PPAD Sumbang Ratusan Ribu Pohon untuk IKN

Istana Presiden Pindah, Beringinnya Menyusul

Foto: Istimewa

COWASJP.COMJAKARTA: Demi dan atas nama penghijauan di lokasi Ibu Kota Negara (IKN), sejumlah lembaga berkolaborasi menyumbangkan bibit-bibit pohon, di bawah koordinasi Persatuan Purnawirawan TNI-Angkatan Darat (PPAD). 

Ratusan ribu bibit aneka pohon, Senin (21/11/2022) diserahkan kepada Menteri PUPR, Basuki Hadimuljono mewakili Pemerintah Republik Indonesia.

Para pihak yang bergotong-royong menyumbangkan bibit-bibit pohon itu di antaranya, MIND ID. Mining Industry Indonesia (MIND ID) adalah BUMN Holding Industri Pertambangan Indonesia beranggotakan PT Antam Tbk, PT Bukit Asam Tbk, PT Freeport Indonesia, PT Inalum (Persero), PT Timah Tbk.

Lembaga lain adalah Indika Group. Indika Group didirikan 1968 merupakan perusahaan swasta yang bergerak di bidang media, peralatan, properti, pertambangan, dan infrastruktur. Member Indika Group di antaranya Indika Energy dan Indika Nature.

Pihak yang juga memberikan dukungan adalah Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Indonesia, di bawah Ketua Umum Arsjad Rasjid. Kolaborasi ini juga melibatkan Mabes TNI dan TNI AD.

Serah terima bibit pohon dilakukan di bilangan Jatikarya, Kota Bekasi. Turut menyaksikan moment bersejarah itu antara lain, Wakasad Letjen TNI Agus Subiyanto, Danny Amrul Ichdan (Direktur Hubungan Antarlembaga MIND ID), Arsjad Rasjid (Ketua Kadin Indonesia), Azis Armand (Vice President Director and Group CEO Indika Energy), dan Leonardus Herwindo (CEO Indika Nature).

Sementara, Menteri PUPR hadir ke lokasi kebun bibit, didampingi Sekjen Ir. Mohammad Zainal Fatah, dan para Dirjen serta pejabat setingkat eselon I lain. Yang menarik, mereka semua tidak datang sendiri-sendiri, melainkan naik minibus PUPR.

Setiba di lokasi, Doni Monardo langsung mengajak rombongan tour kebun bibit. Doni memperlihatkan 65 jenis pohon yang akan disumbangkan untuk menghijaukan IKN. 

Satu per satu dijelaskan oleh Doni, nama pohon, asal-usul pohon, karakter pohon. Bahkan terhadap satu jenis pohon yang dipercaya memiliki khasiat tertentu, atau mitos tertentu. Urusan pohon Doni memang hafal luar kepala.

Di tengah tour, tiba-tiba Menteri Basuki meng-cut. “Sebentar pak Doni. Tadi mana pak Iwan, yang pakar pohon dari IPB?” Dr Ir Iwan Hilwan pun maju mendekat, “Saya, pak Menteri”. 

“Saya mau tanya, jawab dengan jujur. Benar atau tidak, semua penjelasan pak Doni tentang pohon-pohon tadi…,” tanya Menteri Basuki dengen mimik lucu. Anggota rombongan semua tertawa.

Iwan menjawab, “Semua benar, pak Menteri.”

Giliran Menteri Basuki yang tertawa lebar. “Itulah hebatnya pak Doni, meski lulusan Akabri …. Dia bisa hafal betul nama-nama pohon, karakter, bahkan asal-usulnya,” kata Menteri Basuki, disambut tepuk tangan rombongan yang hadir.

Pohon Tepi Jalan

Pohon yang sedia dikirim ke lokasi IKN di Kabupaten Penajam Paser Utara, Kalimantan Timur itu, terdiri atas pohon keras dan langka, pohon buah-buahan yang memiliki nilai ekonomis, dan rumput vetiver. 

Jenis-jenis pohon dan kegunaannya, dipaparkan oleh pakar pohon IPB Dr Ir Iwan Hilwan, dari Departemen Silvikultur Fakultas Kehutanan IPB. Ia membaginya menjadi dua area tanam. Yang pertama di area perkotaan, seperti di tepi jalan dan halaman perkantoran. Yang kedua, untuk hutan atau semacam arboretum.

Arboretum adalah suatu tempat berbagai pohon ditanam dan dikembangbiakkan untuk tujuan penelitian atau pendidikan (KBBI). Arboretum juga merupakan salah satu lingkungan yang di dalamnya menjadi tempat atau habitat bagi beberapa fauna.

Untuk tanaman tepi jalan dan halaman perkantoran, Iwan Hilman menyebutkan kriterianya. Antara lain, berbunga indah, bertajuk rindang, tidak mudah patah atau tumbang, serta akarnya tidak merusak trotoar atau badan jalan.

ikn3.jpgFoto: Istimewa

Sejumlah pohon yang sesuai antara lain tabebuya, baik yang berbunga pink, kuning maupun merah. Lalu flamboyant merah. Juga jacaranda dengan bunga ungu yang cantik.  

Jenis pohon lain adalah Spathodea yang bunganya oranye menyala. “Orang kita menyebutnya Ki Acret, atau Kacreutan,” ujar Iwan.

Berikutnya pohon saputangan, yang indah saat berbunga. Iwan juga mereferensikan pohon pule yang sangat bagus pola percabangannya. Ia mencontohkan pohon pule yang ada di sekitar Terminal 3 Bandara Soekarno Hatta.

Lalu, pohon kenari. Iwan menyebut pohon kenari di kota Bogor. Kenari cenderung tahan terpaan angin. “Pohon asam jawa juga bagus ditanam di tepi jalan,” tambahnya.

Pohon lain adalah filicium atau kerai payung. Ada lagi, Ketapang laut, Ketapang kencana, dan trembesi. Khusus trembesi, disarankan agar agak jauh dari tepi jalan. Sebab, akarnya bisa mendongkrak trotoar dan badan jalan. Tetapi, pohon ini sangat bagus ditanam di tepi jalan karena kemampuannya menyerap karbon dioksida (CO2).

Tanaman tepi jalan dan halaman kantor lain yang ia usulkan adalah baobab. Ini yang oleh Doni Monardo disebut sebagai pohon keabadian. Pohon ini bisa hidup hingga ratusan tahun. Mengingat baobab bisa berdiameter sangat lebar, maka disarankan agar ditanam di tengah halaman.

Pohon Hutan

Iwan Hilman juga menyebutkan sejumlah pohon yang bagus untuk hutan. Di antaranya merbau dan cempedak. Khusus pohon cempedak sangat bagus, karena bisa mengundang satwa perimata.

Kemudian pohon pala dan beringin. Nah khusus beringin, buahnya sangat disenangi burung. “Yang kita sebut buah, sebenarnya itu bunga,” kata Iwan.

Lalu pohon ulin, yang sudah langka di Indonesia. Juga pohon langka lain, Torem, endemik Maluku. Berikutnya, eucalyptus, suren, gandaria, jamblang, eboni, waru laut, dan sebagainya. 

Istana dan Beringin

Ratusan ribu batang pohon dengan ketinggian rata-rata di atas 3 meter itu, sebagian besar hasil budidaya dan garapan Doni Monardo. “Jenderal Pohon” ini aktif melakukan pembibitan aneka jenis pohon sejak tahun 2008, saat menjabat Dan Brigif Kariango, Sulawesi Selatan. 

Sejumlah pohon beringin yang akan dikirim ke IKN, adalah beringin istimewa. Sebagian bibitnya berasal dari beringin yang ada di Istana Negara. 

Doni Monardo secara khusus meminta Yon Kawal Paspampres memungut dan mengumpulkan biji-biji beringin yang jatuh dan menyerahkan kepadanya, untuk disemaikan. Itu dilakukan sejak menjabat Dan Paspampres tahun 2012.

“Jadi pak Menteri, yang pindah ke IKN tidak saja Istana Presiden tetapi juga termasuk pohon beringinnya,” ujar Doni Monardo kepada Menteri Basuki Hadimulyo. Menteri sejenak tertegun, lalu tertawa sambil berkata, “Benar sekali, pak Doni.” 

ikn5.jpgFoto: Istimewa

Ada juga bibit beringin yang bijinya ia dapat dari kawasan Bumi Serpong Damai (BSD) serta beringin unik di Jl. Gunawarman, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan.

Khusus pohon trembesi, bisa dikatakan sebagai pohon “jagoan” Doni Monardo. Melalui komunitas Budidaya Trembesi (Budiasi), Doni telah “mentrembesikan” banyak kawasan. Mulai dari markas Brigif Kariango, sejumlah kawasan di Makassar, Bogor, Padang, jalur Pantura bekerjasama dengan PT Djarum, Lombok, dan terlalu banyak jika dideret kota dan wilayah yang telah “ditrembesikan” oleh Doni sejak tahun 2008.

Pohon lain yang bakal tumbuh di IKN adalah Asam Laos. Pohon ini punya riwayat unik. Alkisah, saat berdinas di Paspampres, Doni acap bepergian ke luar negeri mendampingi Kepala Negara. Termasuk di antaranya ikut menikmati jamuan kenegaraan. 

Saat mencicipi aneka buah, utamanya buah yang berbiji, buahnya dimakan, bijinya ditaruh di atas tisu, lalu disimpan di dalam kantong jas yang ia kenakan. Sesampai Tanah Air, tangan dingin Doni akan menyemaikan biji-biji itu. Ada yang berhasil, ada yang gagal. Nah, pohon asam laos itu termasuk yang berhasil. 

Ada lagi pohon mimba. Ini adalah jenis pohon yang banyak ditemukan di NTT dan NTB. Doni mendapatkan biji pohon ini langsung dari Bupati Sikka, NTT, beberapa waktu lalu. 

Pohon ini mempunyai berbagai manfaat untuk pertanian dan kesehatan serta dapat diintegrasikan dalam sistem agroforestri. Pohon mimba ini pula yang dikirim Presiden Sukarno untuk ditanam di Padang Arafah Saudi Arabia dan dikenal dengan nama “Pohon Sukarno”.

Beralih ke pohon angrit. Salah satu jenis pohon khas yang terbilang sangat langka. Kebetulan, kebun bibit Doni Monardo bisa menyemaikannya. 

Pohon angrit (Distylium stellare) dapat tumbuh di ketinggian 35 sampai 2200 mdpl. Tingginya bisa mencapai 20-40 meter dengan diameter 80-200 cm. 

Daerah penyebaran antara lain di Gunung Papandayan, Jawa Barat. Tim pembibitan Doni Monardo berhasil menyemaikan biji angrit di media tanah yang gembur halus lalu ditutup plastik molsa atau dedaunan. Tujuannya agar menjaga kelembaban dan terpaan sinar matahari langsung.

Setelah biji berkecambah tumbuh daun dua atau tiga helai, lalu dipindah satu per satu ke polybag ukuran 10 x 15 yang sudah diisi tanah. Usia siap tanam di kebun 6 sampai 7 bulan dengan ketinggian 30 cm/40 cm. “Memang tidak mudah menyemaikan biji pohon angrit, tapi kami berhasil,” ujar Doni.

Bank Pohon

Dalam kesempatan itu, Doni mengingatkan pentingnya “Bank Pohon”. Penebangan liar, alih fungsi lahan, mengakibatkan banyak bencana. Kerugian akibat bencana alam tidak hanya materi tetapi juga nyawa manusia. “Ini tanggung jawab kita bersama untuk mewujudkan Bank Pohon. Perusahaan-perusahaan tambang bisa menjadi pionir,” ujar Kepala BNPB 2019 – 2021 itu.

Bank Pohon adalah sejenis kebun pembibitan tanaman, termasuk laboratorium nursery. Perusahaan-perusahaan tambang punya kewajiban mencetak bank pohon. 

“Perusahaan tambang dan energi, pekerjaannya pasti menguliti permukaan kulit bumi. Karenanya secara moral harus ikut bertanggung jawab memulihkan kulit bumi dengan menyediakan Bank Pohon. Pohon-pohon itu kelak ditanam untuk menggantikan kulit bumi yang sudah dikupas,” ujar Doni, yang juga Komisaris Utama MIND ID itu.

Video dari Presiden

Usai penyerahan bibit-bibit pohon, Menteri PUPR mengucapkan banyak terima kasih kepada semua pihak yang berkolaborasi. “Keterlibatan PPAD tidak hanya pada penyerahan bibit, tapi kami akan libatkan sampai proses pengiriman dan penanaman. Sebab menanam pohon tidak main-main, harus ada ahlinya,” kata Basuki.

Terlebih, jenis tanah di Kalimantan Timur berbeda. Karena itu perlu treatment khusus, agar pohon-pohon tadi bisa tumbuh dengan baik. “Termasuk tadi pak Doni katakan, sesampai di sana, pohon juga tidak langsung ditanam, tapi dikarantina dulu untuk penyesuaian,” katanya.

Yang jelas, Presiden Joko Widodo sangat menekankan pada aspek lingkungan dan estetika. “Kalau beliau bepergian dan melihat pepohonan yang bagus, beliau langsung videokan dan kirim ke saya. Lalu beliau berpesan, ‘saya ingin seperti ini’ (di IKN) nanti,” tambah Basuki.

Dalam desain pembangunan Ibu Kota Negara (IKN) Nusantara, tersedia 65 sampai 70 persen ruang terbuka hijau. “Jadi tidak hanya hijau, tapi juga biru, karena di desain IKN juga akan mencetak banyak embung sebagai penampungan sekaligus resapan air,” tambah Basuki.

Sejuta Sukun

Sementara itu, Direktur Hubungan Kelembagaan MIND ID, Danny Amrul Ichdan, menyatakan sangat mendukung program pengiriman dan penanaman bibit pohon ke IKN. 

Program ini sejalan dengan visi MIND ID. “Ini adalah perwujudan Noble Purpose MIND ID ‘We explore natural resources for civilization, prosperity and a brighter future’.” Kata Dany pula. Karenanya, MIND ID berkomitmen mewujudkan program satu juta bibit sukun, termasuk untuk ditanam di IKN. 

ikn4.jpgFoto: Istimewa

“Selain menyumbang pohon sukun, MIND ID juga menyumbang 20.000 bibit pohon campuran yang dihasilkan dari kegiatan kerjasama MIND ID dengan Yayasan Bumi Selaras Sejahtera,” tambahnya.

Bibit pohon sukun ini merupakan kolaborasi PPAD,  MIND ID, Kodam Pattimura dan Universitas Pattimura. Bibit sukun unggulan didatangkan dari Kampung Tengah Tengah, Tulehu, Maluku Tengah. Kurang lebih 45 menit dari kota Ambon.

Sementara itu, kesan senang berkolaborasi dengan PPAD juga disampaikan Ketua Umum Kadin Indonesia, Arsjad Rasjid. Ia mengatakan, sejauh ini selalu seiring dan sejalan dengan Doni Monardo. Termasuk saat Doni Monardo menjabat Kepala BNPB/Ketua Satgas Covid-19.

“Kolaborasi itu terus berlanjut hingga kini, saat beliau menjabat Ketua Umum PPAD. Kegiatan menyumbang bibit-bibit pohon untuk IKN ini adalah kehormatan, tidak ada alasan untuk tidak mendukung, dan Kadin Indonesia mendukung sepenuhnya,” tegas Arsjad. (*)

Pewarta : Roso Daras
Editor : Slamet Oerip Prihadi
Sumber :

Komentar Anda