Ngontel Bersama Kiai Meriahkan HSN 2022

Ngontel Bersama Kiai memeriahkan HSN 2022 di Kecamatan Udanawu, Kabupaten Blitar. (FOTO: istimewa)

COWASJP.COM – Ngontel nggowes) bersama Kiai memeriahkan Hari Santri Nasional ( HSN) ke 8 dan Maulid Nabi Muhammad SAW di Udanawu, Blitar. 

Ngontel bersama Kiai dilaksanakan Ahad 23 Oktober 2022. Sehari sebelumnya dilakukan upacara bendera dan pergelaran seni, Sabtu 22 Oktober 2022.

Acara Ngontel bersama Kiai start dan finish di halaman Pondok Pesantren Mambaul Hikam Mantenan, Udanawu, Blitar. Ponpes asuhan KH Diya'uddin Azam-zami. 

Pukul 07.30 WIB Gus Diya' panggilan akrabnya dan  bu Nyai bersama putranya memimpin acara bersepeda ria itu. Start dari halaman pesantren kemudian ngontel mengelilingi ruas jalan desa Bakung dan Slemanan. Diikuti ribuan santri putra putri dan masyarakat umum. Tidak ketinggalan  grup sepeda ontel yang ada di wilayah Udanawu dan sekitarnya. 

Sekitar pukul 10.00 WIB rombongan sampai finish di halaman Ponpes Mambaul Hikam lagi. Acara dilanjut dengan pembagian door prize.

"Alhamdulillah acara lancar dan lebih meriah. Karena dua tahun (2020 dan 2021) kita tidak menggelar peringatan HSN gegara pandemi,"  ujar KH Diya'uddin Azamzami.               

Gus Diya' menjelaskan bahwa acara ngontel (nggowes) selalu diselenggarakan. Itu untuk memotivasi para santri dan masyarakat, bahwa hidup sehat itu penting.

ngontel2.jpgFOTO: istimewa.

“Ngontel bareng ini sebagai ikhtiar agar para santri dan masyarakat tetap sehat setelah dua tahun ada pandemi.” 

"HSN jadi momentum untuk menggerakkan semangat para santri untuk belajar dan ngaji kembali," pungkasnya. 
 
Sehari sebelumnya dilaksanakan Upacara Bendera. Acara yang diinisiasi MWC NU Udanawu itu dipusatkan di Lapangan Desa Bakung. 

Jajaran Muspika, mulai Camat, Kapolsek, Danramil, Kepala KUA  dan para kepala desa hadir dalam acara itu.

Bertindak sebagai inspektur upacara H. Mansur Ketua MWC NU Udanawu. Sedang Komandan Upacara Zainal Abidin dari Banse. Suluruh petugas  upacara dari Ansor dan Fatayat NU. Pengisi acara siswa siswi Tsanawiyah dan Aliyah Ma'arif Udanawu.

Upacara diiringi Korsik Drum Band Gita Masama dari MTs Ma'arif Udanawu. Pergelaran seni dari siswa Aliyah Ma'arif itu menambah hikmat dan  semarak suasana.

ngontel1.jpgUpacara Bendera dilaksanakan Sabtu 22 Oktober 2022.(FOTO: istimewa)

Ketua MWC Udanawu H. Mansur dalam sambutannya menyampaikan bahwa penetapan 22 Oktober sebagai HSN (Hari Santri Nasional) merujuk pada tercetusnya "Resolusi Jihad" yang berisi fatwa kewajiban berjihad demi mempertahankan kemerdekaan Indonesia.

"Resolusi Jihad ini kemudian melahirkan peristiwa heroik tanggal 10 Nopember 1945 yang kita peringati sebagai Hari Pahlawan. Sejak ditetapkan pada tahun 2015, kita setiap tahun selalu rutin menyelenggarakan peringatan Hari Santri Nasional dengan tema yang berbeda," katanya.

"Santri dalam kesejarahannya selalu terlibat aktif dalam setiap fase perjalanan Indonesia. Ketika Indonesia memanggil, santri tidak pernah mengatakan tidak. Santri dengan berbagai latar belakangnya siap sedia mendarmabaktikan hidupnya untuk bangsa dan negara," ungkapnya.

Dulu, ketika Indonesia masih dijajah, para santri turun ke medan laga, berperang melawan penjajah. Menggunakan senjata bambu runcing yang terlebih dahulu didoakan Kiai Subchi Parakan Temanggung, mereka tidak gentar melawan musuh. 

Di Surabaya, lanjut H. Mansur, Resolusi Jihad yang digelorakan Kiai Hasyim Asy'ari membakar semangat pemuda-pemuda Surabaya melawan Belanda. Di tempat lainnya sama. Santri selalu terlibat aktif dalam peperangan melawan penjajah.

"Setelah Indonesia merdeka,  santri juga tidak absen. KH. Wahid Hasyim, ayah KH Abdurrahman Wahid, adalah salah satu santri yang terlibat secara aktif dalam pemerintahan di awal-awal kemerdekaan. Dialah, bersama santri-santri, dan tokoh-tokoh agama lainnya turut memperjuangkan kemaslahatan umat agama-agama di Indonesia," ungkapnya.

Sejarah di atas menunjukkan bahwa santri dengan segala kemampuannya bisa menjadi apa saja. Sehingga mengasosiasikan santri hanya dengan bidang ilmu keagamaan saja tidaklah tepat. Santri sekarang telah merambah ke berbagai bidang profesi. Memiliki keahlian bermacam-macam, bahkan mereka menjadi pemimpin negara.

Ketua Panitia Upacara  Ir H. Lutfi Aziz mengungkapkan kegembiraanya atas suksesnya acara. "Alhamdulillah acara berjalan lancar. Untuk itu kami sebagai panitia menyampaikan terima kasih kepada semua yang terlibat dan berpartisipasi dalam suksesnya acara ini," ujarnya.(*)

Pewarta : Imam Kusnin Ahmad
Editor : Slamet Oerip Prihadi
Sumber :

Komentar Anda