Laporan Okky dari Portugal (19)

MCI Kedua Digelar, Kian Banyak Warga Asli Portugal yang Suka Makanan Indonesia

Suasana semaraknya acara Mercado Culinario Indonesia Kedua Tahun 2022. (FOTO: Okky Putri Prastuti)

COWASJP.COM – Masakan Indonesia – menjadi sesuatu yang paling dikangeni saat menjadi perantauan. Meskipun sehari-hari juga memasak ala Indonesia, tetap saja saat mendengar berita adanya acara Kuliner Indonesia semangat 45 pun membara. Bukan saya dan suami saja yang antusias, anak sulung kami Zirco langsung berkata ingin membeli sate ayam. 

Sate ayam yang benar-benar dikipas di bara api. Bukandi grill di teflon, hehe. 

Tiba di Av Dom Vasco da Gama (tempat KBRI), antrian mobil untuk parkir sudah panjang. Kala itu jam masih menunjukkan pukul 13.00 WEST (Western European Summer Time). Waktu yang tepat untuk menyantap berbagai hidangan.

BACA JUGA: Pesona Aquarium Raksasa di Lisbon, Luas 1.000 M2, Kedalaman 7 M

Suasana ramai sudah terlihat di pintu masuk, hingga tidak satu pun meja dan kursi yang terlihat kosong. Para pengunjung bisa menikmati acara Mercado Culinario Indonesio (MCI) sejak pukul 12.00 – 16.00 WEST.

Kesuksesan Mercado Culinário Indonésio di bulan Juni 2022 menyulut KBRI Lisabon untuk kembali menyelenggarakan Mercado Culinário Indonésio untuk kedua kalinya di tahun 2022. Tepatnya di bulan Oktober 2022. Empat bulan setelah Mercado Culinário Indonésio pertama. 

Mercado kali ini diselenggarakan di tengah musim gugur di Portugal dan merupakan ajang memenuhi kerinduan diaspora Indonesia maupun masyarakat Portugis pada kuliner Indonesia. 

KULINER2.jpgSuasana semaraknya acara Mercado Culinario Indonesia Kedua Tahun 2022. (FOTO: Okky Putri Prastuti)

Mercado Culinário Indonésio adalah terjemahan bahasa Portugis yang artinya “Pasar Kuliner Indonesia”. Ajang ini bertujuan untuk mempromosikan kekayaan kuliner serta produk Indonesia di Portugal.

Antusiasme ini bertepatan dengan misi Duta Besar LBBP RI untuk Portugal, Bapak Rudy Alfonso, yang ingin mempromosikan citra positif Indonesia. 

“Saya yakin dukungan citra positif Indonesia di sisi kuliner akan memberikan dampak ekonomi yang cukup besar bagi Indonesia dan Portugal,” ujar Dubes Rudy dalam sambutannya. 

BACA JUGA: SD di Portugal juga Fullday, tapi Mengapa Siswa Merasa Enjoy?

Beliau juga menyinggung tentang harapan ekspansi masakan tradisional Indonesia di negara yang terkenal dengan olahraga sepakbolanya itu. “Saya senang semakin banyak orang Portugis yang suka masakan Indonesia. Nah, kita mengharapkan juga semakin banyak pula diaspora Indonesia yang membuka restoran di sini [Portugal],” sebut beliau dengan semangat.

Tak disangka-sangka, cuaca selama acara berlangsung sangat bersahabat. Walaupun temperatur kota Lisabon sudah sejuk, hal ini tidak menggoyahkan semangat para pengunjung untuk merasakan kuliner Indonesia. Panas matahari tidak terlalu terik, mendung pun tidak terlihat. Sehingga meskipun antrian panjang, pengunjung terlihat sabar menunggu gilirannya untuk memesan makanan.

BACA JUGA: Bersama Mbak Roya, Mbak Rindu dan 6 Balita "Serbu" Ponte 25 de Abril

Pada edisi kali ini, ada sebanyak 500 orang yang memadati halaman belakang KBRI Lisabon. Dan mereka sibuk memilih kudapan Nusantara yang ingin dicicipi. 

Sempat memberikan pendapat ke Bapak Nova dan Bapak Arif selaku tim KBRI, bahwa agenda kuliner selanjutnya sudah siap diselenggarakan di taman besar. Untuk menampung lebih banyak pengunjung lagi. Dengan stand makanan Indonesia yang lebih semarak lagi. 

KULINER4.jpgDuta Besar Indonesia untuk Portugal, Rudy Alfonso, ketika memberikan sambutan. (FOTO: Okky Putri Prastuti)

Ada sekitar 40 jenis makanan yang dijual, mulai dari menu favorit sate ayam, nasi goreng, mie goreng, bakso, bubur ayam, rendang, siomay, nasi kuning, ayam woku, aneka lumpia, hingga beragam gorengan dan jajanan pasar. 

Di pintu masuk langsung terlihat stand dari SUASA. Satu-satunya supermarket Indonesia yang ada di Portugal. Jelas seluruh aneka Indomie, kecap manis, rempah-rempah, bumbu instan, hingga bir bintang tersedia di sini. DoubleZ (dua anak kami Zirco dan Zygmund) langsung memborong Indomie sebanyak 10 biji.

BACA JUGA: Nikmatnya Makanan Indonesia, Terima Kasih KBRI di Lisbon​

Akan tetapi, primadona kuliner tetap dicengkeram oleh sate ayam. Lebih dari 1000 tusuk yang habis terjual sebelum acara selesai. 

Selain sate ayam, beberapa hidangan juga kami beli, antara lain: nasi goreng merah, rendang, lumpia, bakwan goreng, tempe goreng, risoles, bubur ketan hitam dan kacang hijau. Macam-macam deh. 

PAKET WISATA PUN TERSAJI

Tidak hanya menyajikan kuliner. Kali ini KBRI Lisabon juga menerima partisipasi stand agen perjalanan Travelutions yang menyediakan paket-paket wisata ke Indonesia. Selain itu, Emirates sebagai salah satu maskapai internasional yang memiliki rute penerbangan (dengan satu kali transit) Lisabon – Jakarta dan Lisabon – Bali, juga ikut berpartisipasi dalam MCI.

“Banyak pengunjung yang menanyakan tentang Indonesia. Khususnya setelah perbatasan dibuka dan masuknya paspor Portugal dalam daftar Visa on Arrival di Indonesia. Kami [Emirates] menyambut baik keikutsertaan Emirates dalam MCI karena bersamaan dengan minat pasar dan traffic yang kuat ke Indonesia, khususnya Bali,” kata Ana Paula dari Emirates di sela-sela acara.

Bila ingin mencoba pijat refleksi Indonesia, pengunjung juga dapat menikmatinya. Jasa pijat di stand Swans Spa & Message selama 10 menit. 

KULINER1.jpgHarmoni gender membuat acara makin syahdu. (FOTO: Okky Putri Prastuti)

Di samping mencicipi gastronomi nasional Indonesia, ajang MCI juga digunakan untuk promosi kebudayaan seperti musik dan tarian tradisional.

Salah satu musik yang ditampilkan adalah lagu ‘Indonesia Pusaka’ oleh João Oliveira, alumnus beasiswa BSBI dan peserta kelas bahasa Indonesia yang diselenggarakan oleh KBRI. Selain itu, pengunjung juga dibuat terbuai oleh alunan nada Gender Bali oleh Vanessa, alumnus Darmasiswa ISI Denpasar.

BACA JUGA: Meski Tinggal di Eropa, Kami Dikelilingi Sekolah Islam, Keluarga Muslim, dan Masjid

Di seni tari, Grup Citraloka Dance berhasil memukau pengunjung dengan penampilan tari Topeng Keras Bali. Pengunjung juga memanfaatkan momen usai penampilan untuk foto bersama penari yang masih mengenakan kostum tradisional.

Untuk menambah semarak hiburan, KBRI mengadakan lomba karaoke bagi diaspora Indonesia. Inilah yang otomatis membuat para pengunjung ikut bergoyang heboh.

KULINER3.jpgTak hanya kuliner, MCI Kedua ini juga menyajikan aneka tarian tradisional Bali dan paket wisata yang didukung oleh perusahaan penerbangan internasional Emirates. (FOTO: Okky Putri Prastuti)

“Seru sekali bisa berkumpul dengan sesama WNI sambil bernyanyi bersama,” tutur ibu Yohana, WNI yang kini menetap di Algarve dan rela menempuh perjalanan sejauh 250 km untuk datang ke MCI. 

BACA JUGA: Gegara Kebablasan ke Sao Bento, Acara Naik Kapal di Sungai Duoro Tertunda di Hari ke 3

Melihat animo pengunjung yang jumlahnya meningkat dibanding penyelenggaraan Mercado sebelumnya, KBRI optimis bahwa acara MCI diterima dengan baik oleh masyarakat di Portugal. Sudah banyak warga lokal Portugal yang cocok dengan makanan Indonesia. Saking cintanya dengan Indonesia, sudah tak sabar lagi menanti acara serupa di tahun depan. 

Semoga suatu saat ada stand yang jualan rujak cingur, lontong balap, tahu tek, pempek, dan prasmanan nasi Padang. We Love Indonesian Food.(*) 

Catatan: Tulisan ini sekaligus menjadi press release MERCADO CULINÁRIO INDONÉSIO OUTONO 2022.

Pewarta : -
Editor : Slamet Oerip Prihadi
Sumber :

Komentar Anda