Wartawan Tak Kenal Pensiunan dan (Jadi) Anggota Dewan adalah Panggilan Jiwa

Ferry Is Mirza, calon anggota DPRD Jawa Timur dari Partai Keadilan Sejahtera (PKS) Kota Malang. (FOTO: istimewa)

COWASJP.COMDi antara pekerjaan yang tak mengenal pensiun adalah profesi wartawan. Sepanjang masih sehat lahir batin meski usia lansia dan server (akal) pemberianNYA masih berfungsi serta belum pikun, wartawan akan terus menulis.

***

DEMIKIAN juga yang dilakukan oleh Ferry Is Mirza (FIM), 67 tahun. Hampir 20 tahun (1986-2004) sebagai wartawan senior di media mainstream Jawa Pos (JP). 

Selama di JP, FIM panggilan akrab Ferry, melakukan tugas jurnalistiknya di berbagai pos. Mulai pos olahraga, politik, hukum, ekonomi bisnis, seni budaya hukum hingga agama. 

Selepas dari JP, FIM saban hari menulis pencerahan berisi religi yang diberi titel Embun Pagi Cermin Diri Harian. Tulisan EPCDH itu menyebar di medsos berbagai group WA. FIM setiap Sabtu juga membuat tulisan Catatan Akhir Pekan. Isi tulisan CAP terkait dengan berita yang trending topic. Menyangkut Ipolekkumhamkam.

FIM adalah satu dari 45 bakal calon anggota dewan (BCAD) Partai Keadilan Sejahtera (PKS) Kota Malang, dari Dapil Lowokwaru untuk Pemilu 2024. FIM mencalonkan diri sebagai anggota DPRD Jatim. 

Kehadiran FIM sebagai BCAD PKS, katanya memiliki kesamaan. "Wartawan dan jadi calon anggota Dewan itu, panggilan jiwa," katanya.

FIM memang menyukai dunia jurnalis sejak masa kuliah. FIM mengawali karir kewartawanan di media cetak stensilan Mahasiswa Menggugat pada tahun 1978-1981. 

Lalu tahun 1982-1985 menjadi koresponden koran pagi Suara Indonesia di Jember. Kemudian sejak 1986 sampai Pendi (pensiun dini) tahun 2004 menjadi wartawan Jawa Pos. Dengan liputan berita di daerah Jember, Lumajang, Malang, Purwokerto dan Madura serta Ternate. 

Dengan pengalaman selama di Jawa Pos dan berorganisasi sebagai pengurus PWI Jatim dari tahun 2002 hingga kini non aktif, semakin memperkuat image keterbukaan PKS merupakan partai politik untuk semua kalangan dan profesi.

Dengan pengalaman jurnalistik malang melintang dan melanglang daerah di dunia media cetak, online, tentu menjadi modal FIM untuk meraih dukungan suara pada Pemilu 2024 nanti.

Sebagai pribadi yang tumbuh dalam keluarga berlatar belakang sederhana dan religius, pria kelahiran Surabaya dan besar di kawasan Perak, mengatakan alasan mengapa akhirnya berani melangkah ke jalur politik. "Karena panggilan hati agar bisa memperbaiki berbagai persoalan. Terutama kesejahteraan sosial masyarakat, khususnya warga Kota Malang," ungkapnya.

FIM juga berjanji akan menunaikan amanah bila kelak terpilih menjadi wakil rakyat dan tidak korupsi serta memanfaatkan jabatan untuk mengabdi dan melayani rakyat.

"Sebagai wartawan, terbiasa bersikap kritis, punya daya juang di lapangan, adaptif dengan keadaan, dan ditempa untuk punya wawasan yang luas karena liputan yang selalu berbeda-beda,” ujar FIM.

Selain itu, kemampuan berbicara dengan seluruh lapisan masyarakat yang dimiliki jurnalis akan menjadi modal besar untuk lebih sensitif dalam mendengarkan aspirasi masyarakat.

Menurut FIM, sudah saatnya jurnalis terlibat langsung di dunia politik praktis. Tidak hanya meliput, mengkritisi, tetapi langsung melakukan perubahan dengan tangan sendiri.

Ketua DPD PKS Kota Malang, Ernanto Djoko Purnomo menjelaskan, target yang dipatok cukup realistis, mengingat banyak kemanfaatan yang partainya untuk pemerintah dan masyarakat.

“Semoga ke depan semakin banyak kemanfaatan yang dirasakan masyarakat Kota Malang. Untuk Pemilu 2024 kami menargetkan 11 kursi, sesuai jargon PKS Kota Malang, ASY11K, mudah–mudahan harapan itu bisa kami raih,” jelasnya.

Sementara Ketua PWI Jatim, Lutfil Hakim mengapresiasi apa yang dilakukan Keh FIM, yang telah membuat surat untuk non aktif di kepengurusan PWI Jatim, serta mendoakan semoga selalu dimudahkan dan diberi kelancaran segala ikhtiarnya.

Selama ini, menurut Cak Item, panggilan akrab Lutfil Hakim, Ferry Is Mirza dikenal kritis dan memiliki kepedulian yang besar terhadap ketidakadilan di sekitar kita. “Semoga berhasil Keh Fim,” tambahnya.(*) 

Pewarta : Muhammad Tanreha
Editor : Slamet Oerip Prihadi
Sumber :

Komentar Anda