung ngiler. Saya order ke ibunya anak-anak untuk bikin "Sokko Palopo". Cara bikinnya tidak ribet, di Google banyak resepnya. Mumpung sedang musim durian.

Handoko Luwanto

01-02-2024, 01:00:55 pm
123Komen=65utama+58REPLY
urutan sebelumnya(↕) & sesudahnya(⬘) ada di atas/bawahnya ↕Urutan⬘Komen➜Nama (Time 
↓123. uta→Lagarenze 1301 (10d 
↓122▲uta→Lagarenze 1301 (16d 
↓119▽uta→Leong Putu (4m 
↓114▽uta→thamrindahlan (44m 
↓111▽uta→Leong Putu (46m 
↑115▽RE➜Udin Salemo (43m 
↑116▽RE➜MULIYANTO KRISTA (33m 
↑117▽RE➜Leong Putu (30m 
↑118▲RE➜Leong Putu (27m 
↓109▽uta→Mirza Mirwan (1j 
↓108▲uta→ikhwan guru sejarah (1j 
↓121▲RE➜Handoko Luwanto (44d 
↓107▲uta→ibnuhidayat setyaningrum (1j 
↓105▽uta→Macca Madinah (1j 
↓102▽uta→Macca Madinah (1j 
↓101▲uta→Gregorius Indiarto (1j 
↓99▽uta→daeng romli (1j 
↑110▲RE➜Agus Suryonegoro III - 阿古斯·苏约诺 (51m 
↓96▽uta→Lagarenze 1301 (2j 
↓93▽uta→DeniK (2j 
↓90▽uta→Gregorius Indiarto (2j 
↓89▲uta→AnalisAsalAsalan (2j 
↑91▽RE➜daeng romli (2j 
↓95▲RE➜DeniK (2j 
↑103▽RE➜Fiona Handoko (1j 
↓84▽uta→Liáng - βιολί ζήτα (2j 
↑85▽RE➜Liáng - βιολί ζήτα (2j 
↑86▽RE➜Liáng - βιολί ζήτα (2j 
↑87▽RE➜Liáng - βιολί ζήτα (2j 
↑88▲RE➜Liáng - βιολί ζήτα (2j 
↑112▽RE➜M.Zainal Arifin (45m 
↓82▽uta→Agus Suryonegoro III - 阿古斯·苏约诺 (2j 
↓98▲RE➜Agus Suryonegoro III - 阿古斯·苏约诺 (1j 
↑104▲RE➜daeng romli (1j 
↓81▲uta→Kang Sabarikhlas (2j 
↓78▽uta→Handoko Luwanto (3j 
↓80▲RE➜Handoko Luwanto (3j 
↑120▲RE➜Lagarenze 1301 (56d 
↓77▲uta→Agus Suryonegoro III - 阿古斯·苏约诺 (3j 
↓76▲uta→Em Ha (3j 
↓71▽uta→Agus Suryonegoro III - 阿古斯·苏约诺 (3j 
↓73▽RE➜Echa Yeni (3j ↑74▽RE➜Jo Neca (3j 
↑106▲RE➜Juve Zhang (1j 
↓69▽uta→Muh Nursalim (4j 
↓67▽uta→Echa Yeni (4j 
↑70▲RE➜Echa Yeni (4j 
↑79▲RE➜Jo Neca (3j 
↓64▽uta→mamat (4j .....

Mirza Mirwan

Hidup di Indonesia, dengan segala kekurangannya -- apa lagi dalam masa kampanye sekarang ini, masih jauh lebih nyaman ketimbang kehidupan waga Palestina di Jalur Gaza. Keputusan sementara (= interim ruling) dari ICJ 26 Januari yang lalu, yang memerintahkan Israel "must take steps to prevent acts of genocide in Gaza Strip", tidak membuat Israel mengurangi intensitas serangannya ke Jalu Gaza. Bahkan justru meningkatkannya. Tiap hari jumlah korban tewas di kisaran 100 orang. Lebih menyedihkannya lagi, RS (seperti di Khan Younis) dikepung. Korban cedera tak bisa dibawa ke RS untuk mendapatkan perawatan. Petaka warga tak berhenti di situ. Sekitar 12 negara Barat menghentikan bantuannya ke UNRWA gegara ada 12 pekerja UNRWA yang terindikasi punya hubungan dengan Hamas atau terlibat dalam serangan 7 Oktober. Benarlah yang dikatakan direktur UNRWA, penghentian bantuan itu "worse than collective punishment". Itu sama saja dengan hukuman mati bagi banyak orang Palestina yang miskin dan kelaparan -- it could be a dead sentence for many destitute and hunger Palestinians. Mengharapkan kedamaian di Jalur Gaza ibarat mengharap utopia selama orang-orang seperti Benjamin Netanyahu, Itamar Ben-Gvir, Bezalel Smotrich, dan lainnya masih punya kuasa untuk memerah-hitamkan Jalur Gaza. Bukan AS, Inggris, dan negara Barat lain yang bisa menghentikan kebiadaban Bibi cs. Yang bisa menendang mereka adalah rakyat Israel sendiri. Melalui pemilu.

Agus Suryonegoro III - 阿古斯·苏约诺

DI PURWAKARTA BUAH UNGGULAN UTAMA ADALAH MANGGIS.. SEBENARNYA Jawa Barat hanya penghasil durian urutan 5 di Indonesia. Tapi dari daerah tingkat II di Jawa Barat, ada pemda yang concern terhadap durian. Mungkin pejabatnya penggila durian. Atau memang "niat" kerja untuk rakyatnya kuat. Yaitu Kabupaten Purwakarta. Saat ini di Purwakarta, jumlah pohon durian mencapai 75.012 pohon, yang ditanam di luas sekitar 75 hektar. Pada tahun 2022, dari pohon itu telah menghasilkan durian sebanyak 13,4 ton. Sedangkan pada tahun 2023 lalu, produksi meningkat menjadi 25,2 ton. Kenaikannya sampai 92%. Padahal, kata Kabid Perkebunan Holtikultura Kabupaten Purwakarta, pak Kurnia Prawira Saputra, di Kabupaten Purwakarta, masih ada 36.076 pohon yang saat ini belum berbuah. "Nanti, pada saat berbuah, di Purwakarta akan terjadi banjir durian..". Begitu kata pak Kadis, yang perhatian sekali ama durian. Dan hafal jumlah pohon dari kecamatan yang ada di Purwakarta.. "Sebenarnya buah unggulan utama Purwakarta adalah manggis. Tapi durian menyusul, di urutan kedua.. ### Begitu kata Liputan 6..

imau compo

Seorang dokter pernah membuat video yg viral yg mengatakan makan durian harus diperlakukan sebagai substitusi makan regular: sarapan, makan siang, makan malam atau substitusi extrafooding siang, sore atau malam. Jadi, rekomendasi Pak DI kemarin paling sesuai dengan video viral tersebut. Namun, hal itu hanya bisa dilakukan di Medan yg memiliki konsistensi kualitas durian yg sangat tinggi. Kita bisa merencanakan jumlah durian yg akan kita makan, jadi substitusi akan sesuai dengan rencana. Pedagang-pedagang di Pulau Jawa tidak bisa menghantarkan jasa yg demikian sebagaimana yg saya alami kemarin di Pelabuhan Ratu. Melihat pohon durian sepanjang jalan yg berbuah lebat membuat saya berharap mendapatkan pengalaman makan durian di Medan. Kebetulan, kami tidak menemukan rumah makan yg pas, keputusan utk substitusi dengan durian makin bulat. Apa yg saya alami? Durian yg dikatakan Matahari, salah satu jenis durian premium setempat, tidak masak sempurna. Beberapa ruang daging nya malah masih mentah, dagingnya masih terasa seperti singkong rebus. Akhirnya, pulang-pulang makan mie kemasan.

yea aina

Ada prosedur yang salah, menurut Om Liong-si akuntan, di pesta durian itu. "Harusnya makan durian lokal dulu, baru kemudian musangking" ujarnya. Mungkin "salpro" itulah yang membuahkan klimaks kedua. "Busyet! Enaknya bukan main", itu komentar penulisnya. Seperti baru sadar, pelanggaran prosedur bisa menghasilkan kenikmatan berulang-ulang. Kalau prosedur sengaja dilanggar, jangan-jangan si pelakunya mau dapat kekuasaan kedua, ketiga dan seterusnya di pesta demokrasi. Bukan di pesta durian.

Liam Then

Ini persepsi saja, atau bisa jadi standar lidah saya yang rendah. Tapi kalo masalah menikmati durian, tidak ada yang sebanding dengan membuka 10 durian berkualitas, Masing-masing beda rasa. Pengalaman seperti ini, bisa anda nikmati pada puncak musim durian di kawasan Punggur Pontianak. Anda akan bisa rasakan tekstur berbagai macam durian sekaligus dalam satu kesempatan. Jika anda yang supporter sejati Musang King mau menyangkal omongan diatas , tunggu dulu, bayangkan begini, anda punya istri satu, dengan punya istri lima, rasanya enak yang mana? Tekstur istri, .... maap, maksud saya daging durian Punggur pilihan, begitu banyak macam, ada yang serat daging halus, padat,creamy berasa susu. Ada yang lunak lembut, dengan rasa pahit yang menonjok. Ada yang rasa manis luar biasa. Pokoknya kombinasi sensasi rasa yang beda-beda akan kalahkan pengalaman makan durian Musang King yang satu rasa saja. Apalagi kalau rasakan Durian Punggur Pontianak yang dikasih alias gratis, itu lebih enak lagi.

Udin Salemo

#angan_sore Andaikan setengah dari anggaran food eatate 2023 dibuat untuk kebun durian. Lima tahun lagi Indonesia akan jadi eksportir durian nomor wahid di dunia. Kalah Thailand. Kalah Malaysia. Kalah Vietnam. Apalagi Filipina. Selama tahun 2021 Thailand menangguk uang 36 triliun rupiah dari ekpor durian ke China. Wooow... Salah satu bisnis yang menggiurkan adalah impor bawang putih. Tahun 2021 nilai impor bawang putih adalah US$ 681,64 (10,22 triliun, kurs 1 US$ = 15.000 Rp). Asiiik. Importirnya bisa cuan besar. Dari cuannya bisa "berbagi."

*) Dari komentar pembaca http://disway.id

Pewarta : -
Editor : Slamet Oerip Prihadi
Sumber :

Komentar Anda