Sang Begawan Media

Cari Cinta

Dan Jewett (kiri) , suami baru MacKenzie Scott. Tapi pernikahan mereka sangat singkat. Tak sampai dua tahun. (FOTO: dailymail.co.uk)

COWASJP.COMSIAPA pun orangnya pasti ingin jadi muridnya. Berapa pun umur Anda pasti ingin berada di kelas itu. Jadi siswa guru itu.

Ia sangat perhatian. Ia jadi pendengar yang baik. Ia pandai membesarkan hati. Ia begitu menghargai. Pokoknya Dan Jewett adalah guru pujaan.

Pun wanita kaya raya, terkaya ketiga di dunia, terpikat pada guru Jewett: MacKenzie Scott. Anda sudah tahu siapa Scott: janda Jeff Bezos, pemilik Amazon. Ketika bercerai dengan Bezos, dua tahun lalu, Scott mendapat gono-gini sebesar USD 38 miliar, sekitar Rp 570.000.000.000.000.-

Selama dua tahun menjanda Scott tetap tinggal di kota Seattle, negara bagian Washington. Anak-anaknyi sekolah di mana guru hebat itu mengajar. Di sekolah itulah Scott berkenalan dengan Jewett. Sejak masih menjadi istri Bezos.

Setelah dua tahun menjanda, Scott bikin kejutan diam-diam: ada perubahan di isi ''company profile'' Giving Pledge, lembaga sedekah milik orang-orang terkaya. Di situ status Scott tidak lagi sendiri. Ia sudah kawin dengan Dan Jewett. Tanpa disebut siapa Jewett. Kapan kawin. Apalagi mengapa dia pilih seorang guru. 

Medialah yang kepo: siapa pria yang mendapat durian runtuh itu. Diketahuilah ia guru kimia. Ia mengajar di sekolah di mana 4 anak Scott (3 laki-laki dan 1 wanita yang diadopsi dari Tiongkok) menjadi siswanya. Dulu. Tidak banyak lagi info yang bisa didapat. Ada. Sedikit lagi. Scott mengawini Jewett Maret tahun lalu. Bahwa tidak banyak info karena orang terkaya di dunia harus diamankan kehidupan pribadinyi.

Nama sekolah di Seattle itu Bush School. Tidak ada hubungannya dengan Presiden Bush. Tapi Jewett pernah jadi guru juga di nun jauh di pantai timur: Pennsylvania. Yakni di SMA Bryn Mawr di kota Harriton.

The Bush School memang selalu cari guru-guru istimewa. Sekolah di pantai barat itu bisa melakukan apa saja. Semua anak keluarga terkaya di dunia, Jeff Bezos, sekolah di situ.

Tapi bukan karena itu. Sekolah ini sudah ternama puluhan tahun. Dua tahun lagi umurnya sudah 100 tahun. Awalnya hanya TK. Didirikan oleh Helen Taylor Bush. Di rumahnyi sendiri di Seattle. Di kawasan timur pusat kota yang lebih banyak tamannya daripada bangunannya. The Bush School tidak jauh dari Danau Washington yang besar dan teduh. Itu tahun 1924 –belum lama setelah perang dunia pertama. Dengan murid awal 6 orang.

Waktu Scott kawin, guru sekolah itu tidak ada yang tahu. Tidak diumumkan. Setelah jadi suami Scott pun, Jewett juga tidak tampil. Scott sendiri juga jarang muncul. Padahal Scott punya banyak sekali kegiatan sosial. Bercerai dari Bezos saja sudah heboh. Lebih heboh lagi karena dia bikin keputusan gila: menyumbangkan separo kekayaannyi untuk kegiatan sosial. Setelah menyumbang itu kekayaannyi ''tinggal'' sekitar Rp 400 triliun. Kini sudah naik lagi menjadi sekitar Rp 500 triliun –uang itu secara alamiah sudah bisa berkembang biak sendiri. Salah satu kegiatan sosial yang dia biayai adalah: anti-bully. Yakni agar bully-mem-bully tidak terus berkembang. Sampai menghancurkan kejiwaan anak-anak di sekolah. 

Ketika Scott memilih kawin dengan guru Jewett, semua bertanya: apa hebatnya Jewett di mata Scott. Yang sudah pasti Jewett dua tahun lebih muda. Yang juga pasti: soal kepribadian Jewett yang sangat perhatian tadi. 

Tapi guru hebat Jewett ternyata belum tentu hebat sebagai suami. Istrinya bukanlah seorang murid. Sang istri, berotot luar dalam. 

Perkawinan itu ternyata sangat singkat. Tidak sampai dua tahun. Mereka bercerai. Juga diam-diam. Tiba-tiba saja nama Jewett hilang dari website kegiatan sosial Scott. Lalu wartawan menelusuri penyebabnya. Gagal. Mereka benar-benar cerai tanpa tahu kenapa. Yang jelas Scott yang mengajukan gugatan cerai ke pengadilan.

Maka perceraian diam-diam ini pun jadi sumber bully tidak habis-habisnya.

MacKenzie-Scott.jpgMacKenzie Scott (kiri) dan mantan suaminya Jeff Bezos, pemilik Amazon. (FOTO: hola.com)

"Kalau saya punya uang sebanyak yang dia punya, saya tidak akan kawin lagi," tulis netizen. Maksudnya, setelah cerai dengan Bezos, tidak akan menikahi Jewett, meski sama-sama tinggi besar dan kepala plontos.

"Menikah dalam posisi seperti dia tidak ada gunanya. Lebih baik hidup bersama saja," ujar yang lain. "Bisa jadi, bagi sang guru, perkawinan itu juga bencana. Pasti ia tidak bisa diterima oleh komunitas Scott," kata yang lain.

Tentu ada juga bully yang nyinyir. "Jangan-jangan ternyata tidak bisa dapat banyak," tulis salah satunya. "Rasanya, sekarang ini, ia lagi dalam perjalanan menuju ke sebuah bank sambil tertawa-tawa," tulis nyinyir yang lain.

Ada juga komentar yang amat serius. "Orang berpikir mudah saja bisa mendapat cinta bagi yang punya banyak sekali uang seperti dia. Kenyataannya justru super sulit bagi yang punya uang untuk mendapatkannya". Kelihatannya komentator yang terakhir ini wanita, punya banyak uang dan punya pengalaman serupa.

Atau jangan-jangan Scott ingin menulis novel lagi. Ia memerlukan pengalaman batin yang baru sebagai pengayaan ide.

Scott memang seorang penulis novel. Salah satu novelnyi mendapat penghargaan sastra di Amerika: The Testing of Luther Albright. Novel ini mendapat komentar bagus dari seorang pemenang hadiah nobel sastra.

“Ini novel yang canggih yang bisa menghancurkan dan menggembungkan hati. Ia bicara tentang seorang ayah yang masuk ke dalam suasana teror sehari-hari. Teror itu jenis yang bisa mengubah pengabdian menjadi keputusasaan, kepercayaan menjadi pengkhianatan, cinta menjadi kehilangan," tulis Toni Morrison, si peraih Nobel. "Daya tarik novel Scott ini tak tertahankan,” tulis Morrison. 

Toni Morrison adalah juga seorang novelis wanita. Kulit hitam Amerika. Hadiah Nobel sastra itu dia peroleh lewat novel Song of Solomon. Saya membeli novel Morrison delapan tahun lalu di Missouri.

Scott sendiri pernah menjadi mahasiswi Morrison. Yakni ketika Scott masih kuliah di California untuk mata pelajaran penulisan kreatif. Scott, kata Morrison seperti dikutip New York Times, mahasiswa terbaiknyi di mata kuliah itu.

Scott menulis novel The Testing of Luther Albright ketika sudah menjadi istri Bezos. Setelah anak-anaknyi lahir. Tahun 2005. Dia kawin dengan Bezos tahun 1993.

Kisah Scott, Anda sudah tahu: Ketika lulus kuliah Scott langsung bekerja di perusahaan yang didirikan Bezos. Scott ikut mempersiapkan Amazon menjadi besar. Berbagai negosiasi penting di awal Amazon Scott-lah yang melakukan.

Pasangan yang sama-sama membesarkan perusahaan ini lantas menikah. Selama 25 tahun. Punya 3 anak laki-laki. Begitulah perjalanan perkawinan. Ada kawin ada cerai. 

Inilah perceraian termahal. Scott dapat gono gini begitu besar. 

Scott bukan wanita yang hanya dapat durian runtuh. Ia ikut menanam durian itu. Dan setelah cerai pun, Scott masih ikut jalan Bezos. Dia ikut mendaftar sebagai anggota The Giving Pledge. Itulah peguyuban orang-orang super kaya yang ingin menyumbangkan sebagian besar kekayaan mereka ke kegiatan sosial.

Lembaga itu didirikan oleh dua orang terkaya di dunia: Bill Gate dan Warren Buffett. Sampai sebelum pandemi kemarin, anggotanya 158 orang. Begitu didirikan tahun 2010, tahun itu juga, anggotanya sudah 40 orang. Nilai uang yang disumbangkan sudah mencapai USD 125 miliar. Kini jumlah itu diperkirakan mencapai USD 600 miliar.

MacKenzie Scott menjadi anggota nomor 55. Daftar dan urutan anggota The Giving Pledge bisa dilihat di handphone Anda.

Uang mereka itu tidak dikumpulkan di Giving Pledge. Terserah masing-masing. Giving Pledge juga tidak menentukan peruntukannya. Giving Pledge hanya perkumpulan orangnya.

Giving Pladge juga punya website. Perubahan apa pun di anggotanya dimuat di situ. Termasuk profil anggotanya. Di situlah orang tahu, anggota Giving Pladge No 55 ternyata sudah berstatus istri Dan Jewett sejak tahun 2021. Di situ pula orang tahu si nomor 55 sudah menceraikan Dan Jewett. 

Orang kaya sama saja dengan yang tidak kaya: dalam hal cinta. Sama juga dengan Lesti Kejora. Atau siapa saja. (*)

***

Siapa Membunuh Putri (30)

Koran Berlumur Darah

Oleh: Hasan Aspahani

LSM Woman Worker Care memberi kami data laporan ratusan pekerja wanita di tempat-tempat hiburan malam di Borgam. Beberapa kasus pelecehan, upah yang tak dibayar, kontrak yang tak ditaati, dan laporan kematian yang tak pernah diproses polisi. Saya teringat cerita Pak Rinto dan Pak Azhari, yang membuat seorang keluar dari dinas polisi dan yang lain berhenti jadi wartawan.  

Masalah yang dihadapi para pekerja itu belum berubah banyak ternyata. Widi Rahayu, menerima saya dan Nurikmal di kantornya yang kecil, sedikit staf, dan penuh berkas, ruang lantai 2 sebuah ruko. Di bawahnya salon yang terkesan mahal dan sibuk. Pemilik salon itu menyewakan lantai 2 kepada Woman Worker Care.    

”Saya sudah sering kirim laporan kami ke media lokal juga media Jakarta, tak banyak yang memuat, malah nyaris tak ada,” kata Widi, perempuan awal 30-an, tampak sudah sangat matang, gesit, dengan kesederhanaan penampilan yang memancarkan kecerdasan. Dia alumnus publisistik di perguruan tinggi di Bandung.

”Kami belum pernah menerima kayaknya,” kata saya.

”Tadinya kami kira Dinamika Kota sama saja dengan media lain. Tiarap semua,” kata Widi, agak ketus, spontan. Blak-blakan dan berani, tampaknya memang jadi ciri khas orang-orang LSM. LSM yang benar, yang masih berjalan di rel idealismenya. Banyak LSM yang hanya jadi kendaraan para aktivisnya untuk kepentingan pribadi. Di mana-mana banyak begitu, di Borgam ini juga sama saja. 

Dari data ratusan laporan yang direkap Woman Worker Care sekilas saya melihat banyak sekali laporan terkait Bluebeach Resort. Saya menanyakan itu ke Widi.   

”Para pekerja perempuan yang bekerja di resort itu memang sedang jadi perhatian kami,” katanya. ”Apalagi setelah kami menemukan fakta yang – memang masih samar – tapi bisa jadi terkait dengan kasus pembunuhan yang teman-teman beritakan tiap hari itu,” kata Widi.

”Pembunuhan Putri?” tanya Nurikmal.

”Iya. Coba lihat ini,” kata Widi sambil menyerahkan fotokopi akta sebuah badan hukum berbentuk pendirian perusahaan. Bidang usahanya penyelenggara kegiatan hiburan, event organizer, pemasok tenaga kerja entertainment, artist management, modelling agency.  

”Ini apa kaitan dengan Bluebeach Resort?” tanyaku.

”Coba lihat kontrak kerja sama ini,” kata Widi menyorongkan kepada kami salinan surat kontrak kerja sama. Kerja sama antara Bluebeach Resort dan perusahaan tadi yang salah satu komisarisnya adalah Putri Soraya Malingkas.   

”Ini nama lengkap Putri, istri AKBP Pintor,” kata Nurikmal.

”Di akta dia posisinya komisaris. Dari penyelidikan kami, dalam praktiknya dia seperti direktur utama bahkan dia kayak GM-nya, dia terlibat langsung di operasional, inilah perusahaan yang mengelola kasino gelap itu,” kata Widi.

”Polisi kok tak pernah menyampaikan soal ini ke publik, ya? Maksud saya soal keterkaitan Putri dengan kasino gelap itu,” kataku.

”Nah, teman-teman curiga, nggak? Kami setelah menerima data ini malah jadi takut dan hati-hati. Ini informasi sensitif sekali. Berbahaya kalau ada yang tahu bahwa kita tahu tentang ini,” kata Widi.

”Semua kasus ini terkait dengan Putri ya, kasino gelap, mobil bodong, dan bermuara ke pembunuhannya. Dia sepertinya terlalu banyak ambil peran, dan terlalu banyak tahu. Pada satu titik, ada yang berubah pikiran, atau ada yang tak terkendali, lalu banyak yang merasa terancam,” kataku.

Widi memberi kami fotokopi akta dan kontrak kerja sama itu. Saya dan Nurikmal memutuskan untuk bertemu dengan pengacara Restu Suryono. Ingin bertanya apakah dia pernah menangani kasus pekerja perempuan. 

Sebelum kasus Putri meledak dan dia jadi pengacara Awang dan Runi, saya agak kerap menemui dia, untuk urusan Pesantren Alhidayah, di mana dia rutin memberi donasi. Demi netralitas, saya membatasi bahkan tak pernah bertemu dengannya, selama sidang kasus pembunuhan Putri berlangsung.  

Restu mengingatkanku pada sosok Soeharto. Tenang, tindakannya terukur, tak pernah menampakkan emosi secara terbuka. Dia selalu tersenyum. Smiling lawyer, saya menggelarinya begitu. Smiling lawyer and politician, kata dia menambahkan. Seperti Soeharto dia sangat Jawa. Tapi dia Jawa yang terbuka, membuka tangan dan yang merangkul banyak orang. Ia mendirikan dan membesarkan ormas berbaris pemuda: Garuda Muda Nusantara. Terkenal dengan nama yang gagah dan mudah sekali diingat: Garda Nusa.  

Ormas ini merangkul pemuda lintas etnis dan golongan. Itu sebabnya, saya kira, kepemimpinannya di partai besar itu berhasil. Dalam beberapa pemilu partainya menang di Borgam. Partainya memainkan peran penting di perpolitikan di Borgam.

Bahwa posisinya sebagai pembela terdakwa Awang dan Runi dalam kasus pembunuhan Putri ini melambungkan namanya, itu tak terbantahkan, tapi kami menilai dia memang pengacara yang baik.  Banyak kasus ia menangkan.  

”Mau ketemu di mana, Mas Abdur? Di kantor saya atau di luar?” katanya. Saya memilih kantornya, tak terlalu jauh dari kantor LSM Woman Worker Care. Restu menyambut kami dengan hangat. Dengan penampilan yang selalu rapi dan necis.   

Kami menunggu sebentar di teras lantai 2 kantornya yang terbuka – biar bisa ngobrol santai sambil merokok, katanya – lalu datanglah ia dengan tiga berkas tebal. Langsung saya menduga itu berkas dakwaan dan BAP kasus pembunuhan Putri. Persis seperti yang saya terima dari Pak Rinto. ”Kalau baca dakwaan ini, sulit bagi Pintor untuk bebas dari hukuman. Terlalu jelas perannya, sangat kuat bukti-buktinya,” kata Restu. 

”Mas Dur saya fotokopikan ya?” tanya Restu. 

Saya iyakan saja. Pura-pura bahwa kami belum punya berkas itu. Kalau pengacara yang mendapatkannya saya kira itu wajar, dia memang bekerja untuk membela kliennya. Kalau Pak Rinto? Orang sipil biasa itu? Saya hanya bisa membayangkan ada jejaring pengaruh yang bisa digerakkan olehnya. 

Restu menjelaskan sulit bagi kliennya untuk bebas, tapi dia akan perjuangkan hukuman yang seringan-ringannya. Makanya dalam sidang-sidang dua kliennya tak pernah berbelit-belit dan tak pernah ragu memberikan keterangan. Sangat kooperatif. Itu akan jadi hal yang meringankan. Tugasnya untuk meyakinkan majelis hakim bahwa otak dari kasus ini –adalah AKBP Pintor – dan dia harus jadi tersangka sudah tercapai. 

Tentang Woman Worker Care kami dapat info tambahan yang menarik dari Restu. Ia pernah menangani kasus pekerja perempuan yang diadvokasi oleh LSM tersebut. ”Biayanya waktu itu dibantu Pak Rinto. Secara tidak langsunglah. Dibayar dari dana CSR perusahaan yang dia komisarisnya,” kata Restu. 

Di luar percakapan soal kasus Putri dan LSM itu,  pengacara Restu menawari saya untuk bergabung di tim suksesnya. Beberapa kali kami memuat berita pernyataannya siap maju di pilwako Borgam. Ia menyatakan diri siap berkompetisi sebagai calon wali kota, tapi dia realistis saja. Secara politis lebih besar peluang menang apabila dia mengambil posisi wakil wali kota untuk calon Alkhaidir, tokoh Melayu nonpartai, yang sangat populer itu. 

”Mas Restu pasti saya bantu, tapi jangan masukkan secara resmi di tim sukses,” kata saya berbasa-basi. ”Kalau perlu Nurikmal atau nanti wartawan kami yang lain kami tugaskan khusus untuk menulis berita-berita terkait Mas Restu. Apalagi kalau Mas Restu pasang iklan,” kata saya, mengeluarkan sedikit jurus marketing dalam diri saya. 

”Tenang, Mas Abdur. Kalau soal itu, saya mengertilah. Sudah ada bujetnya. Dari partai ada. Dari sumber lain juga ada. Nanti ketemu Pak Ameng, ya,” katanya. Saya ingat, Bang Ameng adalah pengurus partai lain yang sudah nyatakan berkoalisi dengan partainya Mas Restu di pilwako.

Dalam perjalanan kembali ke kantor, Nurikmal bertanya soal netralitas media kami di pilwako nanti, peristiwa politik besar yang prosesnya sudah berjalan. Pemanasan yang cepat panas, dan terlalu panas.  

Yang saya dapatkan dari bos kami Indrayana Idris, terkait soal ini sangat jelas. Saya ingat apa yang ia katakan, ”kita beri kesempatan yang sama pada semua pihak yang berkompetisi. Itu inti netralitas.  

Kesempatan yang sama artinya tak boleh kita tolak kalau ada yang mau pasang iklan atau kirim rilis, atau bikin jumpa pers. Kita liput, kita muat. Kalau mereka tak kirim rilis, tak bikin kegiatan yang layak diberitakan, tak mau atau tak ada anggaran pasang iklan ya itu salah mereka. Kesempatan yang sama itu artinya kita kasih mereka tarif iklan yang sama dan diskon yang sama, kalau mereka minta diskon,” katanya. 

”Kita boleh memihak, Bang?”

”Secara pribadi boleh. Kita di kantor masing-masing boleh punya kecenderungan politik yang berbeda-beda. Bebas saja. Sebagai institusi pers, kita pada dasarnya harus netral, ya netral seperti kata Pak Indrayana itu. Tapi, kalau pada saat tertentu kita tahu persis bahwa calon tertentu lebih baik bagi publik apabila ia yang menang,  kita boleh berpihak. Diam-diam atau lebih baik secara terbuka nyatakan saja dukungan kita. Pada saat itu kita jadi aktivis, sesekali boleh saja, tapi setelah kompetisi selesai, kita kembali jadi jurnalis lagi. Orang yang kita dukung, kalau ia salah, lalai, lupa janji kampanye, kita kritik dia. Sekeras-kerasnya. Kenapa? Karena kita ikut membuat dia terpilih,” kataku.

”Apa tak ditinggalkan pembaca nanti kalau kita berpihak?”

”Makanya saya bilang, kalau kita yakin kemenangan satu calon baik untuk publik, kita dukung dia. Kita kembali ke publik. Publik itu yang kita bela, kita berpihak pada orang banyak,” kataku.  

Selama perjalanan baliho-baliho besar di beberapa simpang strategis telah dipenuhi oleh tampang-tampang politisi. Beberapa didesain bagus, beberapa hanya menjadi sampah visual, polusi pemandangan. Bingung juga menentukan mana yang baik untuk publik. Ah, politik, terlalu banyak wilayah remang dan abu-abu. Retorika mentah para politisi itulah membuatnya begitu. 

”Sudah cukup ya bahan untuk feature pekerja perempuan itu? Kalau bisa selesai ditulis hari ini, besok kita naikkan,” kataku. Nurikmal mengiyakan. Kami lalu bicara soal bagaimana memberitakan sidang yang digelar besok. Sidang pertama bagi AKBP Pintor, agendanya pembacaan dakwaan.   

Herman, manajer pemasaran kami masuk kantor dengan ekspresi tegang. ”Kita diteror lagi, Bang Dur!” katanya. Ia tunjukkan foto-foto di ponselnya. Tumpukan koran puluhan koli di halaman percetakan. Seperti dilemparkan dengan buru-buru. Koran-koran kami yang beberapa waktu lalu hilang dari pasaran, diborong dari beberapa agen. Beberapa dicuri.  Koran-koran itu dilumuri darah. Saya tiba-tiba teringat pesan Pak Rinto: ... turunkan sedikit tensi pemberitaanmu, kalau bisa, jangan menambah ketegangan. (*)

Komentar Pilihan Dahlan Iskan

Edisi 1 Oktober 2022: Minyak Merah

Amat Kasela

Di rumah tangga yang saya pimpin juga hanya satu kemenkeu & menkeu-nya. Tak bole lebih. Justru banyak kemenkeu itu bisa merusak, merusak tangga & rumahnya.

Saifudin RohmaqèÅ•qqqààt

Penelitian tentang sawit.Menghasilkan minyak merah.Kalau penelitian ini dilakukan pada tahun 1990 an, zaman pak harto itu, zaman golkar itu, anda semua sudah tahu, kan? Tentu saja akan menghasilkan minyak kuning.

A fa

Ini komentar (atau komentar terhadap komentar) telat: 1. Dalam Bible atau injil ternyata ada pernyataan bahwa David (Daud) itu nabi, saya menemukannya. Bagi yang ngotot sebaliknya, silahkan cari sendiri sampai dapat: ACT 2: 29-30. 2. Dalam Islam juga pasti ada, Tidak perlu saya jelaskan disini: Al Baqarah 246. 3. Menutup aurat itu wajib. Dalam Al Quran dan hadist sudah diatur: contoh Al Ahzab 59. Soal di Arab begitu begini, itu soal lain lagi. Tidak ada manusia segala tahu kecuali dalam novel Wiro sableng 212. Wassalam.

Jsk

Selesaikan sengketa tanah plasma. Jangan potong dengan sengketa tanah. Tadi sudah nulis panjang di suruh reload sama admin. 

Komentator Spesialis

Salah satu yang harus di apresiasi di era pemerintahan jokowi ini adalah implementasi INSW dan penerapan aplikasi online perijinan. Harusnya duit negara dipakai untuk hal hal yang manfaatnya jelas begini. Bukan untuk menghidupi lembaga yang manfaatnya nggak jelas seperti BPIP, kompolnas, menambah wakil menteri, stafsus presiden dll.

Jimmy Marta

Semua tentu sudah tahu tata struktur di pemerintahan. Gk ada kanwil mengkordinir kanwil. Aneh. Kenapa yg non struktural itu yg tugasnya kordinator saja gk pake nama lain. Misal pake istilah Korwil. Kordinator Wilayah. Atau kanwil pajak, kanwil bea cukai, anggaran dlsb itu yg dirubah. Misal kantor pajak prov atau kantor regional bea cukai, dst. Ngomong ngomong tentang ASN di kanwil dibawah kememnkeu mereka adalah pegawai yg sejahtera. Pernah dimintai bantuan bikin profile company, sy gk mau sebut nominal biayanya. Maklum kantor ada hubungan kerja. Dan sesama plat merah. Tapi terimakasihnya diberi amplop isi Alhamdulillah..

Muin TV

Namanya minyak merah. Harusnya PDIP yang memproduksi. Bu Mega sebagai brand ambassadornya. Saya yakin kader PDIP akan tegak lurus ikut Bu Mega. 

Jimmy Marta

Hapus semua jejak browsing disway. Matikan lalu kembali di On kan. Buka ulang di chrome. Ini jurus coba2 setelah dua hari selalu dp perintah reload kembali. Di reload yg membuat semua lenyap. Moga jurusnya jitu. Sekalian nyoba agak berlama lama. Karena selalu saja disebut waktu permintaan terlalu lama. Lah wong bikin komen kan perlu mikir. Jika postingan ini lancar, bisa mejeng didisway, jurus ini ditiru yg sulit posting. Yg sering disuruh reload. Ini bukan komen penting, hanya testing... 3, 2, 1...

Namu Fayad

Ubat penasaran, langsung saya cek di marketplace, kata kunci "Minyak Merah", hasilnya macam-macam. Ada minyak merah untuk sembahyang digunakan di klenteng. Ada minyak urut dari Kalimantan. Ada minyak merah untuk doa, dari bunga Zafron. Ada Minyak sawit merah juga ada. Harganya Rp.85,000 untuk 350 ml.

Agus Suryono

BERARTI.. Harus DICARIKAN nama yang lebih pas. Lebih spesifik. Supaya tidak keliru dengan MINYAK MERAH lain, yang duluan ADA/ duluan lahir...?

Namu Fayad

Ada masalah lagi ini. Setelah disentuh "Send", katanya sudah kehabisan waktu. Disentuh "Back", data bahan tulisan komentar masih tersedia, lalu di "Send" lagi. Eh, hasilnya ternyata yang "Send" pertama berhasil, jadi hasilnya dua kali.

Tunk BM

Bahasa Inggris kok ribet kung, jadi arti lord itu tuhan atau tuan? Bahasa Ibrani tidak mengenal huruf kapital. Jadi yang jelas lord itu maknanya tuhan atau tuan?atau terserah yang mau memaknainya saja. Kalau sekiranya nyrempet-nyrempet diartikan tuan, dan kalau lagi ingin membenarkan sesuatu dimaknai tuhan.

Pryadi Satriana

Bung Tunk, kata 'Allah' berpadanan dg kata 'YHVH' (Yehovah), sedangkan kata 'Rabb' berpadanan dg kata 'Tuhan', yg berasal dari kata 'Lord' ('penguasa', 'pemilik'). 'Lord' bisa diterjemahkan 'Tuhan' atau 'Tuan". Yesus disebut 'Lord', artinya: 'Tuhan'. Kalau, misalkan, saya disebut 'Lord', itu artinya 'Tuan', misalkan 'Tuan Pryadi', he..he.. Salam. Rahayu.

Johan

Pak Pry. Bisa diulas sedikit mengenai hukum dan aturan wajib dalam kitab Taurat yang di "revisi" oleh kitab Injil? Misalnya tentang kewajiban Khitan (sunat), pantangan makanan haram (babi?), persembahan kurban dan sepersepuluhan, hukuman rajam, dll. Ada kesan ajaran Yesus seperti "membatalkan" beberapa ajaran lama. Kemudian oleh Nabi Muhammad ajaran lama kembali diberlakukan, dengan kesan juga seperti "membatalkan" ajaran dari kitab Injil. Saya pikir ini menarik kalau bisa dikaji lebih dalam.

Jimmy Marta

Lebih baik dari olive oil. Kandungan vit E, pro vit A dan squalene nya tinggi. Harga murah, hanya aromanya gk seharum minyak sawit biasa. Saya teringat dg coconu oil. Minyak kelapa yg juga sangat mudah membuatnya. Itu disebut juga multi manfaat. Harga tidak semahal olive oil. Kira kira dua kali harga migor biasa. Anak2 bilang rasanya beda. Yg orang lama spt saya gk masalah. Entah bgmn dg minyak merah. Yang peduli kesehatan tentu milih yg sehat. Pilih olive oil problem di dompet. Pake coconut oil saja pun masih kurang jangkauan. Ayo, segeralah minyak merah diproduksi masal. Murah dan sehat. Beberapa inovator yg muncul di disway, seakan membuka mata kita. Bahwa kita itu punya banyak potensi sdm dan sda. Jika saja ahli ahli pangan itu mau terus meneliti, kita yakin soal aroma itu bisa diatasi. Dibikin menjadi minyak goreng sehat, murah, harum dan nikmat

Agus Suryono

MINYAK INDONESIA.. Ya memang.. Maksudnya memang MINYAK MERAH PUTIH, itu memang minyaknya INDONESIA. 1. Minyak MERAH, yang dari SAWIT itu.. 2. Minyak (kayu) PUTIH, yang selama ini sudah kita kenal.. Tinggal dikemas, dalam 1 kemasan.. Jadilah minyak MERAH, dan minyak (kayu) PUTIH.. @Sssst.. Kalau ada pengusaha terinspirasi ide ini, membuatnya, dan LARIS MANIS, jangan lupa SAYA ya..

AnalisAsalAsalan

Silakan Reload Kembali? Untuk tim IT Disway. Contohlah detik.com: 1. Ada meta refresh, misalnya setiap dua menit. 2. Pakai JavaScript, bila ada update baru, misalnya komentar baru, ada alert update. Kalau ilmunya belum nyampe, ini sindiran ya hahahahaha, begini saja, tiap buka Disway langsung refresh.

Octo Ger

Penemuan yang luar biasa bah, tapi apa mungkin akan dibiarkan berkembang sama pengusaha minyak sawit (refinery) yang sudah sangat meraksasa, bukan hanya raksasa dalam pengolahan refinerynya, tapi juga meraksasa dalam jaringang palm oil mill dan konsesi perkebunannya.

Rihlatul Ulfa

Maka saya ragu, kok Abah tumben-tumbenan nulis tentang kemenkeu. eh ternyata ngomongin minyak merah. terlihat sekali khas tulisan Abah. jangan jual murah dulu harusnya. samain aja harganya sama mintak sawit, atau agak naikin dikit. biar brandingnya oke, karena ada dua minus. pertama warna nya merah-ini akan terlihat aneh. yg kedua kenapa harganya bisa lebih murah-mereka pasti mengaitkannya dengan 'apakah ini asli, apakah ini warna asli atau warna yg dipalsukan' jadi brandingnya harus bagus dulu.

Rikki Sitorus

PTPN sdg melakukan kajian utk Pembangunan Pabriknya Pak. Pusat Penelitian Kelapa Sawit itu bagian dari PTPN.

Tegar Ephe

Pak DI, kami sedang berkolaborasi untuk pengembangan minyak merah ini, kami bekerjasama dg PPKS didukung oleh Kemenkop UKM sdg bekerjasama utk program ini. Dimana kami (BSN) mulai mengembangkan standar nya (SNI), melakukan pembinaan ke koperasi yg nantinya akan di proyeksikan sbg produsen, pelatihan hingga nanti ditargetkan maksimal awal tahun depan sudah tersertifikasi SNI. Akhir bulan ini rencana jg kami akan menggelar festival UKM dlm rangkaian Bulan Mutu Nasional di Palembang yg didalamnya rencana akan ada sosialisasi dan demo masak minyak merah sbg bagian dr kampanye penggunaan minyak merah ini. Mohon dukungan abah DI utk rangkaian kegiatan dan kolaborasi ini. Tks

Komentator Spesialis

Ada merah lain yang berkhasiat. Yaitu sarang semut merah papua. Khasiat sarang semut merah ini sudah dikenal luas. Hanya bisa diambil di daerah papua. Karena itu harganya mahal. Bukan untuk konsumsi pekerja penghasilan UMR seperti kami. Entah khasiatnya apa. Tapi, saya hanya ikut kata dunia. Katanya berkhasiat ya saya ikut mengamini saja. Adik saya pernah membawa oleh oleh sarang semut merah ini. Sepulang tugas dari papua. Dikemas rapi. Entah cara masaknya gimana. Konon hanya direbus, lalu airnya diminum. Sudah cukup menjadi obat kuat. Maksud saya obat sehat, bukan obat kuat karena takut ada imajinasi lain. Karena penasaran, langsung saja kita buka bungkus sarang semut merah tsb. Dari luar, sarangnya saja yang kelihatan. Seperti makanan kesukaan saya, sarang tawon dimasak botok. Nambah 3 piring masih kurang. Sedap ! Namun pas dibuka, alangkah kagetnya kami. Semut merah yang sebelumnya tidak kelihatan batang hidungnya, mendadak bersuka ria keluar berbondong bondong dari sarangnya. Berlarian sampai sudut rumah kami. Maklum rumah RSSSS, Rumah Saking Sederhananya Selonjorpun Susah. Kaget semut merah berloncatan, spontan kami ambil sarang tsb. dan kami buang lempar ke luar. Ya sudah bye bye saja sarang semut merah.

Tunk BM

Minyak merah belum dipasarkan sampe sini. Dijual murah karena prosesnya tidak semahal memproses sawit menjadi minyak goreng yang biasa dijual. Proses membuat minyak goreng kuning melibatkan suhu sangat tinggi, dan proses filtrasi yang berulang-ulang. Energi untuk memanaskan itu yang memerlukan energi dan biaya lebih tinggi, serta proses filtrasi yang berulang-ulang dengan tingkat kerapatan tertentu itu yang membuat biaya juga semakin mahal.

Johan

Apa benar Pak Donald ini "penemu" dari minyak merah? Saya juga "penemu" loh. Beberapa waktu yang lalu saya menemukan sepasang sandal dalam saluran got. Setelah saya cuci bersih, saya amati betul-betul sandal itu. Spesifikasinya sebagai berikut: Merk: Swallow Bahan: Spon Etilen-vinil asetat Warna tapak: Hijau Motif: Garis bervariasi Tali jepitan: Karet Produsen: PT. Sinar Jaya Prakarsa (lain dengan produsen ban Swallow) Tiba-tiba... "Pak, itu kan kayaknya sandal saya yang kemarin hilang di mesjid loh!", celutuk seorang bapak yang lewat sambil menggendong anak. Lanjut dia, "Dibawahnya saya kasih tanda huruf Z, coba lihat Pak." Ternyata benar itu sandal si bapak. "Bapak yang curi ya ternyata?" "Bukan pak, saya penemu!"

Liam Then

Saya rasa orang paling berjasa dan pasti masuk surga itu para pemilik RM.Padang bersama karyawannya. Menyediakan makanan enak terjangkau untuk orang seIndonesia 24 jam, itu bukan main-main pahalanya.

Farwadi Barma

Hanya dengan 1,5 milyar rupiah per satu unit produksi. Warga RI banyak yang mampu itu. Tinggal dibuatkan standar mutunya. Banyak unit produksi maka banyak yang mendapat berkahnya.

yea aina

PMK no 15 tahun 2022. Tentang perpanjangan pungutan eksport CPO sebesar US$0 s/d 31 Oktober 2022. Pasca kebijakan sapujagat pelarangan eksport, sekarang berlaku pembebasan pungutan eksport. Negeri ini memang penghasil CPO terbesar dunia, meskipun pernah mengalami kelangkaan migor juga, anda sudah tahu.

Liam Then

Kapan yah kebiasaan seperti ini hilang, pengenalan badang berkhasiat murah, tapi barangnya blom ada. Sekali-kali kalau memang murah, sudah ada penelitian, berkhasiat nyata ,banyak manfaat untuk masyarakat. Jangan ragu-ragu. Langsung adakan dulu barangnya. Ready, seremoni ,lepas, biar masyarakat rasa langsung manfaatnya. 

Kang Sabarikhlas

Saya ndak mikir minyak merah, lah wong dah pusing sama kompor hoax..eh listrik. Capek, sejak pagi temani cucu ikut upacara Hari Kesaktian Pancasila lalu sampai dirumah.. eh..ada upacara hari kesaktian istri.."Cak, tadi aku bareng ibu² senam gaya baru namanya Senam TUGIMAN, gini lagunya.."tukang gawe nyaman, Tugiman/ "kang gawe nyaman, Tugiman/ "kang gawe ati iku Bojoku/.. ...Cak, aku pegel, sampean pijeti yo".. langsung saja istri saya urut kakinya, eh..nyanyi lagi.." Tenan, sampean idaman/ "Metu saka omah dadi rebutan/ "Sabar ora jual mahal/ "Yen kon jak lunga, langsung gass.budal/.. nyanyi berhenti ganti usul.."Cak, nanti week end di Kia-Kia kembang jepun ya, aku kangen Sego Bebek, roti Mariam, Ta mie, Cap Jai disana, juga.. "iya Dik, iya.!... dan cucu teriak "anang, aku ikut ya.".. duh, ndak cukup naik suprabapak, mesti cari pinjeman mobil..eh anu pinjeman uang... Ya begini kalau sudah tua miskin, agak pikun,..anu siapa ya pencipta tempat Kia-Kia... kalau pencipta lagu Tugiman itu lik Dahlan.. duh.

*) Dari komentar pembaca http://disway.id

Pewarta : -
Editor : Slamet Oerip Prihadi
Sumber : Disway.id

Komentar Anda