Muda Raksasa

Buku tulisan Bapak Pembaharuan Pegadaian: Sjamsir Kadir MBA yang sold out.(FOTO: Joko Intarto)

COWASJP.COMHarta wakaf Muhammadiyah ibarat ‘’raksasa’’. Saking banyaknya. Belum semuanya produktif. Masih banyak yang ‘’tidur’’. Bagaimana cara Muhammadiyah membangunkan ‘’raksasa tidur’’ itu?

***

MUKTAMAR ke-48 Muhammadiyah di Solo telah usai, menjelang akhir tahun 2022. Susunan pengurus baru telah terbentuk: Menyusul setelah itu. Bertahap-tahap. Dari pusat hingga ranting. 

Begitu pun para pengurus bidang-bidang teknis. Salah satunya: Majelis Pendayagunaan Wakaf (MPW).

MPW nama yang baru. Belum banyak dikenal. Pun di kalangan internal persyarikatan. Mereka lebih kenal Majelis Wakaf dan Kehartabendaan. Nama lamanya.

Majlis Wakaf dan Kehartabendaan  dibentuk berdasarkan anggaran dasar Muhammadiyah. Menjadi organisasi pembantu pimpinan (OPP) dengan tugas pokok mengembangkan dan mengamankan harta wakaf maupun harta kekayaan milik Persyarikatan serta membimbing masyarakat dalam pelaksanaan wakaf.

Banyak yang percaya, nama adalah harapan dan doa. Pilihan nama merupakan cerminan keinginan pemberi nama. MPW sepertinya begitu. Dari namanya, tersirat harapan dan doa: Menjadi Lembaga yang bisa memberdayakan wakaf dengan optimal.

Harapan dan doa tentu sangat penting. Bahkan wajib. Tetapi itu saja tidak cukup. Harapan dan doa harus diikhtiarkan. Melalui kerja, kerja dan kerja.

Masuknya nama-nama para profesional di bidang financial, bisnis, teknologi dan filantropi di MPW sepertinya menjadi pertanda: Lembaga ini bakal sibuk dengan kerja-kerja nyata. Seperti dalam harapan dan doa itu.

Dari sisi usia, mayoritas pengurus MPW masih muda. Kehadiran generasi muda di Persyarikatan sangat penting. Hanya orang-orang muda yang sanggup bekerja ekstrakeras dengan kecepatan tinggi dalam durasi yang lama: Tiga hal yang hilang ketika kita menua.

Nama-nama mereka tak perlu disebutkan di sini. Toh Anda sudah tahu. Kepada merekalah Persyarikatan menitipkan harapan: Memberdayakan harta wakaf agar bermanfaat seperti tujuan wakif.

Dari mana mulainya? Ini pertanyaan klasik yang sungguh sulit menjawabnya. Terus terang saya sendiri tidak tahu jawabannya. 

Memang saya pernah beberapa kali mengelola media anak perusahaan ‘’Jawa Pos’’ yang sakit parah. Hampir mati. Ada yang sukses dan hidup sampai hari ini. Ada yang sukses kemudian mati: Tersengat pandemi.

Prinsip mengurus aset perusahaan berbeda dengan aset wakaf. Perusahaan boleh bangkrut. Sedangkan wakaf harus abadi. 

Dari mana harus mulai? Pengalaman Sjamsir Kadir ini mungkin bisa menjadi inspirasi. Sjamsir dalam pandangan Rhenald Kasali merupakan satu dari tiga CEO BUMN terbaik sepanjang sejarah Republik. Ia yang berhasil membangunkan raksasa tidur bernama Perjan Pegadaian yang sudah masuk listing ‘’daftar BUMN yang segera dilikuidasi’’ menjadi BUMN yang moncer hari ini.

Setelah meraih gelar MBA di Amerika Serikat, mantan direktur keuangan PT Telkom (Persero) itu ditugaskan Kementerian Keuangan untuk ‘’membereskan’’ Perjan Pegadaian pada tahun 1989. Pilihannya dua: Perjan Pegadaian dilikuidasi, atau disehatkan tanpa tambahan modal negara.

Sjamsir memilih opsi terakhir. Ia memulainya dengan membangun visi baru Pegadaian sebagai mimpi. Ia ikhtiarkan visi itu melalui kerja-kerja nyata: Mengubah status dari Perjan menjadi Perum, menggalang pendanaan dari swasta, meningkatkan kompetensi karyawan melalui pendidikan, modernisasi sistem dan manajemen operasional perusahaan serta mengubah persepsi masyarakat agar tidak malu datang ke Pegadaian.

Nama Sjamsir Kadir dewasa ini memang sudah redup. Tapi di Pegadaian namanya harum. Ia diberi gelar ‘’Bapak Pembaharuan Pegadaian’’.  

‘’Sulit bukan berarti tidak bisa. Bisa, tetapi perlu proses. Perlu effort berupa kerja-kerja yang bersifat extra ordinary,’’ kata Sjamsir dalam buku yang saya editori, ‘’Membangunkan Raksasa Tidur’’, terbitan Jagaters Publishing Januari 2023 yang lalu.

Cetakan perdana buku ini sudah sold out. Diborong Pegadaian untuk materi pelatihan karyawan di lebih dari 4.400 kantor. Tapi bapak dan ibu bisa membaca e-book-nya secara gratis di sini: https://bit.ly/SJAMSIRKADIR. (*)

Pewarta : Joko Intarto
Editor : Slamet Oerip Prihadi
Sumber :

Komentar Anda