Laka Perahu Penyeberangan Tuban - Bojonegoro

Gubernur Khofifah Berikan Santunan kepada Keluarga Korban Meninggal Dunia

Gubernur Jatim Khofifah Indar Parawansa menyerahkan santunan kepada keluarga korban meninggal dunia.(FOTO: istimewa)

COWASJP.COM – Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa menyampaikan duka cita mendalam kepada keluarga korban kecelakaan perahu penyeberangan yang terbalik di penyeberangan tradisional Sungai Bengawan Solo. Perahu yang menghubungkan Kabupaten Tuban dan Kabupaten Bojonegoro. 

Ucapan tersebut disampaikan langsung saat Khofifah meninjau posko evakuasi kecelakaan perahu di Kabupaten Tuban, Jumát (5/11/2021). 

Gubernur-Khofifah-2.jpg

Dalam kesempatan tersebut Khofifah juga menyerahkan santunan duka cita kepada keluarga korban yang meninggal dunia masing- masing Rp 10 juta. 

"Bapak Ibu yang mewakili ahli waris korban meninggal dunia akibat laka perahu penyeberangan, saya menyampaikan duka cita yang mendalam. Innalillahi wainnailaihi raji'uun. Mudah-mudahan seluruh amal ibadah almarhum dan almarhumah semua diterima oleh Allah dan khilafnya diampuni oleh Allah ", ujar Gubernur Khofifah kepada ahli waris di Balai Desa Ngadirejo, Kecamatan Rengel, Kabupaten Tuban. 

Orang nomor satu di Jatim ini juga memberikan support kepada keluarga korban agar sabar, ikhlas dan kuat menghadapi musibah ini. 

"Mohon semuanya dengan ikhlas menerima musibah ini, kita semua tidak tahu  kapan dan bagaimana cara Allah memanggil kita semua. Semoga semua yang dipanggil Allah dalam keadaan khusnul khotimah," doanya.

Diketahui bahwa sebelumnya telah terjadi laka pada perahu yang membawa 19 orang penumpang dan 7 sepeda motor. Perahu tersebut terbalik di penyeberangan Kanor-Rengel, Kabupaten Tuban pada Rabu (3/11/2021), sekitar pukul 09.30 WIB. 

Gubernur-Khofifah-3.jpg

Perahu tersebut menyeberangi Bengawan Solo dari arah Rengel, Tuban, menuju Desa Semambung, Kecamatan Kanor, Kabupaten Bojonegoro.

Namun di tengah sungai perahu terseret arus yang kencang hingga terbalik. Beberapa penumpang tercebur ke sungai dan ikut terbawa arus sungai. 

Laka tersebut meninggalkan duka terutama bagi keluarga korban meninggal dunia. Untuk meringankan duka tersebut, Gubernur Khofifah memberikan santunan takziyah berupa uang sebesar Rp 10 juta untuk masing-masing ahli waris keluarga korban meninggal dunia.

Gubernur perempuan pertama di Jatim ini juga memberikan bantuan paket sembako kepada para korban selamat dan warga sekitar.  

Berdasarkan data di Posko Laka per 5 November 2021 tercatat 4 orang korban dinyatakan meninggal dunia. Mereka adalah: 

1/ Agus Tutin (28) berjenis kelamin laki-laki asal Ngandong Grabagan Tuban.
2/ Kasian (65) jenis kelamin laki-laki asal Semambung Kanor Bojonegoro.
3/ Toro (40) jenis kelamin laki-laki asal Rembang Jawa Tengah 
4/ 1 orang yang ditemukan Sabtu pagi ini (6/11/2021) belum teridentifikasi.

Kemudian 10 korban dinyatakan selamat, yaitu:

7 orang berasal dari Kabupaten Tuban:
Arif Dwi S (39)
Novi Andi S (29)
Tasmiatun N (33)
Abdul Hadi (9)
Abdulah Dyantim (3),
Mastarmuji (56)
Budi A (24)

2 orang korban berasal dari Kab. Bojonegoro: 
Hafis (5)
Madyani (62)

1 orang dari Rembang Jawa Tengah: 
Mujianto (30).

Dan 5 orang masih dalam pencarian. 

Pencarian dilakukan dengan menggunakan 10 unit perahu karet, 3 unit perahu fiber, dan melibatkan 379 personel dari berbagai instansi. Di antaranya BPBD Tuban, BPBD Jatim, BPBD Lamongan, Polres, Kodim, BASARNAS, PMI, Dinas Perhubungan setempat dan beberapa instansi lainnya.

Gubernur Khofifah menekankan pentingnya keselamatan warga dan mempercepat akses mobilitas masyarakat Tuban dan Bojonegoro. 

Gubernur-Khofifah-4.jpg

Seusai memberikan santunan, Gubernur Khofifah didampingi Bupati Tuban Aditya Halindra Faridzky dan rombongan meninjau lokasi Laka perahu penyeberangan. Yang dekat dengan lokasi pembangunan jembatan Kanor Rengel yang menghubungkan Kabupaten Tuban dan Bojonegoro.

Gubernur Khofifah menekankan pentingnya keselamatan penumpang pada pengguna transportasi penyeberangan sungai dan danau. Gubernur Khofifah mengatakan bahwa Peraturan Menteri Perhubungan No. 61 Tahun 2021 tentang Penyelenggaraan Angkutan Sungai dan Danau telah menjelaskan berbagai atauran terkait dengan penyelenggaraan angkutan penyeberangan sungai dan danau. Termasuk bagaimana standar pelayanan minimal angkutan sungai dan danau.

"Sesungguhnya  kejadian ini juga menjadi  referensi kepada kita semua terkait dengan regulasi angkutan sungai danau dan penyeberangan," tuturnya.

Lebih lanjut Gubernur Khofifah menjelaskan bahwa di Jawa Timur banyak layanan angkutan sungai atau danau yang perlu mendapat perhatian dari pihak pemerintah. Pasalnya banyak warga yang menggunakan akses tersebut sebagai alternatif untuk mempercepat perjalanan menuju daerah tujuan. Tapi standar keamanannya belum maksimal. 

Lebih lanjut Gubernur Khofifah menyorot  kejelasan trayek, standar kalaikan angkutan, sertifikasinya nahkoda. 

Keamanan bagi pengguna sarana transportasi penyeberangan sungai dan danau harus benar-benar diperhatikan. Oleh sebab itu Gubernur meminta pihak terkait, dalam hal ini Bupati, Walikota, Dinas Perhubungan Pemprov dan Kabupaten/ Kota untuk segera merapikan regulasinya.

"Intinya regulasi itu bisa kita rapikan bersama, saya koordinasi dengan Dishub. Bagaimana kita memastikan karena untuk sertifikasi nahkoda dan untuk kelaikan armada kewenangan pusat. Sementara trayek antar kabupaten kota oleh Dishub Provinsi. Sedangkan trayek intern Kabupaten - Kota oleh Dishub Kabupaten - Kota. Mengingat transportasi sungai di Jawa Timur sifatnya penyeberangan jarak pendek dan tidak komersial, maka semua regulasi harus dijamin gratis dan cepat ," jelasnya.

Hal ini dilakukan sebagai upaya memberikan rasa aman dan nyaman bagi pengguna layanan transportasi penyeberangan sungai dan danau.

Menurut Gubernur, sesungguhnya Pemerintah Kabupaten Tuban dan Bojonegoro saat ini tengah membangun jembatan sebagai percepatan akses dan mobilitas masyarakat dari Tuban ke Bojonegoro dan sebaliknya. Saat ini  jembatan Kanor - Rengel sedang dalam proses pengerjaan. Untuk itu, Gubernur Khofifah berharap akhir tahun ini jembatan tersebut bisa rampung pengerjaannya dan segera bisa dimanfaatkan oleh masyarakat.

"Sebetulnya  penandatanganan jembatan ini saya ikut menjadi saksi waktu itu. Antara antara Wakil Bupati Tuban dan Bupati Bojonegoro, Gubernur menjadi saksi," ungkapnya.

 "Mudah-mudahan seperti penjelasan Pak Bupati Tuban, Insya Allah akhir tahun ini sudah selesai sehingga akses bagi mobilitas masyarakat dari Rengel ke Kanor atau Tuban dan Bojonegoro bisa lebih mudah lebih aman lebih nyaman," harapnya.

Turut hadir mendampingi Gubernur Jatim, Bupati Tuban Aditya Halindra Faridzky, Wakil Bupati Tuban Riyadi, Kepala Dinas Perhubungan Jatim Nyono, Kepala Dinas Sosial Jatim Alwi, Kalaksa BPBD Jatim Budi Santoso, Kepala Satpol PP Jatim Hadi Wawan Guntoro, Kepala Bakorwil Bojonegoro Agung Subagyo. (*)

Pewarta : Imam Kusnin Ahmad
Editor : Slamet Oerip Prihadi
Sumber :

Komentar Anda