RupaPuisi:

PERADABAN TUBUH 3

#seni_dsri (dalam satu ruang imaji) 24 Des 2022. (SKETSA: Saiful Hadjar)

COWASJP.COM – Bicara tentang tubuh telanjang dalam ruang imaji bisa menghadirkan pengetahuan sangat banyak dan inspiratif. Sementara pada umumnya dan sering kita ketahui bercerita tentang tubuh perempuan terutama. Tumpah pada pengagungan tubuh yang cantik, molek, sintal, berisi dan menebar birahi. Berhenti pada pengagungan tubuh berlebihan dan minim dengan sentuhan estetika. Menjadi sebuah kenangan yang sempit terhadap tubuh punya peran penting yang aktif dalam setiap peradaban sepanjang zaman.

Memberi dan mendapat keluasan makna tubuh dalam ruang imajinasi tidak lepas dari akrobat, kepandaian atau petualangan manusia secara intens memainkan imajinasi ke dalam tantangan proses kreatif. Sebuah tantangan terkait dengan kemampuan berfikir atas pengetahuan dan pengalaman yang dimiliki manusia tersebut. Menjadi sebuah karya seni yang dapat memberikan makna baru lebih luas pada tubuh selalu melekat dengan persoalan biologis atau libido, jorok, porno dan pelecehan.

Begitu juga dengan artistik merupakan kecanggihan manusia mengeksplorasi unsur-unsur seni dari bahan sampai teknik dalam mencapai bentuk karya seni (seni rupa, tari, teater, musik dan sastra) syarat nilai-nilai estetika mempunyai kandungan atau muatan pengalaman manusia terlibat aktif dalam dinamika realitas kehidupan zamannya. Pada dasarnya estetika merupakan pengalaman hidup disebut kebudayaan. Melakukan penawaran nilai-nilai baru, seperti yang disampaikan oleh Maxim Gorky, yaitu estetika adalah etika masa depan.

saeful.jpgSKETSA RUPAPUISI Saiful Hadjar.

TIdak munafik pada setiap tubuh telanjang menimbulkan kesan gambaran minor. Bisa dikatakan setiap obyek tubuh bugil disebut porno. Meskipun demikian kita juga jangan mengingkari dengan obyek tersebut - di luar persoalan kebutuhan biologis atau libido tidak jarang terjadi keberkaitan dengan persoalan kehidupan lebih komplek. Sebagai mana tubuh berperan aktif dalam sebuah sistem berinteraksi selalu terkait dengan berbagai aspek kehidupan dalam membangun peradaban di zamannya. Setiap tubuh sebagai dunia mikro punya peran saling mempengaruhi atau dipengaruhi tidak hanya terjebak pada persoalan-persoalan biologis atau libido. Juga bisa menjadi kokoh rapuhnya pilar-pilar kebudayaan mahluk berfikir atas berlangsungnya peradaban sepanjang zaman di bumi manusia. Menyimpan banyak persoalan saling berkaitan dengan berbagai aspek kehidupan, menjaga, memelihara, merusak atau membikin ruwet keberlangsungan tatanan kehidupan.

Begitu juga dengan tentang tubuh-tubuh telanjang bulat dalam karya puisi pendek dan sketsa (grafis cukil) di suatu ruang imaji peradaban sepanjang zaman. Terjadi sebuah perkawinan karya seni dalam satu ruang imaji nampak tidak lengkap dan kelihatan sangat sederhana. Meskipun demikian karya seni hibrida yang unik tersebut tidak meninggalkan pemberian nuansa yang imajinatif, dinamis, ekspresif, dan inspiratif. Sebuah hasil bidikan objek tubuh di balik apa yang ditangkap lewat pengalaman dan pengetahuan manusia sebagai insan kreatif. Sementara pentingnya mengungkapkan dibalik yang ditangkap, mengingat setiap persoalan dalam berkembang peradaban tidak semua bisa dijawab atau diungkapkan dengan jelas, kecuali dengan imajinasi.

Dua

Perkawinan antara sastra dan seni rupa pernah dilakukan beberapa seniman sebelumnya. Terutama kita sering menemui lukisan dan lainnya disertai dengan puisi atau kata-kata indah. Biasanya mereka yang melakukan hal tersebut berkecimpung secara inten di dunia sastra dan seni rupa, seperti Azep Zamzam Noer, Made Wianta, Jeihan, Gendut Riyanto dan sebagainya. Tanpa menghilangkan rasa hormat untuk mereka telah memberikan banyak kontribusi dan memberikan makna dunia seni perpaduan antara seni rupa dan sastra, dengan sebutan "puisi rupa."

saeful.jpg1.jpg

Begitu juga yang dilakukan penulis sekarang ini bisa disebut ikutan jejak para pendahulunya. Melakukan perkawinan antara puisi pendek dengan sketsa, keduanya tampil terkesan tidak lengkap mengungkapkan objek tubuh jadi karya seni dalam satu ruang imaji (#seni_dsri). Dengan perkawinan puisi pendek dan sketsa yang unsur utamanya berbeda tidak lain berkeinginan melahirkan ruang imaji yang memiliki perspektif artistik maupun estetika lebih jauh.

BACA JUGA: PERADABAN TUBUH 2

Puisi pendek dengan unsur utama adalah kata-kata, sedang sketsa dengan teknik cukil kayu atau cetak tinggi, unsur utamanya adalah garis (garis out line obyek.) Melintasi permainan unsur kata maupun garis, juga merupakan pencerminan aktifitas jiwa berperan aktif secara intens dalam dinamika kehidupan dengan segala aspek tatanan kehidupan itu sendiri. Tanpa menghilang peranan setiap tubuh mengungkap segala keinginannya dengan berbagai cara dalam bentuk karya seni. Tidak lupa pula dunia seni tidak lepas dari kepandaian bermain semiotik, yaitu bermain metafora, simbol, tanda, analog dan segala sesuatu yang bisa membangun keluasan ruang imaji. Maka dari itu semuanya tergantung pada manusianya  menjadikan seni sebagai ajakan, anjuran, pendampingan, penyadaran, propaganda, provokasi dan sebagainya.

Meskipun seni bebas dijadikan alat untuk mencapai apapun. Namun dalam perkawinan antara sastra dan sketsa dilakukan penulis, selain menghadirkan kepiawaian memainkan unsur-unsur seni sangat sederhana dan minimalis juga melibatkan perkembangan dan kecanggihan teknologi digital (desain grafis). Menjadi sebuah buku kumpulan sketsa dan puisi pendek tentang tubuh, menjadi kesatuan yang utuh atau komplek dalam sebuah ruang imaji perkembangan peradaban tak bisa dibendung dengan apapun. Tanpa meninggalkan makna tubuh. Segala aktifitasnya tidak lepas dari rasa tanggung jawab terhadap jiwa atau rohnya sendiri bersama dengan tubuh-tubuh lainnya atas keberlangsungan tatanan kehidupan manusia beriringan dengan perkembangan peradaban di setiap zaman.(*) 

Surabaya, 2022

Saiful Hadjar (Esha), kelahiran dan tinggal di Surabaya. Belajar kesenian di awali dari Bengkel Muda Surabaya (BMS), pernah belajar pendidikan seni rupa di IKIP Negeri Malang dan Seni Murni di Sekolah Tinggi Kesenian Wilwatikta (STKW) Surabaya. Aktif di sastra, seni rupa dan teater. Selian itu juga aktif menulis kebudayaan, sosial politik dan pendidikan.

Pewarta : -
Editor : Slamet Oerip Prihadi
Sumber :

Komentar Anda