Sikap 5 Aktivis FKPT Jatim terhadap Kasus Bom Bunuh Diri di Astana Anyar

FKPT Jatim mengajak masyarakat jadi agen literasi kontra radikalisme. (FOTO: bnpt.go.id)

COWASJP.COM – Masih terjadinya peledakan bom bunuh diri merupakan bukti adanya terorisme sebagai ancaman dalam kehidupan masyarakat.  Dalam kasus bom bunuh diri di Mapolsek Astana Anyar Bandung, Rabu 7/12/2022, menunjukkan adanya kencenderungan lahan subur bagi benih-benih radikalisme dan terorisme.

Fakta ini menunjukkan betapa aksi tebar ketakutan berbaur teror harus terus diwaspadai. Benih-benih ekstremisme dan radikalisme harus terus diwaspadai. 

Terjadinya peledakan bom bunuh diri lagi ini seharusnya menjadi alarm bagi kewaspadaan bersama terhadap ancaman terorisme yang makin dekat.

Kasus di atas membuat prihatin semua kalangan. Termasuk Forum Koordinasi Pencegahan Terorisme (FKPT) Jawa Timur.

Menurut Dr. Hj. Hesti Armiwulan S, S.H, M.Hum, Ketua FKPT Jatim, siapa pun pelakunya harus mendapat sanksi hukum yang berat. 

"Kejadian bom bunuh diri tersebut harus menjadi peringatan agar kita semua terus meningkatkan kewaspadaan menjaga NKRI," ujar Hesti Armiwulan, Jumat 9 Desember 2022.

FKPT-Jatim.jpgFKPT Jatim saat menggelar diskusi dengan tema Sosialisasi Wawasan Kebangsaan bulan November 2022.(FOTO: istimewa)

Berikut lima pernyataan lima aktivis FKPT Jawa Timur terhadap kasus peledakan bom bunuh diri di Mapolsek Astana Anyar Bandung:

1. Dr. Hj. Hesti Armiwulan S, S.H, M.Hum 
(Ketua Forum Koordinasi Pencegahan Terorisme, Jatim).

"Bom Bunuh diri di Polsek Astana Anyar Bandung, membuktikan bahwa kelompok mereka tetap menjadi ancaman bagi kehidupan kita semua. Perbuatan mereka adalah kejahatan yang tidak bisa ditolerir. 

Siapa pun pelakunya harus mendapat sanksi hukum yang berat. Kejadian bom bunuh diri tersebut harus menjadi peringatan agar kita semua terus meningkatkan kewaspadaan menjaga NKRI."

2. Prof. Dr. Husniyatus Salamah Zainiyati, M.Ag 
(Bendahara FKPT Jatim, Guru Besar UIN Sunan Ampel Surabaya)

"Terjadinya bom bunuh diri di Astana Anyar Bandung merupakan kejahatan yang tidak berperikemanusiaan dan mengindikasikan sel-sel jejaring gerakan radikalisme terorisme masih berada di sekitar kita...

"Mari kita tingkatkan kewaspadaan dan bersatu padu menjaga keutuhan NKRI".

3. Dra. Faridatul Hanum, MKom. 
(Ketua Bidang Perempuan dan Anak FKPT Jawa Timur)

"Ibu adalah madrasatul ula, pemberi pelajaran pertama dalam keluarga akan kesadaran penanaman nilai-nilai ajaran Islam yang benar. Di antara pelajaran atas kasus bom bunuh diri di Mapolsek Astana Anyar Bandung adalah pentingnya menjaga anak-anak kita dari pengaruh pemaknaan Jihad yang tak tepat pada kondisi negara damai.

Padahal pemaknaan Jihad dalam negara damai adalah dengan keseriusan mengembangkan ilmu pengetahuan guna berkhidmah untuk kepentingan agama dan masyarakat secara luas".

4. Muchamad Arifin 
(Kabid Agama Sosbud FKPT Jawa Timur)

"Ledakan bom bunuh diri di kantor Polsek Astana Anyar, Bandung, mengakibatkan dua orang meninggal dunia merupakan perbuatan teror yang tidak ada sangkut pautnya dengan agama tertentu.

Mari kita jaga persatuan di tengah keanekaragaman yang ada di NKRI ini, dengan tetap waspada pada gerakan radikalisme dan terorisme."

5. Riadi Ngasiran 
(Kabid Media Massa, Hukum dan Humas FKPT Jawa Timur)

"Bom bunuh diri merupakan tindakan konyol dan demonstrasi ketololan yang merugikan, tak hanya bagi pelakunya melainkan juga merugikan orang lain. Sebagaimana terjadi pada kasus bom bunuh diri di kantor Polsek Astana Anyar, Bandung.

Hal itu justru bertentangan dengan nilai ajaran Islam yang mengutamakan pentingnya menjaga keselamatan diri (hifdzun nafs) dan menebarkan kebaikan di muka bumi. Terorisme seperti itu justru menciderai nilai Islam yang seharusnya membawa rahmat bagi alam semesta". (

Sikap 5 Aktivis FKPT Jatim terhadap Kasus Bom Bunuh Diri di Astana Anyar

COWASJP.COM - Masih terjadinya peledakan bom bunuh diri merupakan bukti adanya terorisme sebagai ancaman dalam kehidupan masyarakat.  Dalam kasus bom bunuh diri di Mapolsek Astana Anyar Bandung, Rabu 7/12/2022, menunjukkan adanya kencenderungan lahan subur bagi benih-benih radikalisme dan terorisme.

Fakta ini menunjukkan betapa aksi tebar ketakutan berbaur teror harus terus diwaspadai. Benih-benih ekstremisme dan radikalisme harus terus diwaspadai. 

Terjadinya peledakan bom bunuh diri lagi ini seharusnya menjadi alarm bagi kewaspadaan bersama terhadap ancaman terorisme yang makin dekat.

Kasus di atas membuat prihatin semua kalangan. Termasuk Forum Koordinasi Pencegahan Terorisme (FKPT) Jawa Timur.

Menurut Dr. Hj. Hesti Armiwulan S, S.H, M.Hum, Ketua FKPT Jatim, siapa pun pelakunya harus mendapat sanksi hukum yang berat. 

"Kejadian bom bunuh diri tersebut harus menjadi peringatan agar kita semua terus meningkatkan kewaspadaan menjaga NKRI," ujar Hesti Armiwulan, Jumat 9 Desember 2022.

Berikut lima pernyataan lima aktivis FKPT Jawa Timur terhadap kasus peledakan bom bunuh diri di Mapolsek Astana Anyar Bandung:

1. Dr. Hj. Hesti Armiwulan S, S.H, M.Hum 
(Ketua Forum Koordinasi Pencegahan Terorisme, Jatim).

"Bom Bunuh diri di Polsek Astana Anyar Bandung, membuktikan bahwa kelompok mereka tetap menjadi ancaman bagi kehidupan kita semua. Perbuatan mereka adalah kejahatan yang tidak bisa ditolerir. 

Siapa pun pelakunya harus mendapat sanksi hukum yang berat. Kejadian bom bunuh diri tersebut harus menjadi peringatan agar kita semua terus meningkatkan kewaspadaan menjaga NKRI."

2. Prof. Dr. Husniyatus Salamah Zainiyati, M.Ag 
(Bendahara FKPT Jatim, Guru Besar UIN Sunan Ampel Surabaya)

"Terjadinya bom bunuh diri di Astana Anyar Bandung merupakan kejahatan yang tidak berperikemanusiaan dan mengindikasikan sel-sel jejaring gerakan radikalisme terorisme masih berada di sekitar kita...

"Mari kita tingkatkan kewaspadaan dan bersatu padu menjaga keutuhan NKRI".

3. Dra. Faridatul Hanum, MKom. 
(Ketua Bidang Perempuan dan Anak FKPT Jawa Timur)

"Ibu adalah madrasatul ula, pemberi pelajaran pertama dalam keluarga akan kesadaran penanaman nilai-nilai ajaran Islam yang benar. Di antara pelajaran atas kasus bom bunuh diri di Mapolsek Astana Anyar Bandung adalah pentingnya menjaga anak-anak kita dari pengaruh pemaknaan Jihad yang tak tepat pada kondisi negara damai.

Padahal pemaknaan Jihad dalam negara damai adalah dengan keseriusan mengembangkan ilmu pengetahuan guna berkhidmah untuk kepentingan agama dan masyarakat secara luas".

4. Muchamad Arifin 
(Kabid Agama Sosbud FKPT Jawa Timur)

"Ledakan bom bunuh diri di kantor Polsek Astana Anyar, Bandung, mengakibatkan dua orang meninggal dunia merupakan perbuatan teror yang tidak ada sangkut pautnya dengan agama tertentu.

Mari kita jaga persatuan di tengah keanekaragaman yang ada di NKRI ini, dengan tetap waspada pada gerakan radikalisme dan terorisme."

5. Riadi Ngasiran 
(Kabid Media Massa, Hukum dan Humas FKPT Jawa Timur)

"Bom bunuh diri merupakan tindakan konyol dan demonstrasi ketololan yang merugikan, tak hanya bagi pelakunya melainkan juga merugikan orang lain. Sebagaimana terjadi pada kasus bom bunuh diri di kantor Polsek Astana Anyar, Bandung.

Hal itu justru bertentangan dengan nilai ajaran Islam yang mengutamakan pentingnya menjaga keselamatan diri (hifdzun nafs) dan menebarkan kebaikan di muka bumi. Terorisme seperti itu justru menciderai nilai Islam yang seharusnya membawa rahmat bagi alam semesta". (*)

)

Pewarta : Imam Kusnin Ahmad
Editor : Slamet Oerip Prihadi
Sumber :

Komentar Anda