Sang Begawan Media

Ni De

Parade persenjataan modern Tiongkok di Beijing, 1 Oktober 2019. Di hari kemerdekaan ke 70 Tiongkok. Ni da ni de. Wo da wo de. Negara Amerika Serikat belum pernah jadi medan pertempuran. (FOTO: nationalinterest.org)

COWASJP.COMJANGAN-JANGAN akibat prinsip ini tiba-tiba ketegangan Tiongkok-Amerika tidak meluap-luap lagi:

你打你的

我打我的

Ni da ni de

Wo da wo de

Anda tembakkan punya Anda.

Saya tembakkan punya saya.

Begitulah. Saat saya ke Tiongkok yang baru lalu pembicaraan ni da ni de itu ramai beredar di medsos. Lengkap dengan penjelasannya.

Anda sudah tahu: kapan itu armada Amerika Serikat sudah siap tempur di laut Tiongkok timur. Sampai di laut Tiongkok Selatan.

Apakah Tiongkok mengerahkan kekuatan persenjataan untuk menghadapi kekuatan militer Amerika itu? Apakah Tiongkok akan kuat menghadapi kekuatan militer Amerika tersebut? Kalau pun kuat apakah tidak akan mengakibatkan kehancuran di Tiongkok? Bukankah medan perang kali ini di Tiongkok bagian timur?

Ternyata Tiongkok tidak mengerahkan persenjataan di wilayah yang diperkirakan akan diserang Amerika. Tiongkok seperti bersikap silakan saja Amerika melakukan serangan: ni da ni de. 你打你的。

Tiongkok justru mengerahkan persenjataan di tempat yang lain. Tiongkok siap-siap mengarahkan persenjataan balistiknya ke arah daratan Amerika. Seolah Tiongkok mengatakan: wo da wo de. Silakan tembakkan senjata Anda. Saya akan tembakkan senjata saya.

Amerika menembaki Tiongkok. Tidak dilawan.

Tiongkok menembaki Amerika. Mungkin dilawan.

Intinya Tiongkok tidak mau jadi medan pertempuran. Tiongkok belajar dari perang dunia pertama maupun perang dunia kedua. Di dua perang besar itu Amerika terlibat perang, tapi perangnya bukan di negaranya. Maka Amerika selamat. Bisa terus membangun. Ia memilih perang di negara orang lain dari pada di negaranya sendiri. 

Itulah sebabnya Amerika terus berjaya. Eropa pun ketinggalan. Perang terbaik adalah kalau perangnya di negara orang.

Amerika kalah di perang Vietnam. Tapi negaranya tidak hancur. Amerika akhirnya kalah di perang Afghanistan, tapi baik-baik saja. Anda bisa menambahkan daftar lebih panjang lagi.

Belum ada perang Amerika di daratan Amerika. Sampai mungkin Tiongkok yang akan melakukannya –kalau pembicaraan ramai di medsos itu benar adanya.

Tentu dunia akan lebih damai kalau jargon itu diubah. Dibalik:

Ni da wo de.

Wo da ni de.

你打我的。

我打你的。(*)

Komentar Pilihan Dahlan Iskan
Edisi 21 November 2023: Tungku Sigit

imau compo

1. Paradigma Penulis CHD ini disorientasi, terlihat dari feature Cholid Wolbachia, paragraf terakhir, penulis feature ini ikut-ikutan menebak topik CHD hari berikutnya. Bli LP sebagai ketua perusuh mesti mengingatkannya sedari awal karena berbahaya terhadap keberlangsungan CHD. Persoalan yang sangat kritis karena berbeda dengan "habit", paradigma muncul dari alam bawah sadar. Mari kita telaah kasus-kasus paradigma di bawah utk memperlihatkan tingkat kekritisannya. "Saya di sini, Pak!". Kasus ini banyak dibahas di TV dan sosial media karena dianggap berbahaya terhadap kenetralan negara. Ini bukan soal kepercayaan diri yang (sangat) tinggi. Normalnya, omong-omongan seperti ini biasanya keluar dari seorang juara sejati seperti Maradona dan Kyllian Mbappe. Maradona juara piala dunia jumior sebagai kapten negaranya sementara Mbappe juara Piala Dunia pada usia yg belum genap 20 tahun. Sementara yg mengeluarkan pernyataan di awal paragraf tadi adalah seorang pedagang pisang yg gagal dan gagal pula masuk universitas pada tahun pertamanya. 

Lagarenze 1301

CHD telat bikin gelisah/ 
Susah login hati resah/ 
Kades Sigit jagoan sampah/ 
Hilang sudah proyek serakah//

Agus Suryonegoro III

"MUNGKIN Sigit akan dibenci orang banyak. Caranya menyelesaikan sampah itu merugikan para pemain proyek besar di bidang sampah", begitu tulis Abah di CHD hari ini. Mungkin Abah benar. Tapi nanti akan ada orang yang membuat "proyek baru". Caranya ikut "Cara Sigit".. Tanpa mengajak Sigit.. ### Hanya beda orang.. 

Handoko Luwanto

Dugaan sy ya kak, karna pemkab Magetan merasa ga nyaman terus dikoreksi sama pak Sigit :-).

Lagarenze 1301

Sejak kemarin saya bertanya-tanya. Banyak daerah yang belajar tungku oksidasi sampah ke Desa Taji, ke Pak Sigit Supriyadi. Tapi kok Pemkab Magetan justru belajar pengolahan sampah ke Kampar, Riau? Studi banding ke Kampar Januari 2023. Pada Mei 2023 Pemkab Magetan sudah menandatangani MoU dengan perusahaan di Kampar untuk pengolahan sampah metode maggot. Kenapa bukan Tungku Sigit saja yang digalakkan? Tahun lalu total sampah Magetan 100.648 ton. Sebanyak 52.878 ton di antaranya belum terkelola. Lebih separo.

Johannes Kitono

Ada dua orang murid yang selalu diingat guru sekolah. Murid yang paling pandai, langganan juara kelas. Dan mungkin yang paling nakal. Selalu angkat tangan, tanya melulu sehingga dianggap mengganggu. Sigit pasti dianggap Nakal sehingga sampai mampir ke 9 SMA. Ternyata Sigit adalah Inventor, Insinyur Tukang untuk atasi masalah Sampah. Penemuan generasi pertama Sigit masih di sempurnakan, sehingga lebih efisien dan murah. Dengan diakomodir Disway yang networkingnya luas, pasti dan tentu bisa. Tungku sampah made in Sigit dipatentkan. Dan Sigit yang banyak akalnya setiap hari hanya berpikir dan berpikir saja. Bagaimana caranya dan harus kerjasama dengan institusi mana. Membuat Tungku Istimewa. Tungku untuk membersihkan " Sampah Masyarakat ". Dan Semoga Semuanya Hidup Berbahagia.

Yellow Bean

Ayo kita hargai Pak Sigit supaya kita tidak menjadi bagian dari sampah peradaban Pak @Jo Neca.

Udin Salemo

Listrik dari sampah dobel subsidi? Saya percaya apa yang diucapkan oleh Prof Dr Akhmad Zainal Abidin itu. Profesor dari ITB tentu bukan sembarang ngomong. Dobel subsidi menciptakan dobel cuan. Oknum pemerintahan dan pengusaha suka mencari cuan yang dobel. Bila perlu cuannya decuple. Pak Johannes Kotjo mungkin dulu bisa cuan decuple kalau PLTU mulut tambang Riau Satu jadi terwujud. Dan Pak Novanto tentu bisa kecipratan dapat cuan juga. Mungkin. Sayang sekali, kpk jeli melihat potensi kerugian negara dari proyek kong kalingkong tingkat dewa itu. Abah Dis, kapan dilanjutkan tulisan Riau Satu? Tower BTS itu kira-kira cuannya berapa, ya. Kalau hitung menghitung duit adalah keahlian ko Liam Then. 

Handoko Luwanto

Jurnal Perusuh Disway Edisi: Cholid Wolbachia (Sen,20-11-2023) 
#.Nama (Komen;Kata)AWARD [diReplyOrangLain;meReplyOrangLain] 
#1.Agus Suryonegoro III (12;414)★ [11;3] 
#2.Agus Tejo (1;1) 
#3.Ahmad Zuhri (1;16) [0;1] 
#4.Aku dan kita Official (6;181)★ [1;4] 
#5.alasroban (1;6) 
#6.Alex Ping (1;74) 
#7.Amat K. (3;168)★ [2;0] 
#8.AnalisAsalAsalan (1;70) [2;0] 
#9.Azza Lutfi (1;11) [0;1] 
#10.bitrik sulaiman (1;1) 
#11.DeniK (1;79)★ [1;0] 
#12.didik sudjarwo (1;15) 
#13.Echa Yeni (2;42)★★ [0;2] 
#14.edi susanto (5;320)★ [1;0] 
#15.Fa Za (1;68) 
#16.Fiona Handoko (1;169)★ [2;0] 
#17.Gregorius Indiarto (1;50)★ [2;0] 
#18.Guslurah (2;2) 
#19.Handoko Luwanto (5;340)★★★★★⭐️ [9;1] 
#20.imau compo (2;101)★ [0;2] 
#21.JIM vsp (1;33) 
#22.Jimmy Marta (1;4) [0;1] 
#23.Jo Neca (6;77) [3;3] 
#24.Johannes Kitono (3;549)★ 
#25.Jokosp Sp (2;146) [0;1] 
#26.Juve Zhang (9;281) [0;9] 
#27.Kang Sabarikhlas (1;36) 
#28.Lagarenze 1301 (18;743)★★★★⏰ [12;1] 
#29.Leong Putu (20;719)★★⚽️ [22;4] 
#30.Liam Then (6;556) [1;2] 
#31.M.Zainal Arifin (5;16) [2;0] 
#32.Mirza Mirwan (2;193)★ [4;1] 
#33.Muin TV (2;176)★ [0;1] 
#34.Mukidi Teguh (1;16) [2;0] 
#35.MULIYANTO KRISTA (21;238)✒️★⚾️ [2;20] 
#36.mzarifin umarzain (5;70) [0;4] 
#37.Nimas (4;127)★ [1;3] 
#38.Pedro Patran (1;91)★ 
#39.rid kc (1;121)★★ 
#40.Riyono ,SKP (1;1) 
#41.Sumartan (3;22) [0;2] 
#42.thamrindahlan (1;219)★ 
#43.Udin Salemo (10;331)★ [3;6] 
#44.Ulik Kopi (4;167)★ [0;3] 
#45.Wilwa (18;1157)★★★★ [1;7] 
#46.yea aina (3;164)★ [1;1] 
#47.Yellow Bean (3;142) [0;2] =201 Komen dg 37★ (24 org)

Jokosp Sp

Tulisan saya kemarin untuk pembuatan tungku pembakar sampah kurang lebih sama saja teknologinya. Yang membedakan bahan dasarnya dari Batu Bata, sedang kalau yang saya sampaikan kemarin murni dari semen yang dibentuk gorong-gorong. Sistem sekatnya juga sama hanya ada sekat bawah untuk bahan bakar, sekat tengah untuk pembatas antara bahan bakar dan sampahnya yang diberi lubang, dan sekat atas untuk sampah yang akan dibakar. Satu lagi yang membedakan bahan bakar untuk membakar sampahnya berasal dari sampah itu sendiri, sedang yang saya sampaikan bahan bakarnya dari Batu Bara yang memang di Bontang atau di Sangatta sangat banyak. Dari sisi hasil panas juga Batu Bara lebih panas, cuma ada kelemahan ada bau asap yang lumayan menyengat hasil reaksi oksigen + air + sulfur. Teruslah berinovasi dan jangan takut dengan para gurita pemangsa bangsa. 

Johannes Kitono

Hotel Orchardz. Lokasi hotel ini terjepit oleh Resto Gajahmada dan Hotel Harris.Resto breakfast di lantai 2. Dipagi yang cerah ini roda ekonomi kota berputar. Ada tukang buah depan hotel sedang menimbang pepaya dengan buah salak dan Naga disebelah.Jalan Gajahmada yang dulunya bernama Pek Kiaw Thaw alias Kepala Jembatan Putih. Tidak jelas apanya yang putih. Puluhan tahun lalu jalannya berbatu batu dan tidak rata. Susah kalau punya modal cuma sepeda. Sebelah kiri jalan deretan hotel Harris dan Gajahmada. Ada rumah besar dan seorang cewek cantik anak SMA Sto Paulus tinggal disana. Setiap siang naik becak langganan kesekolah yang lokasinya sebelah gereja. Dasar hidung bilang, ada beberapa laki laki yang naik motor sering jadi voor rider disampingnya. Biar dipelototin abang becak tetap saja cewek cantik itu dikawalnya. Ah Chun, nama cewek cantik berambut panjang hanya senyum senyum saja.Ketika tiba samping sekolah Sto Paulus, Ah Chun turun dari becak. Tidak seperti biasa, dengan hati-hati kaki yang normal turun duluan, baru kaki yang kecil akibat polio. Cowok bandel yang setia kawal terlihat kaget. Kok ada cewek cantik kakinya tidak semetris. Ah Chun cuek saja dan bukan pertama kali menghadapi masalah ini. Awalnya banyak yang kagum lihat kecantikannya,then kaget dan mundur teratur. Berita terakhir, Ah Chun yang cantik dan kaya sudah married. Tapi sayang sudah ke alam baka karena PJK.Rest in Peace Ah Chun. Tentu di Surga kakimu normal seperti pemain sepak bola. Semoga !

Gregorius Indiarto

Untuk para pembuang sampah sembarangan, di selokan, di sungai, di pinggir jalan, bahkan di tengah jalan, yang hanya berupa tissu bekas atau kulit permen. Sebenarnya mereka lebih "sampah" dari pada sampah yang dibuang. #emosi

AnalisAsalAsalan

Kalau sampai sembilan kali diberhentikan dari SMA, saya yakin bukan karena mengoreksi guru. Guru juga manusia, punya rasa punya hati. Demikian syair sebuah lagu dengan penyesuaian. Menurut saya, Bapak ini ikut aliran Cak Lontong, yaitu NU sejak kecil. NUUUUUUUUakal. Hahahahaha. Piiiis....

MULIYANTO KRISTA

Semoga penemuan pak Sigit ini tidak kena razia DLH. 1) Mencemari lingkungan. 2) Tidak ada uji emisi, karena ada knalpot.Mobil listrik yang gak ada knalpot saja diwajibkan uji emisi, apabila tungku yang ada knalpotnya. 3) Bla bla bla .... ..... #kalau bisa dipersulit kenapa harus dipermudah? .... ..... Sebagai sesama putra Magetan ayo kawal terus penemuan pak Sigit ini bah. Jangan sampai layu sebelum berkembang kayak moblis yang dulu itu.

Juve Zhang

We work start up yg dulu di nilai 47 milyar alias 733 Triliun bangkrut sekarang nilai nya 45 juta atau 702 M saja. Dulu pak Lurah sangat membanggakan GOT# sampai rela rela nya di bela belain duit segar milik bum 6,7 Ton di cemplungkan ke GOT .ya ampun duit susah susah di cari rela rela nya di "cemplung" kan ke GOT yg mengalir nya pun gak jelas ke mana. Maklum Air GOT kan Bau gak ada yg mau ngendus ngendus air Got sama "sampah" 6,7 Ton maklum "sampah " ber bau jarang mau di urus oleh manusia .justru orang yg Cerdik dan Lihai lah yg mau ngurus "sampah" 6,7 Ton. Bau tapi memabukan . Jijik ny sampah tapi kalau sudah "dihanyutkan" kan bisa di pilah pilah mana yg masih "berharga" kan "sampah" 6,7 Ton itu bisa di pilah pilah seperti pak Sigit Mana yg harus "dibakar" mana yg bisa "di olah" lagi. Itulah seni mengurus "sampah" hanya ahlinya ahli "sampah" yg bisa cuan dari "sampah" bau busuk , mumpung bisa buang "sampah" 6,7 Ton .kapan lagi bisa buang "sampah" busuk ke Got. Wkwkwkwk. Hati hati jangan senang buang Sampah sembarangan Got bisa mampet.wkwkwk

李麗珍

Ada dua pilihan jika teknologi pembakaran sampah itu memang berguna?.1,soisaliasi ke kepala desa,nyari repekan dari dana desa,kemudian pasang tarif (nothing is free bro),di grepe lagi dana balik modal itu untuk memperkaya diri sendiri.2,Telpon seluruh direktur asuransi,terutama yang portofolionya melorot seperti prosotan anak TK, aset di embat perusahaan asuransi,kemudian di serahkan ke fund asing yang juga milik diri sendiri. Fiks, potensi cuan ini.

Hari Purwanto

Oksidator, bakar sampah dengan sampah. Teknologi ciamik ini: awalnya bata merah tungku dibakar, setelah membara untuk bakar sampah, sang bata makin membara pada proses pembakaran itu sendiri, rantai timbulnya energi panas berlanjut dan makin terakumulasi, energi panas pembakar menurun/terhenti saat mangsa sampah tak lagi diumpankan, sungguh efisen. Bukan rasanya lagi, ini sudah kongkrit Sigit berhasil menemukan cara atasi sampah. Mungkin sedikit lagi masih jadi PR metode ini terkait emisi yang masih harus didalami. Emisi tidak hanya dari minimnya asap yang timbul namun juga paparan gas (yg mungkin beracun) dan taburan partikulat yang tidak kasat mata. 

Leong Putu

Diam yang terdiam. Aku mau mengajukan pertanyaan padamu. Ku harap Engkau jangan diam! Kenapa Engkau diam selama ini? Apakah karena yang mati di hadapnmu bukan anakmu? Apakah karena yang berlumuran darah itu bukan istrimu? Apakah karena yang kehilangan anaknya itu bukan dirimu? Ayo jawablah aku, jangan hanya diam! Kenapa Engkau biarkan mereka menderita? Apakah karna itu bukan deritamu? Ayo jawablah aku! Apakah semua karena uang? Semata karena uang? Baiklah aku tahu jawabnya sekarang. Binasalah engkau dalam diammu! Karena Engaku diam yang terdiam

Jokosp Sp

Nenek ke cucu " segera beli bensin sana". Untuk apa nek? "untuk nyiram papa mamamu". Bukannya bahaya nek bensin, nanti kebakar?. Bingung juga neneknya njelaskan ke cucunya, "itu ...anunya lengket, harus segera dilepaskan". Byuhhhhhh

Lagarenze 1301

Santai sejenak. Minggu pagi, seorang anak keluar dari kamar dan bertanya kepada neneknya. "Nek, mana Papa dan Mama?" "Mereka masih di dalam kamar, Cu," jawab neneknya. Anak itu tertawa, kemudian sarapan sendirian lalu pergi bermain. Ketika pulang, hari sudah siang. Si anak lelaki itu bertanya lagi kepada neneknya. "Nek, Papa dan Mama kok nggak kelihatan?" "Mereka masih di dalam kamar, Cu," jawab si nenek. Anak itu tertawa geli, lalu menghabiskan makan siangnya dan pergi bermain lagi. Malam harinya si anak baru pulang untuk makan malam. Sebelum makan, si anak bertanya lagi kepada neneknya. "Nek, Papa dan Mama masih di kamar, ya? Kok lama banget nggak keluar?" Nenek terlihat khawatir, lalu berkata, "Nenek tidak tahu, Cu. Sejak pagi nenek di sini, mereka belum keluar kamar." Anak itu kembali tertawa geli. Si nenek heran. "Kenapa sih kamu ketawa-ketawa terus dari tadi?" Si anak menjawab: "Semalam papa masuk kamarku, minta gel pelembab kulit, tapi saya kasih lem super glue...."

Agus Suryonegoro III

SAYA punya teman, memilih "pensiun dini" dari pekerjaan dan jabatannya di BUMN Telekomunikasi. Dan kemudian menjalankan bisnis yang saya tidak paham. Yaitu punya kontrak dengan beberapa mall. Lingkup kerjanya: mengelola sampah mall.. 1). Mengambil sampah dari mall. 2). Membawanya ke tempat penampungan.. 3). Lanjutannya, sisi bisnisnya saya tidak tahu.. Yang terlihat dari luar: A). Ybs punya lebih dari 1 truck. B). Kehidupannya terlihat lebih baik dari rata-rata pensiunan.. ### Saya ikut bangga kepada belio.. Berani beda..!

Hari Purwanto

"Apa gunanya ilmu kalau tidak memperluas jiwa seseorang sehingga ia berlaku seperti samudera yang menampung sampah-sampah" - Cak Nun

Lagarenze 1301

Quotes menarik tentang sampah 
1. Entrepreneur mengubah sampah rongsokan menjadi emas. -Ciputra. 
2. Saya telah menemukan sedikit 'kebaikan' tentang manusia. Menurut pengalaman saya, kebanyakan dari mereka adalah sampah. -Sigmun Freud.
3. Guru yang tak tahan kritik boleh masuk keranjang sampah. -Soe Hok Gie. 
4. Bau sampah kulit udang bagiku lebih enak ketimbang bau orang yang sok bermoral padahal bajingan. -Sujiwo Tejo. 
5. Saya berbicara kepada setiap orang dengan cara yang sama, apakah ia seorang tukang sampah ataupun presiden universitas. -Albert Einstein. 
6. Lebih baik hidup dari sampah daripada hidup menjadi sampah. 
7. Jangan buang sampah ke dalam sungai yang memberi Anda air. 
8. Jadilah bagian dari solusi, bukan polusi. 
9. Dunia di luar mobilmu bukanlah asbak pribadimu. 
10. Buanglah sampah sembarangan dan itu berarti kamu adalah sampah.

Hari Purwanto

thisdayMr.Day, sok berpantun 
Jerang air di atas tungku/ 
Lalu tuang dalam bejana/ 
Kala rajin baca buku/ 
Dapat ilmu nan berguna/ 
Lempar sampah buang sauh/ 
Turun sampan sama dikayuh/ 
Tidak banyak syarat perusuh/ 
Boleh kritis saru misuh/ 
#bubur sagu sing dodol ayu, nek isih wagu tak siap2 mlayu.......

MULIYANTO KRISTA

Si Boi punya mental pengusaha. Temannya punya mental pengutang. Monggo dipilih mau pingin jadi yang mana.

Liam Then

Suatu Pagi.... 
"Boi, pinjam seratus" 
"Aduh, kau nih" 
"Tolonglah boi" 
"Hmmm...ayo ikut aku" 
"Toko kau?' 
"Hari ini tutup dulu,ayo cepat" 
"Kemana?" 
"Jangan banyak tanya, ikut saja" 
Si Kawan kemudian diajak si Boi menuju pasar, beli pisang kepok satu tandan, beli migor ,beli telur bebek, gula, tepung, dan beberapa bahan pelengkap lain. 
"Boi, kok kau ajak aku beli pisang?" 
"Jangan banyak tanya, hayo balik rumah, kau kupas pisangnya,aku bikin srikaya-nya. 
"Pisang goreng sebanyak ini buat apa boi? 
"Jangan banyak tanya, ikut aku keliling jaja" 
Seharian menjajakan pisang srikaya, Si Boi dan Si Kawan dapat 400rb rupiah. Sesampai dirumah Si Boi ambil duit 200rb modal, 200rb lebihnya diberikan kepada si Kawan. 
"Gimana?" 
"Wah mayan Boi, makasih" 
"Sekarang gantian aku mau minta tolong, toko aku seharian tutup, aku besok mau setor agen, pinjamkan aku seratus" 
"Walah Boi, ini aku susah payah seharian kupas pisang, keringatan jajak, harus pinjamkan kau seratus, tega benar kau ini" 
"Tuh kan......" 
"..................." 
"..................." 
"Maap Boi, makasih, aku tahu salah sekarang" 

*) Dari komentar pembaca http://disway.id

Pewarta : -
Editor : Slamet Oerip Prihadi
Sumber : Disway.id

Komentar Anda