Wulan Malam

Fitria Wulandari korban pembunuhan pacarnya Rahmat Agil alias Alung. (FOTO: Tangkap Layar YouTube Tribun Sumsel)

COWASJP.COMASMARA tidak mengenal masa kampanye capres-cawapres. Itu yang terjadi di Bogor. Alung membunuh Wulan. Karena asmara.

Mereka sudah 11 bulan pacaran. Alung umur 20 tahun. Wulan 21 tahun. Bulan lalu Alung ditahan polisi. 28 hari. Ia menghajar Muar. Itu karena Muar menggandeng Wulan. Cemburu. Muar akhirnya mencabut pengaduannya. Alung dibebaskan.

Tiga hari setelah bebas Alung mendapati Wulan di sebuah kafe di Bogor. Dari kafe mereka naik sepeda motor menuju Hotel Nirmala. Anda pernah bermalam di sana: dekat ring road utara Bogor.

Di hotel itu nikmat hanya sesaat. Setelah itu mereka bertengkar. Pengakuan hanya dari satu pihak: Alung. Sulit dipastikan kebenarannya. 

Setelah nikmat lewat, kata Alung,  Wulan mengatakan isi hatinyi: ingin pisah.

Alung, katanya kepada polisi Bogor, tidak bisa menerima perpisahan. Mereka bertengkar. Cakar-cakaran. Alung sampai menggigit hidung Wulan. Luka. Berdarah. Tepercik ke sprei di ranjang. Mungkin Alung tidak ingin hidung itu milik orang lain.

Alung lebih kuat. Ia tindih Wulan. Ia tutup muka Wulan dengan bantal. Ia tindih. Meronta. Tidak bisa bernapas. Lemas. 

Alung tahu Wulan sudah tidak bisa bergerak.  Meninggal. Masih jam 01.00 dini hari. Di luar sedang hujan. Ia pun terbaring di sisi jenazah Wulan. Ia harus berpikir apa yang mesti dilakukan.

Menjelang pukul 03.00 ia keluar kamar. Naik sepeda motor. Alung mendatangi temannya: minta tolong untuk membawa Wulan ke rumah sakit. Atau ke rumah orang tua Wulan. ''Wulan kecelakaan motor,'' kata Alung kepada temannya.

Tiba di hotel keduanya menuju kamar: sebuah cottage yang terpisah dari kamar hotel. Ada beberapa cottage di Nirmala. Ada juga ruang karaoke. Kamar itu gelap. Lampu dimatikan saat Alung menjemput temannya.

Menurut kesaksian si teman, setelah membuka pintu kamar Alung pun menghidupkan lampu. Byar. Terlihat Wulan tergeletak berdarah. Alung minta Wulan diangkat ke sepeda motor. Si teman mencopot jaketnya untuk dikerukupkan ke Wulan.

Motor pun siap di depan pintu cottage. Alung-lah yang memegang kemudi. Wulan didudukkan di tengah. Si teman di belakang, sambil merangkul Wulan.

diswa.jpg1.jpgRahmat Agil Septiansyah alias Alung (20) pembunuh pacarnya sendiri, yakni Fitria Wulandari ditahan di Polresta Bogor. (FOTO: kompas.com)

Di pos penjagaan mereka dihadang. ''Lagi mabuk,'' jawab Alung. Mereka pun lolos. Mula-mula Alung mengarahkan motor ke rumah orang tua Wulan. Sampai di mulut gang, motor berhenti. Alung ragu. Lalu mengalihkan arah ke tempat lain: 6 km dari Nirmala. Di situ ada satu barisan ruko. Kalau siang ruko itu sebagian buka untuk usaha. Salah satunya bakso. Sebagian ruko lagi masih kosong.

Alung rupanya mengenal baik ruko itu. Alung adalah bagian keamanan di ruko tersebut. Sekalian, kalau siang, jadi tukang  parkir. Ia dapat gaji sebagai satpam juga dapat penghasilan sebagai tukang parkir. Ia punya uang untuk bayar kamar hotel sekitar Rp 400.000/malam.

Sebagai penjaga, Alung membawa kunci salah satu ruko di situ. Pintu ruko pun dibuka. Wulan digotong naik ke lantai dua: dibaringkan di atas meja. Ditinggalkan begitu saja.

Siangnya Alung memberi tahu orang tuanya sendiri bahwa Wulan meninggal dunia. Kecelakaan. Mayatnya ia taruh di ruko. Sang ayah lantas minta agar Alung memberitahukannya ke orang tua Wulan. Diantarlah Alung ke rumah Wulan. Alung tahu rumah itu. Sudah 11 bulan sering ke situ. Bahkan hubungannya dengan Wulan sudah direstui. Alung sudah dianggap anak sendiri. 

Waktu Alung ditahan, ayah Wulan sering menjenguk ke tahanan. Sambil membawakan makanan dan rokok.

Bahkan, sebagai penguasa ruko, Alung sering minta agar ayah Wulan menggantikan dirinya: menjadi tukang parkir di halaman ruko itu.

Setiba di rumah Wulan, Alung menangis. Ia mengatakan Wulan sudah meninggal: karena kecelakaan lalu-lintas. Mayatnya di ruko. Mereka pun ke ruko yang sudah mereka kenal.

Melihat kondisi Wulan sang ayah berkesimpulan: bukan karena kecelakaan. Ia pun lapor polisi. Alung ditahan.

Selesai.

Di antara begitu banyak media yang menulis soal ini, saya memilih tulisan Fathurrahman yang paling baik. Ia wartawan Radar Bogor. Tadi malam saya minta tolong Fathur untuk ke rumah orang tua Wulan. Saya ingin wartawan masih mau meliput sampai ke rumah korban. Belum ada wartawan yang meliput sampai ke ruko atau cottage Nirmala.

Ketika Fathur tiba di rumah Wulan hujan lagi turun. Bogor selalu hujan di musim seperti ini. Fathur belum bisa langsung wawancara. Masih ada tahlilan. 

Fathur masih bujang. Baru 1,5 tahun jadi wartawan. Ia alumni komunikasi dan penyiaran Islam di Universitas Ibnu Khaldun Bogor.

Selesai tahlilan Fathur ngobrol dengan ayah-ibu Wulan. Mereka bercerita Wulan itu anak manja. Sehari sebelum tewas makan saja minta disuapi ibunya. Dia juga tidak mau makan kalau tidak disediakan di meja.

Rumah itu dalam gang yang sangat sempit, kelok-kelok dan naik turun. Rumah orang tua Wulan hanya selebar 3,5 meter. Sang ayah memang kerja serabutan, termasuk sering jadi tukang parkir.

Wulan, tamatan SMA swasta di Bogor, awalnya kerja di toko baju. Lalu di resto mi udon. Pindah lagi ke Transmart. Tidak lama. Transmart tutup. Ia nganggur. Alunglah yang mencarikan kerja berikutnya: di karaoke dekat ruko yang ia jaga.

Sekalian Alung bisa mengawasi Wulan dari dekat. Wulan tidak boleh punya teman laki-laki. Di HP pun tidak boleh punya nomor laki-laki kecuali ayahnyi dan Alung. Ia sering periksa HP Wulan.

Wulan jenis wanita yang tidak suka laki-laki seperti itu. Tapi dia juga takut pada Alung. (*)

Komentar Pilihan Dahlan Iskan

Edisi 6 Desember 2023: Reagen Andani

Kholifatul Isnaeni

Apa itu reagen? Yang dulu SMA anak IPA, kalau masuk lab, pasti tahu yang namanya reagen benedict. Diteteskan ke larutan dalam tabung reaksi. Kalau ada endapan merah atau cokelat berarti mengandung glukosa. Setelah searching di mbah Google, nemu penjelasan begini. Reagen adalah senyawa atau campuran yang ditambahkan ke suatu sistem untuk menimbulkan reaksi kimia, atau menguji apakah suatu reaksi terjadi.  Suatu reagen dapat digunakan untuk mengetahui ada atau tidaknya suatu zat kimia tertentu dengan menyebabkan terjadinya reaksi dengannya. Penjelasan lain terkait penggunaan reagan untuk deteksi Covid-19. Rapid test atau tes uji antibodi menggunakan sampel darah untuk diuji dengan reagen khusus Covid-19. Reagen akan mengikat reaksi antibodi lalu hasilnya akan terlihat pada bagian IgG dan IgM. Jika terdapat reaksi COVID-19 dalam sampel antibodi tersebut, maka akan terlihat dua garis pada reagen kit. 

Atho'illah

Dalam kegelapan malam, 

Hatiku merindu hangatnya cinta. 

Seperti mentari memeluk dunia, 

Mampukah aku meraihnya? 

Di antara rembulan gemilang, 

Hatiku merintih bertanya, 

Apakah cinta yang hangat akan datang, 

Menyentuh hati yang sepi? 

Dalam pelukan waktu yang tak pasti, 

Hatiku bertanya-tanya dan merindu. 

Mungkinkah di balik awan kelabu, 

Ada cinta yang hangat, memeluk erat? 

Di lorong hati yang sunyi, 

Kucari cahaya kasih yang abadi. 

Dalam seribu kata bisu, 

Terucapkah jawaban cinta untukku? 

Biarlah hati ini terbuka lebar, 

Menyambut pelukan asmara yang tak terduga, 

Cinta yang hangat, seperti matahari pagi, 

Menerangi ruang gelap dalam hati. 

Bersabarlah, oh hati yang bimbang, 

Cinta datang dengan cara yang tak terduga, 

Mungkin, di setiap puisi senja, 

Kau temukan hangatnya pelukan.

Kholifatul Isnaeni

Aku ingin mencintaimu dengan sederhana/

 dengan kata yang tak sempat diucapkan/ 

kayu kepada api yang menjadikannya abu// 

Aku ingin mencintaimu dengan sederhana/ 

dengan isyarat yang tak sempat disampaikan/ 

awan kepada hujan yang menjadikannya tiada// 

Mas Aat, puisi "Aku Ingin" karya Sapardi Djoko Damono di atas, dulu dipakai Pak Suami ketika nembak aku, saat kami masih sama-sama mahasiswa. Puisi itu meluluhkan aku, iya. Tapi, sejujurnya, yang lebih meluluhkan aku adalah keberaniannya menyatakan cinta kepadaku, justru di depan ayahku, di ruang tamu pada suatu malam minggu. Gokil. Ayahku membelalak menatap Pak Suami muda, seperti akan marah, tapi kemudian menyipit, dan meninggalkan ruang tamu. Esoknya, ayah bertanya banyak hal. Aku menjawab sejujurnya: dia mahasiswa tingkat akhir, kalau ke rumah naik angkot, keluarganya sederhana, bukan orang kaya. Tapi, dia adalah lelaki pemberani, di kampus dia pernah berkelahi dengan pria yang kasar kepadaku. Dia kalah berkelahi, berdarah-darah, tapi aku terharu. Saya juga bilang ke ayah, dia pekerja keras. Memang sekarang tidak punya uang banyak, tapi saya melihat dia punya tekad kuat untuk sukses, mungkin kelak tidak akan kaya raya, tapi dia pasti bisa menghidupi aku dan anak-anak kami kelak. Setelah itu hubungan kami berjalan mulus, hingga ke pelaminan, dan sekarang punya dua anak. :>)

Atho'illah

Om @Amat Frustrasi karena salah satu perusuh yang masih gadis tidak jadi ikut gathering. Huhuhu Saya tidak kuaaadd kalo harus menjomblo satu tahun lagi. Harapannya sih sebelum wisuda sudah punya ayang. :v Pak @Arifin Aku mencintaimu, karena aku mencintaimu. Tak perlu alasan lain. :D Pak @Zuhri Biar lebih ngenes, mungkin: Sunyi Sendu Jomblo Bu @Kholifatul Isnaeni Sebuah kisah yang ruaaar biasah. Sepertinya Bu Kholifatul Isnaeni ini seorang perempuan yang cantik dan juga cerdas. Terlihat dari tulisannya yang rapi dan enak dibaca. Perjuangan suami ibu waktu masih muda dulu yang sampai berdarah-darah tidak sia-sia. :D Btw, coba bu denger puisi "Aku Ingin" yang dimusikalisasi oleh Ari Reda di YouTube. Itu sangat indah. @Pak Agus Karena hanya itu yang bisa dibanggakan, Pak, mau membangga-banggakan pasangan juga kan gak ada. Haha Pak @Jo Para perusuh Disway ini memang baik dan inspiratif. Di WAG, Pak Zuhri, Pak Edi Susanto, sama Pak Riyono juga memberikan tips-tips atau tutorial waktu dulu mendapatkan istrinya. :v

Ahmad Zuhri

Aat kl puisi nya genap 1 tahun, mungkin bisa diterbitkan jadi buku.. banyak penerbit indie dengan harga terjangkau. Kl boleh usul, judul bukunya nanti "Kerinduan seorang Jomblo" ..

mzarifin umarzain

Cinta palsu, cinta monyet berkata: aku mencintai mu, karena aku membutuhkan mu. Cinta sejati berkata: aku membutuhkan mu, karena aku mencintai mu. Semoga benar.

Fauzan Samsuri

Ilmuwan secara formal setidaknya tercermin dalam Tri Darma Perguruan Tinggi 

1. Mendidik dan Mengajar 

2. Meneliti dan Mengembangkan 

3. Mengabdi pada Masyarakat Dr. Andani saya kira telah melakukan itu semua sehingga layak disebut ilmuwan

Agus Suryonegoro III - 阿古斯·苏约诺

KALAU di Jawa Tengah, dan ada yang di depan namanya ada tulisan: "R. Ng. ABCDR", maka itu berarti: 1). Kalau perempuan: Raden Nganten.. 2). Kalau laki: Raden Ngabehi..

Sasmita

Maaf Bang Susanto Ng, bukan bermaksud menyinggung. Melihat nama Anda, saya teringat pernah punya teman dari Pontianak, Tionghoa, yang bermarga Ng. Cuma dua huruf, agak aneh jika dibanding marga teman Tionghoa lainnya. Karena penasaran, saya pun bertanya apa itu marga Ng. Kok cuma dua huruf dan semua huruf mati. Sulit diucapkan (oleh saya). Teman itu menjelaskan, marga Ng sebenarnya sama dengan marga Huang atau Wong atau beberapa marga lainnya, beda dialek saja. Pakai Ng karena dia orang Tiochiu. Huang (Mandarin), Wong (Kanton), dan Bong (Hakka). Ohh begitu rupanya.

Agus Suryonegoro III - 阿古斯·苏约诺

SEBENARNYA tidak ada hubungannya dengan gengsi. Tapi lebih ke psikologis. Kadang orang yang "sakit" juga lebih memilih obat yang harganya lebih "mahal". Karena merasa, mungkin lebih "manjur". Karena itulah, kadang, kalau masih ada kelonggaran uang, orang milih obat yang bukan termasuk kelompok obat "generic". Dan kadang memang ada "tenaga kesehatan" yang menganjurkan, pilihlah obat "patent". Meskipun ada juga tenaga tenaga kesehatan, yang menyatakan, "obat generic" sama saja khasiat dan "daya sembuhnya" dengan obat patent. Jadi wajarlah, kalau kemudian, kalau masih ada dana, sang pasien, dan atau keluarganya memilih obat patent. Semata karena "psikologi harapan sembuh".. "Psikologi pasien" adalah soal pikiran. Pikiran adalah doa. Pikiran yang salah, bisa jadi adalah semacam "doa yang salah".. Sejenis psikologi pasien semacam ini juga sering terjadi untuk hal lain. Misal dalam hal "mobil" dan "parfum".. ### Makin mahal, makin laris..

Agus Suryonegoro III - 阿古斯·苏约诺

@pak Dedy.. Menurut "profesor" atau ""mbah" Google.. Reagen atau reagent adalah sebuah substansi yang ditambahkan pada sebuah campuran untuk memunculkan reaksi kimia dari campuran tersebut. Campuran ini dapat berasal dari zat organik seperti cairan dari dalam tubuh ataupun zat non organik yang bersumber dari zat artifisual. Pengertian reagen sering disamakan dengan pengertian reaktan. Padahal kedua istilah tersebut berbeda. Reagen digunakan untuk mengikat sesuatu dan memicu reaksi. Sedangkan reaktan mengkonsumsi campuran untuk kemudian memutuskan atau menghasilkan sebuah rantai ikatan yang baru. ### Singkatnya.. Reagen adalah sebuah "katalis". Sedangkan reaktan adalah substrat dalam reaksi itu sendiri..

CEP YULIUS HAMDANI

10 x refresh, baru bisa masuk, mohon maaf rumus kemarin sudah tidak berlaku lagi. Saya bahagia melihat moto/visi dari PT CTI, " Menuju Kemandirian Untuk Kemashlatan Bangsa", sangat visioner, bagi ilmuwan sekaligus pengusaha, niat yang sangat mulia, yang dapat saya pahami ada 2 tujuan besar yang ingin dicapai yaitu : 

1. Menjadi bangsa yang mandiri , tidak tergantung dan di kontrol oleh negara lain, bisa menghasilkan berbagai reagen sehingga menjadi sangat terjangkau oleh seluruh masyarakat bahkan oleh peserta BPJS PBI pun, jangan sampai terulang ketika kasus Covid-19, semua barang untuk penanggulangan Covid-19 harus diimport, bahakan tidak peduli bahwa barang yang diimport tersebut sudah tersedia di Indonesia dengan harga jauh lebih murah, dengan melakukan import, ada segeintir orang menjadi triliyuner diatas penderitaan negara dan rakyat, dan pada akhirnya utang Indonesia menjadi sangat besar dengan dalih penanganan Covid-19. Sedih memang, tapi itu realita bangsa Indonesia pada saat ini, 

2. Untuk kemaslahatan bangsa, itu sangat kereeeen, bukan untuk kepentingan pribadi, tinggal stakeholder yang berkaitan dengan kesehatan mempunyai visi yang sama sehingga semua lapisan bisa diuntungkan, taraf kesehatan masyarakat meningkat sehingga kesejahteraan semakin baik. Dan saya punya usul supaya PT CTI, produksi obat penumbuh rambut, karena Abah DI sepertinya tidak akan membagi obat pemberian alm. Jend DM....

Hery Purwanto

DR Andani masuk kategori ilmuwan uggul secara "defacto", karena hasil research terobosan tes covid by komunitas bukan individual. Masuk kategori ilmuwan terbaik Indonesia versi siapapun dan lembaga manapun, hanya masuk keunggulan secara "dejure". Penentuaan keunggulan hasil research seorang ilmuwan pada nilai lebihnya. Semakin tinggi nilai lebih dan tepat guna hasil research sesuai kondisi dan kebutuhan masyarkat, itulah ilmuwan terbaik. 

siti asiyah

mungkin beliau seperti kyai dikampung saya, beli tanah sendiri, bangun masjid dan pesantren. mengajar para santri yang mondok , memberinya pondokan, dst dst, bahkan hampir tiap tahun mengadakan walimahan untuk kadang sampai 5 pasangan santrinya yang gak ada biaya menikah

Liáng - βιολί ζήτα

Abah D.I. Sudah dari zaman baheula berbagai jenis "reagen" sudah diproduksi di dalam negeri, terutama oleh Bio Farma dan Lembaga Eijkman ; pembuatan reagen tidak sesulit pembuatan vaksin.

Liáng - βιολί ζήτα

selingan "Speak Softly Love ; The Godfather" - Al Martino. Theme song film The Godfather "Speak Softly Love" liriknya ditulis oleh Larry Kusic yang terlahir dengan nama Lawrence Kusik, seorang penulis lirik lagu berkebangsaan Amerika. Lirik lagu ini berbicara tentang gagasan mendalam mengenai cinta di tengah kekacauan dan kekerasan. Melodi lembut dan lirik yang menyentuh hati menggambarkan kisah cinta pahit antara karakter di dalam film The Godfather tersebut dan mencerminkan kompleksitas situasi mereka. Komposisi indah lagu Speak Softly Love ditulis oleh Nino Rota (Giovanni Rota Rinaldi) seorang composer, pianist, conductor dan academic, yang berasal dari Italia. Nino Rota terkenal karena spesialisasinya menulis komposisi musik theme song untuk berbagai film. Kreasi luar biasa Nino Rota mengiringi pen-citra-an The Godfather secara intens. [1/5]

Hari Purwanto

Bikin pusing saja buah simalakama, dimakan salah gak dimakan juga salah, solusinya berikan saja ke orang minang, pasti bisa dijual.....pisss.

Sasmita

Dari kalimat ini: "Tentu Andani orang Padang. Ilmuwan Minang. Maka ia tahu reagen tersebut harus dipasarkan." Saya mendapati dua hal: 1. Saya sering keliru dalam mengartikan Padang sebagai nama kota dan Minang sebagai nama suku. 2. Dari kalimat di atas, saya menangkap makna: karena Andani orang Padang (Minang) maka ia pintar berbisnis. Kalau salah mohon diluruskan.

Jokosp Sp

Benar. Orang Padang atau Minang pintar berbisnis. Pengecualian di olah raga, jangan cari bibit pelari dari Padang atau Minang. Karena di setiap persimpangan pasti berhenti "wuihhhhhhh mantap banar ini lokasi, strategis buat buka warung padang"

Em Ha

Tiba-tiba saja badan ini demam tinggi, naik turun bertahan tiga hari. Hari keempat periksa di IGD RS Ibnu Sina, test PCR, sampel diambil dikirim ke labor. Regennya waktu itu mahal sekali, tapi mungkin waktu itu ekstraksi sample sudah pakai metode pool test Dr Andani, hemat regen 75-80%. Hasil test keluar tiga hari lagi, isolasi mandiri. Pisah kamar pisah ranjang sama istri. Hari kelima napas mulai sesak, hari keenam tabung oksigen habis tiga. Hari ketujuh keluar ponis positif Covid19, sesak makin menjadi. Itulah cerita awal mula 17 hari di Awal Bros, komentar saya di CHD Doni Monardo. Catatan Abah tentang sepak terjang Dr. Andani banyak sekali, cobalah telusuri di website ini. Tirani Minoritas, Rapid Test, Nangis Test, OJK Risma dan Risma Andani. Jika Doni Monardo Pahlawan Covid19, Dr. Andani Eka Putra Pejuang Covid19.

Gregorius Indiarto

Bukan tidak mungkin. Tapi sangat sulit. Bagi Dr. Andani, lebih mudah menciptakan, memproduksi reagen dari pada memasarkannya. Karena sulit merubah pandangan masyarakat tentang produk luar negeri lebih unggul dari produksi dalam negeri, sudah terlanjur mendarahdaging. Apa lagi harus mengalahkan "importir dan birokrasi pemasaran obat" seperti komen @pak JSp dibawah. Dan Abah pun punya pengalaman serupa, bagaimana Moblisnya, yang jangankan berkembang, tumbuh pun tidak. Mer pagi, salam sehat dan bahagia.

Handoko Luwanto

Jurnal Perusuh Disway Edisi: Doni Monardo (Sel,05-12-2023) 

#.Nama (Komen;Kata)AWARD [diReplyOrangLain:meReplyOrangLain] 

#1.ACEP YULIUS HAMDANI (3;237)★ 

#2.Adhi Imansyah (1;8) 

#3.Agus Suryonegoro III - 阿古斯·苏约诺 (2;101) 

#4.Ahmad Zuhri (2;67)★ [0:1] 

#5.alasroban (2;3) 

#6.AnalisAsalAsalan (9;282)✒️★★★⭐️⚾️ [4:7] 

#7.ari widodo (2;248)★★ 

#8.Azza Lutfi (2;26) [0:2] 

#9.bitrik sulaiman (1;1) 

#10.dabudiarto71 (2;10) 

#11.DeniK (1;45) 

#12.didik sudjarwo (1;22) 

#13.Echa Yeni (1;2) 

#14.Edyanto (2;27) [1:1] 

#15.Em Ha (1;149)★ [2:0] 

#16.Fa Za (3;92) [1:2] 

#17.felly mirza putra (1;54)✏️ 

#18.Fitria A (3;202)⚽️ [8:0] 

#19.gibran samudra (1;48)✏️ 

#20.Gregorius Indiarto (2;48)★ 

#21.Handoko Luwanto (6;457)★ 

#22.Hari Purwanto (4;83)★ [0:2] 

#23.herry isnurdono (1;165)✏️★ [1:0] 

#24.HONDA CBR150R (1;27) 

#25.HUSIN GUNAWAN (1;5)✏️

#26.JIM vsp (1;14) [1:0] 

#27.Jo Neca (3;42) [5:0] 

#28.Johannes Kitono (1;218) 

#29.Jokosp Sp (2;126) [0:2] 

#30.Juve Zhang (4;444) [2:0] 

#31.Kholifatul Isnaeni (2;218)★ 

#32.Liam Then (1;17) [0:1] 

#33.Liáng - βιολί ζήτα (1;86)★ 

#34.Lili Zhen (1;64) 

#35.Lukman Nugroho (1;16) 

#36.M.Zainal Arifin (2;6) [1:0] 

#37.Madison Madison (1;23) [2:0] 

#38.Mbah Mars (6;68)★⚽️ [8:1] 

#39.Mochamad Fachrudin (1;11) 

#40.MULIYANTO KRISTA (6;50)★⏰ [4:5]

Ulik Kopi

Sepertinya disini untuk mudah dipasarkan justru harus mahal. Bukan untuk keuntungan yang tinggi. Tapi biar mata rantai distribusi bisa panjang. Dan tentu ada bagian yang cukup di mata rantai. Jadi konsepnya pemerataan. Bisa berupa laba, ada yang dapat sebagai komisi. Cashback. Kickback. Uang sogok, atau sekedar uang lelah. Dll, dlsb. Dan kalau dalam anggaran angkanya besar, mau ditekuk-tekuk mudah. Maka terciptalah kesejahteraan di atas pra-sejahtera.

AnalisAsalAsalan

Ilmuwan terbaik pasti ada parameternya. Tinggal dilihat apa saja. Yang pasti, dr. Andani adalah ilmuwan terbaik versi Disway. Menurut saya juga terbaik karena temuannya aplikatif serta bermanfaat bagi sebanyak-banyaknya orang.

Liáng - βιολί ζήτα

Pak Em Ha, Dalam kondisi pandemi sangat rentan terjadinya chaos. Ketika kebutuhan serentak akan alat² dan bahan² yg terkait penanganan pandemi luar biasa tingginya, sedangkan kapasitas produksi belum memungkinkan memenuhinya. Maka ketidak-seimbangan antara demand dan supply, pada umumnya akan membuat harga melonjak tinggi. Dan sangat memungkinkan dimanfaatkan oleh oknum² yg tidak bertanggung-jawab untuk mendapatkan keuntungan, apalagi test PCR tsb sebagai syarat perjalanan dgn modal transportasi udara dan kereta api. Chaos yg terjadi SAMA SEKALI TIDAK ADA KAITANNYA DENGAN PRODUSEN REAGEN, dalam hal ini Bio Farma !! Bio Farma sebagai produsen, BUKAN distributor !!

Em Ha

Yang pernah kami alami, dulu test PCR 1.600.000. Berselang 3 bulan 900.000, tapi kalau mau sehari hasil keluar 1.200.000. Selanjutnya harga test dibatasi dengan rumusan komponen biaya itu. Yang kami pahami, Covid menumbangkan banyak pengusaha. Tapi sebaliknya banyak juga melambungkan banyak pengusaha.

Liáng - βιολί ζήτα

Sebaiknya perlu untuk dipahami bahwa biaya pemeriksaan (test) terhadap suatu penyakit "tidak semata-mata" hanya "harga reagan" !! Misalnya saja untuk test PCR ; kalau tidak salah dulu ketentuan biayanya berkisar antara Rp.275ribu - 300ribu,- ; padahal harga reagen untuk test PCR yang diproduksi Bio Farma "hanya Rp.89.100,-". Ada beberapa komponen biaya untuk test PCR : 1. reagen (+/- 30%nya) 2. RNA kit ekstraksi 3. BMHP (Bahan Material Habis Pakai) 4. APD (Alat Pelindung Diri) 5. Biaya operasional maupun layanan dari masing-masing laboratorium.

Amat K.

At, ini ada pesan dari Cak Imin. "Tahu stunting nggak? Stunting tidak akan bisa diatasi kalau tidak disiapkan sejak awal. Kalau sudah lahir baru diatasi, nggak bisa diatasi. Tapi yang lebih penting dari itu yang jomblo kawin dulu, gimana mau menjaga keturunan kawin saja belum," kata Cak Imin "Ini termasuk tanggung jawab negara nggak ya, mencarikan yang jomblo-jomblo? Kalau perlu pemerintah bertanggung jawab mencarikan jodoh yang jomblo-jomblo, emangnya negara biro jodoh apa?" "Jadi jangan khawatir pada yang jomblo, bantulah perubahan, kalau perubahan terjadi nasibmu akan berubah. Kalau nasibmu berubah maka jodohmu tidak akan pernah jauh dari dirimu". Baca artikel detiknews, "Cak Imin Minta Jomblo Bantu Perubahan: Nasibmu Akan Berubah" selengkapnya https://news.detik.com/pemilu/d-7074579/cak-imin-minta-jomblo-bantu-perubahan-nasibmu-akan-berubah.

siswondo sadig

Di negara kita kadangkala lebih penting status dibandingkan dengan subtansi inti dari sebuah penemuan....yg lebih memprihatinkan penemuan yg ada lebih banyak di cari cara untuk menjatuhkan dibandingkan dengan bagaimana cara memperbaiki kekurangan2 yg ada... bagaimanapun tidak ada produk yg sekali keluar bisa langsung sempurna... mari belajar ikhlas jika ada orang lain yg lebih baik daripada kita... toh kita sesama anak bangsa Indonesia...

Bahtiar HS

A real scientist solves problems, not wails that they are unsolvable ~ Anne McCaffrey. Meski quote ini datang dari Anne McCaffrey yang seorang penulis science fiction, tetapi substansinya bisa kita terima. Seorang peneliti sejati adalah mereka yang mampu menyelesaian masalah, bukan yang hanya meratapinya karena tidak bisa diselesaikan. Dari sepak terjang dr Andini yang jejaknya telah Abah tuliskan di sekian kali edisi CHD, kita sepakat beliau termasuk sedikit dari real scientist itu. Gak banyak publikasi, bekerja dalam senyap, yang penting karyanya berguna bagi orang banyak, dan tidak kemaruk dengan hasil2 karyanya. Dari 20% saham di di PT CTI, ia hanya akan mengambil 3-5% nya saja. Selebihnya untuk perjuangan. Untuk kemaslahatan bangsa, spt tagline PT CPI. Kalau untuk tes Covid sebelumnya hrs merogoh kocek 1,2 juta bahkan lebih. Ataupun ketika kemudian turun pun msh kisaran 300 ribu, maka hal itu adalah problem. Yakni bagi kita yang secara finansial cupet, tetapi harus tes Covid. Jadi temuan reagan dr Andini yg harganya jauh sangat murah sungguh merupakan anugerah tak terkira masalah ketakterjangkauan biaya itu bagi yang lemah. Pasti dibutuhkan orang banyak. Apalagi jika niat semula bukan mencari cuan, tetapi semata untuk kemaslahatan masyarakat dan bangsa, maka usaha dan temuan2 beliau ini, seperti kata guru ngaji saya, "Ndonyani, tapi ngakhiroti". Usaha yg kelihatannya spt usaha / bisnis dunia, tp pd hakikatnya justru ngumpulin bekal amal sholih utk akhirat. 

Lili Zhen

Sore ini saya minum kopi karena tidak ada penyakit ginjal, cuma tulang rusuk kiri bawah yang geser sedikit. Bisa jadi luka lama (jatuh dari pohon dan terkena akarnya) yang kambuh lagi akibat kena tendangan sabit + srekelan 2 tahun lalu (gebrak). Kemudian 2 bulan lalu otot tak press, 1 gerakan yang melibatkan otot tangan pundak kaki tak ulang 1000× sehari. Lalu tepar, stroke tingkat ringan. Kopi setop. Gabut. Akhirnya komen lagi. Sekarang bisa minum kopi, jadi besok tidak komen² lagi. Saya mau nambah BB saja, supaya 60 kg. Saya tau, orang miskin tidak boleh sakit (wkwk).

*) Dari komentar pembaca http://disway.id

Pewarta : -
Editor : Slamet Oerip Prihadi
Sumber : Disway.id

Komentar Anda