Sang Begawan Media

Ide Aksi

Buku baru berjudul: Luhut Binsar Pandjaitan, Menurut Kita-Kita. (FOTO: DISWAY)

COWASJP.COM – "SAYA tadi pakai teks, takut menangis karena terharu," ujar Luhut Panjaitan usai memberikan sambutan kemarin. Itu memang acara ulang tahunnya. Yang ke-76. 

Ia terharu karena yang mengadakan acara itu orang lain. Teman baiknya: Peter F. Gontha. Peter Anda sudah tahu: pendiri RCTI, pengusaha, mantan bos Bimantara, komisaris Garuda, dan Duta Besar di Polandia.

"Saya tidak boleh ikut membiayai acara ini," kata Luhut. Peter hanya merendah. "Yang membiayai acara ini bukan saya. Tapi buku yang akan kita luncurkan ini," ujar Peter. "Satu buku untung USD 4. Saya bisa dapat USD 120.000," kelakar Peter.

Ulang tahun kemarin memang ditandai dengan peluncuran buku. Tentang Luhut Binsar Pandjaitan. Tebal. 400 halaman. Penerbitnya Gramedia. Judulnya: Luhut Binsar Pandjaitan, Menurut Kita-Kita.

Isinya kumpulan pendapat dan pengalaman orang yang mengenal Luhut. Sebanyak 96 orang. Sebagian besar, 70 orang, Peter sendiri yang melakukan wawancara. Lalu menuliskannya. Termasuk saya. 

Sebenarnya saya memilih menulis sendiri saja. Tinggal diberi tahu tentang apa dan seberapa panjang. "Tidak boleh," kata Peter. 

Dengan diwawancarai, maka saya tidak bisa menuliskan apa yang saya inginkan. Saya harus menjawab apa yang diinginkan Peter. Maka beberapa kali saya gelagapan menghadapi pertanyaan ''tembak langsung'' dari Peter.

Saya pikir itu betul. Kalau masing-masing orang boleh menulis sendiri-sendiri akan banyak yang tumpang tindih. Juga akan terlalu ngelantur. Dari sudut itu buku ini  menjadi menarik untuk dibaca.

Saya belum membacanya: saya  harus menulis naskah ini begitu acara selesai kemarin petang. Saya baru melirik di halaman berapa pendapat saya tentang Luhut dimuat: 93.

Di ballroom gedung Sopo Del Tower, Kuningan Jakarta itu banyak tokoh hadir: Presiden SBY, Wapres Jusuf Kalla, Ketua MPR Bambang Susatyo, Menhan Prabowo Subianto, pengusaha Aburizal Bakrie, Chairul Tanjung, beberapa menteri, dan yang menarik perhatian adalah ini: Kaesang Pangarep. Beserta istri. Yang dua hari lalu jadi ketua umum PSI yang baru.

"Pak Luhut itu bukan pembantu presiden. Ia pembantu para menteri," ujar Deddy Corbuzier saat diminta naik panggung. Podcaster itu termasuk salah satu dari 96 orang. Ia memang pernah beberapa kali mewawancarai Luhut di podcast-nya. 

Maksudnya: banyak pekerjaan menteri lain ditangani Luhut.

Presiden SBY tidak kaget melihat peran Luhut seperti itu. "Pak Luhut itu man of ideas sekaligus man of action," kata SBY. "Satu lagi. Pak Luhut itu orang yang mementingkan solusi," tambahnya. Maka tidak heran kalau ia mendapat banyak tugas.

Prabowo dapat giliran berbicara saat Luhut masih di panggung. "Kami ini," katanya sambil mendekat ke Luhut, "pasukan tempur". 

Karena harus bertempur maka  terbentuklah jiwa jagoan. "Sebagai sesama jagoan kami ini sebenarnya tidak boleh berdekatan. Bisa...," ujar Prabowo.

"Saya ini mendalami juga karakter binatang. Kuda, misalnya. Dua kuda jantan yang hebat tidak boleh berdekatan. Pasti berantem. Padahal tidak ada masalah persaingan karir," katanya.

Prabowo tidak menutupi saat-saatnya tidak cocok dengan Luhut. "Kami ini seperti Tom & Jerry," kata Prabowo. "Tapi pada saat yang menentukan semuanya kami lupakan demi bangsa dan negara," tambahnya.

Luhut adalah senior Prabowo di akademi militer. "Jadi, kalau saya jadi begini yang salah adalah senior saya. Seniorlah yang membentuk juniornya. Termasuk Pak Luhut dan Pak Sintong ini," katanya setengah bergurau.

Jenderal Sintong Pandjaitan memang hadir. Usianya 86 tahun. Jalannya masih tegak. Suaranya masih tegas. Pikirannya masih jernih. 

Sintong mengungkapkan nasib Luhut yang selalu kurang baik di masa dinas kemiliterannya. Ia selalu tersingkir. Tersisihkan. Padahal ia lulusan terbaik. Sangat cerdas. Prestasinya juga selalu menonjol. Jabatan komandan tertinggi yang pernah diberikan kepada Luhut adalah Komandan Korem. Di Madiun. 

Setelah itu jabatannya selalu tidak penting. Pun setelah menjadi perwira tinggi. Bahkan pernah dilempar sebagai duta besar.

Sampai sekarang itu masih menjadi misteri: mengapa begitu. Jangan-jangan karena ada kuda jantan lain di sana.

Editing buku ini dilakukan oleh wartawan senior Mahpudi. Ia wartawan Surabaya Post di Bandung. Ia berhenti ketika koran sore itu tidak terbit lagi. Lalu menjadi penulis buku. Sudah lebih 40 buku ia terbitkan. Umumnya buku biografi. Yang paling terkenal adalah: Soeharto, Untold Story. Tahun 2012. Juga biografi Gubernur Jabar Ridwan Kamil. "Biografi hampir semua bupati wali kota di Jabar sudah saya tulis," katanya.

Ia ikut pameran buku di Frankfurt, Jerman. Lalu mampir Polandia. Bertemu Peter. Ia menawari Peter untuk menulis biografi Peter. Setuju. Buku sudah jadi. Tapi Peter belum mau menerbitkannya. "Malah saya diajak menulis buku Pak Luhut ini," katanya. "Uniknya, saya belum pernah bertemu Pak Luhut. Sampai hari ini," tambahnya.

Saya tentu menyalami Kaesang. Lalu ia memperkenalkan saya ke istrinya: "Ini bapaknya teman baik saya," katanya. (*)

Komentar Pilihan Dahlan Iskan

Edisi 28 September 2023: Binus Marmer

Agus Suryono

SAAT negara masih sedang membangun ibukota baru yang namanya mengandung kata sakral baru: "Nuntara", Binus sudah 25 tahun lebih dulu mengabadikan nama Nusantara, menjadi bagian dari nama universitasnya. Saat banyak orang lagi sibuk mencoba, memperbingkan dan menggunakan "AI", Binus sudah duluan mempunyai proram studi (prodi) AI. ### Semoga selain memiliki banyak kehebatan seperti yang sudah "diinspeksi" oleh Abah DIS, Binus juga hebat di disisi: 1). Corpus. 2). Paten dan penemuan.

Leong Putu

Ai yang tak akan dapat saya lupakan adalah Ai yang di Kerta Jaya Indah itu. Saat saya bertamu, Usernya anjing Kintamani. Galak. Saya lari, gak jadi bertamu. Pastilah Ai itu sekarang menyesal karena tak punya mantu seperti LP ini. Hhhhh. (Sombong boleh, pamer jangan)

imau compo

Kaget juga baca CHD hari ini, "pemerintah menghapuskan peringkat universitas unggul mulai tahun depan." "Nantinya, yg ada hanya terakreditasi dan tidak terakreditasi." Kemarin-kemarin ada isi CHD tentang pemeringkatan universitas unggul yg diberikan pemerintah untuk menghaluskan resolusi sebelumnya, setelah memberi peringkat A untuk yg sudah baik. Sebenarnya bukan menghaluskan resolusi tapi memberikan sebutan tambahan untuk yg sudah A, yg sdh baik. Dari bahasa terakreditasi dan tidak terakreditasi secara implisit juga menyatakan tidak ada lagi status A dan B...dstnya. Saya tidak mengikuti regulasinya sehingga tidak tahu apakah ada lagi di bawah peringkat B ini. Mungkin, penghapusan unggul ini utk menyelaraskan dengan penghapusan syarat journal (terindeks scopus) bagi studi master dan doktoral yg baru-baru ini diberitakan. Pemerintah juga menghapuskan syarat skripsi pada studi S1. Skripsi dapat diganti dengan karya prototipe atau bentuk-bentuk yg lebih aplikatif. Berkebalikan dengan perguruan tinggi yg makin aplikatif, BRIN kata teman yg ada di situ, malah semakin teoritik. Kinerja periset di BRIN diukur dengan journal-journal yg tetindeks scopus, bahkan lembaga BPPT yg dibangun Habibie untuk tujuan interface riset ke produksi dan pasar malah dibubarkan diintegrasikan ke dalam BRIN. Bila dibandingkan ke negara maju, konsep di kedua lembaga ini sepertinya berkebalikan atau tertukar. Disorientasi? Kasihan nasib bangsa 270 juta ini.....

Fiona Handoko

selamat pagi bp dahlan. sedikit tambahan untuk chdi. binus th 2022 sudah buka di semarang. komplit dari playgrup sd universitas. kampusnya berlokasi di semarang barat, dekat bandara. karena "baru buka", ada promo diskon uang pangkal sd 100%. dan dijanjikan mulai semester 5, mahasiswa semarang boleh kuliah di kampus binus jakarta. setelah banyak menulis pesantren2, universitas2. abah boleh bertandang ke stikosa aws. kan dekat, di surabaya. dahulu ada beberapa wartawan jawapos berguru di sana. bagaimana cara mereka bertahan, di tengah gempuran konglomerat pendidikan, ptn. dan meredupnya media cetak. 

Mahmud Al Mustasyar

"Ada pameran di lantai dasarnya. Ada produk cat lengkap - kecuali cat kuku dan cat rambut" tulis Abah. Sebenarnya masih ada satu lagi cat yg belum dipamerkan, yaitu : cat walk. Wk wk wk.

AnalisAsalAsalan

[believe it or not] Orang bule menyebut cat walk karena terinspirasi orang Jawa. Di pelajaran Bahasa Jawa, cara jalan cewek yang bagus adalah 'Melakune kaya macan luwih'. Orang bule mengubah kata 'macan' menjadi 'kucing', jadilah 'cat walk'. Hebat banget orang kita, kan? Hahahahaha.

imau compo

Saya berpikir, bimbel yg memiliki cabang di seluruh Indonesia dapat menjadi alat pemerataan mutu pendidikan nasional. Mereka punya materi dan sistem yg sama utk seluruh Indonesia. Berangkat dari asumsi itu, saya masukkan keponakan saya yg tinggal jauh di desa sana ke sebuah bimbel di kota terdekat dengan desanya. Bimbel ini adalah cabang dr bimbel yg memiliki jaringan luas di seluruh Indonesia. Untuk memitigasi perbedaan mutu sekolah, saya masukkan ke bimbel tersebut sejak pertengahan semester dua di kelas dua SMA. Hasilnya? Sepupunya yg tinggal di Jakarta yg bimbel di bimbel yg sama di cabang terdekat ke rumahnya lulus masuk ITB sementara keponakan ini hanya lulus di universitas negeri dengan peringkat terendah di ibu kota provinsi. Nilai SNBT mereka berdua berbeda hampir 200 poin. Saya mencoba membuat analisanya, budaya dan mindset yg berbeda membuat hasilnya berbeda. Di desa, bimbel ini diasosiasikan sebagai obat yg apabila diminum akan membuat pasien sembuh. Cukup dengan kartu tanda peserta bimbel, dengan sendirinya pesertanya akan lulus sementara di kota, bimbel ini, dianggap seperti sepeda (alat bantu) untuk alat transportasi menuju universitas, tanpa didayung sejak kayuhan pertama dia tidak akan pernah sampai ke universitas dimaksud. Dari sini, mari kita bangun mindset dan budaya bangsa, kerja keras, taat hukum tidak short cut dan budaya positif lainnya utk mencapai cita-cita proklamasi. 

Komentator Spesialis

Pak Mario, apa kabar ? Yang nyungsep bukan cuman primagama. Tetapi semua lembaga kursus. Karena tidak ada UN. Masuk universitas top ada banyak jalur. Termasuk jalur bayar.

AnalisAsalAsalan

Tulisan Abah tidak dijamin 100% benar. Jadi, jangan termakan umpan Abah. Primagama masih eksis hingga saat ini. Namanya berubah menjadi New Primagama. Pemiliknya yang sudah ganti dari yang pertama mendirikan. Mengapa? Menurut analisis saya yang asal-asalan ini -- hahahahaha -- karena pemilik asal tag linenya "Modal dengkul saja. Uang tinggal pinjam bank. Uang bank kita putar, tetapi kita yang untung." Indahnya slogan ga punya duit, hanya muter duit bank, tetapi sukses. Ternyata, kenyataan tak seindah harapan.

AnalisAsalAsalan

Pesan saya untuk mahasiswa/i Teknik: 

1. Berlatihlah presentasi Setelah lulus, sampean tidak hanya bicara dengan komputer atau mesin, tetapi juga dengan orang dengan berbagai karakter. Belajarlah presentasi. Bagaimana caranya? Bikin slide tentang apa saja, misalnya Cara Memilih Makanan Murmer Haucek. Lalu, latihan presentasi: 

a. Di depan cermin. 

b. Di depan teman 

c. Di depan saudara atau orang tua 

2. Latihan argumentasi Minta yang audience untuk mendebat presentasi sampean. Tugas sampean mempertahankan pendapat. Namun, bila pendapat sampean kalah kuat, tugas sampean adalah belajar cara menerima pendapat audience dengan tetap menjaga harga diri (tidak langsung loyo atau mental jatuh). 

3. Belajar negosiasi Ini mulai semester 7 saja. Bikin slide bersifat pembelian alat, lalu coba bernegosiasi dengan audience. Minta audience bertindak sebagai pemegang keputusan (bisa pimpinan atau rekanan).

Leong Putu

"Bapak tidak mampu untuk membiayai kamu kuliah, Bapak, SD saja tidak tamat. Sebenarnya kamu sekolah sampai SMP saja, kewajiban Bapak sebagai orang tua sudah selesai. Tapi kamu Bapak sekolahkan sampai SMA. Kamulah yang wajib menyekolah anakmu hingga kuliah. Kalau tidak bisa, berarti kamu gagal, kalah sama Bapak yang tidak tamat SD ini." Tiga puluh tahun berlalu, kalimat itu masih jelas diingatan. Sebagai anak tukang batu, cita-cita saya tergolong tinggi. Menjadi insinyur pembangunan (saat SD ditanya guru, cita-citamu apa?). Saya sadar diri, sangat² bersyukur punya orang tua seperti beliau. Saya tiga bersaudara (kelahiran berjarak 3 tahunan). Tukang batu tidaklah punya kemampuan finansial untuk menguliahkan anak²nya. Gaji harian tukang batu saat itu seingat saya : Rp.10.000-Rp.12.000. Apalagi hidup di lingkungan masyarakat/saudara yang tidak mementingkan pendidikan. Menyekolahkan anak hingga SMA pun dapat cibiran yang luar biasa. "Nanti bakal jadi tukang + angon sapi saja, buat apa sekolah SMA?". Begitu kira² cibiran saudara²/kerabat Bapak. Namun beliau tetap teguh : semua anaknya disekolahkan hingga SMA, termasuk adik bungsu yang perempuan. Amanah menyekolahkan anak hingga bangku kuliah baru saja saya mulai. Mulai minggu lalu, anak sulung (cewek) masuk kuliah di UMSIDA. Ambil jurusan Tehnik Informatika. Saya memandang pendidikan itu penting. Agar anak2 saya tidak menjadi tenaga kasar seperti saya. Artinya: walaupun kerja bagus, kadang masih menerima kata² kasar..

Jimmy Marta

Buyung: Kek, apa sih rahasia bs tetap mesra dg nenek sampai usia 76 ini?. Kakek: Mesra gimana, yung? Byg : Itu, kakek selalu manggil nenek dg kata2 sayang, kasihku dan kadang my love segala..! Kakek: Ohh..itu..:bukan apa2 yung, kakek cuma sering lupa siapa nama nenekmu itu...! 

Fiona Handoko

selamat pagi bp thamrin, bp jo, bung mirza, bp jm, bp agus, bp jokosp dan teman2 rusuhwan. seorang duda dan seorang janda selalu hadir di reuni sma mereka. pada reuni peringatan 60 th kelulusan mereka. duda mengumpulkan keberaniannya untuk bertanya kepada janda. "will you marry me?" janda tersipu sipu malu. 8 detik kemudian sang janda menjawab "yes i will." malam itu berakhir dengan catatan bahagia untuk sang duda. namun keesokan paginya. timbul masalah. sang duda lupa. apakah sang janda menjawab "yes" atau "no". dia membayangkan percakapan semalam. dia ingat pertanyaan itu. tapi seumur hidupnya tidak ingat jawabannya. dengan rasa malu dan tangan gemetar. dia menelepon si janda. pertama dia menjelaskan bahwa memorinya sudah banyak menurun. kemudian dia mengulas kejadian di reuni kemarin malam. saat dia mendapatkan sedikit keberanian. bertanyalah dia, "ketika saya bertanya. apakah kamu mau menikah dgn saya. bagaimana jawabanmu?" "kenapa kamu bodoh begitu," jawab sang janda. "aku menjawab ya. dan aku bersungguh sungguh sepenuh hati." duda merasa gembira. jantungnya pun berdetak lebih kencang. sang janda lanjut berkata dengan lirih. "aku pun sangat senang kau menelepon. karna aku tidak ingat. siapa yg bertanya kepadaku." 

Jo Neca

Dan lanjut si janda.. Saat mereka bermesraan berdua. Biasanya setelah engkau membisiki telingaku dengan kata2 mesra. Engkau menggigit kupingku dengan gemas. Jawab si duda sedikit menggerutu. Aku lupa memasangkan gigi palsuku tahu??#$$#! 

Lagarenze 1301

Netizen 62 memang gendeng. Terekam dalam memori saya komentar seperti ini: "Masa' Putri Ariani kalah dari anjing dan pelatihnya." Pasti netizen itu tidak nonton aksi peserta AGT lainnya, yang memang banyak yang menarik dan atraktif. Hurricane itu anjing pintar yang dilatih bermain akrobatik, bahkan bermain drama, oleh Adrian Stoica. Seperti kata juri Howie Mandel, AGT adalah ajang kompetisi multitalenta. Kalau AGT kompetisi nyanyi saja, Putri Ariani bisa juara. Hal lain, tentunya, ini selera Amerika. Mereka suka hal yang unik, misalnya anjing peliharaan yang pintar seperti Hurricane. Sekali lagi, ini selera Amerika.

Mahmud Al Mustasyar

Abah dulu pernah memprovokasi teman² perusuh utk mengirimkan ide guna meningkatkan produktivitas petani kita. Saya nggak tahu, sejauh mana ide² dari para perusuh tsb ditindak lanjuti (atau barangkali Abah sudah lupa; saking banyaknya ide² yg banyak Abah pikirkan). Sa'at ini; menjelang pilpres 2024, ada pasangan calon yg melontarkan ide, utk mengelola para petani yg memiliki keterbatasan lahan, layaknya sebuah korporasi yg dipimpin oleh pemerintah. Sepertinya ide ini, mirip² pengantar Abah utk memprovokasi teman² para perusuh utk menggali ide² kreatifnya. Saya sangat berharap suatu sa'at Abah; bisa mewujudkan impian tsb minimal satu lokasi saja utk percontohan. Atau jangan² percontohan tsb sudah terwujud, tanpa saya ketahuhi informasinya. Mengingat harga beras yg sa'at ini setiap minggunya selalu mengalami kenaikan; sepertinya ide tsb perlu digaungkan lebih keras lagi.

Mirza Mirwan

"Tiktok is one of the most dangerous social media assets that we can have," kata Haley. Sementara Christie dan Pence malah bikin saya geli lagi. Awalnya Chris Christie bicara tentang Joe Biden yang tidur dengan "union member", maksudnya menyindir kehadiran Biden di Van Buren Township Selasa lalu, tapi kebetulan Jill yang ibu negara kan juga anggota persatuan guru. Nah, Pence nimbrung: "Saya sudah 38 tahun tidur dengan guru, Chris, tapi istri saya bukan "union member". Karen Pence dulunya memang seorang guru SD. Penswk kata, debat kedua GOP tadi sangat menghibur. Tapi, waini, substansi debatnya jadi kabut. Yang bicaranya serius, menurut saya, hanya Tim Scott dan Burgum. Tapi persentase keduanya dalam polling hanya dua koma. Papan bawah.

Mirza Mirwan

Kesedihan saya karena kegagalan Putri Ariani di AGT 2023 sedikit terhibur ketika dari NBC saya pindah ke Fox News. Bener, lho. GOP debat putaran kedua, yang juga diselenggarakan di California -- bedanya, AGT di Pasadena, GOP debate di Simi Valey -- lebih menarik ketimbang debat putaran pertama di Milwaukee dulu. Kali ini Ron deSantis dan Niki Haley lebih galak menyerang lawan, bahkan juga lawan yang tak ada di panggung -- Donald Trump, yang lagi-lagi men-skip acara debat. DeSantis mwnyebut Trump dengan istilah "missing in action" -- Trump sendiri malah ke Michigan, menemui UAW di Clinton Township. "Harusnya ia (Trump) ada di sini," kata deSantis. Lain lagi dengan Nikki Haley. "Tiap kali aku mendengar Sampeyan, aku merasa sedikit lebih bodoh -- a little bit dumber -- terhadap apa yang Sampeyan katakan," kata Nikki kepada Ramaswamy. Sepanjang debat tadi memang Ramaswamy menerima banyak serangan dari 6 peserta debat lainnya -- Christie, Haley, deSantis, Burgum, Pence, dan Tim Scott. Tapi yang paling menyita waktu Ramaswamy untuk bertahan adalah serangan Haley, yang sampai ke soal kampanye Ramaswamy di Tiktok. "Saya punya ide radikal untuk Partai Republik," kata Ramaswamy. "Kita butuh memenangi pemilu. Bagian dari bagaimana kita memenangi pemilu afalah dengan menjangkau generasi mendatang dari anak-anak muda Amerika di mana mereka berada." Maksud Ramaswamy, anak muda suka Tiktok. Tapi langsung disambar lagi oleh Haley, dengan menggurui:

Liam Then

Sekitar 7-8 tahun lalu, ketika masih di Jakarta, saya kaget ketika diminta oleh teman membantu anaknya supaya bisa menyelesaikan PR bahasa Inggris anaknya. Kaget karena "kedalaman" tingkat pelajarannya, yang sebanding pelajaran yang saya terima waktu kuliah di Akademi D3. Bisa saya bayangkan beban pelajaran ??? masa kini, sungguh kasihan kadang lihatnya, berat buku tas ponakan kadang sampai mencapai 7kg. Bikin ngekeh ingat masa SMA dulu, teman yang ekstrem cukup dua buku tulis ,lipat dua,selip ke celana belakang. Inilah sebabnya saya optimis, masa depan Indonesia, bagaimanapun akan menjadi cerah dan semakin cerah saja. Karena tingkat level pendidikan sudah beda bumi dan langit dibanding masa orde baru. Ingat orde baru, saya juga dibikin ingat sosok-sosok kaliber otak istimewa hasil didikan luar negeri , teknokrat-teknokrat luar biasa ,yang mentransformasi Indonesia, pasca gonjang ganjing politik sejak 1945 sampai klimaksnya 1965. Kita bisa sampai ditahap begini, sedikit banyak buah kerja mereka juga. Walaupun dengan "sedikit ongkos" sebagian bumi Kalimantan dan Sumatra menjadi gundul karenanya. Kemajuan dua dekade terakhir, juga datang dengan "ongkos lumayan". Tapi kayaknya sudah lumayan rata pulau - pulau laen sumbang, dari Sumatra sampai Papua. Kita harapkan dari generasi muda Made In Indonesia, hasil cetakan lembaga pendidikan dalam negeri, bisa turut sumbang kontribusi besar bangun dan bikin RI semakin maju di masa mendatang. 

Mirza Mirwan

Ngomongin contek-menyontek, saya teringat guru SD saya dulu. Saat kelas tiga (1965) gedung SD saya yang peninggalan Belanda lantai semennya sudah hancur, jadinya berdebu. Pak Yusuf, guru saya merangkap kelas empat. Kedua ruang kelas terhubung pintu. Kalau ujian kuartal, Pak Yusuf biasanya menyapu lantai yang tak ada kotorannya sebelum meninggalkan kelas. Untuk apa? Untuk mencegah murid nyontek. Karena kalau meninggalkan tempat duduknya pasti meninggalkan jejak di lantai. Dan memang tak ada yang berani nyontek, kecuali ke teman sebangku. Apalagi zaman dulu guru suka memukul murid bandel dengan mistar satu meter itu. Yang saya ingat, zaman dulu itu guru sangat berwibawa. Padahal seperti Pak Yusuf itu hanya lulusan SGB -- sekolah guru bawah -- setingkat SMP. Tapi tiap guru datang, para murid lelaki berebut menyongsong di gerbang untuk menuntunkan sepedanya. Apalagi kalau yang datang Pak Sukardjo, kepala sekolah yang lulusan SGA (setingkat SMA), yang sepedanya berbunyi clik-clik-clik kalau dituntun. Mereknya Raleigh. Teman-trman menyebutnya "pit clik-clik" atau "pit kresnel" -- mungkin maksudnya presnel, karena ada persneling-nya. Nun dulu, kata ibu, kakek saya membeli sepeda seperti itu seharga seekor sapi.

 Lagarenze 1301

Selintas saya baca berita yang muncul di timeline, dalam Kongres ke-25 PWI di Bandung, mengemuka usulan agar wartawan yang sudah memegang sertifikat Uji Kompetensi Wartawan atau UKW mendapat tunjangan dari negara. Dalam beberapa tahun terakhir memang gencar dilakukan UKW dengan hasil akhir peserta yang lulus  berpredikat wartawan kompeten. Saya tidak alergi pada wartawan, banyak teman saya yang berprofesi wartawan. Tapi, usulan itu yang membuat saya alergi. Betul, wartawan memiliki peran penting dalam membangun negara, tapi masa' sih sampai mendapat tunjangan dari negara? Uang negara lebih baik dialokasikan untuk hal yang lebih penting dan mendesak. Masih banyak guru honorer yang sebulan hanya dapat honor Rp 500 ribu, cuma cukup untul biaya transport saja. Negara bisa mendata guru honorer yang nasibnya kembang-kempis itu dan memberi mereka tunjangan agar bisa hidup layak seperti guru PNS dan sebagian guru honorer lainnya. Senyampang membahas PWI, selamat kepada Hendry Bangun yang terpilih menjadi Ketua Umum PWI Pusat 2023-2028.

 Johannes Kitono

Selamat untuk Binus dengan 7 Kampusnya dengan predikat AACSB. Proses tidak pernah mengkhianati hasil. Itulah yang dicapai Binus yang dimulai dengan Kursus Komputer di jalan Haji Syahdan Kemanggisan tahun 1974. Binus Anggrek hanya selemparan batu dari jalan Bima tempat tinggal beta. Dan tidak pernah melihat ada mahasiswa Binus demo soal BBM seperti kampus elite lainnya. Mereka semua sibuk belajar dan berkreasi seperti layaknya tugas mahasiswa. Khusus untuk Binus Pontianak jangan melulu hanya Prodi Komputer Science dan Manajemen saja. Melihat maraknya sumber daya alam di Kalbar. Kenalkan juga teknologi modern tentang Pertanian dan Perikanan. Adakan pertukaran mahasiswa dengan China atawa Israel. Saat ini kedua negara tersebut leading dibidang itu. Kalau itu terjadi niscaya lima atau sepuluh tahun lagi. Kalbar akan menjadi lambung pangan Indonesia. Mitos bahwa Family Bisnis akan dihancurkan oleh generasi ketiga harus diperhatikan juga. Konon ada kerabat Yayasan Binus. Lebih senang naik Lamborghini daripada Kijang Avanza. Sekali lagi selamat untuk Keluarga Besar Bp. Joseph Wibowo, Edupreneur sejati.

 Liáng - βιολί ζήτα

Tidak terpilihnya Putri Ariani sebagai yang terbaik atau setidak-tidaknya sebagai runner-up dalam ajang America's Got Talent (AGT) 2023 tidaklah mengagetkan bagi saya. Pilihan audience "belum tentu yang terbaik" terutama pada babak final. Secara kualitas, ajang seperti America's Got Talent (AGT) ketat dalam seleksi awal, sehingga hanya yang memiliki kualitas tertentu yang berhak tampil. Selanjutnya "pilihan terbaik diantara sekian yang baik itu" diserahkan sepenuhnya kepada audience. Terlalu banyak faktor yang mempengaruhinya, sehingga pilihan audience hanyalah sebuah pilihan berupa "kesesuaian dengan ketertarikan dan seleranya dalam suatu rentang waktu tertentu". Oleh karena itu pilihan audience tidak bisa atau tidak mungkin dijadikan sebagai sebuah acuan akan kualitas yang sesungguhnya, tidak ada parameter yang bisa mendeskripsikannya. Saya pun jadi teringat ajang Indonesia Mencari Bakat (IMB) sekian tahun yang lalu, dimana grup musik Klantink dinobatkan sebagai juaranya dan Putri Ayu (gadis remaja - penyanyi bergenre seriosa) sebagai runner-up. Itulah pilihan pemirsa TV lewat SMS. Bagi saya pribadi dan juga rekan-rekan lainnya yang mengerti musik ..... dari sisi manapun kualitas Putri Ayu jauh lebih unggul, semestinya Putri Ayu yang paling layak sebagai juaranya pada ajang Indonesia Mencari Bakat (IMB) edisi tahun itu. Tetapi faktanya pilihan pemirsa TV "berbicara" lain, mereka punya pilihan sendiri dengan wawasannya sendiri, tidak seutuhnya berdasarkan kualitas musik

imau compo

Kemarin-kemarin, buat draft rusuhan, kirm.... tiba-tiba hujan, dengan panik... refresh ...tetap tidak terkirim. Barusan, draft cukup panjang...kirim! Proses....tidak ada hujan, tidak pula mencari jaringan tercepat tapi...tidak ada posting. Sepertinya saya butuh HP baru atau mungkin Pak Jo Neka bisa kejar admin dengan forklift. 

 Komentator Spesialis

Bisnis pendidikan memang menggiurkan. Saya ada beberapa teman. Dan mereka sukses merintis bisnis pendidikan. 

Case 1 : Kerja kena PHK. Luntang luntung tanpa pekerjaan bertahun tahun lalu mendirikan madrasah kalau nggak mau disebut pesantren. Bikin yayasan. Atas nama sendiri dan keluarga. Modal pas pasan. Tapi masih bisa cari sumbangan kesana kemari atas nama pendidikan agama. Dikelola keluarga. Giliran besar semua jadi aset keluarga. Termasuk yang uang sumbangan ummat tadi. Sekarang kemana mana bawa mobil dan punya kedudukan sosial yang lumayan. 

Case 2 : Beliau memang sudah kaya keluarganya. Mendirikan universitas. Di wilayah industri dan dekat pusat pemerintahan kabupaten yang memang banyak orang butuh gelar. Universitas tapi sewa ruko. Ketahuan cuman jual gelar. Masuk penjara. Keluar penjara ditekuni lagi universitasnya. Pinjam duit besar bikin gedung megah. Mahasiswa membludak. Sampai sekarang berjaya. Karena memang banyak orang yang sudah bekerja butuh gelar dengan cara kuliah malam atau hari libur.

*) Dari komentar pembaca http://disway.id

Pewarta : -
Editor : Slamet Oerip Prihadi
Sumber : Disway.id

Komentar Anda